Perbaikan proses perancangan produk industrial latex gloves dengan pendekataan concurrent engineering tools

(1)

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Anil Mital, et all. 2008. Product Development A structured Approach to Consumer ProductDevelopment, Design and Manufacture. Cet. USA : Elsevier

Day G Ronald. 1993. Quality Function Deployment Linking A Company with Its Customers. Wisconsin : ASQC Quality Press

Kenneth B. Kahn. 2006. New Product Forecasting, an Applied Approach. New York: M.E. Sharpe.

Mitsuo Nagamachi dan Anitawati Mohd Lokman.2011. Innovation of kansei engineering, Jepang: New York CRC Press, 3003.

Mikel Sorli & Dragan Stokic. Innovating in Product/Process Development. (Springer Dordrecht Heidelberg London New York), 2009.

Nagamachi, Mitsuo. 2011. Kansei/Affective Engineering. New York CRC Press: Jepang

Santoso, Singgih. 2010. Aplikasi SPSS pada Statistik Multivariat. Elex Media Komputindo : Jakarta.

Sinulingga, Sukaria. 2013. Metodologi Penelitian. Edisi III. USU Press : Medan. Silverstein, David dkk. 2008. Insourcing Innovation: How to Achieve Competitive

Excellence Using TRIZ. New York : Auerbach Publications.

Syan S. Chanan dan Unny Menon. 1994. Concurrent Engineering. Penerbit :Springer-Science+Business Media.

Skalak, Susan.2002. Implementing Concurrent Engineering in Small Companies.Virginia:Marcel Dekker Inc.


(2)

 

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Perancangan Produk3

Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep menjadi informasi nyata. Menciptakan suatu konsep sebelum proses konversi menjadi bentuk fisik atau dapat diwujudkan, konsep tersebut dapat disebut sebagai proses perancangan. Menurut Caldecote (1989), desain adalah proses mengubah ide menjadi informasi bagaimana produk dapat dibuat.

3.2. Concurrent Engineering

3.2.1. Definisi Concurrent Engineering4

Concurrent engineering adalah pendekatan sistematis terpadu berkaitan dengan perancangan bersamaan produk dan proses yang terkait, termasuk pembuatan dan dukungan. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menyebabkan pengembang, dari awal, untuk mempertimbangkan semua elemen dari siklus hidup produk dari konsep melalui pembuangan, termasuk kualitas, biaya, jadwal, dan kebutuhan pengguna.

Concurrent engineering menempatkan semua area fungsional terintegrasi kedalam fase proses design. Selama proses design dilakukan, concurrent engineering dapat langsung menggambarkan berbagai parameter seperti proses       

3

Anil Mital, et all. Product Development A structured Approach to Consumer ProductDevelopment, Design and Manufacture. (Cet. USA : Elsevier, 2008). h. 37

4

Chanan S. Syan & Unny Menon, Concurrent Engineering,(Springer-Science+Business Media), h.31-33. 


(3)

 

manufaktur, pengujian, dan daya guna. Perancangan produk dari concurrent engineering dapat dilihat pada Gambar 3.1.

(Sumber : Chanan S. Syan & Unny Menon.2003)

Gambar 3.1.Flow Diagram Perancangan Produk Concurrent Engineering

3.3. Kansei Engineering5

3.3.1. Defenisi Kansei Engineering

Kansei Engineering adalah jenis teknologi yang menerjemahkan perasaan pelanggan menjadi spesifikasi perancangan.Tim R & D menangkap perasaan pelanggan yaitu Kansei; menganalisis data Kansei menggunakan psikologis, ergonomis, metode medis, atau rekayasa; dan perancangan produk baru berdasarkan analisis informasi.Kansei/Affective engineering adalah proses teknologi dan teknik dari data Kansei untuk merancang spesifikasi perancangan.

Proses Kansei / rekayasa afektif harus mencakup skema sebagai berikut: Pertama, seorang insinyur Kansei harus berpikir, Siapa pelanggan mereka?. Kedua, Apa yang mereka inginkan dan butuhkan? yaitu, apa Kansei mereka?. ketiga, insinyur Kansei harus mempertimbangkan bagaimana mengevaluasi       

5Mitsuo Nagamachi., Kansei /Affective Engineering, (Jepang: New York CRC Press, 3011), h. 3.


(4)

 

Kansei pelanggan. Evaluasi Kansei, insinyur harus menganalisis data Kansei menggunakan analisis statistik atau pengukuran physiological, dan kemudian mentransfer data dianalisis dengan domain perancangan .

3.3.2. Metode Kansei Engineering6

Kansei Engineering Tipe I adalah teknik mendasar dari metode rekayasa Kansei/afektif yang menggunakan sarana kaidah proses. Semua orang dapat mengikuti kaidah proses untuk mencapai kesimpulan akhir yang sukses. Langkah Kansei Engineering dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Sumber :Mitsuo Nagamachi (2011)

Gambar 3.4. Diagram Kansei Engineering Tipe I

3.3.3 Analisis Multivariat7

Analisis multivariat adalah metode-metode statistik yang mengolah beberapa pengukuran menyangkut individu atau objek sekaligus. Analisis       

6 Ibid, hal :15-17.  7

Bilson, Simamora, Analisis Multivariat Pemasaran, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005)., h. 2-3


(5)

 

multivariat merupakan perluasan dari analisis univariat dan bivariat. Tujuan analisis multivariat adalah mengukur, menerangkan, dan memprediksi tingkat relasi (the degree of relationship) di antara variat-variat

3.4. Quality Function Deployment8

QFD (Quality Function Deployment) adalah metode untuk membangun kerangka perencanaan dan pengembangan produk yang mensyaratkan tim pengembangan untuk menspesifikasikan secara jelas mengenai keinginan konsumen, dan kemudian mengevaluasi setiap produk atau jasa secara sistematik dalam menganalisis keinginan pelanggan tersebut.

Proses QFD melibatkan pembangunan satu atau lebih matriks (terkadang disebut “tabel quality”). Matriks pertama disebut sebagai House of Quality (HOQ) yang menggambarkan keinginan dan kebutuhan konsumen (Voice of Costumer) pada sisi kiri, dan tim pengembang teknis merespon keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut terhadap bagian atas. Gambar komponen penting dalam menyusun QFD-The House of Quality.

3.4. Kuesioner9

Perancang kuesioner yang baik perlu dipahami prinsip-prinsip yang terkait dengan cara penulisan pertanyaaan (wording of questions), cara-cara pengukuran yaitu mengkategorikan, membuat skala dan mengkodekan jawaban dari responden dan kerapian kuesioner tersebut.

       8

Lou Cohen, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, (USA : Addison-Wesley Publishing Company, 1995), h :11

9

Sukaria Sinulingga, Metode Penelitian, (Cet II; Medan: USU Press, 2012), h. 171-172.


(6)

 

3.5 Teknik Sampling10

Sampling ialah proses penarikan sampel dari populasi melalui mekanisme tertentu melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati. Kata mekanisme tertentu mengandung makna bahwa baik jumlah elemen yang ditarik maupun cara penarikan harus mengikuti atau memenuhi aturan tertentu agar sampel yang diperoleh mampu mempresentasikan karakteristik populasi dari mana sampel tersebut diambil atau ditarik.

       10

Ibid Sukaria Sinulingga., h. 184-196


(7)

 

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Shamrock Manufacturing Corpora yang berlokasi di Jalan Raya Medan, Namorambe pasar IV Kabupaten Deli Serdang.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian terapan (applied research).

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel penelitian yang merupakan inti dari problematika penelitian (Suharsimi Arikunto,2000). Objek pada penelitian ini adalah produk industrial latex gloves dan proses perancangan produk industrial latex gloves.

4.4. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel atribut pada penelitian ini meliputi :

a. Karakteristik produk yaitu daftar kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk industrial latex gloves yang diperoleh dari atribut dan customer need.


(8)

 

b. Karakteristik teknis yaitu persyaratan kemampuan teknis dalam perancangan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

c. Customer needs adalah keinginan konsumen terhadap produk industrial latex gloves.

d. Part kritis yakni bagian-bagian desain yang kritis terhadap produk industrial latex gloves. Data part kritis diperoleh dengan menggunakan kuesioner part kritis kepada manajer produksi.

2. Variabel Dependen

a. Perbaikan proses perancangan produk merupakan hasil yang diharapkan dari penelitian.

4.5.Kerangka Konseptual Penelitian

Penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedianya sebuah perancangan kerangka konseptual yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih sistematis. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian


(9)

 

4.6. Defenisi Variabel Operasioal

Berdasarkan variabel-variabel operasional diatas, maka ditentukan definisi operasional dari variabel-variabel terkait. Adapun variabel operasional yang terkait adalah:

Tabel 4.1. Defenisi Operasional Penelitian

No Variabel Defenisi

1 Customer need Customer need adalah keinginan konsumen terhadap atribut produk industrial latex gloves

2

Karakteristik produk

Karakteristik produk yaitu daftar kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk industrial latex gloves yang diperoleh dari atribut dan customer need.

3 Karakteristik teknis

Karakteristik teknis yaitu persyaratan kemampuan teknis dalam perancangan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 4 Part kritis Part Kritis yakni bagian-bagian desain yang kritis terhadap

produk industrial latex gloves 5

Perbaikan proses perancangan produk

Rancangan proses perancangan produk adalah perbaikan proses perancangan produk industrial latex gloves

4.7. Rancangan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan

Pada awal penelitian dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi perusahaan, proses produksi, dan informasi pendukung yang diperlukan serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.

2. Perumusan masalah


(10)

 

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah tidak terjadi integrasi antara bagian perancangan produk dan bagian produksi, sehingga terjadinya deviasi dimensi produk industrial latex sehingga perlu melakukan perbaikan proses perancangan produk industrial latex gloves agar perusahaan dapat bersaing dengan memenuhi kualitas, harga dan ketepatan waktu pengiriman.

3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengaplikasikan pendekatan Concurrent Engineering Tools untuk mendapatkan perbaikan proses perancangan produk industrial latex gloves agar perusahaan dapat bersaing dengan memenuhi kualitas, harga dan ketepatan waktu pengiriman.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dari pemecahan masalah ini adalah:

a. Melakukan project planning sebagai langkah awal pada pendekatan concurrent

engineering.

b. Melakukan conceptual design sebagai langkah kedua concurrent engineering.

4. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.

5. Pengolahan data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan. 6. Analisis terhadap hasil pengolahan data.

7. Ditarik kesimpulan dan diberikan saran untuk penelitian

Langkah-langkah proses penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.2. 4.8.Pengumpulan Data

4.8.1. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dapat diuraikan sebagai berikut : a. Data primer

Data-data primer dikumpulkan dengan cara pengamatan antara lain :


(11)

 

1. Data karakteristik produk yaitu daftar kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap proses produksi produk industrial latex gloves .

2. Data karakteristik teknis yang diperoleh dari perusahaan dengan penyebaran kuesioner karaktersiktik teknis.

3. Part kritis yakni bagian-bagian desain yang kritis terhadap produk industrial latex gloves. Data part kritis diperoleh dengan menggunakan kuesioner part kritis kepada manajer produksi.

b. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara wawancara dengan bagian produksi dan data dokumentasi perusahaan, antara lain: .

1. Urutan proses pembuatan produk produk

2. Gambaran umum perusahaan terdiri dari lokasi perusahaan, daerah pemasaran, struktur organisasi dan pembagian kerja setiap karyawan.

4.8.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Teknik observasi, yaitu kegiatan observasi atau pengamatan secara langsung di

lapangan mengenai proses pembuatan produk.

2. Teknik wawancara, yaitu kegiatan tanya jawab dengan bagian perancangan produk

dan bagian produksi.

3. Teknik Survey, yaitu teknik untuk mendapatkan data yang dibutuhkan melalui

kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.

4. Studi literatur, yaitu sebagai landasan awal terhadap permasalahan serta sebagai

variabel penyusun kuesioner. Studi literatur berasal dari buku-buku dan jurnal


(12)

 

jurnal yang berkaitan dengan produk industrial latex gloves dan metode-metode

yang digunakan dalam penelitian.

4.8.3. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner yang digunakan didasarkan pada bentuknya ialah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yang digunakan adalah kuesioner dengan skala semantic defferential dan skala likert.

4.8.4. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sekaran, U (dalam Sinulingga, Sukaria, 2012) populasi adalah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti (Bambang dan Lina, 2005).

4.8.5. Pengolahan Data

Pengolahan data menggunakan pendekatan concurrent engineering tools. Langkah-langkah pengolahan data pada penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.3.


(13)

 

Sumber : Mitsuo Nagamachi (2011),Chanan S. Syan & Unny Menon.2003, Susan Skalak.2003, Lou Cohen (1995)

Gambar 4.3. Kerangka Pengolahan Data

4.9.1. Phase IConcurrent Engineering: Project Planning

Project planning terdiri indentify need, define product specifications dan plan

development task.

4.8.5.1. Indentify Need

Indentify need bertujuan untuk mengidentifikasi keinginan konsumen. Langkah

identify need adalah mission statement yaitu menentukan tujuan proses perancangan

produk dilakukan pada industrial gloves type food processing dan mengidentifikasi

keinginan konsumen dengan keinginan konsumen dengan kansei engineering.

 


(14)

 

4.9.1.2. Define Product Specifications

Define Product Specifications adalah mendefinisian spesifikasi produk sesuai

dengan keinginan konsumen yang diperoleh dari pengolahan data kansei engineering dan

kemudian dibuat kuesioner tingkat kepentingan untuk mengetahui tingkat kepentingan

konsumen terhadap atribut produk. Tahap define product specifications selanjutnya yaitu

karakteristik teknis yang berhubungan dengan proses pembuatan produk industrial latex

gloves.

4.9.1.3. Plan Development Task

Tahap plan development task adalah membuat matriks house of quality (HOQ) yang didasarkan pada pengembangan karakteristik produk, dimana HOQ akan diisi berdasarkan data-data yang telah didapatkan sebelumnya.

4.9.2. Phase2Concurrent Engineering: Conceptual Design

Conceptual design terdiri dari define function, generate concepts, evaluate

concept dan intergrate concept.

4.9.2.1. Define Function

Tahap define function adalah melakukan reduksi kontradiksi matriks dengan

metode TRIZ pada hubungan karakteristik teknis Quality Function Deployment fase I

yang berkontradiksi.

4.9.2.2. Generate Concepts


(15)

 

Tahap generate concepts adalah langkah kedua dari conceptual design dengan

membuat matriks design deployment didasarkan pada matriks HOQ pada QFD fase 1

yang telah diperbaiki dengan pereduksian kontradiksi matriks dengan metode TRIZ.

4.9.2.3. Virtual/ Physical Modelling

Tahap Virtual/ Physical Modelling yaitu melakukan reduksi Kontradiksi

Matriks pada Quality Function Deployment fase II dengan Metode TRIZ.

4.9.2.4. Evaluate Concepts

Tahap evaluasi konsep dilakukan untuk untuk mengevaluasi konsep

pengembangan produk yang dipilih.

4.9.2.5. Integrated Concepts

Integrated Concepts didasarkan pada hasil perbaikan proses perancangan produk dan diintegrasikan kepada semua bagian yang ada di perusahaan.

4.10. Analisis Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah pada tugas akhir adalah perbaikan proses perancangan produk dengan concurrent engineering tools.

4.11. Kesimpulan dan Saran

Penarikan kesimpulan yang berisi hal-hal penting dalam penelitian tersebut dan pemberian saran untuk penelitian selanjutnya bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian ini secara lebih mendalam.


(16)

 

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengembangan Proses Perancangan Industrial Latex Gloves dengan Pendekatan Concurrent Engineering Tools 11

Fase pengembangan produk pada Concurrent Engineering yang digunakan terdiri dari beberapa langkah yang dapat dilihat pada Gambar 5.1.

  Sumber :Susan Skalak (2002)

Gambar 5.1 Batasan Penggunaan Tahapan dengan Pendekatan Concurrent Engineering pada Fase Pengembangan Produk

5.2. Tahap Project Planning

5.2.1. Tahap Identify Needs

5.2.1.1. Mission Statement

Perbaikan proses perancangan produk dilakukan pada industrial latex gloves type 60000 series untuk food processing.

       11

Susan Skalak. Implementing Concurrent Engineering in Small Companies. (Virginia:Marcel Dekker Inc, 2002), hal : 48-78.


(17)

 

5.2.1.2. Indentify Customer Needs

Langkah-langkah identify customer needs dengan Kansei Engineering adalah sebagai berikut :

1. Decision of Strategy

Decision of Strategy dari perusahaan adalah perbaikan perancangan produk industrial latex gloves sesuai dengan keinginan konsumen.

2. Collecting of Kansei Word

Kata-kata kansei (Kansei Words) merupakan kata-kata sifat terhadap perasaan psikologis manusia yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang dapat mewakili produk yang akan dirancang. Kata-kata ini dapat diperoleh dari majalah, literatur (text book ataupun jurnal), pendapat ahli, wawancara dan lain sebagainya. Kansei word yang telah dikumpulkan dari jurnal dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Kansei Word

No Kansei Word No Kansei Word

1 Nyaman (Comfortable) 11 Ergonomis (Ergonomic) 2 Bewarna (Colorful) 12 Kasual (Casual) 3 Tebal (Thick) 13 Tidak Licin (NotSlippery) 4 Aman (Safe) 14 Halus (refined) 5 Modern (Modern) 15 Elastis (Elastic) 6 Awet (Durable) 16 Beragam (diverse) 7 Elegan (Elegant) 17 Powder (Powder) 8 Murah (Cheap) 18 Unik (Unique)

9 Menarik (Attractive) 19 Berwarna (Colorful) 10 Proporsional (Proportioned) 20 Mudah digunakan (easy to use) Sumber: Hasil Pengumpulan Data


(18)

 

12Kata kansei yang terpilih kemudian direduksi untuk mendapatkan kata kansei yang paling penting dan relevan terhadap produk yang dipilih oleh bagian product design yang ditujukan pada Lampiran 2. Hasil reduksi kata kansei terpilih dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Hasil Reduksi Kansei Word

No Kansei Word 1 Menarik 2 Elastis 3 Ergonomis 4 Awet 5 Elegan

6 Beragam 7 Nyaman Sumber: Hasil Pengumpulan Data

3. Setting of SD Scale of the Kansei Words

Setting of SD scale of the kansei words adalah menyusun kata negatif dari kata positif kansei yang terpilih, selanjutnya ditentukan skala penilaian yang digunakan yaitu penilaian skala semantic differential 5-point. Hasil penetapan skala semantic differential dapat dilihat pada Tabel 5.3.

      

12 Mitsuo Nagamachi dan Anitawati Mohd Lokman. Innovations of Kansei Engineering. (New York : CRC Press, 2011), hal : 61.


(19)

 

Tabel 5.3. Skala Semantic Differential

Sumber: Hasil Pengumpulan Data

4. Collection of Product Samples

Collection of product samples adalah mengumpulkan produk sampel terkait dengan industrial latex gloves. Produk yang telah dikumpulkan selanjutnya dijadikan dasar dalam menetukan atribut dari produk industrial latex gloves industri. Gambar dari beberapa sampel produk sejenis dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2. Sampel Produk Industrial latex gloves

5. A list of Item / Category

A list of Item / Category merupakan list item dan kategori yang menyiratkan spesifikasi desain tentang produk sampel yang telah dikumpulkan. Produk yang dikumpulkan diurutkan berdasarkan item dan kategori. Hasil pengurutan item dan kategori dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Kansei Negatif Penilaian Kansei Positif 1 2 3 4 5

Tidak Menarik Menarik Tidak Elastis Elastis Tidak Ergonomis Ergonomis

Mudah Rusak Awet

Tidak Elegan Elegan Tidak Beragam Beragam

Tidak Nyaman Nyaman


(20)

 

Tabel 5.4. Pengurutan Item dan Kategori Produk Industrial Latex Gloves

No Item Kategori

1. Bahan industrial latex gloves

a. Latex Alam

b. Latex Olahan (sintesis) c. Nitril

2.

Ketebalan industrial latex gloves

a. Tebal b. Tipis

3. Ukuran industrial latex gloves

a. 1 ukuran (Free Size) b. Ukuran beragam

c. Sesuai dengan ukuran jari 4.

Tekstur permukaan industrial latex gloves

a. Lembut b. Kasar 5. Warna industrial

latex gloves

a. Beragam Warna b. Warna latex 6

Pemakaian industrial latex gloves

a. Sekali pakai

b. Pemakaian berulang-ulang Sumber: Hasil Pengumpulan Data

Hasil dari pengurutan item dan kategori dari produk industrial latex gloves kemudian dilakukan kombinasi untuk mendapatkan desain produk baru. Pembentukan stimuli dilakukan dengan cara berdiskusi dengan pihak PT. Shamrock Manufatucring Corpora

Jumlah stimuli secara teoritis perkalian antara faktor (kategori) adalah: Jumlah stimuli = Faktor 1 x Faktor 2 x Faktor 3 x ….. x Faktor n Jumlah stimuli = 3 x 2 x 3 x 2 x 2 x 2 = 144 stimuli.

Hal ini berarti setiap responden secara teoritis harus memberi pendapat tehadap 144 kombinasi. Jumlah stimuli yang terlalu banyak dilakukan pengurangan stimuli dengan ketentuan stimuli minimal adalah:

Minimum stimuli = jumlah level – jumlah faktor + 1


(21)

 

Minimum stimuli = (3 + 2 + 3 + 2 + 2 + 2) – 5 + 1 = 10 stimuli

Jumlah kombinasi yang dibuat berdasarkan perhitungan adalah sebanyak 10 kombinasi desain yang kemudian dijadikan pertanyaan kuesioner semantic differential. Kombinasi desain yang dijadikan pertanyaan pada kuesioner semantic differential dapat dilihat pada Tabel 5.5.


(22)

   

 

Tabel 5.5. Kombinasi Desain

Desain Gambar Desain Bahan industrial latex gloves Ketebalan industrial latex gloves Ukuran industrial latex gloves Tekstur permukaan industrial latex gloves Warna industrial latex gloves Pemakaian industrial latex gloves

I Latex Sintesis Tebal Beragam Kasar Beragam

Berulang-ulang

II Latex Sintesis Tipis Free Size Lembut Beragam Sekali

Pakai

III Nitril Tebal Free Size Kasar Beragam

Berulang-ulang

IV Nitril Tebal Beragam Lembut Beragam Sekali

pakai

V Latex Sintesis Tebal Beragam Lembut Beragam

Berulang-ulang

VI Latex Sintesis Tebal Free Size Lembut Beragam

Berualng-ulang

VII Nitril Tebal Free Size Lembut Beragam

Berualng-ulang

VIII Nitril Tebal Free Size Kasar Beragam

Berualng-ulang IX Latex Sintetis Tipis Sesuai ukuran

jari Lembut Beragam

Sekali-pakai

X Latex alam Tipis Sesuai ukuran

jari Lembut Warna latex

Sekali pakai Sumber : Pengolahan Data


(23)

 

6. Evaluasi Eksperimen

Kombinasi dari desain produk industrial latex gloves dievaluasi responden berdasarkan penilaian kata kansei pada kuesioner semantic differential. Kuesioner semantic differential diberikan kepada 48 orang responden.

Data dari kuesioner Semantic Differential (Kansei) terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas. Data dapat diolah lebih lanjut apabila data dinyatakan valid. Langkah pertama adalah menentukan variabel independen (bebas) yang kemudian diberi simbol X dan variabel dependen (terikat) yang diberi simbol Y. Variabel independen adalah jumlah nilai yang diperoleh dari kuesioner untuk setiap masing-masing desain, sedangkan variabel dependen adalah total dari nilai seluruh desain. Nilai X dan Y untuk desain I dapat diliha pada Tabel 5.17.

Tabel 5.17. Rekapitulasi Nilai X dan Y Desain I

No X Y X.Y X2 Y2 No X Y X.Y X2 Y2

1 26 213 5538 676 45369 25 23 230 5290 529 52900

2 21 219 4599 441 47961 26 22 217 4774 484 47089

3 18 202 3636 324 40804 27 23 226 5198 529 51076

4 22 213 4686 484 45369 28 27 238 6426 729 56644

5 21 184 3864 441 33856 29 22 218 4796 484 47524

6 18 196 3528 324 38416 30 18 221 3978 324 48841

7 15 200 3000 225 40000 31 22 249 5478 484 62001

8 28 215 6020 784 46225 32 22 225 4950 484 50625

9 31 221 6851 961 48841 33 28 259 7252 784 67081

10 26 228 5928 676 51984 34 24 237 5688 576 56169

11 30 219 6570 900 47961 35 26 249 6474 676 62001

12 30 209 6270 900 43681 36 27 262 7074 729 68644

13 28 205 5740 784 42025 37 27 252 6804 729 63504

14 28 244 6832 784 59536 38 28 269 7532 784 72361

15 27 230 6210 729 52900 39 30 264 7920 900 69696

16 29 230 6670 841 52900 40 25 272 6800 625 73984

17 27 232 6264 729 53824 41 31 269 8339 961 72361

18 29 195 5655 841 38025 42 26 253 6578 676 64009


(24)

 

19 31 218 6758 961 47524 43 27 245 6615 729 60025

20 24 242 5808 576 58564 44 29 250 7250 841 62500

21 27 218 5886 729 47524 45 23 229 5267 529 52441

22 18 234 4212 324 54756 46 22 221 4862 484 48841

23 22 231 5082 484 53361 47 25 217 5425 625 47089

24 19 227 4313 361 51529 48 18 210 3780 324 44100

Total 1190 11007 274470 30298 2544441

Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas adalah rumus korelasi:





394 , 0 ) 11007 ( ) 2544441 ( 48 ) 1190 ( ) 30298 ( 48 ) 11007 )( 1190 ( ) 274470 ( 48 ) ( ) ( ) )( ( 2 2 1 2 2 2 2         

 

r r Y Y N X X N Y X XY N rxy

Nilai r yang dihasilkan adalah 0,394, sedangkan nilai r tabel dengan n=48 dan derajat bebas 2 untuk taraf signifikan 5% adalah 0,284 (terlampir) sehingga nilai r hitung > r tabel, maka data untuk desain I dinyatakan valid. Hasil perhitungan validitas untuk semua desain dapat dilihat pada Tabel 5.18.

Tabel 5.18. Rekapitulasi Perhitungan Validitas Kuesioner Semantic Defferential

Desain Gambar

Desain r hitung r tabel Kesimpulan

I 0,394 0,284 Valid

II 0,480 0,284 Valid

III 0,568 0,284 Valid

IV 0,619 0,284 Valid

V 0,577 0,284 Valid


(25)

 

VI 0,441 0,284 Valid

VII 0,330 0,284 Valid

VIII 0,519 0,284 Valid

IX 0,520 0,284 Valid

X 0,485 0,284 Valid

Sumber : Pengolahan Data

Dari Tabel 5.18. dapat dilihat jika uji validitas untuk desain I sampai desain X adalah valid.

Pengujian reliabilitas untuk data kuesioner SD dan tertutup dihitung untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah dibuat reliabel atau tidak. Rumus yang digunakan untuk perhitungan adalah alpha cronbach yaitu:

 

n n x x x 2 2 2

 

 

σ menunjukkan varians variabel. Contoh perhitungan untuk desain I pada kuesioner SD dimana nilai x dan x2 dapat dilihat pada Tabel 5.17. yaitu sebagai berikut:

 

16,582 48 48 (1190) -330298 2 2 2 2    

n n x x x


(26)

 

Desain berikutnya juga dilakukan hal yang sama. Setalah itu dicari varians total

dengan rumus sebagai berikut:

 

n n -Y total Varians 2 2

Y  

Contoh perhitungan varians total untuk semua desain pada kuesioner SD dimana nilai Y dapat dilihat pada Tabel 5.17. yaitu sebagai berikut:

 

424,965 48 48 (11007) -2544441 total Varians n n -Y total Varians 2 2 2   

Y

Rekapitulasi perhitungan varians untuk setiap desain dapat dilihat pada Tabel 5.19.

Tabel 5.19. Varians untuk setiap Desain

Desain σ2 hitung

I 16,5816 II 9,9683 III 19,3594 IV 22,6454 V 20,1649 VI 16,4683 VII 14,1732 VIII 20,2917 IX 18,151 X 14,9961

σb 172,8 Sumber: Pengolahan Data


(27)

 

Setelah didapat jumlah varians untuk semua desain dan varian total, selanjutnya adalah menghitung nilai koefisien reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach yaitu:

               

2

2 1 1 t b k k r  

Contoh perhitungan nilai r yaitu:

0,659 424,965 172,8 1 1 10 10 1 1 2 2                                

t b k k r

 

Nilai r yang dihasilkan adalah 0,659, sedangkan nilai r tabel dengan n=48 dan derajat bebas 2 untuk taraf signifikan 5% adalah 0,284 sehingga kuesioner dinyatakan reliabel.

7. Multivariate Statistical Analysis

Analisis statistik menggunakan metode analisis conjoint. Langkah-langkah analisis conjoint adalah:

a. Menentukan nilai constant

Nilai constant diperoleh dengan menggunakan rumus, dimana n adalah 5 karena skala penilaian yang digunakan adalah skala semantic differential 5-point.          n n c 1 2 3 ...

3 5 5 4 3 2 1           c

b. Menentukan nilai mean

Nilai mean diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(28)

 

  

    

n

x x

x x

x 1 2 3 ... n

Contoh perhitungan nilai mean untuk desain I terhadap kata kansei tidak nyaman - nyaman adalah:

667 , 3 48

3 ... 5 5 3 3

3

  

     

x

Hasil rekapitulasi nilai mean kuesioner semantic differential dapat dilihat pada Tabel 5.20.


(29)

 

Tabel 5.20. Rekapitulasi Nilai Mean

No Desain Gambar Desain

Tidak menarik – Menarik

Tidak Elastis- Elastis

Tidak Ergonomis – Ergonomis

Mudah Rusak – Awet

Tidak Elegan-Elegan

Tidak Beragam - Beragam

Tidak Nyaman - Nyaman 1 I

3,667 3,479 3,604 3,417 3,667 3,375 3,583

2 II 2,896 2,729 3,021 3,104 3,188 2,854 2,979

3 III 3,479 2,958 2,917 3,375 3,250 3,583 3,313

4 IV 3,042 3,458 3,396 2,958 3,042 3,021 3,104

5 V 3,646 3,438 3,396 3,167 3,563 3,333 3,667

6 VI 3,000 2,646 2,958 3,188 3,042 2,854 3,208

7 VII

3,688 3,792 3,604 3,583 3,292 3,313 3,417

8 VIII 3,292 3,479 3,229 2,958 3,313 3,333 2,896

9 IX 3,646 3,417 3,354 3,292 3,417 3,208 3,792

10 X

3,396 3,313 3,271 3,167 3,104 3,063 3,125

Sumber : Pengolahan Data


(30)

 

Dari Tabel 5.20 dapat dilihat jika nilai rata-rata desain VII paling besar dibandingkan dengan desain yang lain seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.21.

Tabel 5.21. Kesimpulan Nilai Mean

No Kansei Word Nilai Mean Desain Terpilih Gambar Desain 1 Tidak menarik – Menarik 3,688 Desain VII

2 Tidak Elastis- Elastis 3,792 Desain VII

3 Tidak Ergonomis – Ergonomis

3,604 Desain I dan Desain VII 4 Mudah Rusak – Awet 3,583 Desain VII

5 Tidak Elegan-Elegan 3,667 Desain I

6 Tidak Beragam - Beragam 3,375 Desain I

7 Tidak Nyaman - Nyaman 3,792 Desain IX

Dari Tabel 5.21 dapat disimpulkan jika Desain VII memiliki nilai Mean paling besar.

c. Menghitung nilai deviation

Nilai deviation atau utility diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Deviation = mean – constant

Contoh perhitungan nilai deviation untuk desain I terhadap kata kansei tidak nyaman - nyaman adalah:

Deviasi = 3,667 – 3 = - 0,667.

Hasil rekapitulasi nilai deviation kuesioner semantic differential dapat dilihat pada Tabel 5.22.


(31)

   

 

Tabel 5.22. Nilai Deviasi Kuesioner Semantic Differential

No Desain

Tidak menarik –

Menarik

Tidak Elastis- Elastis

Tidak Ergonomis – Ergonomis

Mudah Rusak –

Awet

Tidak Elegan-Elegan

Tidak Beragam -

Beragam

Tidak Nyaman - Nyaman

1 I 0,667 0,479 0,604 0,417 0,667 0,375 0,583

2 II -0,104 -0,271 0,021 0,104 0,188 -0,146 -0,021

3 III 0,479 -0,042 -0,083 0,375 0,250 0,583 0,313

4 IV 0,042 0,458 0,396 -0,042 0,042 0,021 0,104

5 V 0,646 0,438 0,396 0,167 0,563 0,333 0,667

6 VI 0,000 -0,354 -0,042 0,188 0,042 -0,146 0,208

7 VII 0,688 0,792 0,604 0,583 0,292 0,313 0,417

8 VIII 0,292 0,479 0,229 -0,042 0,313 0,333 -0,104

9 IX 0,646 0,417 0,354 0,292 0,417 0,208 0,792

10 X 0,396 0,313 0,271 0,167 0,104 0,063 0,125

Sumber: Hasil Pengolahan Data


(32)

 

   

d. Analisis data

Hasil analisis nilai utility untuk desain perbaikan produk industrial latex gloves dapat dilihat pada Tabel 5.23.

Tabel 5.23. Nilai Utility Terbesar

No Kansei Word Nilai Deviasi / Utilisasi

Desain Terpilih Gambar Desain 1 Tidak menarik – Menarik 0,688 Desain VII

2 Tidak Elastis- Elastis 0,792 Desain VII

3 Tidak Ergonomis – Ergonomis

0,604 Desain I dan

Desain VII 4 Mudah Rusak – Awet 0,583 Desain VII

5 Tidak Elegan-Elegan 0,667 Desain I

6 Tidak Beragam - Beragam 0,375 Desain I

7 Tidak Nyaman – Nyaman 0,792 Desain IX

Desain dipilih berdasarkan jumlah terbanyak untuk kansei word dengan nilai utility terbesar adalah desain VII, sehingga desain tersebut dijadikan desain perbaikan selanjutnya. Hasil identifikasi kebutuhan konsumen dapat dilihat pada Tabel 5.24.

Tabel 5.24. Hasil Identifikasi Kebutuhan Konsumen

No Atribut Spesifikasi produk awal

Customer Requirement

1 Bahan utama industrial latex gloves adalah

Latex alam Nitril

2 Ketebalan Industrial latex gloves

Tipis Tebal


(33)

 

 

Tabel 5.24. Hasil Identifikasi Kebutuhan Konsumen (Lanjutan)

No Atribut Spesifikasi Produk

Awal

Customer Requirement

3 Ukuran industrial latex gloves yang digunakan

Sesuai dengan Tekstur Jari

Free size

4 Tekstur permukaan industrial latex gloves Lembut Lembut

5 Warna industrial latex gloves Warna latex Beragam 6 Pemakaian industrial latex gloves Sekali pakai Berulang-ulang


(34)

 

 

BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Tahap Project Planning

Tahap project planning terdiri dari identify needs, define product specifications, dan plan developmnet task.

6.1.1. Analisis Identify Needs dengan Kansei Engineering

Identify Needs dengan kansei engineering diperoleh desain VII yang terpilih sesuai keinginan responden dan dibandingkan dengan spesifikasi produk awal dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Perbandingan Spesifikasi Produk Awal dengan Customer Requirement

No Atribut Spesifikasi

produk awal

Customer Requirement

1 Bahan utama industrial latex gloves adalah

Latex alam Nitril

2 Ketebalan Industrial latex gloves Tipis Tebal 3 Ukuran industrial latex gloves

yang digunakan

S, M, L,XL Free size

4 Tekstur permukaan industrial latex gloves

Lembut Lembut

5 Warna industrial latex gloves Warna lateks Beragam 6 Pemakaian industrial latex gloves Sekali pakai Berulang-ulang

Sumber : Pengolahan Data


(35)

 

 

Tabel 6.2. Perbandingan Gambar Produk Awal dengan Customer Requirement

Spesifikasi produk awal Customer Requirement

6.1.2. Analisis Define Product Specification

Spesifikasi produk diperoleh dari bagian produksi yang berhubungan dengan proses produksi dapat dilihat pada Tabel 6.3.

Tabel 6.3. Karakteristik Teknis Produk

No Karaktersitik Teknik 1 Komposisi bahan (%)

2 Kesesuaian dimensi (mm) 3 Suhu pada coagulant oven (oC) 4 Faktor penyusutan karet (%) 5 Tinggi permukaan karet (m)

6 Ketelitian pelepasan cetakan pada mesin dipping line


(36)

 

 

Karakteristik teknis produk akan menjadi input pada matriks Quality Function Deployment fase I.

6.1.3. Analisis Tahap Plan Development Task

Plan Development Task dengan menggunakan Quality Function Deployment fase I seperti Gambar 6.1.

  Gambar 6.1. Quality Function Deployment Fase I

Dari Quality Function Deployment Fase I diperoleh kesimpulan seperti Tabel 6.4.


(37)

 

 

Tabel 6.4. Atribut Produk yang Memiliki Bobot yang Paling Tinggi

Atribut produk Net Sales Importance Weight Relative Weight Pihak yang bertanggung Jawab Industrial latex gloves yang digunakan tebal

1,5 6,258 13,211

Bagian product design dan bagain

produksi Pemakaian

industrial latex gloves

1,5 11,183 29,969

Sumber : Pengolahan data

Karakteristik teknis yang memiliki tingkat kepentingan paling tinggi dapat dilihat pada Tabel 6.5.

Tabel 6.5. Karakteristik Teknis yang Memiliki Tingkat Kepentingan

Tertinggi

Atribut produk Tingkat kesulitan Derajat kepentingan Prakiraan Biaya Pihak yang bertanggung Jawab

Komposisi bahan 4 21 21 Bagian Purchasing

Ketelitian pelepasan produk

4 21 21 Bagian produksi

Sumber : Pengolahan data

kontradiksi yang di peroleh dari Quality Function Deployment Fase I seperti pada Tabel 6.6.

Tabel 6.6. Kontradiksi Karakteristik Teknis

Kontradiksi I

Kontradiksi II

Pihak bertanggung jawab

Kesesuaian dimensi dengan faktor penyusutan karet

Kesesuaian dimensi dengan ketelitian pelepasan karet

Bagian Product Design Bagian produksi


(38)

 

 

6.2. Analisis Conceptual Design

6.2.1. Analisis Define Architecture dengan Teoriya Resheniya Izobretatelskik

Pendekatan TRIZ terhadap QFD fase I bertujuan untuk mereduksi korelasi negatif dengan mencari solusi terinovatif13. Analisis pada hubungan karakteristik teknis matriks QFD fase I diperoleh dua korelasi negatif yaitu kesesuaian dimensi dengan faktor penyusutan karet dan komposisi bahan dengan ketelitian pelepasan pada mesin dipping line. Korelasi negatif tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.2.

Sumber: Hasil pengolahan data

Gambar 6.2. Korelasi Negatif Karakteristik Teknik QFD fase I   

General problem diperoleh dari hasil analisis masing-masing karakteristik teknik yang berkontradiksi yang selanjutnya akan ditentukan general       

13 David S, dkk,

Insourcing Innovation How to Achieve Competitive Excellence using TRIZ, (New York: Auerbach Publications, 2008), hal : 52. 

   


(39)

 

 

solution dengan matriks kontradiksi. Spesific solution yang dihasilkan yaitu dengan principle 10 Preliminay Action seperti Tabel 6.7.

Tabel 6.7. Specific Solutions untuk Kesesuaian Dimensi Penyebab

Kontradiksi

Specific Solutions

Keterangan Perbaikan Kontradiksi

Pihak yang Bertanggung

Jawab Kesesuaian

dimensi

Principles 10

10.

premilinary action (prior action, do it in advance)

Akurasi pengukuran

dimensi

Bagian product design dan

produksi

Sehingga diperoleh hubungan QFD fase I setelah revisi seperti Gambar 6.3.

  Sumber : hasil pengolahan data 

Gambar 6.3. QFD Fase I Produk Industrial Latex Gloves dengan TRIZ


(40)

 

 

Karakteristik teknis yang memiliki tingkat kepentingan paling tinggi dapat dilihat pada Tabel 6.8.

Tabel 6.8. Karakteristik Teknis yang Memiliki Tingkat Kepentingan

Tertinggi

Atribut produk Pihak yang bertanggung Jawab

Komposisi bahan Bagian purchasing,

Accounting Akurasi pengukuran

dimensi produk

Bagian product design dan bagian produksi

Ketelitian pelepasan produk

Bagian produksi Sumber : Pengolahan data

6.2.2. Analisis Generate Concepts

Karakteristik teknisk QFD fase I akan menjadi input kolom “whats” matriks design deployment QFD fase II. Kolom “hows” matriks design deployment merupakan part kritis yang mempegaruhi proses perancangan dan produksi produk industrial latex glovex.

Korelasi matriks kararkteristik part dapat ditunjukkan pada Gambar 6.4.


(41)

 

 

  Sumber : Pengolahan Data

Gambar 6.4. Quality Function Deployment fase II

Berdasarkan Gambar 6.4. Quality Function Deployment fase II, diperoleh karakteristik part teknis yang memiliki tingkat kesulitan, tingkat kepentingan dan perkiraan biaya yang paling besar seperti Tabel 6.9.

Tabel 6.9. Karakteristik Part Teknis Terbesar

No Karakteristik Part Pihak yang

Bertanggung Jawab 1 Ketahanan terhadap suhu dingin Product design 2 Acceptable Quality Level ≤ 1,5 Quality control

3 Tidak mudah robek Produksi dan Quality

control


(42)

 

 

Pengolahan data quality function deployment fase II diperoleh 3 kontradiksi seperti pada Tabel 6.10.

Tabel 6.10. Kontradiksi Karakteristik Teknis

No Kontradiksi Pihak yang

bertanggung Jawab 1 Ketahanan terhadap suhu dingin

dengan penyebab gerah / panas

Product design 2 Ketahanan terhadap suhu panas

dengan penyebab gerah / panas 3 Tidak mudah sobek dan penyebab

gerah / panas

6.2.3. Virtual/ Physical Modelling dengan Teoriya Resheniya Izobretatelskik

Specific problem adalah korelasi negatif yang terdapat pada matriks karakteristik teknis yaitu ketahanan terhadap suhu dingin dengan penyebab gerah / panas, ketahanan terhadap suhu panas dengan penyebab gerah / panas dan Tidak mudah sobek dan penyebab gerah / panas. General solution diperoleh dari analisis masing-masing karakteristik teknik yang selnajutnya akan ditentukan general solution dengan matriks kontradiksi. Specific solutions untuk perbaikan karakteristik teknis yang menjadi penyebab kotradiksi penyebab gerah / panas dapat dilihat pada Tabel 6.11.

Tabel 6.11. Specific Solutions untuk Penyebab gerah /panas

Penyebab Kontradiksi Specific Solutions Keterangan Perbaikan Kontradiksi Pihak yang Bertanggung Jawab Penyebab gerah Principles 35 Parameter changing (transformation

of propertyes)

Radiasi Gamma

Bagian produksi


(43)

 

 

Setelah dilakuan perbaikan kontradiksi dapat dilihat tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik teknis dapat dilihat pada Gambar 6.5.

  Sumber : Pengolahan data

Gambar 6.5. Matriks Karakteristik Teknis Part Setelah Revisi dengan

TRIZ

Perhitungan ulang ukuran kinerja dari HOQ yaitu Tingkat Kesulitan dapat dilihat pada Gambar 6.6.


(44)

 

 

Sumber: Hasil pengolahan data

Gambar 6.6. Penentuan Derajat Kepentingan Quality Function Deployment setelah Revisi TRIZ

Pada Gambar 6.6, dilihat karaktersitik part teknik yang memiliki tingkat kepentigan paling tinggi adalah radiasi gamma yang menjadi tanggung jawab bagian produksi.

6.2.4. Analisis Evaluate Concepts

Pada tahap evaluate concepts semua tim yang terlibat di pembuatan produk industrial latex gloves memberikan pendapat terhadap perbaikan produk. Produk industrial latex gloves dibagi menjadi beberapa module seperti Gambar 6.7.


(45)

 

 

Gambar 6.7. Product Platform Industrial Latex Gloves

6.2.5 Analisis Integrate Concepts

Tahap integrate concepts menghasilkan Standard Operation Procedures berdasarkan pada pengolahan data sebelumnya.

1. Module 1 komposisi bahan penyusun sarung tangan yang menjadi tanggung jawab bagian purchasing dan accounting. Standard Operational Procedures untuk modul 1 dapat dilihat pada Gambar 6.8


(46)

 

 

Gambar 6.8. Standard Operation Prosedure Module I

2. Module 2 adalah akurasi pengukuran dimensi dan ketelitian pelepasan pada mesin dipping line yang terdiri dari akurasi pengukuran panjang, akurasi


(47)

 

 

pengukuran lebar dan akurasi pengukuran tebal. Module 2 adalah tanggung jawab bagian product design dan bagian produksi. Standard Operational Procedures untuk module 2 dapat dilihat pada Gambar 6.9

Gambar 6.9. Standard Operation Prosedure Module II

3. Module 3 adalah radiasi gamma yang terdiri dari proses pencampuran, proses vulkanisasi, proses iradiasi sinar, pengujian sifat fisik. Module 3 adalah tanggung jawab bagian product design, produksi dan quality control.


(48)

 

 

Standard Operational Procedures untuk module 3 dapat dilihat pada Gambar 6.10.

 

Gambar 6.10. Standard Operation Prosedure Module III

Setelah pembuatan SOP kemudian dirancang sistem komunikasi perusahaan yang sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 6.11.


(49)

 

 

  Gambar 6.11. Kegiatan Perancangan Produk pada PT. Shamrock

Manufacturing Corpora

Setelah dilakukan perbaikan pada proses perancangan dengan menggunakan Concurrent Engineering, diperoleh proses perancangan produk industrial latex gloves type 60000 series seperti pada Gambar 6.12.

Gambar 6.12. Komunikasi Tim dengan Concurrent Engineering

Pada Gambar 6.12 dapat dilihat jika semua bagian yang terlibat dalam proses perancangan produk harus melakukan komunikasi tim untuk mendapatkan proses perancangan produk yang lebih efektif dan efisien.


(50)

 

 

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil hasil pengolahan analisis dan tujuan penelitian yaitu :.

1. Identify need adalah tahap pertama dari project planning dengan kansei engineering, kemudian terpilih adalah desain VII dengan atribut produk bahan utama industrial latex gloves adalah nitril, industrial latex gloves yang digunakan tebal, ukuran industrial latex gloves yang digunakan free size, tekstur permukaan industrial latex gloves lembut, warna industrial latex gloves beragam, pemakaian industrial latex gloves berulang-ulang.

2. Define product specification adalah tahap kedua project planning terdiri dari product requirement yang berasal dari kansei engineering dan karakteristik teknis yang diperoleh dari bagian produksi.

3. Plan development task adalah tahap ketiga project planning diidentifikasi dengan Quality Function Deployment fase I menghasilkan rasio perbaikan, sales point, importance weight dan relative weight terbesar pada atribut tebal dan pemakaian industrial latex gloves berulang-ulang.

4. Define architecture / function assaign sub-terms adalah tahap pertama conceptual design dengan menggunakan TRIZ diperoleh karakteristik komposisi bahan, akurasi pengukuran dimensi produk, suhu pada coagulant oven, faktor penyusutan karet, tinggi permukaan karet, ketelitian pelepasan


(51)

 

 

pada mesin dipping line dengan diperoleh tingkat kepentingan terbesar komposisi bahan, akurasi pengukuran dimensi produk dan ketelitian pelepasan pada mesin dipping line yang menjadi penentu part teknis produk

5. Generate concepts adalah tahap kedua dari conceptual design menggunakan QFD fase II diperoleh penyebab kontradiksi penyebab gerah/panas.

6. Virtual / physical model adalah tahap ketiga dari conceptual design dengan menggunakan TRIZ, kontradiksi penyebab gerah/panas diselesaikan dengan Principles 35 Parameter changing (transformation of propertyes) yaitu radiasi gamma.

7. Evaluate concepts adalah tahap keempat dari conceptual design dengan membagi part kritis menjadi 3 module. Module 1 adalah komposisi bahan penyusun sarung tangan, Module 2 adalah akurasi pengukuran dimensi yang terdiri dari akurasi panjang, akurasi lebar dan akurasi tebal. Module 3 adalah radiasi gamma yang terdiri dari proses pencampuran, proses vulkanisasi, proses iradiasi sinar, pengujian sifat fisik

8. Pada tahap integrated concepts yang merupakan tahap terakhir dari conceptual design, dilakukan integrasi dengan module 1 adalah tanggung jawab bagian bagian purchasing dan accounting , module 2 bagian product design dan bagian produksi dan module 3 tanggung jawab bagian product design, production dan quality control.

9. Perbaikan proses perancangan produk industrial latex gloves dengan menggunakan concurrent engineering tools diperoleh integrasi semua bagain


(52)

 

 

yang terlibat dalam proses perancangan produk, yaitu bagian purchasing, accounting, product design, production dan quality control

7.1. Saran

Saran yang dapat yang diberikan setelah melakukan pengolahan, yaitu : 1. Perusahaan disarankan untuk menerapkan concurrent engineering pada proses

perancangan produk, sehingga terjadi koordinasi antar bagian yang ada di perusahaan.

2. Perusahaan disarankan untuk dapat menerima kritik terhadap produk dari konsumen.

3. Perusahaan sebaiknya dapat menggunakan standard operation procedures sebagai acuan dalam melakuakan proses produksi.

4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan analisa penggambilan keputusan setelah di peroleh pendekatan desain.


(53)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Umum Perusahaan

PT Shamrock Manufacturing Corpora memiliki nama PT Eka Wira kemudian akhir tahun 2001 dilakukan perubahan nama untuk mempermudah pelanggan dalam mengingat nama (brand image) perusahaan menjadi PT Shamrock Manufacturing Corpora. PT Shamrock Manufacturing Corpora berdiri sejak tahun

1989 dan bergerak dibidang produksi sarung tangan latex tetapi hanya

memproduksi sarung tangan dengan jenis powdered dan powder free.Bahan baku utama adalah latex dengan beberapa jenis bahan penolong seperti: karton sebagai

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT Shamrock Manufacturing Corpora adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi sarung tangan latex tetapi hanya memproduksi sarung tangan dengan jenis powdered dan powder free. Sarung tangan yang diproduksi digunakan oleh medical grade dan industrial grade. Proses Produksi dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen antara lain Indonesia, Amerika, Australia, Jepang dan Singapura. Konsumen lokal biasanya menggunakan sarung tangan jenis mutu II atau disposable glove dan juga tergantung dari permintaan konsumen lokal.


(54)

2.3 Lokasi Perusahaan

PT Shamrock Manufacturing Corpora terletak di Jalan Raya Medan, Namorambe pasar IV Kabupaten Deli Serdang.

2.4 Organisasi dan Manajemen

2.4.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan PT Shamrock Manufacturing Corpora memiliki bentuk organisasi yaitu lini (garis) dan fungsional.

Struktur organisasi PT Shamrock Manufacturing Corpora dapat dilihat pada Gambar 2.1.


(55)

   

 

  Sumber : PT Shamrock Manufacturing Corpora

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Shamrock Manufacturing Corpora


(56)

   

 

2.5 Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu proses pengolahan dari bahan baku, bahan setengah jadi hingga bahan jadi. Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan mengggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana) yang ada, dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang.

2.5.1 Bahan yang Digunakan 2.5.1.1 Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Shamrock Manufacturing Corpora ada 2 jenis antara lain adalah latex karet alam dan latex sintesis.

2.5.1.2 Bahan Penolong

Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk

2.5.1.3 Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.


(57)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perusahaan diwajibkan memberikan alat pelindung diri terhadap pekerja menurut Permenakertrans 08/MEN/VII/2010, alat pelindung diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Salah satu alat pelindung diri adalah sarung tangan yang bertujuan untuk melindungi pekerja dari bahaya panas, sengatan listrik dan kontaminasi dari zat kimia serta menjaga kehigienisan makanan untuk industri pengolahan makanan.

Pada beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah perusahaan industri pengolahan makanan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah perusahan industri makanan yang terdaftar di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Jumlah Perusahan Pengolahan Makanan

No Tahun Jumlah

1 2008 5728

2 2009 5545

3 2010 5248

4 2011 5463

5 2012 5662

6 2013 5852

Sumber Badan Pusat Statistik

Berdasarkan Tabel 1.1. meningkatnya jumlah perusahaan pengolahaan makanan yang menjadi salah satu konsumen dari produk sarung tangan


(58)

mengakibatkan meningkatnya jumlah penggunaan sarung tangan dalam proses pengolahan makanan.

Masalah tersebut terjadi karena bagian perancangan produk tidak melibatkan bagian produksi secara langsung proses perancangan produk industrial latex gloves.

1Tujuan dari artikel ini adalah untuk menyajikan quality function

deployment (QFD) dan concurrent engineering berdasarkan metodologi pengembangan produk. Setelah menerima spesifikasi kebutuhan produk dari bagian pemasaran, anggota tim concurrent engineering perlu menerjemahkannya ke dalam spesifikasi produk engineering . Tahap perencanaan produk QFD adalah metode yang berguna untuk membuat spesifikasi teknik produk rinci. Penerapkan tahap perencanaan produk QFD dan concurrent engineering, spesifikasi produk engineering rinci dapat dirumuskan oleh tim concurrent engineering. 2QFD terintegrasi TRIZ menjadi penelitian panas baru-baru ini untuk TRIZ dapat digunakan memecahkan kontradiksi antara karakteristik teknik yang membangun atap HOQ. Tapi, pendekatan perencanaan tradisional tidak cocok untuk integrasi QFD-TRIZ, TRIZ membutuhkan penekanan kontraksi antara karakteristik teknik di masalah tahap definisi bukannya mengorbankan trade-off. Pendekatan perencanaan baru berdasarkan QFD integrasi / TRIZ diusulkan dalam makalah ini, yang didasarkan pada pertimbangan matriks korelasi karakteristik teknik dan kepuasan pelanggan atas dasar biaya.

      

1Ying-Chin Ho & Chih-Hsin Lin. A QFD and concurrent engineering- based outsourced product

developmnet methodology for ODM customers. 2014.h.2.

2 Shang Liu, dkk. A planning approach of engineering characteristics based on QFD –TRIZ

integrated.2009. h.1. 


(59)

1.2. Perumusan Permasalahan

Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah tidak terjadi integrasi antara bagian perancangan produk dan bagian produksi, sehingga terjadinya redesign

produk industrial latex, sehingga perlu melakukan perbaikan proses perancangan produk industrial latex gloves agar perusahaan dapat bersaing dengan memenuhi kualitas, harga dan ketepatan waktu pengiriman.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengaplikasikan pendekatan

Concurrent Engineering Tools untuk mendapatkan perbaikan proses perancangan produk industrial latex gloves agar perusahaan dapat bersaing dengan memenuhi kualitas, harga dan ketepatan waktu pengiriman.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dari pemecahan masalah ini adalah: Tujuan khusus yang ingin dicapai dari pemecahan masalah ini adalah:

1. Melakukan project planning sebagai langkah awal pada pendekatan concurrent engineering.

2. Melakukan conceptual design sebagai langkah kedua concurrent engineering.

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi mahasiswa

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diterima selama perkuliahan di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja


(60)

khususnya dalam implementasi concurrent engineering dalam memaksimalkan pengembangan produk.

2. Manfaat bagi perusahaan

Memberikan saran bagi perusahaan untuk perbaikan dan pengembangan berbagai aspek dalam perusahaan, termasuk usulan perbaikan dari lingkungan kerja yang ada di perusahaan.

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan pada produk industrial latex gloves 60000 series yang digunakan pada food proceesing.

2. Penelitian dilakukan pada proses manufacturing.

3. Tahapan dalam implementasi Concurrent Engineering yang dilakukan dengan menggunakan model pengembangan produk pada tahap project planning dan

conceptual design.

4. Penelitian dilakukan dengan menggunakan concurrent engineering tools yaitu

kansei engineering, quality function deployment, metode TRIZ untuk memberikan perbaikan proses perancangan produk.

5. Tools kansei engineering yang digunakan sampai tahap multivariate statistical analysis.


(61)

6. Kansei word yang dikumpulkan 20 kansei word.

7. Tools Quality Function Deployement yang digunakan fase I dan fase II. Asumsi-asumsi dalam penelitian ini adalah :

1. Kondisi internal perusahaan tidak mengalami perubahan selama proses penelitian berlangsung.

2. Pekerja dianggap sudah menguasai masing-masing pekerjaannya. 3. Produk yang diteliti masih digemari oleh pasar.

1.5.Sistematika Penulisan Laporan

Bab I berisi tentang pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. Gambaran umum perusahaan, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan PT. Shamrock Manufacturing Corpora diuraikan dalam Bab II. Bab III berisi teori metode

Concurrent Engineering Tools dengan metode Quality Function Deployment (QFD), Metode Kansei dan Metode TRIZ.

Metodologi penelitian dibahas pada Bab IV yang menguraikan tahap-tahap dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, defenisi operasional, identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi, teknik

sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian


(62)

dan pengolahan data dengan metode Concurrent Engineering Tools dengan metode

Quality Function Deployment (QFD), Metode Kansei dan Metode TRIZ, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran. Penyelesaian kendala pada penelitian dibahas pada Bab V yang berisi Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data-data kuesioner, yang kemudian dilakukan pengolahan data yaitu validitas dan reliabilitas data, membangun

Concurrent engineering tools dengan Quality Function Deployment (QFD)

components. Analisis Pemecahan Masalah dibahas pada Bab VI yang meliputi analisis pengolahan data kuesioner, analisis pengolahan Concurrent engineering tools, analisis pengolahan dengan TRIZ. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.


(63)

ABSTRAK

PT Shamrock Manufacturing Corpora adalah perusahaan yang bergerak di bidang

produksi sarung tangan latex yang digunakan oleh industrial grade. Perusahaan

yang bergerak di industri makanan adalah salah satu konsumen dari produk sarung tangan, untuk dapat menjaga kepercayaan dari konsumen perusahaan dituntut untuk menjaga kualitas dan ketepatan waktu produk sampai ke tangan konsumen. Pada proses perancangan PT Shamrock Manufacturing Corpora sering mengalami redesign. Tujuan penelitian ini menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan

dengan menggunakan concurrent engineering tools dengan tahapan project

planning dan conceptual design. Tahapan project planning dengan tool Kansei Engineering untuk menentukan atribut produk sesuai dengan keinginan konsumen

selanjutnya menggunakan metode Quality Function Deployment diperoleh dua

kontradiksi yaitu komposisi bahan dengan kasesuaian dimensi dan kesesuaian dimensi dengan faktor penyusutan karet. Kedua kontradiksi tersebut diselesaikan

pada tahap conceptual design dengan tools TRIZ, sehingga diperoleh karakteristik

teknis yang baru yaitu “akurasi pengukuran dimensi”. Selanjutnya karakteristik

teknis part diselesaikan dengan Quality Function Deployment fase II diperoleh tiga

kontradiksi yaitu ketahanan terhadap suhu dingin, ketahanan terhadap suhu panas,

tahan sobek dengan penyebab gerah/panas dievaluasi dengan tools TRIZ dan

kemudian diintegrasikan bagian yang berkaitan dengan produksi yaitu bagian product design, bagian production, bagian purchasing dan quality control

Kata kunci : Concurrent Engineering Tools,Kansei Engineering, Quality

Function Deployment, TRIZ, Perbaikan proses, Industrial Latex Gloves


(64)

   

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK

INDUSTRIAL LATEX GLOVES

DENGAN PENDEKATAN

CONCURRENT ENGINEERING TOOLS

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Oleh

AYU SETIANINGSIH NIM. 110403022

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F

A

K

U

L

T

A

S

T

E

K

N

I

K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 6


(65)


(66)

(67)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana. Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara.

Judul tugas sarjana adalah “Perbaikan proses perancangan produk

industrial latex gloves dengan pendekataan concurrent engineering tools”. Tugas sarjana meliputi tahap latar belakang, teori pendukung, pembahasan dan penyelesaian masalah.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kelalaian dalam penulisan tugas sarjana ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS

FEBRUARI 2016

 


(68)

DAFTAR ISI

 

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT DRAFT TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

ABSTRAK ... xxiv

I PENDAHULUAN ... . I-1

1.1 Latar Belakang ... I-1

1.2 Perumusan Masalah ... I-4 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... I-5 1.4 Batasan dan Asumsi Penelitian ... I-6 1.5 Sistematika Penulisan Laporan ... I-7

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1 2.1 Sejarah Umum Perusahaan ... II-1 2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-2 2.3 Lokasi Perusahaan ... II-2

2.4 Daerah Pemasaran ... II-2

2.6. Proses Produksi ... II-3

2.6.1. Bahan yang Digunakan ... II-3

2.6.1.1.Bahan Baku ... II-3

2.6.1.2.Bahan Penolong ... II-4

2.6.1.3.Bahan Tambahan ... II-4


(69)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.6.2. Uraian Proses ... II-5

2.7. Mesin dan Peralatan ... II-10

2.7.1. Mesin Produksi ... II-10

2.7.2. Peralatan ... II-11

2.8. Struktur Organisasi ... II-13

III LANDASAN TEORI ... III-1

3.1. Proses Perancangan ... III-1

3.2. Concurrent Engineering ... III-4

3.2.1. Definisi Concurrent Engineering ... III-4

3.2.2. Fase Pengembangan Proses pada Concurrent

Engineering ... III-6

3.2.3. Tools to Integrate pada Concurrent Engineering ... III-8

3.3. Kansei Engineering ... III-8

3.3.1. Definisi Kansei Engineering ... III-8

3.3.2. Metode Kansei Engineering ... III-9

3.3.3. Analisis Multivariat ... III-13 3.3.4. Conjoint Anlysis ... III-14

3.3.5. Hal-hal Pokok tentang Conjoint Anlysis ... III-20 3.4. QFD (Quality Function Deployment) Fase I ... III-22 3.5. Kansei dan Quality Function Deployment ... III-25 3.6. Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (Triz) ... III-27 3.7. Quality Function Deployment fase II ... III-29 3.8. Kuesioner (Questionnaire) ... III-34 3.9. Metode Sampling ... III-37

3.9.1. Populasi, Elemen dan Sampel ... III-37

3.9.2. Probability Sampling ... III-39 3.9.3. Non-Probability Sampling ... III-41


(70)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.10. Validitas Data ... III-41

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2 Jenis Penelitian ... IV-1 4.3 Objek Penelitian ... IV-1 4.4 Variabel Penelitian ... IV-2

4.5 Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-3 4.6 Definisi Variabel Operasional ... IV-3 4.7 Rancangan Penelitian ... IV-4 4.8. Pengumpulan Data... IV-7

4.8.1 Sumber Data ... IV-7

4.8.2 Metode Pengumpulan Data ... IV-8

4.8.3 Instrumen Penelitian ... IV-8

4.8.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... IV-8 4.8. Populasi dan Sampel... IV-9 4.9 Pengolahan Data ... IV-11

4.9.1. Phase IConcurrent Engineering: Project Planning .. IV-12

4.9.1.1. Indentify Need ... IV-12

4.9.1.2. Define Product Specifications ... IV-15

4.9.1.3. Plan development Task ... IV-15

4.9.2. Phase 2 Concurrent Engineering: Conceptual Design IV-17

4.9.2.1.Define Function ... IV-17

4.9.2.2.General Concepts ... IV-17

4.9.2.3. Virtual/ Physical Modelling ... IV-19

4.9.2.4.Evaluate Concepts ... IV-19

4.9.2.5.Integrate Concepts ... IV-20

4.10 Analisis Pemecahan Masalah ... IV-20


(71)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

 

BAB HALAMAN

4.11 Kesimpulan dan Saran ... IV-20

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1

5.1 Pengembangan Proses Perancangan Industrial Latex

Gloves dengan Pendekatan Concurrent Engineering Tools... V-1 5.2 Tahap Project Planning ... V-1

5.2.1. Tahap Identify Needs ... V-1

5.2.1.1. Mission Statement ... V-1

5.2.1.2. Indentify Customer Needs ... V-2

5.2.2 Define Product Specification ... V-34

5.2.2.1. Tingkat kepentingan produk ... V-34 5.2.2.1.1. Uji V a l i d i t a s Tingkat

Kepentingan produk ... V-36

5.2.2.1.2. Uji R e a b i l i t a s T i n g k at

Kepentingan produk ... V-39

5.2.2.2. Karakteristik Teknis Produk ... V-42

5.2.3 Plan Development Task : Quality Function

Deployment FaseI ... V-42 5.3 Tahap Conceptual Design ... V-56

5.3.1. Define Architecture / Functions Assign Sub-

Tearm dengan Teoriya Resheniya Izobretatelskik ... V-56

5.3.2. Membangun Ulang Matriks House Of Quality

(HOQ) Produk Industrial Latex Gloves ... V-61

5.3.3. Generate Concepts dengan Quality Function

Deployment Fase II ... V-64

5.3.4. Virtual/ Physical Modelling dengan Teoriya

Resheniya Izobretatelskik ... V-71


(72)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

 

BAB HALAMAN

5.3.5. Evaluate Concepts ... V-79 5.3.6. Integrate Concepts ... V-81

VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL ... VI-1 6.1. Analisis Tahap Project Planning ... VI-1

6.1.1. Analisis Identify Needs dengan Kansei Engineering ... VI-1

6.1.2. Analisis Define Product Specification ... VI-2

6.1.3. Analisis Tahap Plan Development Task ... VI-3

6.2 Conceptual Design ... VI-4

6.2.1. Analisis Define Architecture dengan Teoriya

Resheniya Izobretatelskik ... V-4

6.2.2. Analisis Generate Concepts ... V-7

6.2.3. Analisis Virtual/ Physical Modelling dengan Teoriya

Resheniya Izobretatelskik ... V-8

6.2.4. Analisis Evaluate Concepts ... V-10

6.2.5. Analisis Integrate Concepts ... V-11

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1 7.1 Kesimpulan ... VII-1 7.2 Saran ... VII-2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(1)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1 Perancangan Produk PT. Shamrock Manufacturing Corpora ... I-3 2.1 Mesin dipping line ... II-11 2.4 Struktur Organisasi ... II-14 3.1 Flow Diagram Perancangan Produk Concurrent Engineering ... III-4 3.2. Tahapan Concurrent Engineering ... III-5 3.3. Fase Pengembangan Proses Pada Concurrent Engineering ... III-7 3.4 Diagram Kansei Engineering Tipe I ... III-14 3.5 Skema Analisis Data Eveluasi Kansei dengan Teknik Analisis

Multivariat ... III-14 3.6 Penerjemahan Proses dari QFD ... III-23 3.7 Struktur House of Quality ... III-24 3.8 Interaksi Kansei Engineering dan QFD kedalam HoQ ... III-27 3.9 Nilai Tambah TRIZ ... III-29 3.10 Four-Phase QFD Model ... III-30 3.11 Part Characteristics Deployment ... III-30 3.12 Matriks Design Deployment ... III-32 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-3 4.2 Langkah-langkah proses penelitian ... IV-6 4.3 Kerangka Pengolahan Data ... IV-11 4.4 Diagram Alir Kansei Engineering ... IV-12 4.5 Diagram Alir Conjoint Analysis ... IV-14 4.6 Pengolahan Plan Development Task ... IV-11 4.7 Pengolahan Data Metode TRIZ ... IV-17 4.8 Tahap Pengolahan Data Generate Concepts ... IV-18 4.9 Pengolahan Data dengan Metode TRIZ ... IV-19 5.1 Batasan Penggunaan Tahapan dengan Pendekatan Concurrent


(2)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.2 Sampel Produk Industrial latex gloves ... V-27 5.3 Hubungan Antar Karakteristik Teknik Produk Industrial

Latex Gloves ... V-50 5.4 Hubungan Antara Keinginan Konsumen dan Karakteristik

Teknis ... V-52 5.5. Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan

Perkiraan Biaya ... V-54 5.6. QFD Fase I Produk Industrial Latex Gloves ... V-55 5.7 Metode TRIZ ... V-56 5.8 Hubungan Antar Karakteristik Teknik Produk Industrial

Latex Gloves ... V-57

5.9. Matriks Kontradiksi Kesesuaian Dimensi dengan Faktor Penyusutan

Karet………. V-59 5.10. Matriks Kontradiksi Kesesuaian Dimensi dengan Ketelitian

pelepasan pada mesin dipping line ... V-55 5.11 Hubungan Antar Karakteristik Teknik Produk Industrial

Latex Gloves ... V-56 5.12 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan

Perkiraan Biaya ... V-62 5.13 QFD Fase I Revisi Produk Industrial Latex Gloves ... V-63

5.14. Matriks Kontradiksi Kesesuaian Dimensi dengan Ketelitian

pelepasan pada mesin dipping line ... V-55 5.11 Hubungan Antar Karakteristik Teknik Produk Industrial

Latex Gloves ... V-56 5.12 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan


(3)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.13 QFD Fase I Revisi Produk Industrial Latex Gloves V-63  5.14 Matriks Karakteristik Teknis Part ... V-66 5.15 Hubungan Karakteristik Produk dengan Karakteristik Part ... V-67 5.16 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan

Biaya ... V-70 5.17 Quality Function Deployment fase II ... V-70 5.18 Metode TRIZ ... V-71 5.19 Matriks Karakteristik Teknis Part ... V-73 5.20 Ketahanan Terhadap Suhu Dingin dengan Penyebab Gerah /

Panas ... V-74 5.21 Matriks Kontradiksi Ketahanan terhadap Suhu Panas

dengan Penyebab Gerah / Panas ... V-75 5.22 Matriks Karakteristik Teknis Part Setelah Revisi dengan TRIZ V-75 5.23 Penentuan Derajat Kepentingan Quality Function Deployment

setelah Revisi ... V-79 5.24 Rancangan Product Indutrial Latex Gloves ... V-80

5.25 Product Platform Industrial Latex Gloves ... V-80 5.26 Standard Operation Prosedure Module I ... V-82 5.27 Standard Operation Prosedure Module II ... V-83 5.28 Standard Operation Prosedure Module III ... V-84 5.29 Hubungan module dengan Cross Team Design ... V-85 6.1 Quality Function Deployment Fase I ... VI-3 6.2 Korelasi Negatif Karakteristik Teknik QFD fase I ... VI-5 6.3 QFD Fase I Produk Industrial Latex Gloves dengan TRIZ ... VI-6 6.4 Quality Function Deployment fase II ... VI-7


(4)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

6.6 Penentuan Derajat Kepentingan Quality Function Deployment

setelah Revisi TRIZ ... VI-10 6.7 Product Platform Industrial Latex Gloves ... VI-11 6.8 Standard Operation Prosedure Module I ... VI-12 6.9 Standard Operation Prosedure Module II ... VI-13 6.10 Standard Operation Prosedure Module III ... VI-14 6.11 Kegiatan Perancangan Produk pada PT. Shamrock

Manufacturing Corpora ... VI-15 6.12 Hubungan module dengan Cross Team Design ... VI-15


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. List Produk Indutrial Grade ... L.1 2. Kuesioner Wawancara Kansei Word ... L.2 3. Kuesioner Semantic Defferential ... L.3 4. Kuesioner Tingkat Kepentingan ... L.4 5. Kuesioner Wawancara Karakteristik Teknis ... L.5 6. Kuesioner Wawancara Sales Point ... L.6 7. Kuesioner Wawancara Hubungan Karakteristik Teknis ... L.7 8. Kuesioner Wawancara Quality Function Deployment ... L.8 9. Kuesioner Wawancara Part Kritis ... L.9 10. Kuesioner Wawancara Hubungan Part Kritis ... L.10 11. Tabel R ... L.11 12. Surat Permohonan Tugas Akhir ... L.12 13. Surat Penjajakan Tugas Akhir ... L.13 14. Surat Balasan Perusahaan ... L.14 13. Surat Keputusan Tugas Akhir... L.15 14. Lembar Asistensi Dosen ... L.16 15. Lembar Asistensi Pembimbing Lapangan ... L.17  

         


(6)

ABSTRAK

PT Shamrock Manufacturing Corpora adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan latex yang digunakan oleh industrial grade. Perusahaan yang bergerak di industri makanan adalah salah satu konsumen dari produk sarung tangan, untuk dapat menjaga kepercayaan dari konsumen perusahaan dituntut untuk menjaga kualitas dan ketepatan waktu produk sampai ke tangan konsumen. Pada proses perancangan PT Shamrock Manufacturing Corpora sering mengalami redesign. Tujuan penelitian ini menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan dengan menggunakan concurrent engineering tools dengan tahapan project planning dan conceptual design. Tahapan project planning dengan tool Kansei Engineering untuk menentukan atribut produk sesuai dengan keinginan konsumen selanjutnya menggunakan metode Quality Function Deployment diperoleh dua kontradiksi yaitu komposisi bahan dengan kasesuaian dimensi dan kesesuaian dimensi dengan faktor penyusutan karet. Kedua kontradiksi tersebut diselesaikan pada tahap conceptual design dengan tools TRIZ, sehingga diperoleh karakteristik teknis yang baru yaitu “akurasi pengukuran dimensi”. Selanjutnya karakteristik teknis part diselesaikan dengan Quality Function Deployment fase II diperoleh tiga kontradiksi yaitu ketahanan terhadap suhu dingin, ketahanan terhadap suhu panas, tahan sobek dengan penyebab gerah/panas dievaluasi dengan tools TRIZ dan kemudian diintegrasikan bagian yang berkaitan dengan produksi yaitu bagian product design, bagian production, bagian purchasing dan quality control

Kata kunci : Concurrent Engineering Tools, Kansei Engineering, Quality Function Deployment, TRIZ, Perbaikan proses, Industrial Latex Gloves