program yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri. Saat ini terdapat banyak sekali perangkat lunak SIG baik yang berbasis vektor maupun yang berbasis
raster. Nama perangkat lunak SIG yang berbasis vektor antara lain ARCINFO, Arc VIEW, Map INFO, CartaLINX dan AutoCAD Map. Sedangkan perangkat
lunak SIG yang berbasis raster antara lain ILWIS, IDRISI, ERDAS dan sebagainya.
3. Data-data geografis
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya dari
perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-
tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard. 4.
Manajemen Komponen terakhir yang tak terelakan dari SIG adalah sumberdaya manusia
yang terlatih. Peranan sumberdaya manusia ini adalah untuk menjalankan sistem yang meliputi pengoperasian perangkat keras dan perangkat lunak, serta
menangani data geografis dengan kedua perangkat tersebut. Sumberdaya manusia juga merupakan sistem analis yang menerjemahkan permasalahan riil di
permukaan bumi dengan bahasa SIG, sehingga permasalahan tersebut bisa teridentifikasi dan memiliki pemecahannya.
2.2.3 Cara kerja SIG
SIG dapat mempresentasikan real world dunia nyata di atas monitor komputer yang kemudian mempresentasikan keatas kertas. Tetapi, SIG memiliki
kekuatan lebih dan fleksibilitas daripada lembaran peta kertas. Obyek-obyek yang dipresentasikan diatas peta disebut unsur peta atau map features contohnya
taman, sungai, kebun, jalan dan lain-lain. Peta yang ditampilkan bisa berupa titik, garis dan polygon serta juga menggunakan simbol-simbol grafis dan warna untuk
membantu mengidentifikasi unsur-unsur berikut deskripsinya. SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-
atribut basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya dalam tabel- tabel. Setelah itu SIG menghubungkan unsur-unsur diatas dengan tabel-tabel
bersangkutan. Dengan demikian, atribut-atribut dapat diakses melalui lokasi- lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya unsur-unsur peta juga dapat diakses
melalui atributnya. Karena itu, unsur itu bisa dicari dan dapat ditemukan berdasarkan atribut-atributnya.
SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas
administratif, perkebunan dan hutan merupakan contoh layer. Kumpulan layer tersebut membentuk basis data SIG. Dengan demikian, perancangan basis data
akan menentukan efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengelolaan dan keluaran Prahasta 2001.
SIG memiliki kemampuan untuk keperluan analisis keruangan. Beberapa macam analisis keruangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. KlasifikasiReklasifikasi
Digunakan untuk mengklasifikasikan atau reklasifikasi data spasial atau data atribut menjadi data spasial baru dengan memakai kriteria tertentu.
b. Overlay
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hasil interaksi atau gabungan dari beberapa peta. Overlay beberapa peta akan menghasilkan satu peta yang
menggambarkan luasan atau polygon yang terbentuk dari irisan dari beberapa peta. Selain itu, Overlay juga menghasilkan gabungan data dari beberapa peta
yang saling beririsan.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2007, dengan lokasi penelitian di 18 Kecamatan di Kabupaten Bogor yaitu Kecamatan Babakan
Madang, Caringin, Ciampea, Ciawi, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Cisarua, Dramaga, Leuwiliang, Leuwisadeng, Mega Mendung, Nanggung,
Pamijahan, Sukaraja, Tamansari dan Tenjolaya, yang disajikan pada Gambar 1. Sedangkan untuk pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Fisik
Remote Sensing Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan adalah perangkat keras hardware terdiri dari PC Komputer, Printer dan Scanner. Perangkat lunak software terdiri dari Arc View
versi 3.2 dan MS-Office, selain itu juga digunakan GPS Global Positioning
System , kamera dan alat tulis.
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi: 1.
Peta digital Rupa Bumi Bogor Skala 1: 250.000, BAKOSURTANAL,Bogor 2.
Peta Geologi Lembar Bogor Skala 1 : 100.000 tahun 1998 diperoleh dari Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat PUSLITTANAK, Bogor
3. Peta digital Curah Hujan Bogor Skala 1 : 100.000 tahun 2003 diperoleh dari
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat PUSLITTANAK, Bogor 4.
Peta digital Kontur Bogor tahun 2001 , BAKOSURTANAL,Bogor 5.
Peta digital Jenis Tanah Bogor Skala 1 : 250.000 tahun 2002 diperoleh dari Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat PUSLITTANAK, Bogor
6. Peta digital Penutupan Lahan Kabupaten Bogor tahun 2003 skala 1 : 100.000
7. Peta digital Administrasi kabupaten Bogor Bapeda Bogor, 2005
8. Peta digital Penggunaan Jalan Bapeda Bogor, 2005