Peranan Besi dalam Fisiologi Perilaku

kognitif yang dalam eksperimennya mementingkan pengertian atau insight. 3. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model Pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan menggunakan model atau contoh. Cara ini didasarkan atas teori belajar sosial social learning theory atau observational learning theory yang dikemukakan oleh Bandura.

2.2. Peranan Besi dalam Fisiologi Perilaku

Pada otak normal, besi terdapat dalam bentuk besi hem dalam bentuk hemoglobin dan berbagai enzim yang mengandung besi seperti cytochrome dan peroxidase dan dalam bentuk besi non hem. 14 Otak memperoleh besi terutama melalui reseptor transferin yang diekspresikan pada sel endotelial di mikrovaskularisasi otak. Pengaturan pergerakan besi melewati sawar ini belum sepenuhnya dimengerti, meskipun dijumpai regulasi sebagai respon terhadap status besi organ. Kecepatan pengambilan besi meningkat jika status besi rendah dan menurun jika status besi tinggi. Proses ini sangat selektif dan tidak menggambarkan keseluruhan permeabilitas sawar darah. 15 Daerah regional otak mengandung besi dalam jumlah yang tidak sama; basal ganglia, substansia nigra dan deep cerebellar nuclei merupakan daerah yang kaya akan besi. 16 Gambaran penting distribusi besi di otak adalah bahwa Rina Amalia Caromina Saragih : Perilaku Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Anemia Defisiensi Besi Setelah…, 2008 USU e-Repository © 2008 daerah yang kaya akan besi juga memiliki kandungan dopamine DA, γ- aminobutyric acid GABA, serotonin 5-hydroxytryptamine; 5-HT, dan neuropeptida yang tinggi. 14 Magnetic Resonance Imaging MRI telah digunakan untuk memetakan distribusi besi pada otak anak dan remaja. Konsentrasi tertinggi ditemukan di globus pallidus, nukleus kaudatus, putamen dan substansia nigra. 16,17 Di antara berbagai pengaruh biologis besi, terdapat bukti bahwa besi juga berperan penting dalam fungsi neurologis dan perkembangan. 16 Kebanyakan informasi ini diperoleh dari penelitian pada hewan, terutama tikus yang sengaja dibuat menderita defisiensi besi. 14,18,19 Beberapa fungsi biologis besi yang berkaitan dengan besi otak adalah: 14 1 Peran katalistik dalam proses enzimatik, yaitu: enzim siklus trikarboksilik contoh: Succinate dehydrogenase, Aconitase , enzim fosforilasi oksidatif contoh: cytochrome oxidase C dan enzim metabolisme asam amino dan neurotransmitter contoh: Phenylalanine hydroxylase, Monoamine oxidase MAO, Aldehyde oxidase, Aminobutyric acid transaminase, Glutamate dehydrogenase . 2. Pengaruh pada fungsi reseptor D2. 3. Pengaruh pada neurotransmitter lainnya, yaitu: γ Aminobuturic acid GABA, Serotonin, Opiate-peptides . 4. Peran dalam reaksi peroxidasi, oxidasi, dan hydroxylasi. Rina Amalia Caromina Saragih : Perilaku Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Anemia Defisiensi Besi Setelah…, 2008 USU e-Repository © 2008 5. Fungsi lain yang mungkin belum ditemukan, yaitu: peran dalam sintesis protein dan mempertahankan sawar otak. Dasar biologis dari keterlambatan perkembangan perilaku dan kognitif yang dijumpai pada bayi dengan defisiensi besi belum sepenuhnya dimengerti, tetapi kemungkinan meliputi: 16,20 1. Abnormalitas pada metabolisme neurotransmiter Besi diperlukan untuk sintesis berbagai enzim yang terlibat dalam sintesis neurotransmitter, yaitu tryptophan hydroxylase serotonin dan tyrosine hydroxylase norepinephrine dan dopamin. Besi juga berkaitan dengan aktivitas monoamine oxidase , suatu enzim yang penting untuk degradasi neurotransmitter. 16 2. Penurunan pembentukan myelin Besi berperan penting dalam sintesis myelin, kemungkinan melalui peranannya dalam enzim yang mensintesis asam lemak dan melalui metabolisme energi glia oligodendrosit. 21 3. Perubahan dalam metabolisme energi otak. Besi juga berperan dalam metabolisme energi neuron, kemungkinan melalui penyatuan postranslasional besi kedalam sitokrom dan efek selanjutnya pada transfer elektron dan adenosin trifosfat. 21 Dopamin berperan dalam sistim aktivasi dan inhibisi perilaku dan tingkat sejauh mana seorang individu mengalami penghargaan yang melekat atau Rina Amalia Caromina Saragih : Perilaku Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Anemia Defisiensi Besi Setelah…, 2008 USU e-Repository © 2008 menjadi sifatnya. 22 Sistim dopaminergik berkembang pesat saat awal kehidupan postnatal dengan peningkatan yang cepat dalam jumlah dan densitas transporter dopamin, serta reseptor pada lapangan terminal sampai pada awal pubertas. Transporter dan reseptor monoamine lainnya juga secara aktif diekspresikan dalam perkembangan jaras neuron saat periode ini dengan modifikasi yang berlanjut dalam densitas sampai pubertas dan masa dewasa. Proyeksi monoamine ini memainkan peran penting dalam organisasi pertumbuhan akson dan formasi sinaps saat fase awal pertumbuhan otak tetapi dengan pertambahan usia berubah ke peran neurotransmisi yang lebih tradisional. Meskipun kebanyakan penelitian tentang besi otak dan neurotransmitter berpusat pada dopamin, terdapat bukti bahwa metabolisme serotonin dan norepinephrine juga berubah pada insufisiensi besi otak. Neurotransmitter lain yang telah diteliti adalah γ aminobutyric acid . 16 Sejumlah perubahan perilaku telah dikaitkan dengan defisiensi besi pada manusia, yaitu: fatigue , iritabilitas, letargi, lesu, penurunan konsentrasi, pagofagi , pika, hipoaktif, dan penurunan fungsi intelektual. Defisiensi besi dikatakan merupakan salah satu penyebab hiperaktifitas pada anak. Sayangnya, banyak penelitian tentang ini memiliki keterbatasan dalam metodologinya. Beberapa penelitian yang lebih baik merupakan penelitian pada hewan. Pada anak dengan usia yang lebih tua, ADB dikaitkan dengan Rina Amalia Caromina Saragih : Perilaku Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Anemia Defisiensi Besi Setelah…, 2008 USU e-Repository © 2008 perilaku dalam kelas, kemampuan dalam uji IQ, belajar dan prestasi sekolah, walaupun hubungan kausal masih belum dipastikan. 14

2.3. Anemia Defisiensi Besi