Data-Data Penetapan Awal Bulan Qamariyah Sistem Hisab Wakal

yang ditentukan oleh masyarakat desa Wakal pada tahun 2006 selalu lebih cepat dari penetapan hari-hari besar Islam yang ditentukan oleh Pemerintah. Sebagaimana tertulis pada tabel dibawah. Tabel 4.4 Hari Besar Islam Tahun 2006 M1427 HTahun Ba No. Tanggal Hisab Wakal Pemerintah 1. 1 Muharram Sabtu, 28 Januari 2006 Selasa, 31 Januari 2006 2. 1 Ramadhan Kamis, 21 September 2006 Minggu, 24 September 2006 3. 1 Syawal Sabtu, 21 Oktober 2006 Selasa, 24 Oktober 2006 4. 10 Dzulhijjah Jumat, 29 Desember 2006 Minggu, 31 Desember 2006 Pada tahun 2007 M1428 H ditemukan data-data yang tertulis pada tabel tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya terjadi perbedaan penentuan tanggal 1 Muharram, 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijjah antara pemerintah dengan masyarakat Desa Wakal. Sebagaimana tertulis pada tabel dibawah. 102 Tabel 4.5 Hari Besar Islam Tahun 2007 M1428 H Tahun Wawu No. Tanggal Hisab Wakal Pemerintah 1. 1 Muharram Rabu, 17 Januari 2007 Sabtu, 20 Januari 2007 2. 1 Ramadhan Senin, 10 September 2007 Kamis, 13 September 2007 3. 1 Syawal Rabu, 10 Oktober 2007 Sabtu, 13 Oktober 2007 4. 10 Dzulhijjah Sabtu, 15 Oktober 2007 Kamis, 20 Desember 102 Wawancara pribadi dengan H. Duma Supeleti, Imam Besar Mesjid Nurul Awal Wakal, Wakal 6 Agustus 2010 2007 Seperti pada tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2008 M1428 H ditemukan terjadi perbedaan penentuan tanggal 1 Muharram, 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijjah antara pemerintah dengan masyarakat Desa Wakal. Sebagaimana tertulis pada tabel dibawah. 103 Tabel 4.6 Hari Besar Islam Tahun 2008 M1429H Tahun Jim Akhir No. Tanggal Hisab Wakal Pemerintah 1. 1 Muharram Minggu, 6 Januari 2008 Kamis, 10 Januari 2008 2. 1 Ramadhan Jumat, 29 Agustus 2008 Senin, 1 September 2008 3. 1 Syawal Minggu, 28 September 2008 Rabu, 1 Oktober 2008 4. 10 Dzulhijjah Sabtu, 6 Desember 2008 Senin, 8 Desember 2008 103 Artikel diakses pada tanggal 23 Maret 2011, kbriad.blogspot.com200610lebaran- tahun -2006-di-uae.html Selanjutnya untuk data tahun 2009 M1430 H. 104 terjadi lagi perbedaan penentuan tanggal 1 Muharram, 1 Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Dzuljjah seperti sebelumnya. Sebagaimana tertulis pada tabel dibawah. 105 Tabel 4.7 Hari Besar Islam Tahun 2009 M1430 H Tahun Alif No. Tanggal Hisab Wakal Pemerintah 1. 1 Muharram Jumat, 26 Desember 2008 Minggu, 28 Desember 2008 2. 1 Ramadhan Rabu, 19 Agustus 2009 Jumat, 21 Agustus 2009 3. 1 Syawal Jumat, 18 September 2009 Minggu, 20 September 2009 4. 10 Dzulhijjah Kamis, 26 November 2009 Jumat, 27 November 2009 Pada tahun 2010 M1431 H ditemukan terjadi perbedaan penentuan tanggal 1 Muharram, 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijjah antara pemerintah dengan masyarakat Desa Wakal, bahkan terjadi perbedaan sampai 3 hari. Sebagaimana tertulis pada tabel dibawah. 106 Tabel 4.8 Hari Besar Islam Tahun 2010 M1431 H Tahun Ha No. Tanggal Hisab Wakal Pemerintah 1. 1 Muharram Minggu, 13 Desember Jumat, 18 Desember 104 Artikel diakses pada tanggal 23 Maret 2011, www.depkominfo.go.id...menag- lebaran-kemungkinan-tanggal-20-september-2009 105 Wawancara pribadi dengan H. Duma Supeleti, Imam Besar Mesjid Nurul Awal Wakal, Wakal 6 Agustus 2010 106 Artikel diakses pada tanggal 23 Maret 2011 dari www.poskota.co.idberita...10-11- september-idul-fitri-2010 2009 2009 2. 1 Ramadhan Minggu, 8 Agustus 2010 Rabu, 11 Agustus 2010 3. 1 Syawal Selasa, 7 September 2010 Jumat, 10 September 2010 4. 10 Dzulhijjah Senin, 15 November 2010 Rabu, 17 November 2010 Melihat perbedaan penentuan awal bulan Qamariyah yang dilakukan oleh masyarakat Desa Wakal dan Pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya, penentuan tanggal 1 Muharram tahun ini 2011 M1432 H antara masyarakat Desa Wakal dan Pemerintah masih mengalami perbedaan, masyarakat Desa Wakal menetapkan hari Minggu 5 Desember 2010, sedangkan Pemerintah menetapkan hari Selasa tanggal 7 Desember 2010 terlambat 2 hari dari masyarakat Desa Wakal. Diperkirakan, penentuan 1 Ramadhan 1432 H tidak jauh berbeda dengan penentuan Ramadhan sebelumnya yang berbeda, Pemerintah menetapkan hari Minggu tanggal 31 Juli 2011 sedangkan masyarakat Desa Wakal akan mulai berpuasa dua hari lebih awal yaitu hari Jumat tanggal 29 Juli 2011 begitupula penetapan 1 Syawal dan 10 dzulhijjah sebagaimana tabel dibawah. 107 Tabel 4.9 Hari Besar Islam Tahun 2011 M1432 H Tahun Jim Awal 107 Artikel diakses pada tanggal 23 Maret 2011 dari tanggalanislam.blogspot.com2011_02_01_ archive.html No. Tanggal Hisab Wakal Pemerintah 1. 1 Muharram Minggu, 5 Desember 2010 Selasa, 7 Desember 2010 2. 1 Ramadhan Jumat, 29 Juli 2011 Minggu, 31 Juli 2011 3. 1 Syawal Minggu, 28 Agustus 2011 Selasa, 30 Agustus 2011 4. 10 Dzulhijjah Jumat, 4 November 2011 Minggu, 6 November 2011 Memperhatikan data-data yang diperoleh dari tahun 2005 M1426 H sampai tanggal 1 Muharram tahun 2010 M1432 H dan perkiraan sampai pada tanggal 10 Dzulhijjah tahun 2011 M1432 H, penulis menyimpulkan bahwa selalu terjadi perbedaan dalam penentuan hari-hari besar Islam antara keputusan Pemerintah dan masyarakat Desa Wakal, Kec. Lei Hitu, Kab. Maluku Tengah, Maluku. Penulis juga meprediksikan bahwa perbedaan dalam penentuan tanggal 1 Muharram, 1 Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah antara Pemerintah dan masyarakat Desa Wakal untuk tahun-tahun selanjutnya akan selalu mengalami perbedaan.

D. Implikasi Penetapan Awal Bulan Qamariyah Menurut Perspektif Masyarakat Desa Wakal

Berawal dari pemahaman yang berbeda terhadap surat Yunus ayat 5 dan meneruskan sistem hisab turun-temurun yang diwariskan dari leluhur mereka. Masyarakat Desa Wakal tetap meneruskan sistem dan praktek penetapan awal bulan Qamariyah meskipun berbeda dengan penetapan Pada saat tulisan ini disusun, kepastian jatuhnya hari raya Iedul Fitri 1432 H belum diputuskan karena masih harus menunggu hasil siding itsbat oleh Menteri Agama yang akan dilaksanakan kemudian. Pemerintah. Sistem hisab masyarakat Desa Wakal sebenarnya merupakan konsep hisab Jawa yang memadukan konsep penetapan awal bulan Qamariyah ala Timur Tengah dengan konsep Jawa. Dari data-data yang diperoleh, menunjukkan sistem hisab Wakal menetapkan waktu-waktu yang terkait dengan ibadah seperti penetapan tanggal 1 Muharram, 1 Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah berbeda dengan penetapan Pemerintah dan penganut hisab urfi lainnya. Hal ini mengakibatkan perbedaan pelaksaan ibadah puasa, sholat tarawih, sholat hari raya Iedul Fitri dan penyembelihan hewan kurban berbeda satu, dua atau tiga hari lebih cepat dengan Pemerintah dan masyarakat sekitar. Karena selang perbedaan penetapan hari-hari besar Islam antara keduanya yang jauh sehingga menimbulkan adanya sisi ketidakharmonisan antara masyarakat Desa Wakal dengan masyarakat sekitar. Meskipun adanya ketidakharmonisan dan perbedaan dalam penetapan hari besar Islam tetapi muncul sifat toleransi beragama antara masyarakat Desa Wakal dengan masyarakat sekitarnya.

E. Hubungan Antara Hisab Islam Jawa dengan Hisab Islam Wakal 1. Sejarah Singkat Almanak Islam Jawa

Kalender Hijriyah Jawa Kalender Saka dipakai di Jawa sampai awal abad ke-17. Kesultanan Demak, Banten, dan Mataram menggunakan kalender Saka dan kalender Hijriyah secara bersama-sama. Pada tahun 1633 Masehi 1555 Saka atau 1043 Hijriyah, Sultan Agung Ngabdurahman Sayidin Panotogomo Molana Matarami 1613-1645 dari Mataram menghapuskan kalender lunisolar Saka dari Pulau Jawa, lalu menciptakan Kalender Jawa yang mengikuti kalender lunar Hijriyah. Cuma bilangan tahun 1555 tetap dilanjutkan. Jadi 1 Muharram 1043 Hijriyah adalah 1 Muharam 1555 Jawa, yang jatuh pada hari Jum’at Legi tanggal 8 Juli 1633 Masehi. Angka tahun Jawa selalu berselisih 512 dari angka tahun Hijriyah. Keputusan Sultan Agung ini disetujui dan diikuti oleh Sultan Abul-Mafakhir Mahmud Abdulkadir 1596-1651 dari Banten. Dengan demikian kalender Saka tamat riwayatnya di seluruh Jawa, dan digantikan oleh kalender Jawa yang sangat bercorak Islam dan sama sekali tidak lagi berbau Hindu atau budaya India. Nama-nama bulan disesuaikan dengan lidah Jawa: Muharam, Sapar, Rabingulawal, Rabingulakir, Jumadilawal, Jumadilakir, Rejeb, Saban, Ramelan, Sawal, Dulkangidah, Dulkijah. Muharram juga disebut bulan Sura sebab mengandung Hari Asyura 10 Muharram. Rabi’ul Awwal dijuluki bulan Mulud, yaitu bulan kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. Rabi’ul Akhir adalah Bakdamulud atau Silihmulud, artinya “sesudah mulud”. Sya’ban merupakan bulan Ruwah, saat mendoakan arwah keluarga yang telah wafat, dalam rangka menyambut bulan Pasa puasa Ramadhan. Dzul- Qa’dah disebut Hapit atau Sela sebab terletak di antara dua hari raya. Dzul-Hijjah merupakan bulan Haji atau Besar Rayagung, saat berlangsungnya ibadah haji dan Idul Adha. Nama-nama hari dalam bahasa Sansekerta Raditya, Soma, Anggara, Budha, Brehaspati, Sukra, Sanaiscara yang berbau jahiliyah penyembahan benda-benda langit juga dihapuskan oleh Sultan Agung, lalu diganti dengan nama-nama hari dalam bahasa Arab yang disesuaikan dengan lidah Jawa: Ahad, Senen, Seloso, Rebo, Kemis, Jumuwah, Saptu. Tetapi hari-hari pancawara Pahing, Pon, Wage, Kaliwuan, Umanis atau Legi tetap dilestarikan, sebab hal ini merupakan konsep asli masyarakat Jawa, bukan diambil dari kalender Saka atau budaya India. Dalam setiap siklus satu windu delapan tahun, tanggal 1 Muharam Sura berturut-turut jatuh pada hari ke-1, ke-5, ke-3, ke-7, ke-4, ke-2, ke-6 dan ke-3. 108 Itulah sebabnya tahun-tahun Jawa dalam satu windu dinamai berdasarkan numerologi huruf Arab: Alif 1, Ha 5, Jim Awwal 3, Zai 7, Dal 4, Ba 2, Waw 6 dan Jim Akhir 3. Sudah tentu pengucapannya menurut lidah Jawa: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu dan Jimakir. Tahun-tahun Ehe, Dal dan Jimakir ditetapkan sebagai kabisat. Jumlah hari dalam satu windu adalah 354 x 8 + 3 = 2835 hari. Itulah sebabnya setiap awal windu 1 Muharam tahun Alip selalu jatuh pada hari dan pasaran yang sama. Menarik untuk dicatat bahwa jika umat Islam di luar Jawa hanya mengenal Senin 12 Rabi’ul-Awwal sebagai hari dan tanggal kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. maka umat Islam di Jawa menyebutkan saat lahirnya Junjungan kita yang mulia itu secara lebih komplit: Senin Pon 12 Rabingulawal Mulud Tahun Dal. Oleh karena kabisat Jawa tiga dari delapan tahun 38 = 45120, sedangkan kabisat Hijriyah 11 dari 30 tahun 1130 = 44120, maka dalam setiap 15 windu 108 Hijri Kalender, artikel diakses pada tanggal 12 Januari 2011 dari website http:malikulalaa.bl ogspot.com200802almanak.html