Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Sosial

Maya Adelina Siregar : Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek Persero Medan, 2009. USU Repository © 2009 Selanjutnya, dalam Pasal 1 ke-1 UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, pengertian jaminan sosial tenaga kerja dirumuskan sebagai berikut: “Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dalam pelayanan sebagai akibat peristiwa yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. Jaminan sosial tenaga kerja, sebagaimana diatur dalam UU No. 3 Tahun 1992, mengatur empat program pokok yang harus diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara PT. Jamsostek Persero, dan kepada perusahaan yang mempekerjakan paling sedikit sepuluh orang pekerja atau membayar upah paling sedikit Rp. 1.000.000,00 sebulan wajib mengikutsertakan pekerjaburuhnya ke dalam program Jamsostek. Keempat program tersebut adalah: a. jaminan kecelakaan kerja b. jaminan kematian c. jaminan hari tua d. jaminan pemeliharaan kesehatan Secara ringkas dalam pembahasan ini, hanya tiga program jaminan sosial tenaga kerja yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan saja yang akan diuraikan sebagai berikut.

4.3.1. Jaminan Kecelakaan Kerja

Maya Adelina Siregar : Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek Persero Medan, 2009. USU Repository © 2009 Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja JKK memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum pada iuran. Kecelakaan kerja merupakan risiko yang dihadapi oleh tenaga kerja yang melakukan pekerjaan karena pada umumnya kecelakaan akan mengakibatkan dua hal berikut: 1 Kematian, yaitu kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan penderitanya bisa meninggal dunia. 2 Cacat atau tidak berfungsinya sebagian dari anggota tubuh tenaga kerja yang menderita kecelakaan. Cacat ini terdiri dari: a. Cacat tetap, yaitu kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan penderitanya mengalami pembatasan atau gangguan fisik atau mental yang bersifat tetap. b. Cacat sementara, yaitu kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan penderitanya menjadi tidak mampu bekerja untuk sementara waktu. Pengertian cacat dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja Jamsostek adalah sakit yang mengakibatkan tidak berfungsinya sebagian anggota tubuh yang tidak bisa sembuh tidak berfungsi lagi, ketidakmampuan bekerja secara tetap atau total, dan mengakibatkan timbulnya risiko ekonomis bagi penderitanya. Maya Adelina Siregar : Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek Persero Medan, 2009. USU Repository © 2009 Dalam menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh kecelakan kerja yang berupa kematian atau cacat tetap atau sementara, baik fisik maupun mental perlu adanya jaminan kecelakaan kerja. Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan terjadi. Tak terduga karena dibelakang peristiwa tersebut tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan karena peristiwa kecelakaan disertai dengan kerugian meterial ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai yang paling berat, baik bagi pengusaha maupun bagi pekerjaburuh. Dalam kaitannya dengan kecelakaan kerja, ada suatu jenis kecelakaan yang tidak dapat dikategorikan sebagai kecelakaan kerja. Jenis-jenis kecelakaan tersebut adalah Anonim, 1994: 4 sebagai berikut: a. Kecelakaan yang terjadi pada waktu cuti, yaitu yang bersangkutan sedang bebas dari urusan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Jika yang bersangkutan mendapat panggilan atau tugas dari perusahaan, maka dalam perjalanan untuk memenuhi penggilan tersebut, yang bersangkutan sudah dijamin oleh Jaminan Kecelakaan Kerja. b. Kecelakaan yang terjadi di mesperkemahan yang tidak berada di lokasi tempat kerja. c. Kecelakaan yang terjadi dalam rangka melakukan kegiatan yang bukan merupakan tugas dari atasan, untuk kepentingan perusahaan. Maya Adelina Siregar : Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek Persero Medan, 2009. USU Repository © 2009 d. Kecelakaan yang terjadi pada waktu yang bersangkutan meninggalakan tempat kerja untuk kepentingan pribadi. Contoh: pergi makan tidak dianggap sebagai kecelakaan kerja jika perusahaan menyediakan fasilitas makan. Jenis kecelakaan di atas tentunya tidak akan mendapatkan jaminan dari badan penyelenggara. 1. Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja Iuran bagi program jaminan sosial, khususnya program jaminan kecelakaan kerja ini biasanya dibayar oleh pengusaha. Kewajiban pengusaha untuk membayar iuran kecelakaan kerja didasari oleh prinsip “siapa yang berani mempekerjakan seseorang maka harus berani pula menanggung risiko akibat dipekerjakannya itu.” Inilah yang disebut asas “Employer’s Liability” atau “Tanggung Jawab Pengusaha”. Besarnya iuran yang harus dibayar oleh pengusaha adalah berkisar 0,24 persen sampai dengan 1,74 persen dari upah pekerjaburuh tergantung tingkat besarnya risiko perusahaan yang bersangkutan. 2. Jaminan Kecelakaan Kerja Besarnya jaminan kecelakaan kerja telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 yang telah beberapa kali diubah. Terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2002 besarnya jaminan kecelakaan kerja adalah sebagai berikut: a Santunan Maya Adelina Siregar : Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek Persero Medan, 2009. USU Repository © 2009  Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja STMB empat bulan pertama 100 persen x upah sebulan, empat bulan kedua 75 persen x upah sebulan dan bulan seterusnya 50 persen x upah sebulan.  Santunan cacat a. Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus Lumpsum dengan besarnya persen sesuai tabel x 70 bulan upah. Tabel jenis cacat dan besarnya persentase tunjangan yang dapat diberikan kepada pekerjaburuh yang mengalami kecelakaan kerja adalah sebagai berikut: Tabel 4.6. Jenis Cacat Dan Besarnya Persentase Tunjangan Macam Cacat Tetap Sebagian x Upah 1. Lengan kanan dari sendi bahu ke bawah 40 2. Lengan kiri dari sendi bahu ke bawah 35 3. Lengan kanan dari atau dari atas siku ke bawah 35 4. Lengan kiri dari atau dari atas siku ke bawah 30 5. Tangan kanan dari atau dari atas pergelangan ke bawah 32 6. Tangan kiri dari atau dari atas pergelangan ke bawah 28 7. Kedua belah kaki dari pangkal paha ke bawah 70 8. Sebelah kaki dari pangkal paha ke bawah 35 9. Kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah 50 10. Sebelah kaki dari mata kaki ke bawah 25 11. Kedua belah mata 70 Maya Adelina Siregar : Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek Persero Medan, 2009. USU Repository © 2009 12. Sebelah mata 35 13. Pendengaran pada kedua belah telinga 40 14. Pendengaran pada sebelah telinga 20 15. Ibu jari tangan kiri 12 16. Ibu jari tangan kanan 15 17. Telunjuk tangan kanan 9 18. Telunjuk tangan kiri 7 19. Salah satu jari lain dari tangan kanan 4 20. Salah satu jari lain dari tangan kiri 3 21. Ruas pertama telunjuk kanan 4,5 22. Ruas pertama telunjuk kiri 3,5 23. Ruas pertama jari lain tangan kanan 2 24. Ruas pertama jari lain tangan kiri 1,5 25. Salah satu ibu jari kaki 5 26. Salah satu telunjuk kaki 3 27. Salah satu jari kaki lain 2 b. Santunan cacat total untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus Lumpsum dan secara berkala dengan besarnya santunan adalah: - santunan sekaligus sebesar 70 persen x 70 bulan upah. - santunan berkala sebesar Rp. 50.000,00 selam dua puluh empat bulan. c. Santunan cacat kekurangan fungsi dibayarkan secara sekaligus Lumpsum dengan besarnya santunan adalah persen berkurangnya fungsi x persen sesuai tabel x 70 bulan upah. Tabel yang dimaksudkan adalah sebagai berikut: Tabel 4.7. Maya Adelina Siregar : Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek Persero Medan, 2009. USU Repository © 2009 Santunan Cacat Kekurangan Fungsi Tubuh Cacat Lainnya x Upah ♦ Terkelupasnya kulit kepala 10 – 30 ♦ Impotensi 30 ♦ Kaki memendek sebelah Kurang dari 5cm 5 - 7,5 cm 7,5 cm atau lebih 10 20 30 ♦ Penurunan daya dengar kedua belah telinga Sampai setiap 10 desibel 6 ♦ Penurunan daya dengar sebelah telinga Sampai setiap 10 desibel 3 ♦ Kehilangan daun telinga sebelah 5 ♦ Kehilangan kedua belah daun telinga 10 ♦ Cacat hilangnya cuping hidung 30 ♦ Perforasi sekat rongga hidung 15 ♦ Kehilangan daya penciuman 10 ♦ Hilangnya kemampuan kerja fisik - 50 − 70 - 25 − 50 - 10 − 25 40 20 5 ♦ Hilangnnya kemampuan kerja mental 70 ♦ Kehilangan sebagian fungsi penglihatan Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan 10 Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda, efisiensi penglihatan binokuler dengan rumus kehilangan efisiensi penglihatan: 3 x efisiensi penglihatan terbaik + efisiensi penglihatan terburuk. 7 Maya Adelina Siregar : Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek Persero Medan, 2009. USU Repository © 2009 - Setiap kehilangan efisiensi penglihatan 10 - Kehilangan penglihatan warna - Setiap kehilangan lapangan pandang 10 7 10 7 d. Santunan kematian dibayarkan secara sekaligus Lumpsum dan besarnya santunan adalah sebagai berikut: - Santunan sekaligus sebesar 60 persen x 70 bulan upah, sekurang- kurangnya sebesar jaminan kematian. - Santunan berkala sebesar Rp. 50.000,00 selama dua puluh empat bulan. - Biaya pemakaman sebesar Rp. 600.000,00. b Pengobatan dan perawatan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk biaya dokter, obat, operasi, rontgen, laboratorium; perawatan puskesmas, rumah sakit umum kelas i; gigi, mata; dan jasa tabibshinshetradisional yang telah mendapatkan izin resmi dari instansi yang berwenang. Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk satu peristiwa kecelakaan tersebut dibayarkan maksimum Rp. 6.400.000,00. c Biaya rehabilitasi harga berupa pergantian harga pembelian alat bantu orthose atau alat ganti prothose sebesar harga yang telah ditetapkan oleh pusat Rehabilitasi Prof. Dr. Soeharso Surakarta ditambah empat puluh persen dari harga tersebut. d Penyakit yang timbul karena hubungan kerjaindustrial, yang besar santunan dan biaya pengobatannya sama dengan a dan b. Maya Adelina Siregar : Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek Persero Medan, 2009. USU Repository © 2009 e Ongkos pengangkutan pekerjaburuh dari temapat kejadian kecelakaan kerja ke rumah sakit yang diberikan penggantian biaya sebagai berikut: • Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan daratsungai sesuai dengan kwitansi yang sah sampai dengan maksimum sebesar Rp. 150.000,00. • Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan laut sesuai dengan kwitansi yang sah sampai dengan maksimum Rp. 300.000,00. • Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan udara sesuai dengan kwitansi yang sah sampai dengan maksimum sebesar Rp. 400.000,00. Tata Cara Pengajuan Jaminan 1. Apabila terjadi kecelakaan kerja pengusaha wajib mengisi form jamsostek 3 laporan kecelakaan tahap I dan mengirimkan kepada PT. Jamsostek persero tidak lebih dari 2 x 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan. 2. Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuhmeninggal dunia oleh dokter yang merawat, pengusaha wajib mengisi form 3a laporan kecelakaan tahap II dan dikirim kepada PT. Jamsostek persero tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak tenaga kerja dinyatakan sembuhmeninggal. Selanjutnya PT. Jamsostek persero akan menghitung dan membayar santunan dan ganti rugi kecelakaan kerja yang menjadi hak tenaga kerjaahli waris. 3. Form jamsostek 3a berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran jaminan disertai bukt i-bukti: a Fotokopi kartu peserta KPJ. Maya Adelina Siregar : Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek Persero Medan, 2009. USU Repository © 2009 b Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form jamsostek 3b atau 3c. c Kwitansi biaya pengobatan dan perawatan serta kwitansi pengangkutan.

4.3.2. Jaminan Hari Tua