Perumusan Masalah Kerangka Konseptual Defenisi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009. umumnya adalah memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Salah satu cara memperoleh keuntungan adalah dengan cara melakukan penjualan secara efektif dan efisien karena penjualan merupakan sumber penerimaan perusahaan yang utama. Hasil penerimaan ini selanjutnya akan digunakan untuk membiayai aktifitas operasional perusahaan. Dengan demikian sudah tentu perusahaan membutuhkan adanya sistem informasi yang handal atas penjualan berikut piutang, dan penerimaan kasnya, karena pos-pos ini merupakan pos-pos yang merangsang timbulnya perbuatan-perbuatan negatif seperti penyelewengan, penggelapan, dan sebagainya. Sistem informasi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, alat-alat yang digunakan untuk mengolah data serta prosedur-prosedur. Prosedur adalah rangkaian kegiatan akuntansi yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagianlebih, dan disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap transaksi perusahaan yang terjadi. PT.Madjin Crumb Rubber Factory adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang eksport karet dimana perusahaan ini mempunyai pabrik pengolahan karet menjadi SIR20 yang terletak di Indrapura dan memiliki sebuah kantor di Medan yang bertugas dalam hal pengurusan dokumen eksportnya. Dalam hal ini penulis ingin mengevaluasi seberapa jauh penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai perusahaan dalam usahanya mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Atas dasar pertimbangan ini, penulis kemudian memilih judul skripsi “Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT.Madjin Crumb Rubber Factory”.

B. Perumusan Masalah

Untuk dapat memudahkan dan mengarahkan dalam melakukan penelitian yang lebih fokus dan sistematis, penulis mencoba merumuskan masalah “Apakah Sistem Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009. Informasi Akuntansi Penjualan Tunai yang diterapkan perusahaan dapat meningkatkan pengendalian intern?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis, yaitu : 1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT.Madjin Crumb Rubber Factory. 2. Untuk mengetahui apakah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai dapat meningkatkan pengendalian intern.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini perlu dilakukan karena secara teoritis dan historis, para pemakai laporan keuangan tersebut sangat membutuhkan informasi. Semakin penting laporan keuangan tersebut maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi yang relevan. Maka manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis, yakni untuk memperoleh gambaran dan pengetahuan praktis mengenai ilmu dan teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan penerapan yang actual pada PT.Madjin Crumb Rubber Factory. 2. Bagi Perusahaan, yakni penelitian ini secara akademis diharapkan akan memberikan sumbangan bagi literature mengenai besarnya peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, sehingga dapat menambah khazanah keilmuan yang berkaitan dengan kemajuan dunia usaha. 3. Bagi Pihak Lain, yakni sebagai bahan referensi bagi penulis lainnya dalam melakukan penelitian. Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.

D. Kerangka Konseptual

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT.Madjin Crumb Rubber Factory Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi PenjualanTunai Pihak Internal Perusahaan Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Defenisi akuntansi sudah merupakan bagian dari akuntansi yang lebih dikenal saat ini sebagai sistem informasi akuntansi. Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan erat dengan data keuangan dari suatu perusahaan. Agar data keuangan yang ada dalam perusahaan dapat dimanfaatkan oleh pihak intern perusahaan, khususnya pihak manajemen maupun pihak ekstern perusahaan, maka data keuangan tersebut harus disusun dalam suatu bentuk yang sesuai, maka diperlukanlah suatu sistem, dimana dalam sistem tersebut diuraikan cara mengatur arus dalam pengolahan data dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan informasi yang berguna. Selanjutnya untuk memahami lebih dalam pengertian dari sistem informasi akuntansi, akan dikutip beberapa defenisi mengenai sistem informasi akuntansi menurut Bodnar dan Hopwood 2000:1 yaitu, ”Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem Informasi Akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau komputerisasi”. Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa sistem informasi akuntansi meliput i beragam aktifitas yang berkaitan dengan siklus pemrosesan transaksi perusahaan, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi. Informasi adalah data yang diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi. Sedangkan data merupakan raw material untuk suatu informasi. Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009. Perbedaan informasi dan data sangat tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan informasi tersebut. Informasi dari level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi level manajemen diatasnya dan sebaliknya. Hall 2001:17 menyatakan karakteristik informasi. Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Relevan Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan, sehingga laporan itu dapat mendukung keputusan menejer atau petugas administrasi. 2. Tepat Waktu Suatu informasi yang dihasilkan tidak boleh out of date dari periode waktu tindakan yang didukungnya. 3. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material, informasi harus akurat dan sempurna. 4. Lengkap Dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas tidak boleh ada informasi yang hilang. 5. Rangkuman Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Menurut Dyckman 2001 : 4, defenisi Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut: “Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mengidentifikasikan, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi tentang entitas ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan aspek keuangan perusahaan tersebut”. Ditinjau dari defenisi diatas dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi dirancang untuk mencatat data keuangan yang akurat tepat waktu, dan kronologis, memudahkan pengambilan kembali data keuangan dalam bentuk yang berguna bagi manajemen dan menyederhanakan penyusunan laporan keuangan periodik untuk pemakai eksternal. Rancangan sistem informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan perusahaan tergantung pada ukuran perusahaan, sifat operasi, volume data, Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009. struktur organisasi, dan peraturan pemerintah. Oleh karena itu sistem informasi akuntansi suatu perusahaan harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pihak intern maupun pihak ekstern. Jika sistem informasi ini tidak dapat menghasilkan informasi yang diperlukan, maka kita harus meninjau kembali sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan tersebut. Peninjauan terhadap sistem tersebut diperlukan karena sistem itu sendiri merupakan kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Adapun tujuan penyusunan Sistem Informasi Akuntansi suatu perusahaan menurut Zaki Baridwan 2000 : 15 adalah sebagai berikut: 1. Sistem Informasi Akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat waktu dan dapat memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang sesuai. 2. Sistem Informasi Akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman yaitu harus dapat membantu dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan dengan cara mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern. 3. Sistem Informasi Akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yaitu biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi itu harus dapat ditekan, dengan kata lain mempertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi. Pada dasarnya sistem informasi akuntansi dapat dikatakan baik apabila ketiga tujuan tersebut dapat dicapai yaitu cepat, aman, dan murah. Apabila sistem informasi akuntansi dapat mempercepat penyampaian informasi dan mengurangi biaya administrasi, akan tetapi disisi lain mengakibatkan pengawasan yang lemah, maka sistem informasi akuntansinya kurang baik. Oleh karena itu ketiga tujuan tersebut harus ada dan sejalan dalam aktifitasnya sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan. Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.

B. Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Akuntansi