UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Allopurinol dapat menurunkan konsentrasi asam urat darah secara drastis
dalam beberapa hari atau minggu Mutschler, 1991.
2.4.1 Asam urat C
5
H
4
N
4
O
3
atau 2,6,8-trioksipurin
Gambar 1. Struktur asam urat 2.4.2
Etiologi Sifat Fisika Kimia
Asam urat merupakan senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa purin yang paling mudah dioksidasi. Purin berasal dari makanan, penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua, serat hasil sintesa bahan-bahan yang ada dalam tubuh, seperti: CO2, glutamin, glisin, asam asparat, metilentetrahydrofolat dan
N
10
formiltetrahydrofolat oleh karena itu dalam kondisi normal asam urat ada dalam darah dan air seni urin. Purin dan pirimidin yang dilepaskan oleh
pemecahan nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisme. Pirimidin dikatabolisme menjadi CO2 dan NH3, dan purin dikonversi menjadi
asam urat Ganong, 1995. Asam urat yang bersifat asam lemah disebabkan dari mudah terionisasinya
atom hidrogen pada posisi 9 pK1 = 5,71 dan posisi 3 pK2 = 10 dari molekul tersebut. Hanya disosiasi proton pertama yang perlu dipertimbangkan, karena pK2
yang bernilai 10,3 berada diatas nilai pada cairan fisiologik yang memilki pH 14. Jadi hanya asam urat dan garam natrium urat yang terdapat dalam cairan tubuh.
Garam natrium urat jauh lebih larut dalam air bila dibandingkan dengan asam urat. Namun kelarutan garam tersebut memiliki batas tertentu pada cairan plasma.
Serum darah akan jenuh dengan garam natrium urat pada konsentrasi 6,4 mg100ml. Pada konsentrasi tersebut, larutan akan menjadi tidak stabil dan garam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
natrium urat akan mengendap dengan cepat membentuk kristal natrium urat yang tertimbun pada persendian Kasper et al, 2004.
2.4.3 Patologis Asam Urat
Asam urat dari purin diproduksi dari 3 sumber yaitu diet purin, perombakan asam nukleat dan nukleotida purin, dan dari sintesis de novo purin.
Normalnya rata- rata produksi asam urat sekitar 600-800 mg tiap hari Dipiro et al., 2005. Sebagian kecil dari a s a m urat dipergunakan kembali untuk
sintesis protein inti inti sel, tetapi sisanya dieksresikan melalui ginjal 70 dan usus 30 Tjay dan Raharja, 2002.
A. Hiperurisemia Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana kadar asam urat dalam
darah meningkat dan mengalami kejenuhan. Berdasarkan definisi tersebut konsentrasi asam urat yang melebihi dari 7,0 mgdl pada laki-laki dan 5,7
mgdl pada wanita sudah dianggap hiperurisemia dan beresiko terkena gout. Hiperurisemia juga dapat dibedakan berdasarkan kenyataan apakah
pasien mengeksresikan asam urat dengan jumlah total atau berlebihan lebih dari 600 mg24 jam Kelley, 1991. Penyebab primer dari penyakit
hiperurisemia adalah gangguan pada metabolisme purin yang berakibat pada terganggunya keseimbangan sintesa asam urat dan eksresinya oleh
ginjal, sehingga kadar asam urat tinggi. Serangan hiperurisemia secara sekunder dapat disebabkan beberapa penyakit darah Leukimia, Anemia
haemolitik dan hal ini diduga karena eritrosit dan leukosit sanggup mensintesis 5 phosphoribosil-1-amin. 5 phosphoribosil-1-amin merupakan
produk antara pada metabolisme purin secara de novo yang akhirnya menjadi asam urat. Penyebab hiperurisemia yang lain yaitu psoriasis,
radioterapi, tranfusi darah, dan injeksi dengan preparat hati yang kaya akan purin Raharjo dan Tan,1979.
B. Gout Kata gout berasal dari bahasa latin “Gutta” yang berarti “tetes”. Kata
tersebut mulai digunakan sekitar tahun 1270 dan dipercaya bahwa gout
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
disebabkan oleh tetesan cairan yang beracun “noxa” pada persendian. Penyakit gout merupakan suatu proses inflamasi yang terjadi karena
penumpukan kristal asam urat pada sekitar jaringan sendi akibat kadar asam urat serum yang melebihi kelarutannya. Kristalisasi natrium urat
dalam jaringan lunak dan persendian akan membentuk endapan yang dinamakan tofus. Proses ini menyebabkan suatu reaksi inflamasi akut,
yaitu artritis akut gout, yang dapat berlanjut menjadi artritis kronis gout. Pemeriksaan dengan mikroskop cahaya terpolarisasi memperlihatkan
kristal natrium urat yang terbentuk jarum dan bersifat berefringen negatif tampak berwarna kuning jika sumbu memanjangnya sejajar dengan
bidang cahaya terpolarisasi dalam cairan sendi merupakan tanda diagnostik penyakit gout Garreth et al, 1995.
2.4.4 Obat-obat hiperurisemia