BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gipsum
Gipsum merupakan mineral yang berasal dari alam yang telah dikenal selama berabad-abad. Gipsum terbentuk secara alamiah dari hasil penguapan air di
pedalaman perairan kuno yang mengendap.
16
Gipsum atau kalsium sulfat dihidrat yang murni berwarna putih transparan, namun terkadang dapat berwarna abu-abu,
coklat atau merah muda dan memiliki struktur kimia CaSO
4
.2H
2
O. Ketika dipanaskan, gipsum kehilangan sekitar tiga perempat kadar air dan menjadi gipsum
hemihidrat CaSO
4
.½H
2
O, yang lembut dan dapat dengan mudah dihancurkan yang disebut plaster of paris.
1
Kegunaan gipsum secara umum dapat dijadikan sebagai bahan bangunan, selain itu dapat juga digunakan di bidang kedokteran dan
kedokteran gigi.
2.2 Gipsum Kedokteran Gigi
Produk gipsum merupakan salah satu bahan yang paling memadai dalam membantu profesi kedokteran gigi dibandingkan bahan-bahan lain. Gipsum di
kedokteran gigi paling banyak digunakan untuk pembuatan model studi atau model kerja dan sebagai bahan pengisian kuvet atau biasa disebut dengan bahan tanam.
Model studi digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dan rencana perawatan, sedangkan model kerja digunakan sebagai media untuk mendesain
gigitiruan. Gipsum banyak dipakai di bidang kedokteran gigi karena memiliki sifat mudah untuk dimanipulasi, dimensi yang stabil dan kompatibilitas dengan bahan-
bahan lainnya.
17
2.2.1 Klasifikasi Gipsum Kedokteran Gigi
Gipsum di bidang kedokteran gigi terdiri dari beberapa tipe. American Dental Association ADA No.25 membagi gipsum menjadi lima tipe.
13
Masing –
Universitas Sumatera Utara
masing tipe memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda, hal ini disesuaikan untuk kegunaannya.
1. Tipe I Impression Plaster
Gipsum tipe I digunakan untuk mencetak pasien yang telah kehilangan gigi, hal ini disebabkan sifatnya yang tidak elastis dan mudah patah. Apabila gipsum tipe
ini digunakan untuk mencetak pada pasien yang memiliki gigi, maka undercut gigi tidak dapat tercetak dengan baik. Gipsum tipe ini memiliki karakteristik waktu
pengerasan setting time yang pendek, ekspansi yang kecil sekitar 0,13, wp ratio yang tinggi dan kekuatan kompresi yang rendah.
11
2. Tipe II Laboratory or Model Plaster
Pada dasarnya gipsum tipe II merupakan plaster of Paris, gipsum ini digunakan sebagai model studi dan sebagai bahan pengikat model kerja ke
artikulator. Gipsum tipe II memiliki karakteristik wp ratio yang rendah, ekspansi yang lebih tinggi dibandingkan gipsum tipe I, setting time yang pendek dan kekuatan
kompresi yang lebih tinggi daripada gipsum tipe I.
1
3. Tipe III Dental Stone
Dental stone umumnya digunakan sebagai bahan pembuatan model kerja. Gipsum tipe III memiliki karakteristik lebih keras dan lebih kuat dibandingkan
gipsum tipe II sehingga lebih tahan lama. Dental stone memiliki wp ratio yang lebih rendah dibandingkan gipsum tipe II, ekspansi sebesar 0,15-0,2 dan kekuatan
kompresi sebesar 20,7–34,5 MPa.
2,13
4. Tipe IV Dental Stone, High Strength
Gipsum tipe IV atau biasa disebut dengan die stone digunakan untuk media pembuatan dai. Gipsum ini memiliki ketahanan terhadap abrasi yang cukup baik
untuk menghindari perubahan bentuk gipsum saat mengukir wax, wp ratio yang rendah dan kekuatannya dua kali lipat dari gipsum tipe III.
2
5. Tipe V High-Strength, High Expansion Dental Stone
Gipsum tipe V memiliki kekuatan kompresi dan ekspansi yang lebih tinggi dibandingkan gipsum tipe IV, hal ini diperoleh dari pengurangan perbandingan air
Universitas Sumatera Utara
dan bubuk wp ratio. Gipsum tipe ini digunakan sebagai model kerja dalam pembuatan gigitiruan berbasis logam.
13
2.2.2 Proses Pembuatan Gipsum Kedokteran Gigi