Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

1. Mengolah dan menginterpretasi data untuk dianalisis. Langkah ini melibatkan transkipsi wawancara, menscaning materi, mengetik data lapangan, atau memilah-milah dan menyusun data tersebut ke dalam jenis- jenis yang berbeda tergantung sumber informasi. 2. Membaca keseluruhan data. Dalam tahap ini, menulis catatan-catatan khusus atau gagasan-gagasan umum tentang data yang diperoleh. 3. Menganalisis lebih detail dengan menkoding data. Koding merupakan proses mengolah materi atau informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya. 4. Menerapkan proses koding untuk mendiskripsikan setting, orang-orang, kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis. 5. Menunjukkan bagaimana diskripsi dan tema-tema ini akan disajikan kembali dalam narasi atau laporan kualitatif. 6. Menginterpretasi atau memaknai data Beberapa langkah dalam analisis data kualitatif di atas, akan diterapkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini data yang didapat ditulis dalam transkip wawancara, lalu di koding, dipilah tema-tema sebagai hasil temuan, dan selanjutnya dilakukan interpretasi data.

F. Keabsahan Data

Moleong 2009 dipaparkan bahwa untuk menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan teknik pemerikasan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan yaitu derajat kepercayaan credibility, keterahlian transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Pada penelitian ini menggunakan 2 kriteria dalam melakukan pemeriksaan data selama di lapangan sampai pelaporan hasil penelitian. 1. Kredibilitas Kriteria kredibilitas ini untuk membuktikan apakah yang teramati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam dunia kenyataan, dan apakah penjelasan yang diberikan tentang dunia kenyataan tersebut memang sesuai dengan yang sebenarnya ada atau terjadi. Adapun untuk memperoleh keabsahan data, Moleong 2009 merumuskan beberapa cara, yaitu: a. Perpanjangan keikutsertaan b. Ketekunan pengamatan. c. Triangulasi data. d. Pengecekan sejawat. e. Kecukupan referensial f. Kajian kasus negatif g. Pengecekan anggota. Dari beberapa cara untuk memperoleh keabsahan data tersebut, peneliti menggunakan teknik ketekunan pengamatan dan triangulasi data. Pertama, ketekunan Moleong, 2009 pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman. Dengan ketekunan pengamatan peneliti bisa mengetahui secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Kedua, triangulasi Moleong, 2009 yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan melakukan pengecekan atau perbandingan terhadap data yang diperoleh dengan sumber atau kriteria yang lain di luar data itu, untuk meningkatkan keabsahan data. Pada penelitian ini, triangulasi yang digunakan adalah: Triangulasi sumber, yaitu dengan cara membandingkan apa yang dikatakan oleh subjek dengan dikatakan informan dengan maksud agar data yang di peroleh dapat dipercaya karena tidak hanya diperoleh dari satu sumber saja yaitu subjek penelitian, tetapi data juga diperoleh dari sumber lain. 2. Kepastian Kriteria kepastian digunakan untuk menunjukkan bahwa data-data yang diperoleh merupakan data objektif. Dalam proses ini temuan-temuan penelitian dicocokkan kembali dengan data yang diperoleh lewat rekaman atau wawancara dan hasil dokumentasi. Apabila diketahui data-data tersebut cukup koheren, maka temuan penelitian ini dipandang cukup tinggi tingkat konformabilitasnya. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Partisipan

1. Subjek Pertama

Subjek pertama dari penelitian ini adalah UN. UN merupakan mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat jurusan Akidah Filsafat yang sekarang sudah berubah menjadi Akidah Filsafat Islam. UN merupakan mahasiswa semester 12. Mahasiswa Akidah Filsafat Islam yang berinisial UN ini merupakan mahasiswa asal Madura. Namun sejak tahun 1984 orang tua UN sudah menetap di Surabaya, sedangkan UN sendiri tinggal di Surabaya sejak tahun 2003 sampai sekarang. UN adalah anak kedua dari 5 bersaudara. Semua saudara UN adalah laki-laki, namun saudara nomor 3 sudah meniggal. UN tinggal bersama keluarganya di Gubeng, Surabaya. Dalam keseharianya UN sering membantu orang tua. Orang tua UN adalah penjual Soto Madura di depan stasiun Gubeng. Selain membantu orang tua, UN juga aktif berorganisasi. Sejak awal kuliah UN aktif mengikuti kegiatan organisasi. Bahkan saat ini UN merupakan salah satu pengurus PMII cabang Surabaya. Tidak hanya itu, UN juga pernah aktif di dewan eksekutif mahasiswa atau DEMA UINSA, dan saat ini UN aktif berkontribusi menjadi pemateri dalam kajian atau diskusi di lingkup organisasi kampus UIN Sunan Ampel Surabaya.