3. [Loop] secara sekuensial dari kromosom pertama, jumlahkan nilai fitness
kromosom-s. apabila pada kromosom ke-i sr maka berhenti, maka kromosom i terpilih sebagai kandidat parent.
Contoh dari roulett whell selection dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Contoh roulett wheel selection Kromosom
Fitness Si
Bil.Random r 0, 110
Kromosom Terpilih
Kromosom 1 20
20 35
Kromosom 3 Kromosom 2
10 30
90 Kromosom 5
Kromosom 3 30
60 45
Kromosom 3 Kromosom 4
10 70
10 Kromosom 1
Kromosom 5 40
110 70
Kromosom 4 Jumlah
S = 110
Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran pupulasi adalah 5. Nilai Si merupakan nilai akumulasi dari nilai fitness kromosom ke 1 sampai kromosom ke i.
Untuk memilih kromosom yang akan menjadi calon parent maka dibangkitkan bilangan random 0, S. Bilangan random yang dibangkitkan sebanyak 5 buah sesuai
dengan ukuran populasinya. Apabila ri Si dan ri Si-1 maka kromosom yang terpilih adalah kromosom ke i. Pada tabel di atas r1 = 35, karena 35 S3 60 dan 35
S2 30 maka kromosom yang terpilih adalah kromosom 3.
2.4.3.2 Rank selection
Pada pengkodean ranking, kromosom pada populasi diranking sesuai dengan nilai fitness-nya, kemudian kromosom diberi nilai fitness nilai kelayakan yang baru sesuai
dengan rankingnya. Kromosom dengan ranking terbawah akan mendapat nilai fitness 1, ranking terbawah kedua mendapat nilai fitness 2, demikian seterusnya. Kromosom
dengan ranking terbaik akan mendapat nilai fitness N. Gambar 2.5 dan gambar 2.6
Universitas Sumatera Utara
masing-masing mengilustrasikan kondisi dari nilai fitness sebelum dan sesudah proses ranking.
Gambar 2.5 Nilai fitness sebelum diranking
Gambar 2.6 Nilai fitness sesudah diranking
Dari gambar 2.6 dapat diketahui setelah diranking, semua kromosom mempunyai kesempatan terpilih karena kromosom dengan nilai terbaik tidak
mempunyai perbedaan yang besar dengan kromosom yang lain. Contoh dari rank selection dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Contoh rank selection Kromosom
Fitness Awal
Ranking Fitness setelah
ranking Si
Bil.Random r 0, 15
Kromosom Terpilih
Kromosom 1 20
3 3
3 5
Kromosom 2
Kromosom 2 10
4 2
5 3
Kromosom 1
Kromosom 3 30
2 4
9 7
Kromosom 3
Kromosom 4 40
1 5
14 8 Kromosom
Universitas Sumatera Utara
3 Kromosom 5
5 5
1 15 13
Kromosom 4
Jumlah S = 15
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa rank selection hampir sama dengan roulett whell selection. Hanya saja sebelum kromosom dipilih nilai fitness tiap
kromosom diganti sesuai dengan rankingnya. Nilai fitness hasil dari pemeringkatan ini yang kemudian dijadikan acuan pada saat pemilihan kromosom.
2.4.3.3 Tournament selection
Pada tournament selection, setiap satu kromosom kandidat parent dipilih dari proses tournament. Untuk memilih satu calon parent, dipilih dua buah kromosom secara
acak. Kemudian nilai fitness kedua kromosom tersebut dibandingkan, kromosom dengan nilai fitness terbaik dipilih sebagai calon parent. Demikian juga untuk memilih
calon parent yang lain. Ilustrasi dari tournament selection ditunjukkan pada gambar 2.7.
Kromosom 1 Fitness : 10
Kromosom 2 Fitness : 15
Kromosom 3 Fitness : 20
Kromosom 4 Fitness : 40
Kromosom 5 Fitness : 35
Kromosom 6 Fitness : 25
Kromosom 7 Fitness : 30
Kromosom 8 Fitness : 45
Kromosom 2
Kromosom 6
Kromosom 8 Kromosom 5
Kromosom 5 Kromosom 3
Kromosom 8 Kromosom 4
Gambar 2.7 Tournament selection
Universitas Sumatera Utara
Pada gambar di atas dapat disimpulkan ukuran populasinya adalah 8. Untuk memilih sebuah kromosom mula-mula dipilih sepasang kromosom. Selanjutnya
sepasang kromosom yang terpilih dibandingkan nilai fitness-nya. Kromosom dengan nilai fitness yang lebih besar adalah kromosom yang dipilih. Pada contoh di atas
kromosom 2 yang dipilih dari proses turnamen antara kromosom 2 dan kromosom 1.
2.4.4 Crossover