Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemulihan dari krisis finansial global yang disebabkan oleh booming subprime mortgage di AS belum pulih benar. Namun, dunia kembali terguncang dengan pernyataan Dubai World, sebuah perusahaan investasi di Kota Dubai Uni Emirat Arab yang dipandang bonafide, yang meminta moratorium atas utang kepada para kreditor internasionalnya pada tanggal 25 November 2009 berupa penundaan pembayaran cicilan utang sebesar 60 miliar dollar AS, untuk setidaknya selama enam bulan sampai tanggal 30 Mei 2010 Harian Kompas edisi tanggal 28 November 2009. Permintaan perusahaan investasi global milik pemerintah Dubai yang didirikan tahun 2006 ini langsung menimbulkan reaksi negatif di pasar keuangan beberapa negara. Pada hari Kamis 26 November 2009, pasar saham di Eropa jeblok dan membukukan rekor penurunan terbanyak sejak April 2009. Indeks Nikkei Jepang turun 3,2 persen, Kospi Korea turun 4,6 persen, dan indeks Hangseng Hongkong turun 4,3 persen. Bursa di London juga langsung anjlok pada hari Jumat dan dihentikan selama 3,5 jam dengan alasan teknis. Perbankan Inggris termasuk pemasok utama kredit ke Dubai World. Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average turun 154,48 poin 1,48 persen menjadi 10.309,92. Semua 30 komponen Dow Jones berakhir dengan merah. Indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 37,61 poin 1,73 p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara persen menjadi 2.138,44 dan pasar yang luas indeks Standard Poor’s 500 mundur 19,14 poin 1,72 persen ke 1.091,49. Pelaku di pasar valuta asing juga melihat akan ada gerakan pada mata uang karena investor akan lebih sensitif terhadap risiko. Para investor mengalihkan pada mata uang aman seperti Yen yang naik hingga ke titik tertinggi dalam 14 tahun terhadap dollar AS. Hal ini mengancam saham perusahaan eksportir Jepang. Menghadapi kemungkinan terjadinya gagal bayar default utang-utang Dubai World, otoritas moneter di beberapa negara serentak melakukan beberapa langkah untuk mengurangi efek domino penundaan di atas. Bank sentral India, The Reserve Bank of India, akan meminta laporan dari perbankan di India mengenai kucuran kredit ke di Dubai World, sebagaimana Wakil Gubernur Bank of India Shymala Gopinath. Bank sentral China, Bank of China, menyatakan tidak menyalurkan kredit ke Dubai World. UniCredit Italia dan Taiwan buru-buru menyatakan tidak memiliki piutang ke Dubai World. Kasus kesulitan keuangan serupa yang dialami oleh Dubai World, pada skala nasional terjadi juga di Indonesia antara lain pada Bank Century dan PT Texmaco. Kontroversi pemberian bailout pemerintah sebesar Rp 6,762 triliun kepada Bank Century dalam kurun waktu 23 November 2008 sampai dengan 21 Juli 2009, berawal dari terjadinya ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya pada sesi kliring di Bank Indonesia pada tanggal 13 November 2008 Majalah Saroha, 2009. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Berdasarkan laporan keuangan PT Bank Century, Tbk. Per 31 Oktober 2008, capital adequacy ratio CAR atau kewajiban penyediaan modal minimum KPMM menunjukkan angka -35,92 syarat minimal yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8, return on assets ROA sebesar -0,5209, return on equity ROE sebesar -9,8163, loan to deposit ratio LDR sebesar 93,16. Buruknya angka-angka keuangan Bank Century antara lain disebabkan macetnya Surat-surat Berharga SSB Valas sebesar US 76 juta dan US 45 juta yang jatuh tempo tanggal 3 November 2008 karena belum diterima pembayarannya default sampai dengan 20 November 2008. Penetapan status macet terhadap aktiva produktif ini telah menggerus laba Bank Century sebesar aktiva produktif yang macet tersebut. Selain itu adanya koreksi pengakuan bunga sebesar Rp 390 miliar yang bukan berasal dari penerimaan tunai, dan kekurangan Penyisihan Penghapusan Aktiva PPA Aktiva yang Diambil Alih AYDA yang belum dibentuk sebesar Rp 59 miliar. Sementara itu, pada saat yang sama Bank Century juga memiliki kewajiban Dana Pihak Ketiga DPK yang ditunda pembayarannya secara kumulatif sampai dengan 20 November 2008 sebesar Rp . 746,5 miliar dan posisi saldo giro Bank Century per 20 November sebesar Rp . 1,96 miliar. Hal ini mengakibatkan tekanan likuiditas bank semakin berat sehingga Bank Century tidak dapat mengikuti kliring pada tanggal 21 November 2008 dan diambil alih oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan LPS pada tanggal 21 November 2008 Siaran Pers Bersama Bank Indonesia-LPS tanggal 21 November 2009. Sejak saat itulah pemerintah mengucurkan dana talangan p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara bailout untuk menyelamatkan Bank Century dalam empat tahap seperti pada awal paragraf ini. Pada tanggal 3 Oktober 2009, Bank Century resmi berganti nama menjadi Bank Mutiara dan telah mendapat persetujuan sesuai keputusan Bank Indonesia Nomor 1147KEP.GBI2009 tertanggal 16 September 2009. Perubahan ini seiring dengan peningkatan kinerja keuangan perusahaan sampai dengan triwulan tiga tahun 2009 Harian Kompas edisi tanggal 6 November 2009. Perusahaan mencatatkan laba yang Rp 237,3 miliar, total aset mencapai Rp 6,9 triliun atau meningkat dari Rp . 5,5 triliun pada posisi Desember 2008, dana pihak ketiga DPK per Agustus 2009 juga naik 15,68 persen menjadi Rp . 5,9 triliun dari Rp . 5,1 triliun pada Juni 2009 serta total kredit yang telah dikucurkan selama Juni-September 2009 senilai Rp . 700 miliar. Kendati setumpuk masalah hukum yang ditimbulkan oleh manajemen lama masih menjerat bank ini, tetapi Bank Mutiara berniat untuk melakukan ekspansi tahun depan. Rencananya, Bank Mutiara akan menambah 3-5 kantor cabang dari semula yang hanya sekitar 56 kantor cabang. Kasus kesulitan keuangan lainnya yang gagal diselamatkan terjadi pada Grup Texmaco. Gejalanya dapat dilihat dari laporan keuangan PT Texmaco Jaya per 31 Desember 2006 atau dua tahun sebelum PT Texmaco Jaya dinyatakan delisting dari Bursa Efek Indonesia. Tingginya ketergantungan perusahaan terhadap pendanaan pihak ketiga dapat dilihat dari tingginya perbandingan jumlah hutang dibandingkan dengan jumlah aktiva perusahaan yaitu sebesar 459,85. Struktur pembiayaan seperti ini menimbulkan beban bunga yang tinggi bagi perusahaan. Beban bunga yang tinggi p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara dan keharusan pemenuhan pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang jatuh tempo menyebabkan terganggunya modal kerja perusahaan dengan indikasi berupa rasio likuiditas current ratio dan net working capital to assets ratio masing-masing sebesar 4 dan negatif 227,74. Terganggunya modal kerja pada akhirnya mengganggu operasional perusahaan sehingga profitabilitas perusahaan juga menurun dengan capaian profit margin dan return on assets masing-masing negatif 0,51 dan negatif 0,07. Menurunnya profitabilitas perusahaan terakumulasi pada rendahnya kemampuan perusahaan untuk membayar bunga pinjaman dan dapat dilihat dari angka times interest earned sebesar negatif 4.144,49. Upaya restrukturisasi kewajiban telah dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan ini dari kebangkrutan karena akan memiliki dampak yang sangat luas terutama menyangkut nasib ribuan karyawannya. Namun demikian upaya restrukturisasi Grup Texmaco dengan mendirikan dua perusahaan baru yaitu PT Bina Prima Perdana dan PT Jaya Perkasa Engineering, yang mengambil alih aset dan kewajiban-kewajiban perusahaan, akhirnya menemui jalan buntu setelah kedua perusahaan tersebut tidak mampu membayar fasilitas letter of credit LC dari Bank BNI sebesar US 25 juta dan gagal melunasi kupon bunga obligasi senilai Rp . 139 milyar yang telah jatuh tempo Majalah Tempo, Nomor 44XXXII, tanggal 29 Desember 2003. Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN secara resmi menyatakan Grup Texmaco berstatus default alias gagal bayar. Konsekuensinya perusahaan harus langsung melunasi seluruh utangnya senilai Rp . 29 p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara triliun yang semula diperpanjang hingga 11 tahun melalui program restrukturisasi yang direncanakan sebelumnya. Pada tanggal 5 September 2008, Bursa Efek Indonesia akhirnya melakukan delisting PT Texmaco Jaya dengan alasan bahwa perusahaan mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik secara financial atau secara hukum, dan tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan memadai Bursa Efek Indonesia: Lembar Pengumuman Penghapusan Pencatatan Efek Nomor Peng-004BEI.PSRDEL09-2008 tanggal 5 September 2008. Keputusan ini efektif berlaku pada tanggal 10 Oktober 2008. Gambaran fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa kondisi financial distress dapat diawali dengan ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Brigham dan Gapenski 1997: 1034 mendefinisikan bahwa financial distress seperti ini sebagai technical insolvency. Ketidakmampuan membayar hutang secara teknis menunjukkan kekurangan likuiditas yang sifatnya sementara, yang jika diberi waktu, perusahaan mungkin dapat membayar hutang dan survive. Di sisi lain, jika technical insolvency adalah gejala awal kegagalan ekonomi, ini mungkin menjadi perhentian pertama menuju bencana keuangan financial disaster. Subsequent effect ini sebelumnya dinyatakan oleh Platt dan Platt 2002 bahwa financial distress sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Seperti kasus yang terjadi pada PT Texmaco Jaya di atas, likuidasi perusahaan terjadi setelah periode financial distress. Sebaliknya pengenalan lebih awal kondisi perusahaan yang mengalami p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara financial distress memungkinkan dilakukannya perbaikan yang tepat penyebab terjadinya penurunan perusahaan. Informasi lebih awal kondisi financial distress pada perusahaan memberikan kesempatan bagi manajemen, pemilik, investor, regulator, dan para stakebolder’s lainnya untuk melakukan upaya-upaya yang relevan. Manajemen dan pemilik berkepentingan untuk melakukan upaya-upaya mencegah kondisi yang lebih parah ke arah kebangkrutan. Investor berkepentingan dalam mengambil keputusan investasi atau divestasi. Regulator, seperti Bank Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal, dalam melakukan pengawasan usaha. Kondisi financial distress dapat dikenali lebih awal sebelum terjadinya dengan menggunakan suatu model sistem peringatan dini early warning system. Model ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengenali gejala awal kondisi financial distress untuk selanjutnya dilakukan upaya memperbaiki kondisi sebelum sampai pada kondisi krisis atau kebangkrutan. Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kondisi financial distress perusahaan pada umumnya menggunakan rasio keuangan perusahaan. Platt dan Platt 2002 melakukan penelitian terhadap perusahaan otomotif baik perusahaan private maupun perusahaan publik yang terdiri dari 24 perusahaan yang mengalami financial distress dan 62 perusahaan yang tidak mengalami financial distress dengan variabel bebas sebanyak 45 jenis rasio keuangan berupa rasio-rasio profitabilitas, likuiditas, efesiensi, leverage, dan pertumbuhan. Penelitian berikutnya dilakukan Platt dan Platt 2006 terhadap perusahaan publik sektor manufaktur yang terdiri dari 276 p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara perusahaan yang mengalami financial distress dan 1.127 perusahaan yang tidak mengalami financial distress menggunakan variabel bebas berupa rasio keuangan yang sama dengan penelitian mereka sebelumnya. Brahmana 2005 melakukan penelitian terhadap perusahaan manufaktur yang delisted pada periode 2000-2003 dan perusahaan manufaktur yang masih listed sampai dengan saat penelitian dilakukan dengan menggunakan prediktor berupa tujuh rasio keuangan, enam rasio relatif industri, dan reputasi auditor. Almilia dan Herdiningtyas 2005 meneliti kondisi bermasalah pada lembaga perbankan dengan sampel enam belas bank yang tidak bangkrut sampai dengan tahun 2000, dua bank yang bangkrut, dan enam bank yang mengalami financial distress menggunakan prediktor 11 rasio keuangan yang masuk dalam kategori rasio CAMEL capital, assets, management, earnings, dan liquidity. Penelitian lainnya dilakukan oleh Almilia dan Kristijadi 2003 terhadap 24 perusahaan manufaktur yang mengalami financial distress dan 37 perusahaan manufaktur yang tidak mengalami financial distress dengan prediktor berupa rasio- rasio keuangan yang digunakan oleh Platt dan Platt 2002. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Almilia 2006 terhadap 43 perusahaan yang memiliki laba positif, nilai buku ekuitas positif, dan masih listed sampai dengan tahun 2001; 14 perusahaan yang memperoleh laba negatif antara tahun 2000-2001 tetapi masih listed; dan 24 perusahaan laba dan nilai buku ekuitas negatif antara tahun 2000-2001 serta delisted. Prediktor yang digunakan sebanyak 31 rasio keuangan berupa rasio-rasio margin laba, likuiditas, efisiensi, profitabilitas, financial leverage, posisi kas, pertumbuhan, dan rasio keuangan yang berasal dari laporan arus kas. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka selanjutnya penulis bermaksud untuk melakukan pengujian variabel-variabel rasio keuangan dalam memprediksi kondisi financial distress. Karena variabel terikatnya berupa kategori berbentuk data nominal atau dikotomi yaitu kondisi perusahaan yang mengalami financial distress dan tidak mengalami financial distress, maka dalam penelitian ini digunakan model regresi logistik. Dengan demikian penulis menetapkan judul penelitian ini “Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan Menggunakan Regresi Logistik”.

B. Rumusan Masalah