Umum Kabel Koaksial DASAR TEORI JARINGAN INTERNET

BAB II DASAR TEORI JARINGAN INTERNET

2.1 Umum

Prinsip dasar sistem jaringan adalah proses pengiriman data atau informasi dari komputer pengirim ke komputer penerima melalui suatu media komunikasi tertentu. Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi dari pengirim ke penerima secara cepat dan tepat, tanpa adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu. Pembangunan sistem jaringan komputer akan memudahkan proses pengiriman data atau informasi. Sebelumnya, pengiriman membutuhkan seorang kurir untuk mengantarkan data atau informasi dalam disket. Pengiriman data atau informasi melalui kurir memiliki banyak kendala seperti hilangnya disket dalam perjalanan dan tidak jarang terjadi keterlambatan. Kelemahan ini dapat diatasi oleh pembentukan jaringan komputer, sehingga data atau informasi dapat segera dikirimkan [1]. Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer otonom yang saling terhubung satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi pada suatu jaringan komunikasi data.

2.2 Sistem Operasi Jaringan

Untuk mengelola suatu jaringan diperlukan adanya sistem operasi jaringan. Sistem operasi jaringan dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannya, yaitu sistem operasi client-server dan sistem operasi jaringan peer to peer. Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Jaringan client-server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer- komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada client workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai client workstation. Keunggulan dari jaringan client-server yaitu: 1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer server yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation. 2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan. 3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan mem-backup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan. Kelemahan dari jaringan client-server yaitu: 1. Biaya operasional relatif lebih mahal. 2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server. 3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu [2]. Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Jaringan peer to peer

Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai clientworkstation semua komputer berfungsi sebagai client maupun sebagai server. Keunggulan dari jaringan peer to peer: 1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, faxmodem, printer. 2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan. 3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan. Kelemahan dari jaringan peer to peer: 1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation. 2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri. Universitas Sumatera Utara 3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan asing-masing fasilitas yang dimiliki. 4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut [2].

2.3 Media Transmisi Data

Sesuai dengan fungsinya yaitu untuk membawa aliran bit data dari satu komputer ke komputer lainnya, maka dalam pengiriman data memerlukan media transmisi yang nantinya digunakan untuk keperluan transmisi. Media transmisi memerlukan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. Data-data pada jaringan dapat ditransmisikan melalui 3 media yaitu: copper media media tembaga, optical media media optik dan wireless media media tanpa kabel [3].

2.3.1 Media Tembaga Cooper Media

Media tembaga cooper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik tegangan atau arus digital. Kabel merupakan salah satu jenis media transmisi guided yang mentransmisikan sekaligus memandu arah pengiriman data. Komunikasi data berbasis kabel memungkinkan untuk dilakukan jika jarak antara pengirim dan penerima tidak terlalu jauh dan berada dalam area lokal. Yang sering dijumpai adalah jaringan telepon kemudian juga jaringan komputer lokal Local Area Network [4]. Universitas Sumatera Utara Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan : a. Kabel Koaksial, terdiri dari: i. Thin coaxial cable ii. Thick coaxial cable b. Kabel Twisted Pair, terdiri dari: i. Kabel STP Shielded Twisted Pair ii. Kabel UTP Unshielded Twisted Pair

a. Kabel Koaksial

Kabel koaksial secara umum digunakan sebagai antenna televisi, transmisi telephone jarak jauh, link komputer dan LAN. Kabel ini dapat digunakan untuk sinyal analog maupun digital. Kabel koaksial adalah jenis kabel yang memiliki bandwidth yang lebih lebar jika di bandingkan dengan kabel UTP, sehingga sering di gunakan pada instalasi jaringan broadband. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.1, kabel koaksial terdiri dari 4 bagian yaitu: 1. Center core di pusat kabel, yang berfungsi sebagai konduktor 2. Dielectric insulator, pembatas metallic shield dan center core 3. Metallic shield, pelindung kabel dari gangguan luar 4. Plastic jacket, pelindung kabel terluar Gambar 2.1 Struktur Kabel Koaksial Universitas Sumatera Utara Ada dua jenis tipe kabel ini yaitu thick coaxial cable dan thin coaxial cable. i. Thin Coaxial Cable Disebut juga dengan 10Base2, dimana angka 2 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut adalah 200 meter, namun kenyataannya hanya sampai 185 meter [4]. Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel koaksial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10Base2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. ii. Thick Coaxial Cable Disebut juga dengan 10Base5, dimana angka 5 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut adalah 500 meter. Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10Base5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable. Keunggulan kabel koaksial adalah dapat mendukung penggunaan kabel yang panjang jarak jangkauannya cukup jauh dan biaya perawatan lebih rendah. Kelemahan kabel koaksial adalah tidak tahan terhadap serangan dari sinyal-sinyal tertentu dan sangat sulit untuk instalasi kabel ini. Universitas Sumatera Utara

b. Kabel Twisted Pair