Mengenal Regulasi K3 .....

1 Mengenal Regulasi K3 .....

1.1 Pengertian

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu sistem yang dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personil di tempat kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja dengan mematuhi/taat pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di tempat kerja.

Undang-undang tentang keselamatan dan kesehatan kerja memiliki sasaran, antar alain:

1. Untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan kesejahteraaan tiap orang pada saat bekerja

2. Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap resiko pada keselamatan dan kesehatannya.

3. Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja

4. Untuk mengurangi tiap sumber yang berresiko pada kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang saat bekerja.

5. Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta assosiasi yang mewakili pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan standart keselamatan dan kesehatan kerja.

1.2 Sasaran Undang-Undang

Undang-undang menyediakan kerangka kerja untuk mengingkatkan standart keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja; Dan mengurangi kecelakaan akibat kerja serta penyebaran penyakit. Sasaran undang-undang tersebut adalah

• Untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan kesejahteraaan tiap orang pada saat bekerja

• Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap resiko pada keselamatan dan kesehatannya.

• Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja • Untuk mengurangi tiap sumber yang berresiko pada kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang saat bekerja. • Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta assosiasi yang mewakili pegawai dan perusahaan dalam

Sasaran undang-undang sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain dari undang-undang. Untuk hak-hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap pembuat undang-undang yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah pemberlakukan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja.

1.3 Tugas dan tanggung jawab perusahaan

Tugas dan tanggung jawab yang dipersyaratkan pada perusahaan sesuai undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja antara lain:

1. Penyediaan dan perawatan pabrik dan system kerja (seperti; langkah kerja rutin dan frekuansi kerja)

2. Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat kimia (seperti; toksik kimia, debu dan serat)

3. Penyediaan lingkungan kerja yang aman (seperti; pengendalian tingkat suara dan getaran)

4. Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai (seperti; lokasi kebersiah diri, tempat menyimpan barang, tempat makan/kantin)

5. Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai instruksi, latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa kemanan kerja.

1.4 Tugas dan tanggung jawab pegawai

Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja, mengatur tanggung jawab pegawai antara lain:

1. Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli pada dirinya atas keselamatan dan kesehatannya, dan untuk keselamatan dan kesehatan semua orang yang mungkin dapat terkenai dengan bertindak atau mengikuti atauran ditempat kerja;.

2. Bekerjasama dengan perusahaannya dengan menghargai tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang ditentukan dengan atau hukum yang berlaku

3. Para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan mencapuri atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan, para pegawai tidak boleh dengan sengaja pengambil resiko terhadap keselamtan dan kesehatan pegawai lain.

1.5 Komite keselamatan dan kesehatan kerja

Pekerjaan khusus anggota komite keselamatan dan kesehatan kerja meliputi 4 (empat) bagian, antara lain:

1. Mempelajari kecelakaan dan memberitahkan statistik penyebaran penyakit. Sehingga laporan tersebut dapat dijadikan untuk mengatur serta bersama-sama melakukan tindakan yang disaranakan pada keadaan dan praktek yang tidak aman dan tidak sehat.

2. Melakukan pemeriksaan laporan keselamtan dan kesehatan pada bagian utama

3. Memperhatikan informasi laporan dan fakta yang diberikan oleh petugas pemeriksa; dan

4. Memperhatikan laporan permohonan yang diajukan oleh anggota komite keselamatan dan kesehatan.

2 Menguasai Prosedur Penerapan K3 ........................

Prosedur penerapan K3 perlu dikuasai oleh semua pihak karena ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain: a) bahaya pada area kerja dikenali dan dilakukan tindakan pengontrolan yang tepat. b) kebijakan yang sah pada tempat kerja dan prosedur pengontrolan resiko diikuti. c) tanda bahaya dan peringatan dipatuhi.

d) pakaian pengamanan digunakan sesuai dengan SI (Standard Intenational). e) teknik dan pengangkatan/pemindahan secara manual dilakukan dengan tepat. f) Perlengkapan dipilih sebelum melakukan pembersihan dan perawatan secara rutin. g) metode yang aman dan benar digunakan untuk pembersihan dan pemeliharaan perlengkapan.

h) peralatan dan area kerja dibersihkan/dipelihara sesuai dengan keamanan, jadwal pemeliharaan berkala, tempat penerapan, dan spesifikasi pabrik.

2.1 Simbol Keselamatan kerja

Simbol/lambang keselamatan dilukiskan dengan gambar- gambar yang mudah dipahami, antara lain:

a. Gunakan kaca mata Kacamata harus dikenakan pada saat membubut, mengelas, da pelerjaan lain yang memerlukan perlindungan mata.

Gambar 21 . Tanda harus mengenakan kacamata

b. Kenakan/gunakan penutup telinga Penutup telinga harus dikenakan pada saat mengerjakan sesuatu yang berdampak pada suara bising, seperti menggerinda, menempa, dan sejenisnya.

Gambar 22 . Tanda harus mengenakan penutup telinga

c. Kenakan/gunakan sarung tangan Kenakan sarung tangan agar tangan terlindung dari zat kimia berbahaya, atau berdampak pada kulit manusia.

Gambar 23. Tanda harus mengenakan sarung tangan

Selain tanda di atas, masih banyak tanda keselamatan kerja yang lain seperti: dilarang merokok, gunakan sepatu, gunakan masker. Di bawah ini merupakan contoh pekerja yang sudah menggunakan alat keselamatan kerja yang benar.

Gambar 24, Pekerja menggunakan kacamata dan masker

Gambar 25, Mengisap serbuk fiber menggunakan vacum

Gambar 24, Menekuk plat/selang fiber menggunakan sarung tangan