Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Agrindustri Keripik Cakar di Kabupaten Klaten

C. Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Agrindustri Keripik Cakar di Kabupaten Klaten

1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal maka dapat diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mempengaruhi pengembangan usaha agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten.

commit to user

a. Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada usaha agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten, meliputi sumber daya manusia, kondisi keuangan, produksi dan pemasaran.

1) Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting dalam pengembangan usaha agroindustri. Sumber Daya Manusia yang dimaksud adalah pengusaha yang melakukan usaha agroindustri keripik cakar. Kualitas sumber daya manusia yang baik akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Sumber daya manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tingkat pendidikan dan pengalaman kerja. Sebagian besar pengusaha berpendidikan SMA.

Dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi maka akan mempengaruhi terhadap pola pikir pengusaha, wawasan dan pengetahuan. Selain itu pengalaman juga diperlukan dalam pengambilan keputusan dan untuk memahami lingkungan fisik dan ekonomi tempat usaha keripik cakar dijalankan. Sebagian besar pengusaha telah berpengalaman menjalankan usaha agroindustri keripik cakar selama 22 tahun, sampai saat ini usaha tersebut masih berjalan dan mampu mendatangkan keuntungan bagi para pengusaha.

Pengusaha dalam meningkatkan pengetahuannya mengenai pengembangan keripik cakar dengan cara membaca buku, searching di internet ataupun mengikuti penyuluhan. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha aktif dalam pengembangan usahanya. Selain itu pengusaha juga melakukan pembukuan atau pencatatan pengeluaran dan pemasukan yang berhubungan dengan usaha keripik cakar setiap bulannya.

commit to user

2) Kondisi Keuangan

Kondisi keuangan sering kali dianggap sebagai ukuran posisi kompetitif perusahaan dan daya tariknya bagi investor. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu usaha sangat penting untuk merumuskan strategi secara efektif (Umar, 2001). Kondisi keuangan merupakan salah satu indikator suatu kondisi usaha dan dapat dijadikan barometer dalam melihat posisi bersaing. Usaha agroindustri keripik cakar jika dilihat dari segi ekonomisnya memang menguntungkan. Maka dari itu sebagian besar pengusaha keripik cakar menjadikan usaha ini sebagai usaha utama dan bukan sebagai usaha sampingan.

Manajemen keuangan pada suatu usaha akan perpengaruh terhadap keberhasilan usaha tersebut. Dalam hal manajemen keuangan pengusaha keripik cakar telah menerapkan sistem administrasi yang sistematis atau pencatatan kaeuangan. Pengusaha telah memperhitungkan aliran keuangan usaha keripik cakar dengan membukukan secara rapi dan sitematis.

Dengan pembukuan, pengusaha dapat mengetahui atau memantau biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi keripik cakar dan penerimaan penjualan keripik cakar. Sehingga menjadikan keuangan rumah tangga atau kebutuhan sehari-hari tidak bercampur dengan keuangan usaha keripik cakar. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha keripik cakar mampu mengelola keuangan usahanya dengan baik.

Modal merupakan faktor utama yang dijadikan sebagai pondasi mendirikan sebuah usaha. Dalam mengusahakan agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten modal yang dibutuhkan pengusaha tidaklah sedikit. Dalam hal permodalan pengusaha tidak mengalami kesulitan. Pengusaha menggunakan modal sendiri.

commit to user

3) Produksi

Usaha agroindustri keripik cakar telah berproduksi cukup lama. Pada saat ini jumlah pengusaha yang mengusahakan usaha agroindustri keripik cakar jumlahnya mencapai 92 pengusaha dan rata-rata telah berpengalaman selama 22 tahun. Dalam memproduksi keripik cakar, proses produksinya cukup panjang dan rumit. Proses pengeringan cakar ayam agar setelah digoreng hasilnya mengembang dan renyah membutuhkan bantuan sinar matahari. Salah satu kendala pengusaha dalam proses produksi adalah pada musim penghujan, cakar ayam susah kering. Apabila musim penghujan pengusaha akan mengeringkan cakar ayam menggunakan oven.

Dalam pembuatan keripik cakar pengusaha tidak menggunakan bahan pengawet. Untuk menjadikan keripik cakar gurih, pengusaha mencampuri dengan bumbu yang terdiri dari garam, moto dan STPP (Sodium Tripolyphospat). STPP berguna untuk membuat keripik cakar menjadi mengembang dan lebih renyah. Keripik cakar aman untuk dikonsumsi karena produk ini telah mendapatkan ijin dari Departemen Kesehatan. Produk ini dapat bertahan hingga 3 bulan, sehingga banyak konsumen yang pada saat liburan atau hari raya membeli keripik cakar untuk oleh-oleh.

Harga produk pertanian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat penawaran, permintaan serta biaya pengadaan bahan baku/produksi. Harga keripik cakar per kilogramnya sekitar Rp 100.000,00. Bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah, harga tersebut tergolong mahal. Tingginya harga keripik cakar ini disebabkan oleh tidak terpenuhinya semua permintaan cakar ayam. Banyaknya pengusaha yang mengusahakan keripik cakar menjadikan kelangkaan terhadap cakar ayam. Terbatasnya bahan baku cakar ayam menjadikan cakar ayam sulit untuk didapat dan harganya menjadi mahal.

commit to user

4) Pemasaran

Dalam menjalankan suatu usaha, pemasaran merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Usaha agroindustri keripik cakar telah berproduksi cukup lama. Pada saat ini jumlah pengusaha yang mengusahakan usaha agroindustri keripik cakar jumlahnya mencapai

92 pengusaha dan rata-rata telah berpengalaman selama 22 tahun. Pemasaran produk keripik cakar tidak hanya di Kabupaten Klaten saja, akan tetapi telah meluas sampai luar kota seperti seperti Semarang, Surakarta, Jakarta, Boyolali, Parakan dan kota-kota besar lainnya. Permintaan terhadap produk keripik cakar selalu kontinyu dan bahkan mengalami peningkatan.

Proses pemesanan keripik cakar ini selain langsung mendatangi rumah produsen, konsumen juga dapat melalui telepon. Untuk pengantaran produk tergantung kesepakatan antara pengusaha dengan konsumen. Rata-rata konsumen mengambil sendiri produk keripik cakar dan untuk pembayaran selain dapat dilakukan secara langsung juga dapat melaui transfer di bank. Hal ini disebabkan hubungan antara konsumen dengan pengusaha sudah terjalin dengan baik maka timbulah rasa saling percaya.

Wilayah pemasaran keripik cakar telah mencakup beberapa wilayah, alangkah lebih baik jika ditunjang dengan promosi yang gencar. Promosi merupakan salah satu cara yang dilakukan pengusaha untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. Promosi yang baik dan tepat akan dapat meningkatkan volume penjualan usaha agroindustri keripik cakar.

Pengusaha keripik cakar dalam mempromosikan produknya belum ada inovasi baru. Promosi yang dilakukan adalah dengan melalui mulut ke mulut. Selain itu, pengusaha juga mengikuti pameran UMKM yang diadakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Klaten, akan tetapi hanya

commit to user

perwakilan saja. Dengan inovasi promosi diharapkan konsumen lebih mengenal produk keripik cakar. Tabel 17. Faktor-Faktor Strategis Lingkungan Internal Usaha

Agroindustri Keripik Cakar di Kabupaten Klaten Faktor Internal

Kekuatan

Kelemahan

1. Sumber Daya Manusia

ü Kualitas SDM yang

sudah baik (aktif).

2. Kondisi Keuangan

ü Usaha keripik cakar

menguntungkan. ü Mampu mengelola pembukuan keuangan

dengan

baik.

3. Proses Produksi ü Keripik cakar tahan

lama dan

tidak

menggunakan bahan pengawet.

ü Keripik

cakar

rasanya renyah. ü Mendapatkan

ijin

Depkes

ü Terbatasnya bahan

baku cakar ayam. ü Harga keripik cakar

yang tinggi.

4. Pemasaran

ü Pemasaran keripik

cakar di Kabupaten Klaten maupun di luar

Kabupaten

Klaten.

ü Promosi belum efektif.

Sumber : Analisis Data Primer

b. Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terdapat di luar usaha agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten yang mempengaruhi kinerja agroindustri, meliputi kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, sosial dan budaya, teknologi, persaingan bisnis, keadaan alam dan kelembagaan.

1) Kebijakan Pemerintah

Salah satu faktor yang menentukan dalam pengembangan suatu usaha di suatu daerah adalah peran pemerintah daerah yang bersangkutan. Pemerintah mempunyai peranan mengatur dan menata kehidupan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

commit to user

Selain itu kebijakan pemerintah diperlukan untuk mengkondisikan suatu hal agar tertata secara sistematis dan tepat guna. Kebijakan pemerintah dapat membatasi atau melarang tindakan masyarakat yang menyimpang.

Pemerintah cukup memperhatikan dalam perkembangan usaha agroindutri keripik cakar. Hal ini dapat dilihat dari dukungan pemerintah melalui pemberian perijinan usaha. Dengan perijinan usaha sangat bermanfaat untuk pengembangan usaha agroindustri keripik cakar karena pengusaha dapat dengan mudah dalam mencari pinjaman modal. Selain itu, dengan perijinan usaha tingkat kepercayaan konsumen menjadi meningkat terhadap produk keripik cakar. Selain itu pemerintah juga memperkenalkan teknologi baru kepada pengusaha, misalnya teknologi oven. Pada musim penghujan atau mendung pengusaha mengalami kendala dalam pengeringan cakar ayam. Pemerintah berharap dengan adanya teknologi baru dapat membantu pengusaha dalam kelangsungan usahanya.

Peran Disperindagkop juga diwujudkan dengan adanya pameran. Promosi merupakan salah satu cara yang dilakukan pengusaha untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. Promosi yang baik dan tepat akan dapat meningkatkan volume penjualan usaha agroindustri keripik cakar. Selain promosi dari mulut ke mulut, pengusaha juga mengikuti pameran UMKM yang diadakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Klaten. Dengan pameran UMKM diharapkan konsumen lebih mengenal produk keripik cakar.

Pemerintah cukup berperan dalam pengembangan usaha agroindustri keripik cakar. Akan tetapi jika dilihat dari pengawasan dan pembimbingan terhadap pengusaha masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya penyuluhan dan pertemuan rutin, selain itu wadah atau koperasi usaha keripik cakar juga belum terbentuk. Pemerintah melalui Disperindagkop dan UMKM

commit to user

Kabupaten Klaten diharapakan dapat lebih berperan serta terhadap kemajuan dan pengembangan UMKM di Kabupaten Klaten termasuk salah satunya pada usaha agroindustri keripik cakar. Apabila bimbingan dan pengawasan dari instansi pemerintah kurang maka akan menjadi suatu ancaman bagi pengembangan suatu usaha.

2) Kondisi Ekonomi

Kondisi perekonomian berpengaruh langsung terhadap semua kegiatan ekonomi yang terdapat di Kabupaten Klaten. Kondisi Ekonomi membawa pengaruh pada jalannya agroindustri keripik cakar terutama terhadap pendapatan yang akan diperoleh. Agar usaha agroindustri keripik cakar dapat berkembang dengan baik dibutuhkan pertimbangan yang matang terhadap kondisi perekonomian dalam membuat keputusan ataupun kebijakan dalam usaha keripik cakar.

Kondisi perekonomian akan mempengaruhi pemasaran hasil produksi keripik cakar. Misalnya saja harga bahan baku cakar ayam dan bahan penolong. Terbatasnya dalam pemenuhan bahan baku cakar ayam mengakibatkan harga cakar ayam menjadi berubah-ubah. Selain itu dengan terjadinya ekonomi yang kurang kondusif akan berpengaruh terhadap harga bahan penolong yang diperlukan dalam produksi keripik cakar. Bahan penolong berupa minyak goreng, bahan bakar dan kemasan plastik. Sehingga akan menyebabkan biaya produksi menjadi bertambah dan penerimaan pengusaha menjadi berkurang.

3) Sosial Budaya

Aspek sosial dan budaya dapat menyangkup pola dan gaya hidup yang dianut oleh masyarakat karena pengaruh lingkungan sosial masyarakat. Perilaku masyarakat akan mempengaruhi keputusan masyarakat yang lainnya. Sehingga masyarakat akan terbiasa melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan banyak orang disekitarnya. Dalam hal ini membawa oleh-oleh atau mengkonsumsi

commit to user

keripik cakar menjadi salah satu budaya masyarakat di Kabupaten Klaten. Sehingga budaya seperti ini dapat juga berfungsi sebagai sarana mempromosikan keripik cakar pada masyarakat di luar Kabupaten Klaten.

Dalam kehidupan sosial pengusaha dengan masyarakat sekitar terjalin hubungan persaudaraan yang baik. Dengan adanya usaha agroindustri keripik cakar tersebut tidak menjadikan hubungan pengusaha dengan masyarakat terganggu. Usaha ini juga tidak merugikan masyarakat sekitar karena tidak menimbulkan limbah. Usaha agroindustri keripik cakar memiliki potensi yang patut untuk dikembangkan karena masyarakat telah mengenal produk keripik cakar, bahkan tidak hanya masyarakat di Kabupaten Klaten saja.

4) Teknologi

Perkembangan teknologi berpengaruh terhadap proses produksi keripik cakar. Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Pengusaha sebagai pelaku utama dalam produksi keripik cakar merupakan salah satu pelaku yang menjadi sasaran penggunaan teknologi.

Perkembangan teknologi yang perlu diperhatikan pengusaha adalah pada alat pengering cakar ayam pada musim hujan yang disebut oven. Beberapa pengusaha keripik cakar di Kabupaten Klaten telah menggunakan oven dalam membantu mengeringkan cakar ayam pada musim penghujan. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha bersedia membuka diri dengan adanya kemajuan teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi menjadi peluang bagi usaha agroindustri keripik cakar. Sehingga dalam mengatasi hambatan faktor cuaca yang mempengaruhi proses produksi keripik cakar dapat teratasi.

commit to user

5) Persaingan Bisnis

Dalam dunia bisnis suatu persaingan sangatlah wajar terjadi, dengan adanya persaingan ini diharapkan pengusaha mampu menciptakan strategi pemasaran yang tepat. Persaingan dapat terjadi pada industri dengan produk yang sejenis dan produk lain sebagai substitusi. Namun dalam bisnis ini, persaingan bisnis yang terjadi bukanlah persaingan produk ataupun barang subtitusi melainkan persaingan harga antara pengusaha keripik cakar satu dengan yang lainnya. Menurut Umar (2001) menyatakan bahwa aspek persaingan dan lingkungan eksternal merupakan kondisi di luar perusahaan yang tidak dapat dikendalikan.

Jumlah pengusaha keripik cakar di Kabupaten Klaten pada tahun 2012 adalah 92 pengusaha. Pengusaha tersebut saling bersaing untuk mencari pasaran atau pelanggan. Persaingan yang terjadi dalam hal harga dan pemasaran produk. Untuk mengantisipasi persaingan bisnis tersebut dengan cara pengusaha mempertahankan kualitas dari produk keripik cakar. Dengan demikian, meskipun terjadi suatu persaingan bisnis diharapkan antar pengusaha tetap terjalin hubungan yang baik.

6) Pelanggan

Kepuasan konsumen merupakan salah satu hal yang dapat menjaga stabilitas perusahaan. Kepuasan dan kepercayaan konsumen harus selalu diperhatikan sehingga pengusaha dituntut untuk memberikan kualitas yang baik. Sebagian besar konsumen akan mempertimbangkan kualitas barang sebelum membeli atau mengkonsumsi.

Segmentasi produk keripik cakar telah cukup luas. Pemasaran produk keripik cakar tidak hanya di wilayah Kabupaten Klaten saja, melainkan telah meluas sampai luar kota seperti seperti Semarang, Surakarta, Klaten, Jakarta, Boyolali, Parakan dan kota-kota besar lainnya. Permintaan akan keripik cakar cukup tinggi, terbukti

commit to user

konsumen yang sudah menjalin kerjasama dengan pengusaha keripik cakar ini satu minggu sekali memesan keripik cakar. Apalagi pada saat musim liburan dan hari raya, pesanan akan keripik cakar semakin meningkat.

7) Pemasok

Pemasok merupakan komponen yang penting karena berpengaruh terhadap proses produksi sebuah perusahaan. Bahan baku utama usaha agroindustri keripik cakar adalah cakar ayam. Bahan baku diperoleh dengan cara membeli dari pemasok cakar ayam yang sudah menjadi langganannya.

Dalam pemerolehan bahan baku cakar ayam, pengusaha tidak dapat hanya mengandalkan bahan baku dari pemasok yang berada di Klaten. Hal ini disebabkan jumlah cakar ayam terbatas sedangkan pengusaha yang membutuhkan cakar ayam untuk pembuatan keripik cakar tidaklah sedikit. Sehingga pengusaha keripik cakar dalam pemerolehan bahan baku perlu mendatangkan dari luar kota antara lain Boyolali, Yogyakarta dan Salatiga.

Cara penyaluran bahan baku cakar ayam, pengusaha tidak perlu mendatangi langsung pemasok. Pemesanan dapat dilakukan melalui telepon kemudian diantar sampai tempat tujuan karena sudah berlangganan sehingga sudah terjalin kerjasama dan rasa saling percaya.

8) Keadaan Alam

Keadaan alam yang tidak menentu merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi terhadap proses produksi keripik cakar karena akan mengganggu proses pengeringan atau penjemuran. Penjemuran memerlukan kondisi cuaca tertentu untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Proses pengeringan cakar ayam agar setelah digoreng hasilnya mengembang dan renyah membutuhkan bantuan sinar matahari. Salah satu kendala pengusaha

commit to user

dalam proses produksi adalah pada musim penghujan, cakar ayam susah kering.

Proses produksi keripik cakar sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca setempat. Apabila musim penghujan atau cuaca mendung, pengusaha akan mengeringkan cakar ayam menggunakan oven atau pengusaha akan mengurangi produksinya. Keripik cakar yang dikeringkan dengan bantuan sinar matahari dan bantuan oven hasilnya berbeda. Jika pengeringan menggunakan sinar matahri hasilnya keripik cakar akan mengembang dan renyah. Dengan demikian keadaan alam akan mempengaruhi proses dan jumlah produksi keripik cakar setiap harinya. Kondisi cuaca yang tidak mendukung dapat menjadi ancaman bagi usaha agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten.

9) Kelembagaan

Kelembagaan mempunyai peran yang penting bagi usaha agroindustri keripik cakar. Kelembagaan memiliki manfaat sebagai wadah bagi para pengusaha untuk menyelesaikan berbagai persoalan, seperti permodalan karena dengan adanya lembaga ini akan memudahkan hubungan pengusaha dengan pemerintah. Selain itu juga dapat meminimalkan persaingan antar pengusaha keripik cakar.

Usaha ini telah berproduksi cukup lama. Rata-rata pengusaha telah berpengalaman selama 22 tahun dalam usaha tersebut. Pada saat ini pengusaha yang mengusahakan usaha agroindustri keripik cakar jumlahnya mencapai 92 pengusaha. Sangat disayangkan pengusaha keripik cakar di Kabupaten Klaten sampai saat ini belum mempunyai suatu wadah.

Kebersamaan yang terjalin antar pengusaha keripik cakar masih kurang. Hal ini disebabkan karena pengusaha mempunyai kesibukan dan kepentingan masing-masing. Disebabkan ego dari masing-masing pengusaha dan kurangnya intensitas bimbingan dari

commit to user

Dispeindagkop menjadikan belum terbentuknya wadah yang menampung pengusaha keripik cakar yang ada di Kabupaten Klaten. Tabel 18. Faktor-Faktor Strategis Lingkungan Eksternal Usaha

Agroindustri Keripik Cakar di Kabupaten Klaten

Faktor Eksternal

Peluang

Ancaman

1. Kebijakan Pemerintah

ü Adanya dukungan

perijinan usaha. ü Dapat perkenalan

teknologi baru dari pemerintah.

ü Perhatian pemerintah

terhadap pengembangan agroindustri keripik cakar.

ü Pendampingan dari pemerintah

masih kurang. ü Kurangnya pengawasan

langsung dari Pemerintah.

2. Kondisi Ekonomi

ü Pangsa pasar yang

masih luas.

ü Fluktuasi harga bahan baku.

3. Sosial Budaya

ü Hubungan

masyarakat dengan pengusahabaik.

5. Persaingan Bisnis

ü Adanya persaingan harga

antar pengusaha.

6. Pelanggan

ü Permintaan produk

dari luar kota.

7. Pemasok

ü Terjalin hubungan

8. Keadaan Alam

ü Pengaruh cuaca terhadap proses

produksi.

9. Kelembagaan

ü Belum ada wadah

bagi pengusaha.

Sumber : Analisis Data Primer

commit to user

2. Matriks IFE dan EFE

Tabel 19. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Usaha Agroindustri Keripik Cakar di Kabupaten Klaten

No.

FAKTOR INTERNAL

1. Kualitas SDM yang sudah baik (aktif).

dengan baik.

0,1008

3 0,3025

4. Keripik cakar tahan lama dan tidak menggunakan bahan pengawet

0,1109

3 0,3327

5. Keripik cakar rasanya renyah.

0,1159

4 0,4638

6. Mendapatkan ijin Depkes

0,0907

3 0,2722

7. Pemasaran keripik cakar di Kabupaten Klaten maupun di luar Kabupaten Klaten

1. Promosi kurang efektif 0,0873

1 0,0903

2. Terbatasnya bahan baku cakar ayam.

0,0806

2 0,1667

3. Harga keripik cakar yang tinggi.

Sumber: Diadopsi dan diolah dari lampiran 11 dan 12

commit to user

Tabel 20. Matriks External Factor Evaluation (EFE) Usaha Agroindustri

Keripik Cakar di Kabupaten Klaten

No. FAKTOR EKSTERNAL

1. Adanya dukungan dari pemerintah berupa bantuan perijinan usaha.

0,0688

3 0,2063

2. Dapat perkenalan teknologi baru dari pemerintah.

agroindustri keripik cakar.

0,0630

4 0,2521

4. Pangsa pasar yang masih luas.

dengan pengusahabaik.

0,0659

3 0,1977

6 Teknologi yang sudah cukup berkembang.

0,0716

3 0,2149

7. Permintaan produk dari luar kota.

0,0745

3 0,2235

8. Terjalin hubungan baik antara pemasok dengan pengusaha.

pemerintah masih kurang.

langsung dari Pemerintah.

0,0594

1 0,0594

3. Fluktuasi harga bahan baku.

0,0627

2 0,1254

4. Belum ada wadah bagi pengusaha

0,0495

1 0,0495

5. Adanya persaingan harga antar pengusaha.

0,0528

1 0,0528

6. Pengaruh cuaca terhadap proses produksi.

Sumber: Diadopsi dan diolah dari lampiran 11 dan 12

commit to user

3. Matriks Internal-External (IE)

Berdasarkan hasil penjumlahan nilai total skor pembobotan pada matriks IFE dan EFE pada tiap industri, didapatkan nilai total skor pembobotan matriks IFE = 2,9 sedangkan pada matriks EFE = 2,6 . Berdasarkan total skor pembobotan dapat dibuat matriks IE dari usaha agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten, sebagai berikut: Tabel 21. Matriks Internal-Eksternal (IE) Usaha Agroindustri Keripik

Cakar di Kabupaten Klaten

IFE yang Diberi Bobot Total Nilai

Total Nilai EFE yang Diberi Bobot

Kuat 3,00-4,00

Rata-rata 2,00-2,99

Lemah 1,00-1,99

Tinggi 3,00-4,00

I Tumbuh dan

bina

II Tumbuh dan

bina

III Pertahankan

dan pelihara

Sedang 2,00-2,99

IV Tumbuh dan

bina

V Pertahankan

dan pelihara

VI Panen atau

divestasi

Rendah 1,00-1,99

VII Pertahankan

dan pelihara

VIII Panen atau

divestasi

IX Panen atau

divestasi

Sumber: Diadopsi dan diolah dari lampiran 11 dan 12 Berdasarkan matriks IE pada Tabel 21 dapat dilihat posisi usaha

agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten berada pada sel

V. Menurut David (2009), sel tersebut merupakan strategi pertahankan dan pelihara. Strategi yang umumnya dilakukan pada divisi ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualannya atas produk dan pasar yang telah tersedia melalui upaya- upaya pemasaran yang lebih agresif. Sedangkan strategi pengembangan produk adalah sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini.

commit to user

4. Analisis Quantitative Strategies Planning Matriks (QSPM)

Dari hasil analisis Matriks IE telah diperoleh alternatif strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan usaha agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten. Analisis matrik IE (internal-eksternal) menunjukkan bahwa agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten berada pada posisi pertahankan dan pelihara. Strategi yang umumnya dilakukan pada divisi ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi yang diambil dalam penelitian ini adalah strategi penetrasi pasar. Setelah proses wawancara dengan pihak pemerintah terkait, didapatkan 3 alternatif strategi. Dalam mengambil keputusan dan menentukan prioritas strategi yang tepat perlu dilakukan analiis matriks QSP. Alternatif strategi pengembangan bisnis yang dapat diterapkan oleh usaha agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten adalah:

a. Alternatif strategi 1: Meningkatkan lingkup pemasaran dengan memanfaatkan pameran sebagai alat promosi keripik cakar (3,356).

Strategi ini mempunyai hubungan dengan strategi penetrasi pasar. Strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualannya atas produk dan pasar yang telah tersedia melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih agresif. Pemerintah daerah dalam pengembangan suatu usaha sangat mempunyai peranan. Peran Disperindagkop diwujudkan dengan adanya pameran UMKM. Promosi merupakan salah satu cara yang dilakukan pengusaha untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. Promosi yang baik dan tepat akan dapat meningkatkan volume penjualan keripik cakar. Selain promosi melalui mulut ke mulut, hendaknya pengusaha memanfaatkan pameran sebagai sarana memperkenalkan produk keripik cakar kepada masyarakat. Sehingga daerah pemasaran keripik cakar menjadi lebih luas.

commit to user

b. Alternatif strategi 2: Mempertahankan kualitas dan meningkatkan kapasitas produksi sehingga kontinyuitas dengan pusat oleh-oleh tetap terjaga (4,821).

Kualitas produksi keripik cakar merupakan hal yang sangat penting bagi pengusaha keripik cakar di Kabupaten Klaten. Kualitas berkaitan dengan kepercayaan konsumen, jika konsumen merasa tidak puas dengan kualitas dan cita rasa produk maka konsumen dapat berpindah produk keripik cakar yang dihasilkan pengusaha yang lainnya. Dengan kualitas yang unggul maka produk dapat bertahan ditengah persaingan harga antara pengusaha keripik cakar yang satu dengan yang lainnya. Sehingga hal ini perlu adanya suatu strategi guna mempertahankan kualitas produk keripik cakar dan meningkatkan kapasitas produksi. Dalam mempertahankan kualitas produk dan meningkatkan kapasitas produksi tidak terlepas dari efisiensi penggunaan sarana dan prasarana produksi. Dalam penggunaan sarana dan prasarana harus diperhitungkan baik-baik karena berhubungan dengan biaya yang akan dikeluarkan oleh pengusaha. Terjalinnya kerjasama antara pengusaha keripik cakar dengan toko pusat oleh-oleh dapat memperluas area pemasaran keripik cakar. Sehingga dapat memperkenalkan produk keripik cakar pada semua kalangan ekonomi masyarakat di kabupaten klaten maupun di luar Kabupaten Klaten.

c. Alternatif strategi 3: Mendirikan wadah bagi para pengusaha untuk membangun brand image produk keripik cakar (4,833).

Dalam suatu usaha perlu adanya lembaga yang berguna sebagai wadah perkumpulan pengusaha keripik cakar di Kabupaten Klaten. Dengan adanya wadah yang berupa paguyuban ini sangat bermanfaat bagi pengusaha karena dapat saling memberikan informasi dan mengatasi berbagai permasalahan, seperti terbatasnya bahan baku dan perluasan daerah pemasaran keripik cakar. Dalam dunia bisnis suatu persaingan sangatlah wajar terjadi, diharapkan dengan adanya wadah bagi para pengusaha persaingan antar pengusaha dapat

commit to user

terkendali karena terjalinnya rasa kekeluargaan antara pengusaha. Selain itu hubungan antara pengusaha dengan pihak pemerintah khususnya Disperindagkop dapat lebih dekat. Sehingga jika pengusaha mengalami kendala yang berkaitan dengan usahanya dapat meminta bimbingan atau bantuan dari pemerintah. Strategi ini merupakan salah satu upaya untuk memperluas kegiatan pemasaran melalui

wadah berupa perkumpulan/asosiasi bagi para pengusaha sehingga citra produk keripik cakar dapat terbentuk dibenak masyarakat.

Strategi yang terbaik yang dapat dilakukan usaha agroindustri keripik cakar di Kabupaten Klaten adalah mendirikan wadah bagi para pengusaha untuk membangun brand image produk keripik cakar dengan

nilai TAS (Total Atractiveness Score) sebesar 4,833 . Pelaksanaan alternatif strategi berdasarkan nilai TAS pada matris QSP dapat dilakukan dari strategi yang memiliki nilai TAS tertinggi, kemudian diikuti oleh strategi dengan urutan nilai TAS berikutnya sampai nilai TAS terkecil. Hasil perhitungan analisis Matriks QSP dapat dilihat pada Tabel 22.

commit to user

Tabel 22. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Usaha Agroindustri Keripik

Cakar di Kabupaten Klaten