dan pendatang Suku Minangkabau, Suku Aceh, Suku Jawa, dan Suku Tionghoa yang masing-masing memiliki kebudayaan dan adat istiadatnya
masing-masing. Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia
karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli.
B. Pemerintah Provinsi Sumatera
B.1 Sejarah
Pada jaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement Van Sumatera yang meliputi seluruh
Sumatera yang di kepalai oleh seorang Gubernur berkedudukan di Medan. Sumatera Utara terdiri dari daerah-daerah administratif yang dinamakan
keresidenan. Pada Sidang I Komite Nasional Daerah KND Provinsi Sumatera diputuskan untuk dibagi menjadi 3 sub Provinsi yaitu sub Provinsi Sumatera
Utara yang terdiri dari Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur dan Keresidenan Tapanuli, sub Provinsi Sumatera Tengah dan sub Provinsi Sumatera
Selatan. Melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1948 tanggal 15 April 1948
pemerintah menetapkan Sumatera menjadi 3 Provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu Sumatera Utara, Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Tengah dan Provinsi Sumatera Selatan dan pada tanggal 15 selanjutnya ditetapkan menjadi hari jadi Provinsi Sumatera Utara. Awal tahun 1949 diadakan
reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Dengan keputusan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Mei 1949 Nomor 22PemPDRI jabatan Gubernur Sumatera Utara
ditiadakan, selanjutnya dengan ketetapan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Desember 1949 dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi TapanuliSumatera Timur
yang kemudian dengan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan ini dicabut dan kembali dibentuk
Provinsi Sumatera Utara. Tanggal 7 Desember 1956 diundangkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun
1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi Aceh dan perubahan peraturan pembentukan Provinsi Sumatera Utara yang intinya Provinsi Sumatera
Utara wilayahnya dikurangi dengan bagian-bagian yang terbentuk sebagai Daerah Otonomi Provinsi Aceh.
B.2 Struktur Pemerintahan Pemerintahan Provinsi Sumatera utara berkedudukan di ibukota provinsi
kota Medan. Administrasi Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara pada bulan
Juni 2012 terdiri atas 25 Kabupaten dan 8 Kota. Selanjutnya KabupatenKota tersebut terdiri atas 422 kecamatan. Pada administrasi yang paling bawah,
kecamatan terdiri atas kelurahan untuk daerah perkotaan rural dan desa untuk daerah pedesaan rural. Secara keseluruhan ProvinsiSumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
mempunyai 5.876 desakelurahan. Jumlah PNS daerah otonomi di Sumatera Utara pada keadaan Januari 2012 ada sebanyak 185.713. orang
19
19
www.bps.go.id Diakses tanggal 15 April 2014 Pukul 12.00 WIB
Pemerintahan Provinsi Sumetara Utara dipimpin oleh Gubernur dan Wakil Gubernur yang dipilih oleh rakyat yang menjabat lima tahun setiap
periode nya. Gubernur dan Wakil Gubernur merupakan hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah tahun 2014 dimana Gubernur dijabat Oleh H Gatot Pujo
Nugroho, ST, Msi dan Wakilnya Ir. H Tengku Erry Nuradi, Msi. Gubernur dan Wakil Gubernur dibantu oleh seorang Sekretaris Daerah
yang memimpin sekretariat daerah bertugas untuk menkoordinasikan dan mengatur birokrasi pemerintahan Provinsi Sumatera Utara. Gubernur juga
dibantu olehbeberapa Asisten seperti asisten administrasi umum dan aset, asisten kesejahteraan sosial, asisten pemerintahan dan asisten perekonomian
dan pembangunan. Sekretariat daerah terdiri dari sebelas biro seperti biro administrasi
pembangunan, keuangan, perekonomian, hukum, organisasi, umum, pengelolaan aset dan perlengkapan, pemberdayaan perempuan, anak dan KB,
otonomi daerah dan kerjasama, bina kemasyarakatan dan sosial, hukum serta satu sekretariat DPRD yang bertugas di DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Ruang lingkup tugas yang cukup luas membuat Gubernur harus mempunyai staf ahli yang terdiri dari staf ahli Sumber Daya Alam SDA dan
Keuangan, staf ahli hukum dan pemerintahan, staf ahli pendidikan dan kesehatan, staf ahli pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan
kemiskinan, staf ahli pertanahan dan asset yang akan memberikan pertimbangan kepada Gubernur dalam membuat kebijakan dan menjalankan
tugas-tugasnya Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 21 dinas yang
membidangi bidang pemerintahan tertentu seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, Dinas Pendapatan, Dinas Perikanan dan Kelautan,
Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, Dinas Kehutanan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Perkebunan, Dinas Pertamanan dan lainnya yang
dipimpin oleh seorang kepala dinas. Dalam rangka memperkuat bidang-bidang pemerintahannya, Provinsi
Sumatera Utara juga terdiri dari 19 lembaga teknis dan lembaga lainnya seperti Badan Kepegawaian Daerah BKD, Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Bappeda, Badan Ketahanan Pangan, Badan Lingkungan Hidup, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, Badan Penanaman
modal dan Promosi, Badan Pendidikan dan Pelatihan, Badan Penilitian dan Pengembangan, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dan
Universitas Sumatera Utara
lain sebagainya serta yang dipimpin oleh seorang kepala setingkat eselon II.
C. Gambaran Umum DPRD Provinsi Sumatera Utara