neurotensin oleh tubuh wanita tersebut. Selain itu, terjadi pula penurunan sekresi hormon noradrenalin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah
kulit, temperatur kulit sedikit meningkat dan timbul perasaan panas. Akibat vasodilatasi dan keluarnya keringat, terjadi pengeluaran panas
tubuh sehingga kadang-kadang wanita merasa kedinginan. Rata-rata lamanya semburan panas adalah 3 menit dan dapat berfluktuasi antara
beberapa detik sampai satu jam. Berapa kali semburan panas yang muncul per harinya berbeda-beda pada setiap individu. Pada keadaan berat,
semburan panas tersebut dapat muncul sampai 20 kali per hari. Gejolak panas tidak hanya mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, tetapi
juga semburan panas dan berkeringat yang muncul pada malam hari dapat menyebabkan gangguan tidur, cepat lelah, dan cepat tersinggung. Banyak
wanita melaporkan sulit konsentrasi dan emosional labil selama transisi menopause. Meskipun terjadi perubahan pada pembuluh darah, tekanan
darah tidak meningkat Baziad, 2003. Simptom vasomotorik dapat muncul pada pramenopause atau
segera sebelum haid muncul. Pada klimakterium prekok, kejadian semburan panas cukup tinggi, yaitu 70-80. Sebanyak 70 wanita
mengalami semburan panas satu tahun setelah menopause, dan setelah 5 tahun hanya tinggal 25. Puncak maksimal keluhan tersebut muncul
antara usia 54 dan 58 tahun. Munculnya keluhan semburan panas akan diperberat dengan adanya stres, alkohol, kopi, dan makanan-minuman
panas. Lingkungan sekitar yang panas dapat memperburuk perjalanan penyakit tersebut Baziad, 2003. Semburan panas juga dapat terjadi akibat
reaksi alergi atau pada hipertiroid, oleh karena itu perlu dilakukan tes jika simptom vasomotor bersifat atipikal atau resisten terhadap terapi Shifren,
2007.
B. Keluhan Somatik
Estrogen memicu pengeluaran β-endorfin dari susunan saraf pusat. Kekurangan estrogen menyebabkan pengeluaran β-endorfin berkurang,
Universitas Sumatera Utara
sehingga ambang sakit juga berkurang. Oleh karena itu, tidak heran kalau wanita peripascamenopause sering mengeluh sakit pinggang atau
mengeluh nyeri di daerah kemaluan, tulang, dan otot. Nyeri tulang dan otot merupakan keluhan yang paling sering dikeluhkan wanita usia
peripascamenopause. Pemberian TSH terapi sulih hormon dapat menghilangkan keluhan tersebut Baziad, 2003.
Pemberian estrogen dan progesteron dapat memicu pengeluaran β- endorfin, dan β-endorfin ini dapat mengurangi aktivitas usus halus
sehingga mudah terjadi obstipasi. Selain itu, stres juga dapat menimbulkan berbagai jenis
keluhan. Stres meningkatkan pengeluaran β-endorfin, dan zat ini memicu pengeluaran ACTH. β-endorfin dan ACTH berasal dari
precursor yang sama, yaitu, prepiomelanocortin POMC, yang banyak ditemukan di dalam nukleus arkuatus. POMC ini merupakan suatu peptida
yang membentuk β-endorfin di hipotalamus dan ACTH di hipofisis anterior. Β-endorfin dapat meningkatkan nafsu makan sehingga selama
pemberian TSH banyak wanita mengeluh berat badannya bertambah Baziad, 2003.
C. Keluhan Psikis
Steroid seks sangat berperan terhadap fungsi susunan saraf pusat, terutama terhadap perilaku, suasana hati, serta fungsi kognitif dan sensorik
seseorang. Dengan demikian, tidak heran bila terjadi penurunan sekresi steroid seks, timbul perubahan psikis yang berat dan perubahan fungsi
kognitif. Kurangnya aliran darah ke otak menyebabkan sulit berkonsentrasi dan mudah lupa. Akibat kekurangan hormon estrogen pada
wanita pascamenopause, timbullah keluhan seperti mudah tersinggung, cepat marah, dan berasa tertekan Baziad, 2003.
Karena kejadian depresi meningkat pada usia klimakterik dan postpartum dan pemberian estrogen dan progesteron dapat menghilangkan
mengurangi keluhan tersebut, maka kekurangan steroid seks dapat dianggap sebagai faktor predisposisi terjadinya depresi. Depresi sering
Universitas Sumatera Utara
juga ditemukan beberapa hari menjelang haid pada wanita usia reproduksi. Perasaan tertekan, nyeri betis, mudah marah, mudah tersinggung, stres,
dan cepat lelah merupakan keluhan yang sering dijumpai pada wanita usia klimakterik dan wanita usia reproduksi dengan keluhan sindrom prahaid
Baziad, 2003. Penyebab depresi diduga akibat berkurangnya aktivitas serotonin di
otak. Estrogen menghambat aktivitas enzim monoamine oksidase MAO. Enzim ini mengakibatkan serotonin dan noradrenalin menjadi tidak aktif.
Kekurangan estrogen menyebabkan terjadinya peningkatan enzim MAO. Terbukti, bahwa wanita pascamenopause yang diberi estrogen menurun
aktivitas MAO dalam plasmanya. Pemberian serotonin-antagonis pada wanita pascamenopause dapat menghilangkan keluhan depresi Baziad,
2003.
D. Gangguan Tidur