B. ANALISA PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT. PERTAMINAperseroPBPS
Penyusunan anggaran beban operasional PT. Coffindo dilakukan dalam Rapat Anggota Tahunan yang telah ditentukan dan dihadiri oleh setiap kepala
departemen dan dipimpin oleh ketua pengurus. Dalam penyusunan anggaran ini PT.PERTAMINAperseroPangkalan
brandan dan pangkalan susu menggunakan beberapa dasar, yaitu : 1. Anggaran tahun lalu
Salah satu pertimbangan didalam penyusunan anggaran tahun yang akan datang adalah anggaran tahun-tahun yang telah lewat. Dalam hal ini yang menjadi
perhatian adalah angka-angka di yang sudah lewat 2.Realisasi tahun berjalan
Realisasi tahun berjalan merupakan hal yang paling penting diperhatikan dalam menyusun anggaran, karena angka-angka dari realisasi ini merupakan hal
yang paling akurat.
3. Ramalan untuk tahun yang akan datang Ramalan dalam hal-hal yang mungkin timbul pada masa yang akan datang
harus disesuaikan, hal ini penting agar anggaran yang disusun dapat mendekati realisasi tahun yang akan datang.
Dalam rapat anggaran setiap departemen memberikan usulan dan tanggapan untuk kemudian dirundingkan agar dapat tersusun suatu konsep
Universitas Sumatera Utara
anggaran. Setelah konsep anggaran tersusun maka akan dibawa ke rapat kerja direktur beserta departemennya di kantor pusat, menilai dan mengadakan
evaluasi. Pada saat pengevaluasian inilah para pihak yang berkepentingan menetapkan target yang ingin dicapai oleh PT.PERTAMINApersero PBPS.
Langkah terakhir yang dilakukan oleh Head of Dockyard PBPS perusahaan adalah mengesahkan anggaran tersebut.
Anggaran Belanja harus direncanakan terlebih dahulu guna mendapatkan perencanaan yang baik dan mencapai sasaran sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh instansiperusahaan. Dari Tabel 3.1 dapat disimpulkan bahwa, instansi atau perusahaan
merencanakan dan memperkirakan anggaran perencanaan pengeluaran sebesar Rp.8.072.000.000,00 sebagai dasar awal perhitungan jumlah anggaran
pengeluaran dan yang terjadi di tahun 2011 dan anggaran yang terealisasi sebesar Rp.7.893.990.000,00
Maka untuk itu perlu dilakukan analisis deskriptif satu perstu beban operasional perusahaan tersebut dalam melihat perkembangan perusahaan
tersebut 1.
Biaya pembebanan listrik dan air Pada pos pembebanan listrik dan air, menganggarkan Rp 720.000.000,-
dan realisasi beban sebesar Rp 626.400.00,- dan sisa anggaran sebesar Rp 93.600.000,- hal ini terjadi karena penggunaan air dan listrik lebih irit dan
tidak mengunakan listrik untuk hal yang tidak perlu sehinga dana yang di
Universitas Sumatera Utara
anggarkan tersisa membuat perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa
2. Biaya gaji tenaga kerja LS
Pada pos beban biaya gaji tenaga kerja LS, menganggarkan Rp 3.600.000.000,- dan realisasi beban sebesar Rp 3.564.000.000,- dan sisa
anggaran sebesar Rp 36.000.000,- hal ini terjadi karena dalam 80 jumlah karyawan seluruhnya tenaga kerja LS di tahun ini ada yang mengundurkan
diri sehingga perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa 3.
Biaya gaji pekerja DOCKYARD PBPS Pada pos beban biaya gaji pekerja DOCKYARD PBPS, menganggarkan
Rp 2.000.000.000,- dan realisasi beban sebesar Rp 1.980.000.000,- dan sisa anggaran sebesar Rp 20.000.000,- hal ini terjadi karena dalam
penentuan gaji pekerja pimpinan pusat memiliki kebijakan periogratif dan sifatnya rahasia membuat perusahaan dapat menyimpan kembali dana
yang tersisa 4.
Biaya kontrak mobil Pada pos beban biaya kontrak mobil, menganggarkan Rp 220.000.000,-
dan realisasi beban sebesar Rp 215.600.000,- dan sisa anggaran sebesar Rp 4.400.000,- hal ini terjadi karena dalam dinas penggunaan kontrak mobil
perusahan selama 1 tahun masih bisa di minimalisir dan melakukan efisiensi transportasi sehingga dana yang di anggarkan masi tersisa
membuat perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa 5.
Biaya telefon dan facsimile
Universitas Sumatera Utara
Pada pos beban biaya telefon dan facsimile, menganggarkan Rp 100.000.000,- dan realisasi beban sebesar Rp 96.000.000,- dan sisa
anggaran sebesar Rp 4.000.000,- hal ini terjadi karena dalam pengunaan telefon kantor perusahaan lebih teratur sehinga dana yang di anggarkan
masih tersisa membuat perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa
6. Biaya pembelian ATK kantor
Pada pos beban pembelian ATK, menganggarkan Rp 72.000.000,- dan realisasi beban sebesar Rp 69.840.000,- dan sisa anggaran sebesar Rp
2.160.000,- hal ini terjadi karena ATK kantor masih banyak yang bisa di gunakan sehingaa tidak perlu mengeluarkan dana yg lebih bnyak dari dsns
ysng di anggarkan membuat perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa
7. Biaya perbaikan dan perawatan gedung dan kantor
Pada pos beban biaya perbaikan dan perawatan gedung dan kantor, menganggarkan Rp 500.000.000,- dan realisasi beban sebesar Rp
500.000.000,- hal ini membuat perusahaan mengeluarkan beban anggaran biaya perbaikan dan perawatan gedung dan kantor sesuai dengan anggaran
yang di realisasikan 8.
Biaya konsumsi tamu Pada pos beban biaya konsumsi tamu, menganggarkan Rp 100.000.000,-
dan realisasi beban sebesar Rp 99.000.000,- dan sisa anggaran sebesar Rp 1.000.000,- hal ini terjadi karena tamu yang hadir pada periode 1 tahun
Universitas Sumatera Utara
berkurang dari tahun sebelumnya membuat perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa
9. Biaya foto copy
Pada pos beban biaya foto copy, menganggarkan Rp 100.000.000,- dan realisasi beban sebesar Rp 99.000.000,- dan sisa anggaran sebesar Rp
1.000.000,- hal ini terjadi karena dalam kebutuhan data dan informasi yang di fotocopy tidak seperti tahun lalau yang memmutuhkan anggaran
Rp 100.000.00.00, membuat perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa
10. Biaya SPD Pekerja
Pada pos beban biaya SPD pekerja, menganggarkan Rp 300.000.000,- dan realisasi beban sebesar Rp 294.000.000,- dan sisa anggaran sebesar Rp
6.000.000,- hal ini terjadi karena kegiatan dinas keluar kota pegawai pertamina dan akomodasi di minimalisir membuat perusahaan dapat
menyimpan kembali dana yang tersisa 11.
Biaya Pameran Pada pos beban biaya pameran, menganggarkan Rp 10.000.000,- dan
realisasi beban sebesar Rp 9.900.000,- dan sisa anggaran sebesar Rp 100.000,- hal ini terjadi karena perusahaan tidak perlu membutuhkan dana
untuk perlengkapan pameran yang berlebihan dan penurunan aktivitas pameran sehinga dana anggaran yang terealisasi masih bisa di minimalisir
membuat perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa
Universitas Sumatera Utara
12. Biaya sosial
Pada pos beban biaya pengamanan, menganggarkan Rp 25.000.000,- dan realisasi beban sebesar Rp 24.000.000,- dan sisa anggaran sebesar Rp
1.000.000,- hal ini terjadi karena anggaran yang digunakan dalam bantuan sosial yang di butuhkan masyarakat sekitar tidak seperti tahun
sebelumnya membuat perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa
13. Biaya pembelian korankirimanmaterai
Pada pos beban biaya pembelian korankirimanmaterai , menganggarkan Rp 25.000.000,- dan realisasi beban sebesar Rp 24.750.000,- dan sisa
anggaran sebesar Rp 250.000,- hal ini karena perusahaan dalam penggunaan materai lebih di kurangi untuk mengurangi biaya membuat
perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa 14.
Biaya olahragarekreasi Pada pos beban biaya olahragarekreasi, menganggarkan Rp 50.000.000,-
dan realisasi beban sebesar Rp 50.000.000,- ,- hal ini membuat perusahaan mengeluarkan beban anggaran biaya perbaikan dan perawatan
gedung dan kantor sesuai dengan anggaran yang di realisasikan 15.
Biaya fasilitas.KA.DOK Pada pos beban biaya REF.KA.DOK , menganggarkan Rp 150.000.000,-
dan realisasi beban sebesar Rp 142.500.000,- dan sisa anggaran sebesar Rp 7.500.000,- hal ini terjadi karena pengeluaran biaya yang digunakan
KA.DOK dan kebutuhan tidak berlebihan membuat perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa
Universitas Sumatera Utara
TABEL 3.2 PT. PERTAMINA persero PBPS
PERHITUNGAN LABA RUGI PERIODE 31 DESE
MBER 2011 Dalam Rupiah
Keterangan 31 Desember 2011
PENDAPATAN PENDAPATAN USAHA
DR kapal milik pertamina DR kapal milik pihak III
Sewa aset DOCKYARD PBPS
TOTAL PENDAPATAN USAHA
BIAYA
Biaya DR kapal milik pertamina Biaya DR kapal milik pihak III
Biaya aset DOCKYARD PBPS Biaya opersional DOCKYARD PBPS
TOTAL BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN SETELAH BEBAN
15.600.000.000 14.050.000.000
1.225.000.000 30.875.000.000
8.838.915.032 4.565.000.000
399.500.00 7.893.990.000
21.667.405.032 9.207.594.000
Sumber :
PT. Pertamina persero Dockyard PBPS 2011
Universitas Sumatera Utara
50
BAB IV PENUTUP
Dari hasil pembahasan pada beberapa bab sebelumnnya, maka dapat disimpulkan bahwa analisis anggaran beban operasional telah digunakan dengan baik pada PT.
Pertamina persero Dockyard PBPS. Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat dan dapat bermanfaat bagi pihak
instansiperusahaan yang akan digunakan sebagai acuan perencanaan anggaran
belanja instansi untuk tahun-tahun berikutnya A. KESIMPULAN
1. Dalam penyusunan anggaran beban operasional, PT. pertamina persero dockyard
PBPS ini dapat meningkatkan efisiensi perusahaan karena anggaran beban operasional ini berjalan baik dalam hal prosedur penyusunan anggaran dan pihak
yang menjadi koordinatornya adalah kepala bagian pembukuan keuangan sehingga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan.
2. Penyusunan anggaran beban operasional PT. pertamina persero dockyard ini tidak
menggunakan panitia komite anggaran. Melainkan di susun oles sluruh staf bagian keungan yang kemudian di sahkan oleh head of dockyard .
3. Mekanisme penyusunan anggaran beban operasional PT. pertamina persero
dockyard ini menggunakan cara dengan mengikut sertakan seluruh unit-unit kerjanya untuk menyusun anggarannya masing-masing, dimana sebelumnya telah
diberikan gambaran secara garis besar oleh manajemen puncak mengenai sasaran, target dan omset yang ingin dicapai perusahaaan, dengan cara sejauh inilah PT.
pertamina persero dockyard meningkatkan efesiensi perusahaannya.
Universitas Sumatera Utara
4. Dalam penyusunan anggaran, pada beban biaya pembebanan air dan listrik , beban
langganan koran, beban gaji tenaga kerja LS, beban fotocopy, bebanbiaya gaji pekerja DOCKYARD PBPS, beban kontrak mobil, beban biaya telefondan
facsimile, beban biaya sumbangan pihak III, beban biaya pembelian ATK kantor, beban biaya konsumsi tamu, beban SPD pekerja, beban biaya pameran, beban
pengamanan dan beban biaya REF.KA.DOK, perusahaan menganggarkan dana yang lebih besar. Sehingga dalam realisasi dana dari beban-beban tersebut lebih
kecil maka perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang tersisa. 5.
Penyusunan anggaran pada beban biaya perbaikan dan perawatan gedung dan kantor dan biaya olahragarekreasi, perusahaan tidak mendapatkan keuntungan
atau kerugian, karena realisasi dana tersebut sesuai dengan dana yang telah dianggarkan oleh perusahaan.
6. Dari anggaran beban-beban tersebut dapat diabandingkan bahwa rencana anggaran
plafond anggaran lebih besar daripada realisasi anggaran, sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian dalam penyusunan anggaran.
B. SARAN
Setelah menganalisis kinerja instansi dalam menyusun anggaran belanja dan merencanakan anggaran tersebut, penulis mencoba memberikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun secara teliti
dan mengawasi lagi pengeluaran beban-beban yang tidak begitu penting guna meminimalkan pengeluaran.
Universitas Sumatera Utara
2. Perlu ditingkatkan pengawasan dari pimpinan perusahaan utnuk mencegah
terjadinya pemborosan dana dan menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang diterapkan
3. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya perlu
diambil kebijakan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi-estimasi kejadian pada masa yang akan datang sehingga realisasi dengan yang dianggarkan
tidak jauh berbeda. 4.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia skill yang sekaligus merupakan modal kerja bagi perusahaan guna peningkatan efisiensi dan efektifitas perusahaan.
5. Karena anggaran tidak terlepas dari mekanisme kerja masing-masing badan
organisasi perusahaan, pimpinan perlu mengambil langkah-langkah untuk menciptakan mekanisme kerja yang baik, seperti menciptakan keharmonisan kerja
antar badan organisasi 6.
Hubungan baik antar pegawai sebaiknya dipertahankan dengan baik dan komunikasi yang sehat antar atasan dan bawahan guna terciptanya kerjasama yang
baik sehingga tujuan perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas PT. Pertamina persero