Uji Kesetimbangan Kandungan Uap Air .1 Pengaruh penambahan PEG 6000 terhadap kesetimbangan

Gambar 4.2 Perbedaan profil disolusi natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat dengan tablet salut enterik Voltaren ® 4.3 Uji Kesetimbangan Kandungan Uap Air 4.3.1 Pengaruh penambahan PEG 6000 terhadap kesetimbangan kandungan uap air cangkang kapsul alginat Kesetimbangan kandungan uap air pada cangkang kapsul alginat mengikuti isoterm tipe II bentuk sigmoidal atau bentuk S. Pada isoterm tipe II terjadi pengikatan tertentu pada kelembaban rendah yang diikuti dengan adsorpsi yang rendah pada kelembaban menengah, selanjutnya meningkat lagi pada kelembaban yang lebih tinggi. Histeresis sorpsi uap air pada cangkang kapsul alginat yang mengandung PEG 6000 dan yang tidak mengandung PEG 6000 dapat dilihat pada Gambar 4.3 di mana proses desorpsi uap air pada cangkang kapsul alginat lebih kuat daripada proses adsorpsi uap air. Adanya histeresis menunjukkan adanya mesopori lebar pori 2 - 50 nm pada cangkang kapsul alginat Sing, et al., 1985. 20 40 60 80 100 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 Waktu menit voltaren dengan penambahan PEG 2 Tahap asam pH 1,2 Tahap basa pH 6,8 K u m u la tif Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Kesetimbangan kandungan uap air pada cangkang kapsul alginat pada suhu 25 ± 2°C pengaruh RH terhadap kadar uap air cangkang kapsul Gambar 4.3. Kesetimbangan kandungan uap air pada cangkang kapsul alginat pada suhu 25 ± 2ºC pengaruh RH terhadap jumlah uap air yang diadsorpsi per g cangkang kapsul 4.3.2 Pengaruh penambahan PEG 6000 terhadap kerapuhan cangkang kapsul alginat dengan berbagai kadar uap air Pengaruh kondisi penyimpanan RH terhadap kadar uap air dan kerapuhan cangkang kapsul kosong dan cangkang kapsul berisi pada suhu 25°C dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5. 100 200 300 25 50 75 100 Jum la h U ap A ir ya ng D ia ds or ps i pe r g C angka ng K aps ul mg RH adsorbsi tanpa penambahan PEG desorpsi tanpa penambahan PEG adsorbsi dengan penambahan PEG desorpsi dengan penambahan PEG 10 20 30 40 25 50 75 100 K ad ar u ap a ir RH adsorbsi tanpa penambahan PEG desorpsi tanpa penambahan PEG adsorbsi dengan penambahan PEG desorpsi dengan penambahan PEG Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Pengaruh kondisi penyimpanan RH terhadap kadar uap air dan kerapuhan cangkang kapsul kosong pada suhu 25°C Kondisi Penyimpanan RH Kadar uap air Kerapuhan Tanpa Penambahan PEG Dengan Penambahan PEG Tanpa Penambahan PEG Dengan Penambahan PEG 30 12,39 14,94 100 100 45 13,42 16,86 100 100 50 14,12 17,41 50 33,34 60 17,14 20,51 33,34 33,34 75 26,01 30,12 90 30,18 33,50 Tabel 4.5. Pengaruh kondisi penyimpanan RH terhadap kadar uap air dan kerapuhan cangkang kapsul berisi pada suhu 25°C Kondisi Penyimpanan RH Kadar Uap Air Kerapuhan Tanpa Penambahan PEG Dengan Penambahan PEG Tanpa Penambahan PEG Dengan Penambahan PEG 30 12,39 14,94 100 66,6 45 13,42 16,86 50 14,12 17,41 60 17,14 20,51 75 26,01 30,12 90 30,18 33,50 Universitas Sumatera Utara Pengaruh kadar uap air terhadap kerapuhan cangkang kapsul alginat yang mengandung PEG 6000 dan yang tidak mengandung PEG 6000 dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6. Dari Gambar 4.5 terlihat bahwa kadar uap air berpengaruh terhadap kerapuhan cangkang kapsul kosong. Hal yang sama juga diamati pada Gambar 4.6, dimana kadar uap air juga berpengaruh terhadap kerapuhan cangkang kapsul berisi. Gambar 4.5. Grafik pengaruh kadar uap air terhadap kerapuhan cangkang kapsul kosong pada Suhu 25 o C dengan kelembaban yang bervariasi Gambar 4.6. Grafik pengaruh kadar uap air terhadap kerapuhan cangkang kapsul berisi pada suhu 25 o C dengan kelembaban yang bervariasi 25 50 75 100 10 20 30 40 K er apuha n Kadar uap air tanpa penambahan PEG dengan penambahan PEG 25 50 75 100 10 20 30 40 K er apuha n Kadar uap air tanpa penambahan PEG dengan penambahan PEG Universitas Sumatera Utara Pada kadar uap air 20, cangkang kapsul alginat rapuh. Sebaliknya, pada kadar uap air 27, cangkang kapsul alginat mulai melunak, dan lembab tetapi tidak lengket. Oleh karena itu, cangkang kapsul alginat sebaiknya tidak disimpan pada kelembaban 75, karena pada kelembaban tersebut kadar uap air akan berkurang sehingga cangkang kapsul menjadi rapuh. Cangkang kapsul alginat juga sebaiknya jangan disimpan pada kelembaban 90, karena cangkang kapsul cenderung akan melunak pada kelembaban tersebut. Cangkang kapsul alginat rapuh dapat dilihat pada Gambar 4.7. a b Gambar 4.7. Cangkang kapsul yang rapuh Keterangan: a Cangkang kapsul alginat kosong b Cangkang kapsul alginat berisi Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan: a. Penambahan PEG 6000 dalam pembuatan cangkang kapsul meningkatkan pelepasan natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat.

b. Cangkang kapsul alginat yang ditambahkan PEG 6000 lebih tahan

terhadap tekanan jika dibandingkan dengan cangkang kapsul yang tidak ditambahkan PEG 6000. Hal ini diakibatkan kemampuan PEG menyerap uap air yang meningkatkan ikatan antara molekul alginat. 5.2 Saran Untuk menutupi kekurangan sifat-sifat fisik cangkang kapsul alginat, perlu diuji pengaruh bahan tambahan lain terhadap sifat-sifat fisik cangkang kapsul alginat seperti pengaruh konsentrasi gliserin. Universitas Sumatera Utara