Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing perusahaan non-keuangan di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2013. Hal ini terlihat dari:
t
hitung
= 2,516 t
tabel
= 1,9861 Sig. t = 0,016
α = 0,05
2. Underwriter
Underwriter secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap underpricing perusahaan non-keuangan di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2013. Hal ini terlihat dari:
t
hitung
= 1,172 t
tabel
= 1,9861 Sig. t = 0,248
α = 0,05
3. Leverage
Leverage secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap underpricing perusahaan non-keuangan di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2013. Hal ini terlihat dari:
t
hitung
= 0,063 t
tabel
= 1,9861 Sig. t = 0,950
α = 0,05
4. Return on Equity ROE
Return on Equity ROE secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap underpricing perusahaan non-keuangan di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2013.
Hal ini terlihat dari:
t
hitung
= 1,796 t
tabel
= 1,9861 Sig. t = 0,080
α = 0,05
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan, ukuran perusahaan, underwriter, leverage, dan return on equity ROE berpengaruh positif dan
signifikan terhadap underpricing. Secara parsial, ukuran perusahaan berpengaruh secara negatif dan signifikan, underwriter dan return on equity memiliki pengaruh
negatif tidak signifikan terhadap underpricing, sedangkan leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap underpricing.
Ukuran perusahaan digunakan untuk mengukur besar atau kecilnya suatu perusahaan, semakin besar perusahaan maka informasi yang diperoleh semakin
banyak. Secara parsial dilihat dari hasil t
hitung
= 2,516 t
tabel
= 1,9861 dan Sig. t = 0,016 α = 0,05, disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap underpricing. Hasil penelitian ini sejalan dengan Kristiantari 2013 yang juga menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap underpricing. Artinya, semakin besar ukuran perusahaan maka tingkat underpricingakan semakin rendah, dan sebaliknya
apabila semakin kecil ukuran perusahaan maka tingkat underpricing akan semakin tinggi. Ukuran perusahaan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
terjadinya underpricing pada saat melakukan penjualan saham perdana di pasar perdana.