Grafik Normal P-Plot Petunjuk Pengisian

Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas Pada Grafik histogram terlihat bahwa variabel Keunggulan Bersaing berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan leh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

b. Grafik Normal P-Plot

Berikut ini dapat dilihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal seperti terlihat pada gambar berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Normal P-Plot Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan menunjukkan indikasi normal. Analisis dari grafik di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Analisis Regresi Sederhana

Analisis persamaan regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing UD.Rezeki Baru. Hasil penghitungannya sebagai berikut: Tabel 4.23 Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 17,713 1,893 9,359 ,000 Inovasi Produk ,287 ,078 ,350 3,699 ,000 a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing Sumber: Hasil Olahan Data Sofware Statistik, 2016 Berdasarkan tabel diatas, maka didapat model persamaan regresi sebagai berikut Y = 17,713 + 0,287X Dimana : Y = Keunggulan Bersaing X = Inovasi Produk Persamaan regresi tersebut mempunyai makna bahwa pada persamaan tersebut diperoleh koefisien regresi bertanda positif + artinya kenaikan variabel independen akan diikuti oleh kenaikan variabel dependen. Dari persamaan regresi tersebut, didapat konstanta sebesar 17,713 menyatakan bahwa apabila Inovasi Produk konstan atau sama dengan nol 0, maka nilai Keunggulan Bersaing sebesar 17,713 Universitas Sumatera Utara . Koefisien regresi variabel Inovasi Produk adalah sebesar 0,287 . Artinya, Inovasi Produk memiliki hubungan yang positif dengan Keunggulan Bersaing, Persamaan tersebut bermakna apabila Inovasi Produk ditingkatkan 100, maka Keunggulan Bersaing akan meningkat sebesar 28,7. Pada tabel diatas terlihat nilai signifikan adalah 0,000 lebih kecil dari 0,005 berarti Inovasi Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. Berarti tolak Ho dan menerima Ha.

4.3.3 Koefisien Determinasi

� � Perhitungan koefisen determinasi untuk menentukan berapa besar pengaruh Inovasi Produk terhadap Keunggulan Bersaing..Perhitungan koefisien determinasi yang dapat dari program SPSS sebagai berikut: Tabel 4.24 Koefisien Determinasi � � Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,350 a ,123 ,114 2,530 a. Predictors: Constant, Inovasi Produk b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing Sumber: Hasil Olahan Data Sofware Statistik, 2016 Pada model terlihat R=0,350 berarti hubungan relation antara Inovasi Produk dan Keunggulan Bersaing sebesar 35,0. Artinya hubungan tidak erat. R Square sebesar 0,123 berarti 12,3 variabel Inovasi Produk memberikan kotribusi terhadap Keunggulan Bersaing, sedangkan sisanya 87,7 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

4.3.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifkan Parsial Uji - T Uji T digunakan untuk menguji hipotesis apabila peneliti menganalisis regresi persial sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat. Maka pengujian ini dapat dilihat dari nilai probabilitasnya.: Apabila nilai ℎ� �� nilai � maka � ditolak dan Ha diterima,sebaliknya apabila nilai ℎ� �� nilai � , maka � diterima dan Ha ditolak.Pengujian t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikansi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung ≤ 0,05 Sig. ≤ ἁ 0.05 , maka � ditolak dan � diterima.Demikian sebaliknya, apabila nilai probabilitas yang dihitung 0,05 Sig. ≤ἁ 0.05 , maka � diterima dan � ditolak. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut ini : Tabel 4.25 Uji Signifkan Parsial Uji - T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 17,713 1,893 9,359 ,000 Inovasi Produk ,287 ,078 ,350 3,699 ,000 a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing Sumber: Hasil Olahan Data Sofware Statistik, 2016 Pada tabel diatas dapat dilihat hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan pengaruh variabel independen secara parsial. Berdasarkan hasil analisis korelasi antar X dan Y pada tabel diatas menhasilkan koefisien korelasi 0,350 berada pada inteval koefisien korelasi 0.20-0.399 dengan tingkat hubungan rendah. Dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel Inovasi produk sebesar 3,669 dengan nilai signifikansi 0,000 . Signifikansi menunjukkan angka ≤ 0,05 Universitas Sumatera Utara 0,000 ≤ 0,05, maka Ho di tolak Ha di terima, artinya Inovasi Produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing dan nilai t hitung 3.669 t tabel 0.166 artinya jika ditigkatkan variabel Inovasi Produk sebesar satu satuan unit maka Keunggulan Bersaing akan meningkat sebesar 0.287 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha berarti diterima, Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing UD Rezeki Baru.

4.3.5 Koefisien Korelasi

Dalam pembahasan ini akan di jelaskan pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing , dicari dengan bantuan program SPSS : Tabel 4.26 Uji Korelasi Koefisien Correlations Inovasi Produk Keunggulan Bersaing Inovasi Produk Pearson Correlation 1 ,350 Sig. 2-tailed ,000 N 100 100 Keunggulan Bersaing Pearson Correlation ,350 1 Sig. 2-tailed ,000 N 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Hasil Olahan Data Sofware Statistik, 2016 Berdasarkan hasil pengolahan data di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi r adalah 0,350. Maka dengan demikian hubungan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing adalah Tidak Erat .Hal ini karena, nilai koefisien korelasi r berada diantara 020-0.39. Universitas Sumatera Utara

4.4 Pembahasan