Morfologi Reproduksi Fisiologi Jamur

mempunyai askus atau basidium dan hanya berkembang biak dengan konidium saja Tjitrosoepomo, 2009 . 2.3.2 2.3.2 2.3.2 2.3.2 Morfologi Morfologi Morfologi Morfologi jamur jamur jamur jamur Jamur bersifat aerobik sehingga pertumbuhannya memerlukan oksigen. Sel jamur dapat didapar, pernafasan endogen pada medium eksternal yang berbeda berada pada rentang pH 5-8, tetapi umumnya pada pH asam. Pernafasan eksogen dan pertumbuhan hifa dipengaruhi oleh perubahan pH eksternal dimana mekanisme yang sesungguhnya belum diketahui. Karbondioksida sebanyak 10 dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Mikroorganisme memerlukan suplai makanan untuk sumber energi dan menyediakan unsur kimia dasar untuk pertumbuhan sel. Jamur dan kapang mempunyai enzim hidrolitik, beberapa mempunyai enzim amylase, pektinase, proteinase dan lipase untuk mencerna bahan makanan Fardiaz, 1992. 2.3.3 2.3.3 2.3.3 2.3.3 Reproduksi Reproduksi Reproduksi Reproduksi jamur jamur jamur jamur Jamur bereproduksi baik secara aseksual dengan pembelahan, pembentukan tunas atau spora, maupun secara seksual dengan peleburan inti dari kedua induknya. Pada pembelahan, sel akan membagi diri membentuk dua sel yang sama besar, sedangkan pada pertunasan budding, sel anak tumbuh dari penonjolan kecil pada sel induk. Spora jamur dibentuk dari hifa udara atau hifa aerial hypae, dan dapat berupa spora seksual ataupun spora aseksual. Spora aseksual dibentuk oleh hifa dari satu individu jamur. Bila spora aseksual bergerminasi, spora tersebut akan menjadi jamur yang secara genetik identik Universitas Sumatera Utara dengan induknya. Spora seksual dihasilkan dari fusi dua inti dengan tipe seks yang berlawanan dari satu spesies jamur yang sama Pratiwi, 2008. 2.3.4 2.3.4 2.3.4 2.3.4 Fisiologi Fisiologi Fisiologi Fisiologi Jamur Jamur Jamur Jamur Jamur memerlukan kondisi kelembapan yang tinggi, persediaan bahan organik dan oksigen untuk pertumbuhannya. Lingkungan yang hangat dan lembab mempercepat pertumbuhan jamur. Jamur tumbuh dengan baik pada kondisi lingkungan yang mengandung banyak gula dengan tekanan osmotik tinggi dan kondisi asam yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri. Jamur tumbuh dalam kisaran temperatur yang luas, dengan temperatur optimal berkisar antara 22-30˚C. Spesies jamur patogenik mempunyai temperatur pertumbuhan optimal lebih tinggi, yaitu berkisar antara 30-37˚C. Beberapa jamur mampu hidup pada temperatut 0˚C sehingga menyebabkan kerusakan produk yang disimpan pada penyimpanan dingin Pratiwi, 2008. 2.3.5 2.3.5 2.3.5 2.3.5 Sistematika