MEMBACA PEMAHAMAN sistem membaca cepat dan efektif

- membaca novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya. c. Membaca secara cepat 350 – 500 kpm Biasanya digunakan untuk - membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan­ bahan nonfiksi lain yang bersifat informatif. - Membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi akhir cerita. d. Membaca dengan kecepatan rata­rata 250 – 350 kpm Biasanya digunakan untuk - membaca fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya. - Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan, atau membuat evaluasi ide penulis. e. Membaca lambat 100 – 125 kpm Biasanya digunakan untuk - mempelajari bahan­bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya. - Menguasai bahan­bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis - Membuat analisis bahan­bahan bernilai sastra klasik - Memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional petunjuk.

III. MEMBACA PEMAHAMAN

Membaca pemahaman berkaitan erat dengan usaha memahami hal­hal penting dari apa yang dibacanya. Yang dimaksud membaca pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca ntuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya. Usaha efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan a. mengorganisasikan bahan yang dibacanya dalam kaitan yang mudah dipahami. b. Mengaitkan fakta yang satu dengana fakta yang lain atau menghubungkannya dengan fakta dan konteks. Tingkat pemahaman dalam membaca berkaitan pula dengan sistem membaca yang dipakainya. Umumnya orang cendenrung langsung membaca teks tanpa mempersiapkan prakondisi sehingga pembacaaan terssebut menjadi efektif. Ada beberapa sistem membaca, antara lain 1. SQ3R : survey­question­read­recite­review 2. SQ4R : survey­question­read­recite­rite­review 3. POINT : purpose­overview­interpret­note­test 4. OK4R : overview­key ideas­read­summarize­test Salahsatu sistem yang banyak dikenal dan dipakai orang adalah SQ3R. Sistem membaca SQ3R dikemukakan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1941. SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah, yaitu 1. SURVEI Survei atau prabaca adalah teknik mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap. Tujuan srvei adalah a. mempercepat menangkap arti b. mendapatkan abastrak c. mengetahui ide­ide penting d. melihan susunan organisasi bahan bacaan. e. Mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan. f. Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah. Ada beberapa teknik dalam melakukan survei. Untuk tiap jenis bacaan, teknik surveinya berbeda. a. Tekni survei buku ­ telusuri daftar isinya ­ baca kata pengantar ­ lihat tabel, grafik ­ lihan apendiks ­ telusuri indeks b. Teknik survei bab ­ lihat paragraf pertama dan terakhir ­ lihat ringkasan ­ lihat subjudul c. Teknik survei artikel ­ baca judul ­ baca semua subjudul ­ amati tabel ­ baca pengantar ­ baca kalimat pertama subbab ­ buatlah keputusan dibaca atau tidak d. Teknik survei klipping ­ perhatikan judul ­ perhatikan penulisnya 2. QUESTION Pada langkah ini kita mengajukan pertanyaan sebanyak­banyaknya tentang isi bacaan. 3. READ Perlu disadari bahwa membaca merupakan langkah ketiga, bukan langkah pertama. 4. RECITERECALL Pada tahap ini Anda dapat membuat catatan seperlunya 5. REVIEW Pada tahal ini Anda mencoba mengingat kembali dengan membaca ulang bacaan yang Anda baca. Menemukan Ide Pokok Wacana Memahami suatu teks berarti memahami ide pokok yang hendak disampaikan oleh penulis teks tersebut. Untuk itu fokus pembacaan haruslah diletakkan pada usaha memahami ide pokok penulis. Ide pokok suatu buku dapat dikenali dalam a. ikhtisar umum yang ada di awal buku b. ikhtisar bab c. ikhtisar bagian bab d. ide pokok paragraf Kadang­kadang orang terlalu membuang waktu untuk detail sebelum dia menemukan ide pokoknya. Detail adalah fakta atau informasi yang dikemas dalam paragraf untuk membuktikan, menjabarkan, dan memberikan contoh yang mendukung ide pokok. Salahsatu cara mengenali detail penting adalah dengan mencari petunjuk­petunjuk yang digunakan oleh penulis untuk membantu pembaca, antara lain dengan a. ditulis cetak miring b. digarisbawahi c. dicetak tebal d. dibubuhi angka­angka e. ditulis dengan kode huruf a,b,c,d Kata­kata kunci merupakan kata penuntun untuk membantu mengetahui jalan pikiran penulis. Kata kunci antara lain a. ungkapan penekanan b. kata yang mengubah arah c. kata ilustrasi d. kata tambahan e. kata simpulan

IV. MEMBACA KRITIS