pelaksanaan jaminan sosial dengan Undang-undang Jamsostek dan Undang- undang BPJS yang dirasakan oleh PTPN 3 yaitu dimana tadinya di Jamsostek
adanya Jaminan Hari Tua JHT, Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, dan Jaminan Kematian JK dengan terbitnya PP No. 45 Tahun 2015 itu ada mengatur tentang
Jaminan Pensiun yang berarti harus menambah lagi iuran pensiun para karyawan untuk tunjangan pensiun itu, dimana sebelumnya hanya melakukan pembayaran
iuran pensiun ke karyawan itu kepada DAPENBUN Dana Pensiun Perkebunan dan DLPK Dana Lembaga Pensiun Keuangan saja, namun dengan adanya
perubahan Undang-undang dari Jamsostek ke BPJS terdapat beban karyawan atau beban perusahaan untuk memberikan iuran jaminan pensiun sebesar 2 beban
Perusahaan dan 1 beban karyawan.
B. Ruang Lingkup BPJS Ketenagakerjaan
Pembentukan Undang-undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ini merupakan pelaksanaan Undang-undang No.40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional, setelah Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap perkara Nomor 007PUU-III2005, guna memberikan kepastian hukum bagi pembentukan
BPJS untuk melaksanakan program Jaminan Sosial di seluruh Indonesia. Undang- undang ini merupakan pelaksanaan dari Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 52 Undang-
undang No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang mengamanatkan pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan
transformasi kelembagaan PT Askes Persero, PT Jamsostek Persero, PT TASPEN Persero, dan PT ASABRI Persero menjadi Badan Penyelenggara
Universitas Sumatera Utara
Jaminan Sosial. Transformasi tersebut diikuti adanya pengalihan peserta, program, aset dan liabilitas, pegawai, serta hak dan kewajiban.
42
Dengan Undang-undang ini dibentuk 2 dua BPJS, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Dengan terbentuknya kedua BPJS tersebut jangkauan
kepersertaan program jaminan sosial akan diperluas secara bertahaap. Didalam BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan 4 program jaminan yaitu Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun: 1.
Jaminan Hari Tua Program Jaminan Hari Tua JHT merupakan program penghimpunan
dana yang ditujukan sebagai simpanan yang dapat dipergunakan oleh peserta, terutama jika penghasilan yang bersangkutan terhenti karena
berbagai sebab, seperti meninggal dunia, cacat total tetap atau telah mencapai usia pensiun 55 tahun.
Manfaat dalam program ini akan dibayarkan kepada peserta berdasarkan akumulasi dan hasil pengembangannya.
43
2. Jaminan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja sebagai salah satu jenis risiko kerja, sangat mungkin terjadi di mana pun dan dalam bidang, pekerjaan apa pun.
Akibat dari kecelakaan kerja bermacam-macam, mulai dari luka ringan, luka parah, cacat sebagian, cacat fungsi, cacat total, bahkan meninggal
dunia. Memberikan rasa aman dalam melakukan pekerjaan merupakan
42
Tim Redaksi Pustaka Yustisia, Koalisi Perundangan Tentang Jaminan Sosial, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, 2012, Hal. 151
43
Tim Visi Yustisia, PanduanResmiMemperoleh Jaminan Sosial dari BPJS Ketenagakerjaan, VisiMedia, Jakarta, 2014, Hal.6
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab pengusaha melalui pengalihan risiko kepada BPJS Ketenagakerjaan dengan membayar iuran Jaminan Kecelakaan Kerja
JKK bagi tenaga kerjanya yang jumlahnya berkisar 0,24-1,74 dari upah sebulan, sesuai kelompok resiko jenis usaha.
Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja ini untuk memberikan kompensansi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami
kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali di rumah atau menderita penyakit yang berkaitan dengan pekerjaannya.
44
3. Jaminan Kematian
Jaminan Kematian JK diperuntukkan bagi ahli waris tenaga kerja beserta BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal dunia bukan karena
kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan untuk membantu meringankan beban keluarga dalam bentuk biaya pemakaman dan uang
santunan.Manfaat dalam program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti :
Santunan Kematian Rp. 14.200.000,- Biaya Pemakaman Rp. 2.000.000,-
Santunan berkala Rp. 200.000bulan selama 24 bulan atau dapat diambil sekaligus di muka.
45
4. Jaminan Pensiun
Jaminan Pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta danatau ahli
44
Ibid, Hal.8
45
Ibid, Hal.12
Universitas Sumatera Utara
warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau kepada ahli waris bagi peserta
yang meninggal dunia. Manfaat pensiun adalah sejumlah uang yang dibayarkan setiap bulan
kepada peserta yang memasuki usia pensiun, mangalami cacat total tetap, atau kepada ahli waris bagi peserta yang meninggal dunia.
46
C. Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di PTPN 3