Konsep Usahatani Tinjauan Pustaka

7 Analisis pendapatan dan keuntungan dari setiap cabang usaha memberikan bantuan untuk mengukur apakah kegiatan usahatani itu berhasil atau tidak. Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila memenuhi syarat sebagai berikut : 1 cukup untuk membayar pembelian sarana produksi termasuk biaya angkutan dan administrasi, 2 cukup untuk membayar bunga modal yang ditanamkan, dan 3 cukup untuk membayar tenaga kerja yang dibayar atau bentuk upah lainnya untuk tenaga kerja yang tidak dibayar. Menurut Soekartawi 2002, penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : TR = Y . Py Keterangan : TR = Total penerimaan Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani Py = Harga Y Sedangkan pendapatan atau keuntungan usahatani adalah selisih antarapenerimaan dengan semua biaya produksi, dirumuskan sebagai berikut : π = TR – TC = Y . Py – X . Px – BTT Keterangan : π = Keuntungan pendapatan TR = Total penerimaan TC = Total biaya Y = Harga produksi P y = Harga satuan produksi X = Faktor produksi Px = Harga faktor produksi BTT = Biaya tetap total 8 Biaya usahatani berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost.Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap tidak tergantung kepada besar-kecilnya produksi yang diperoleh. Biaya tidak tetap adalah biaya yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Selain itu biaya juga diklasifikasikan menjadi biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Biaya tunai merupakan pengeluaran tunai usahatani yang dikeluarkan oleh petani. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang dibebankan kepada usahatani untuk penggunaan tenaga kerja dalam keluarga, penyusutan alat-alat pertanian, dan biaya imbangan sewa lahan serta digunakan untuk menghitung berapa besarnya keuntungan kerja petani jika sewa lahan dan nilai tenaga kerja dalam keluarga diperhitungkan.

4. Konsep Teori Pendapatan Rumah Tangga

Keluarga pada umumnya terdiri dari seorang kepala keluarga dan beberapa anggotanya. Kepala rumah tangga adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap rumah tangga tersebut, sedangkan anggota keluarga atau rumah tangga adalah mereka yang hidup dalam satu atap dan menjadi tanggungan kepala rumah tangga yang bersangkutan. Umumnya pendapatan rumah tangga pedesaan tidak berasal dari satu sumber, tapi berasal dari dua atau lebih sumber pendapatan. Tingkat pendapatan tersebut di duga dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga petani. Hernanto 1991 menyatakan bahwa terdapat dua faktor yang 9 mempengaruhi keberhasilan usahatani, yaitu faktor internal seperti unsur tanah, air, iklim, tingkat teknologi, manajemen, tenaga kerja, modal, dan jumlah tenaga kerja. Selain itu ada faktor eksternal yaitu tersedianya sarana transportasi dan komunikasi, harga sarana produksi, fasilitas kredit, dan penyuluhan. Menurut Rodjak 2002, yang dimaksud dengan pendapatan petani adalah jumlah pendapatan petani dari usahatani dan dari luar usahatani, yang diperoleh dalam setahun. Rodjak 2002 menyatakan bahwa, tingkat pendapatan petani dapat dipengaruhi oleh berbagai sumber, antara lain dari pendapatan petani sebagai pengelola, pendapatan tenaga kerja petani, pendapatan tenaga kerja keluarga petani, dan pendapatan keluarga petani. Pendapatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan usahatani dan pendapatan rumah tangga. Pendapatan merupakan pengurangan dari penerimaan dengan biaya total. Pendapatan rumah tangga yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usahatani ditambah dengan pendapatan yang berasal dari kegiatan diluar usahatani. Pendapatan usahatani adalah selisih antara pendapatan kotor output dan biaya produksi input yang dihitung dalam per bulan, per tahun, per musim tanam. Pendapatan luar usahatani adalah pendapatan yang diperoleh sebagai akibat melakukan kegiatan diluar usahatani seperti berdagang, mengojek, dan lain-lain. Pendapatan Rumah Tangga Menurut Mosher 1985, tolok ukur yang sangat penting untuk melihat kesejahteraan petani adalah pandapatan rumah tangga, sebab beberapa aspek

Dokumen yang terkait

ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN WULUHAN KABUPATEN JEMBER

2 18 19

ANALISIS PENDAPATAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI KAKAO DI DESA PESAWARAN INDAH KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

1 12 76

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI JAGUNG DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

24 125 70

JUDUL INDONESIA: ANALISIS PENDAPATAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI SAYURAN DI KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN JUDUL INGGRIS: THE INCOME AND HOUSEHOLD INCOME DISTRIBUTION OF VEGETABLE FARMERS IN JATI AGUNG SUBDISTRICT OF SOUT

0 5 58

JUDUL INDONESIA: ANALISIS PENDAPATAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI SAYURAN DI KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN JUDUL INGGRIS: THE INCOME AND HOUSEHOLD INCOME DISTRIBUTION OF VEGETABLE FARMERS IN JATI AGUNG SUBDISTRICT OF SOUT

2 13 58

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI KOPI DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

25 109 82

ANALISIS GINI RATIO DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

4 61 87

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI BUAH NAGA (Hylocereus Undatus Sp) DI KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

1 17 75

ANALISIS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI PADI DESA SUKAJAWA KECAMATAN BUMIRATU NUBAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 13 84

ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADI HITAM ORGANIK DI KABUPATEN KARANGANYAR - UNS Institutional Repository

1 2 10