Instalasi Bendung Penduga Debit Pengamatan Hidrometrik di DAS Mikro Cakardipa

Tabel 1 Distribusi peralatan pengamatan hidrometrik dan hidrokimia Kedalaman cm L1 L2 L3 L4 L5 Alur sungai L6 L7 L8 L9 Piezometer 25 v v 50 v v v 100 v v v 150 v v 200 v v v 250 300 400 v v v Tensiometer 25 v v 50 v v 100 v v v v v 150 v v 200 v v v 250 v v v v 300 v v 350 v 400 v v 550 v 650 900 v Suction 25 v v Sampler 50 v v v 100 v v v v v 150 v v 200 v v 250 v v v v 300 v v 350 v v v 400 v v 550 v 650 900 v Keterangan: L1 –L9 adalah lokasi pemasangan alat

3.3.6 Pengambilan Conto Air

Pengambilan conto air dilakukan pada 25 episode hujan storm event selama musim hujan dan periode pengambilan satu bulan sekali selama 11 bulan yaitu dari bulan Juni 2009 sampai dengan April 2010. Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan suction sampler, kemudian dimasukkan kedalam botol. Pengambilan conto air meliputi air tanah dan airbumi groundwater diambil dari jaringan peralatan pengamatan hidrokimia, air hujan dari ombrometer, air permukaan dari Chin-Ong meter, dan air dari saluran drainase. Selain itu juga diambil sampel air sungai di bagian hulu, tengah, dan hilirnya. Analisis air dilakukan terhadap kandungan unsur: Kalium K + , Natrium Na + , Kalsium Ca 2+ , Magnesium Mg 2+ , Alumunium Al 3+ , Besi Fe 3+ , Silikat SiO 2 , Sulfat SO 4 2- , Posfat PO 4 2- , Nitrit NO 3 -1 , Klorium Cl -1 , dan Bikarbonat HCO 3 - . Anion ditentukan dengan ion chromatography, sedangkan kation dengan Atomic Absorption Spectrophotometry AAS. Selain itu dilakukan pengukuran pH dan Electrical Conducivity EC. Rangkuman jumlah sampel dan metode pengambilannya disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah sampel air dan metode pengambilannya No. Jenis sampel Metode pengambilan sampel Jumlah lokasi sampling Frekuensi Total sampel 1. Air tanah Suction sampler 24 Bulanan dan setiap kejadian hujan 193 2. Airbumi Piezometer 16 Bulanan dan setiap kejadian hujan 412 3. Air sungai Manual 3 Bulanan dan setiap kejadian hujan 87 4. Air hujan Ombrometer 1 Pada saat kejadian hujan 16

5. Aliran

permukaan Chin-Ong meter 1 Pada saat kejadian hujan 140 6. Air saluran Manual 1 Bulanan dan setiap kejadian hujan 26 Total 46 874

3.3.7 End-member mixing analysis EMMA dan Separasi Hidrograf

Separasi hidrograf secara geokimia digunakan untuk memisahkan komponen limpasan pada saat terjadi hujan. Karena kimia air sungai merupakan campuran dari berbagai input sumber limpasanaliran air sources area, maka identifikasi potensial sumber limpasan yang berkontribusi terhadap kimia air sungai sangat penting. Hal ini memerlukan model campuran mixing model Genereux dan Hooper, 1998. EMMA digunakan untuk menganalisis tiga komponen kimia air sumber limpasan yang paling dominan mempengaruhi kimia air sungai. Tiga komponen kimia air tersebut bersifat konservatif mengikuti hukum kekekalan masa. Proporsi ketiga komponen air tersebut selanjutnya digunakan untuk menghitung proporsi aliran melalui separasi hidrograf. Pertimbangan untuk menggunakan pendekatan ini adalah bahwa seluruh komponen sumber air diasumsikan bercampur secara konservatif sesuai kondisi DAS Ciliwung. Percampuran sifat kimia air secara konservatif terjadi karena komponen kimia air dari sumber limpasan mengalir mengikuti pergerakan air. Kimia air sungai merupakan turunan dari kimia air masing-masing komponen sumber limpasan yang mengalir ke sungai, dengan prinsip bahwa air dapat membawa unsur atau komponen kimia air dari masing-masing sumber limpasan tersebut. EMMA dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah digunakan oleh Hooper 2001 and Christophersen dan Hooper 1992 serta Burns et al 2001 sebagai berikut: 1 Menyusun data set air bumi groundwater, air tanah soil water, air hujan, dan air sungai yang diukur pada periode hujan tertentu di DAS mikro Cakardipa. Dari unsur yang dianalisis yaitu: K + , Na + , Ca 2+ , Mg 2+ , Fe 3+ , Al 3+ , SiO 2 , SO 4 2- , PO4 3- , NO 3 - , Cl - , dan HCO 3 - sejumlah 874 contoh, terdapat 9 unsur terpilih yaitu: K + , Na + , Ca 2+ , Mg 2+ , SiO 2 , SO 4 2- , NO 3 - , Cl - , dan HCO 3 - sebanyak 497 set data. Set data diberi simbol X yang menggambarkan matriks berukuran n x p terdiri dari n contoh dan p pelarutunsur terpilih. 2 Normalisasi data dengan cara membagi masing-masing data hasil pengamatan dikurangi masing-masing data rata-rata seluruh pengamatan dengan standar deviasi masing-masing pelarut. Matriks X dinormalkan dengan cara membagi masing-masing data hasil pengamatan dikurangi masing-masing data rata-rata seluruh pengamatan dengan standar deviasi masing-masing pelarut. Matriks yang sudah dinormalkan diberi simbol X. Jika j merupakan rata-rata pengamatan dari masing-masing pelarut dan s j merupakan standar deviasinya, maka nilai setiap elemen dari matrik yang dinormalkan adalah: x ij = x ij - j s j ....................................................................................6 3 Melakukan analisis statistik multivariate dengan menggunakan proyeksi ortogonal dari matrik nilai yang sudah dinormalkan ke dalam mixing subspace plot kimia air sungai