Bahan dasar anoda Pengaruh Kualitas Anoda Terhadap Operasi Tungku Di PT Inalum

Cs + CO 2 g → 2COg Reaksi ini adalah reaksi utama karena koefisien kesetimbangan dan laju reaksinya besar. Logam aluminium yang melarut didalam bath akan membentuk kabut metal metal fog pada kondisi normal. Kabut metal ini akan breaksi dengan CO 2 hasil reaksi Hall-Heroult, membentuk alumina dan gas CO. proses ini disebut reaksi balik reversible reaction, dan dapat dilihat pada persamaan sebagai berikut : 2 Alsolution + 3CO 2 g → Al 2 O 3 solution + 3COg Grjotheim,1988

2.6 Bahan dasar anoda

Pemakaian karbon pada elektrolisis terdiri dari elektrolitik dan pemakaian karbon itu sendiri. Reaksi anoda yang tidak terkontrol dengan CO 2 akan menghasilkan anoda dan menghancurkan element udara. Kegagalan proses anoda bisa disebabkan oleh material dasar berkualitas jelek, rancangan yang tidak variatif dan proses pabrik yang lambat. Oleh karena itu behan dasar pembuatan anoda haruslah memiliki kualitas yang baik dan komposisi yang sempurna. Anoda karbon tersusun dari bahan 85 pengisi utama fillter dry agregate70 kokas dan 30 butt dan 15 Coal tar pitch sebagai bahan pengikat binder. Komposisi ini berbeda-beda untuk setiap pabrik peleburan. Scrap mentah yang merupakan buangan dari adonan mentah digunakan kembali sebagai bahan tambahan pembuatan anoda. Sifat dari anoda yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh komposisi granulometrik. Komposisi granulometrik adalah perbandingan ukuran partikel yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan anoda. Universitas Sumatera Utara

2.6.1 Kokas

Terdapat dua sumber utama kokas yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan anoda. Pertama kokas dapat dihasilkan dari fraksi berat residu minyak bumi. Kedua adalah kokas yang berasal dari batu bara. Kokas yang dihasilkan dari pengolahan residu minyak bumi, diperoleh melalui proses delayed coking. Residu dari minyak bumi dipanaskan selama 24 jam pada temperatur 500 o C dan tekanan 4 bar. Hasil pemanasan ini kemudian dikeluarkan dengan air berrekanan tinggi yang berfungsi sebagai penghancur. Hasil yang kemudian disebut kokas mentah mengandung 10 zat terbang. Bahan ini kemudian dimasukkan kedalam tungku kalsinasi jenis rotary kiln dan dipanaskan hingga temperatur 1250-1370 o C. Kokas yang berasal dari batu bara diperoleh dari proses kalsinasi batu bara.

2.6.2 Coal tar Pitch

Pitch dapat berasal dari kondensasi gas yang dihasilkan proses kalsinasi batu bara maupun residu minyak bumi. CTP diperoleh melalui polimerisasi bahan tar yang telah dikeringkan dan dipisahkan melalui proses destilasi. Senyawa-senyawa yang memiliki berat molekul tinggi akan tinggal didasar kolom. Pitch yang dihasilkan setelah residu didasar kolom ini dipolimerisasi dengan cara menghembuskan udara. Universitas Sumatera Utara

2.6.3 Butt

Butt adalah sisa dari anoda karbon puntung dari proses reduksi alumina. Tujuan penggunaan butt sebagai bahan dasar kokas. Terdapat dua sumber butt yang dapat digunakan, pertama butt yang berasal dari sisa elektrolisis, kedua butt yang berasal dari blok anoda panggang yang tidak memenuhi spesifikasi.

2.6.4 Sekrap Mentah Green Scrap

Sekrap mentah adalah hasil pengadonan antara dry agregate dengan CTP yang mengalami penolakan rejected. Terdapat dua sumber utama scrap mentah, pertama yang berasal dari pasta yang belum dicetak karena berkualitas rendah, kedua scrap yang berasal dari blok anoda mentah yang velum memenuhi spesifikasi PT Inalum, 2003.

2.7 Konsumsi Anoda