Deiksis Persona Deiksis Luar-Tuturan Eksofora

berbicaramitra tutur. Secara khusus deiksis persona pertama jamak dijelaskan oleh Becker dan Okka dalam Purwo 1984: 24 menunjukkan pengertian jamak dalam bahasa Jawa Kuna ditandai dengan pemarkah jamak seperti banyak, semua . Karena itulah bahasa Austronesia dikenal dengan bentuk ekslusif gabungan antara persona pertama dan ketiga, dan bentuk inklusif gabungan antara persona pertama dan kedua bentuk ekslusif dalam bahasa Indonesia adalah kami,sedangkan bentuk inklusifnya adalah kita. Agar lebih memahami deiksis eksofora persona, lihat contoh ini: “Anda dapat mencoba agar lebih tertarik” Pada kalimat di atas, kata Anda merujuk di luar bahasa yang diucapkan oleh penutur, yang artinya kata deiksis Anda merupakan deiksis eksofora-persona.

2.2.4.1.2 Deiksis Ruang

Menurut Purwo 1984: 37 leksem ruang dapat berupa adjektiva, adverbial, dan verba. Dalam deiksis ruang ada kata yang menjadi deiksis dan ada pula kata yang tidak deiksis. Akan tetapi kata yang tidak deiksis itu akan menjadi deiksis apabila digabungkan dengan leksem persona. Berdasarkan pengertian tersebut, penulis merangkumnya agar mudah dipahami menjadi deiksis ruang merupakan katafrasa yang maksudrujukannya berupa lokasitempat yang tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturpenulis. Deiksis ruang, menurut Purwo 1984: 37-45 deiksis ruang dibagi menjadi dua yaitu deiksis demonstratif meliputi ini, itu, begini, dan begitu. Deiksis ruang lokatif meliputi sini, sana, dan situ . Deksis ruang demonstratif memiliki rujukan pada lokasitempat yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI letaknya dekat dengan penuturpenulis atau bisa pula dekat dengan mitra tuturpembaca, bisa juga dekat dengan seorang lain yang dibicarakan dalam topik tuturan, sedangkan deiksis ruang lokatif memiliki maksud rujukan pada lokasitempat yang letaknya dekat dengan penuturpenulis atau bisa pula dekat dengan mitra tuturpembaca, bisa juga dekat dengan seorang lain yang dibicarakan dalam topik tuturan dengan wujud deiksis diikuti oleh preposisi di, ke, atau dari. Contoh kalimat deiksis ruang: A: Dimana kau taruh mobilku? B: di sana. Kata di sana bersifat deiksis karena untuk mengetahui tempat yang dimaksud diperlukan pengertian di mana posisi penutur. apabila objek yang dituju adalah tempat persona itu berada, maka tempat itu sendiri wajib disebut bersama personanya. Maka, kata penunjuk tempat sini, situ, sana masing-masing dapat dirangkai dengan di, ke, dari. Maka pada kalimat tersebut pada kata sana mendapat imbuhan di.

2.2.4.1.3 Deiksis Waktu

Fillmore dalam Purwo 1984: 58 mengatakan bahwa ada dua pengertian tentang gerak yang dihubungkan dengan waktu: kita yang bergerak melewati waktu dalam hal ini waktu dianggap sebagai hal yang diam, atau waktu yang bergerak menuju ke arah kita dan melewati kita. Deiksis eksofora waktu memiliki wujud deiksis yang sangat beragam. Purwo menjelaskan leksem yang termasuk deiksis waktu yaitu hari ini, Senin lalu, kali ini, sekarang, pekan lalu, dua pekan lalu, September mendatang, Mei lalu, bulan lalu, waktu itu, selama ini, saat itu, kini, saat ini, tahun ini, tahun depan, tahun lalu, masa itu, kala itu . Contoh deiksis waktu: “Tahun depan Presiden RI Joko Widodo akan melakukan kunjungan ke Amerika” Pada kalimat di atas terdapat kata yang deiksis yaitu tahun depan yang merujuk di luar bahasa. Tahun depan pada kalimat di atas merujuk pada tahun 2016, karena jika penutur mengucapkan kata tersebut pada tahun 2015 maka tahun depan merujuk tahun 2016, jika penutur mengucapkan kata tersebut di tahun 2014 maka tahun depan merujuk pada tahun 2015.

2.2.4.2 Deiksis Dalam – Tuturan Endofora

Menurut Purwo 1984: 103 deiksis endofora ini lebih menyoroti masalah sintaksis kalimat. Dalam deiksis ini terdapat dua hal yaitu anafora dan katafora. Anafora mengacu pada konstituen di sebelah kirinya, sedangkan katafora mengacu pada konstituen di sebelah kanannya. Dalam buku karangan Bambang kaswanti Purwo kata depan diganti menjadi sebelah kiri dan belakang diganti menjadi sebelah kanan.

2.2.4.2.1 Deiksis Anafora

Purwo 1984: 104 menjelaskan deiksis anafora memiliki acuan pada konstituen disebelah kirinya. Agar lebih paham berikut contoh deiksis anafora. Contoh kalimat: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI