2.2.4 Sifat Kimia Selulosa
Hidrolisa selulosa dapat diperhatikan bahwa molekul selulosa hampir sama dengan molekul glukosa kemudian sejak diketahui tiap unit glukosa memiliki tiga gugus hidroksil
bebas terlihat juga adanya dua grup alkohol sekunder dan satu grup alcohol primer yang mana posisinya pada 2,3, dan 6 pada unit glukosa diikat bersama ikatan oksigen 1,4
glukosidik, molekul selulosa sangat panjang.Unit anhidrida berantai lurus diikat dengan pasangan selebiosa.Molekul selulosa grup alkohol dengan tipe reaksi alkohol seperti
bentuk alkohol, bentuk ester, oksidasi, dan sebagainya Casey, 1960. Ditinjau dari strukturnya selulosa memiliki kelarutan yang tinggi dalam air. Karena
banyaknya kandungan gugus hidoksil yang dapat membentuk ikatan hydrogen dengan air anteraksi yang tinggi dengan pelarut
– terlarut. Akan tetapi kenyataannya tidak demikian, selulosa bukan hanya tidak larut dalam air tetapi juga pelarut yang lain. Jika ikatan
hydrogen pada selulosa berkurang, maka gaya antar aksi pun berkurang oleh gugus hidroksil selulosa harus diganti sebagian atau seluruhnya oleh pengesteran.
Sifat – sifat selulosa dengan pereaksi kimia :
1. Selulosa dengan asam encer tidak dapat terhidrolisis
2. Selulosa dengan asam konsentrasi yang tinggi dapat terhidolisis menjadi selubiosa dan
D-glukosa 3.
Selulosa asetat, berperan dalam film fotografi, bahan perekat, dan serat sintetik. Sifat
– sifat selulosa asetat : a.
Tidak stabil b.
Mudah terbakar c.
Bila bereaksi dengan oksigen, film selulosa asetat menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi, serta melepaskan asam asetat
4. Dengan asam sulfat, untuk pembuatan aluminium sulfat yang dapat bereaksi dengan
sejumlah kecil sabun pada pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang keras Cowd,
1991. Pembelajaran pengerjaan ekstraksi selulosa dari serat tumbuhan dapat dilakukan
dengan mudah , dengan dua cara yang penting. Proses ini di sertai dengan reaksi kimia seperti hidrolisis asam, klorinasi, ekstraksi alkali, dan pemutihan. Kemudian hasil akhirnya
dikarakterisasi dengan menggunakan Scanning Electronic Microscopy SEM.
Universitas Sumatera Utara
Selulosa adalah komponen utama dari beberapa serat alam. Seperti kapas, batang, rami, dan lain
– lain. Polimer alam ini di jumpai 1 – 3 dari beberapa jenis tumbuhan dan juga dapat di peroleh atau dihasilkan dari proses fotosintesis. Biosintesis dari polimer alam
di kerjakan kurang lebih sekitar 1.000 ton per tahunnya di dunia Goodger, 1976. Hemiselulosa merupakan komponen penting dari sakarida, seperti xylose,
mannose, dan glukosa , dan yang lainnya. Bentuknya merupakan struktur yang serampangan.Lignin adalah polimer yang tidak berbentu dan di susun dari unit
– unit penil – propane. Terdiri dari unit aromatik , seperti guaiacil, syringil, dan penil propana.
Terdapat beberapa penomoran penting selulosa dalam beberapa industri yang berbeda. Di dalam pembahasan ini, isolasi selulosa dari serat alam akan menjadi pembahasan yang
umumnya melibatkan serat dengan alkali ke dalam pemisahan lignin dan ekstraksi hemiselulosa. Dalam reaksi adisi, proses ekstraksi ditunjukkan dengan jenis prosedur yang
berbeda. Setiap metodenya dari proses yang berbeda memiliki keuntungan masing –
masing yang kemudian di relasikan ke jumlah atau kualitas dari selulosa komposisi dari bagian akhirnya. Dalam hal ini, selulosa di ekstraksi dari serat tumbuhan.Komposisi nya
berupa selulosa, hemiselulosa, lignin, dan pectin. Karena adanya kandungan selulosa yang tinggi, ekstraksi dari selulosa ini dapat dilakukan dengan kuantitas yang tinggi sampai ke
dalam nano selulosanya Bledzki, 1990. Prosedur ekstraksi juga dilakukan untuk pemurnian selulosa . Keuntungan dan
ketidakuntungan didapatkan dari proses analisis ini. Pada akhirnya, nano selulosa dapat di hasilkan dari hidrolisis dengan menggunakan asam dan setelah itu dapat di
karakterisasi.Komponen utama di dalam serat tumbuhan adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin.Selulosa merupakan bagian alami dari serat dalam bentuk mikro.Disertai
dengan dua komponen utama lainnya yaitu hemiselulosa dan ligninVignon, 2004. Struktur kimia dari hemiselulosa dan lignin dapat dilihat pada Gambar 2.5 dan Gambar 2.6
Persson, 2004.
Gambar 2.5 Struktur Kimia Hemiselulosa
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Struktur Kimia Lignin Tahap isolasi α-Selulosa dapat dilakukan melalui beberapa metode diantaranya
metode kraft proses sulfat. Merupakan proses pemasakan dengan proses metode basa. Larutan yang digunakan adalah natrium hidroksida, natrium sulfit, dan natrium karbonat.
Hasil pulp yang digunakan relatif baik daya tariknya Austin, 1988.
2.3 Nanokristal Selulosa