Visi. Pembangunan Perkebunan Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2010

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara 7 9 Sebagai dampak dari krisis ekonomi yang lalu masih terasa dengan sulitnya medapatkan pengusaha perkebunan yang bersedia menjadi mitra petani untuk meremajakan tanaman tua. 10 Penangkar bibit belum tersedia secara memadai, sehingga petani kebun sangat sulit memperoleh bibit benih yang unggul. 11 Kendala pertanahan masih merupakan permasalahan, baik oleh tindakan penyerobotan, peralihan pemanfaatan dengan fungsi lainnya serta keterbatsan areal untuk perluasan perkebunan baru. 12 Mutu sumber daya Manusia petani kebun memerlukan pelatihan secara berkesinambungan untuk menjawab tantangan yang ada pada saat ini dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. 13 Net working pelaksanaan kegiatan perkebunan kurang memadai terhadap pencapaian sasaran yang hendak dicapai. Disamping permasalahan diatas, tantangan ke depan akan semakin besar terutama dengan era perdagangan bebas yang sudah diambang pintu, yang pada akhirnya akan menuntut suatu persaingan yang semakin ketat. Pada akhirnya komoditas perkebunan pun sebagaimana komoditas lainnya tidak hanya terkait dengan mutu dan harga tetapi juga akan dipengaruhi oleh perdagangan komoditi lain serta juga oleh politik. III. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI

1. Visi.

Dengan mengacu kepada kondisi perkebunan saat ini, dinamika lingkungan strategis baik domestik maupun internasional, REPENAS, dan visi pembangunan pertanian maka visi pembangunan perkebunan adalah terwujudnya masyarakat perkebunan yang sejahtera melalui pengembangan sistem dan usaha agribisnis perkebunan yang berdaya saing, berkeadilan, berkerakyatan, terdesentralisasi dan berbasis pada pengelolaan SDA yang lestari sesuai fungsinya pada Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan KIMBUN. 2. Misi. Adapun Misi pembangunan perkebunan yang ditetapkan berdasarkan visi tersebut diatas, adalah : 1 mengembangkan prasarana dan sarana perkebunan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan SDA sesuai fungsinya. 2 meningkatkan produksi, produktivitas dan efesiensi, efektifitas perkebunan melalui dukungan sarana produksi, teknologi dan kelembagaan penyuluhan yang kokoh. 3 memantapkan prakondisi pengelolaan perkebunan untuk melindungi dan melestarikan keberadaan sumber daya alam. 4 meningkatkan rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam dalam rangka mewujudkan pembangunan perkebunan berwawasan lingkungan. e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara 8 5 mengembangkan industri perkebunan yang bertumpu pada keunggulan komparatif wilayah dan keunggulan kompetitif komoditas dalam rangka meningkatkan pangsa pasar, nilai tambah dan kesempatan kerja. 6 mengembangkan sistem ketahanan pangan berbasis pada karateristik wilayah dan keragaman sumber bahan pangan, kelembagaan dan budaya lokal dalam rangka menjamin tersedianya pangan dan gizi dalam jumlah dan mutu yang dibutuhkan pada tingkat harga yang terjangkau. 7 Mendorong terwujudnya peningkatan pelayanan dalam pembangunan perkebunan serta mengoptimalkan upaya peremajaan, intensifikasi, rehabilitasi, ektensifikasi dan diversifikasi tanaman. 8 meningkatkan kualitas SDM dan kelembagaan agribisnis agar mampu dalam mengelola potensi ekonomi daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan wilayah. 9 mengembangkan inovasi teknologi spesifik lokasi yang ramah lingkungan dalam rangka mendorong terwujudnya sistem agribisnis yang berdaya saing, berkeadilan dan berkelanjutan. 10 mengembangkan sistem administrasi dan manajemen pembangunan modern sebagai upaya mendukung terwujudnya sistem agribisnis yang berdaya saing, berkeadilan dan berkelanjutan.

3. Tujuan