Stabilitas sediaan pH sediaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penentuan Mutu Fisik Sediaan 4.1.1 Homogenitas sediaan Dari pengamatan yang telah dilakukan pada sediaan krim pelembab tidak diperoleh butiran-butiran, maka sediaan tersebut dikatakan homogen. Perlakuan yang sama juga dilakukan terhadap sediaan pembanding yaitu formula gliserin 2 dan blanko, hasil yang diperoleh menunjukkan tidak adanya butiran-butiran.

4.1.2 Stabilitas sediaan

Menurut Ansel 1989, suatu emulsi menjadi tidak stabil akibat penggumpalan dari pada globul-globul bulatan-bulatan dari fase terdispersi. Rusak atau tidaknya suatu sediaan yang mengandung bahan yang mudah teroksidasi dapat diamati dengan adanya perubahan warna dan perubahan bau. Untuk mengatasi kerusakan bahan akibat adanya oksidasi dapat dilakukan dengan penambahan anti oksidan. Kerusakan juga dapat ditimbulkan oleh jamur atau mikroba, untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan penambahan anti mikroba. Anti mikroba yang digunakan adalah nipagin. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan selama penyimpanan 8 minggu pada konsentrasi 0,5, 1, 1,5, 2, 2,5, 3, 3,5, dan 4,menunjukkan kondisi yang stabil. Hasil uji stabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Data pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan selesai dibuat, dan setelah 1, 4, dan 8 minggu N o Formula Pengamatan selama penyimpanan Setelah dibuat Setelah 1 minggu Setelah 4 minggu Setelah 8 minggu x y Z x y z x y z x Y z 1 A - - - - - - - - - - - - 2 B - - - - - - - - - - - - 3 C - - - - - - - - - - - - 4 D - - - - - - - - - - - - 5 E - - - - - - - - - - - - 6 F - - - - - - - - - - - - 7 G - - - - - - - - - - - - 8 H - - - - - - - - - - - - 9 I - - - - - - - - - - - - 10 J - - - - - - - - - - - - Keterangan: Formula A : Blanko dasar krim tanpa sampel Formula B : Konsentrasi sari daun rosella 0,5 Formula C : Konsentrasi sari daun rosella 1 Formula D : Konsentrasi sari daun rosella 1,5 Formula E : Konsentrasi sari daun rosella 2 Formula F : Konsentrasi sari daun rosella 2,5 Formula G : Konsentrasi sari daun rosella 3 Formula H : Konsentrasi sari daun rosella 3,5 Formula I : Konsentrasi sari daun rosella 4 Formula J : Formula krim yang mengandung gliserin 2 pembanding x : Perubahan warna y : Perubahan bau z : Pecahnya emulsi - : Tidak terjadi perubahan

4.1.3 pH sediaan

pH sediaan ditentukan dengan menggunakan pH meter. Dari percobaan yang dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Data pengukuran pH sediaan pada saat selesai dibuat No Formula pH I II III Rata- rata 1 A 7,0 6,9 6,9 6,9 2 B 6,8 6,8 6,8 6,8 3 C 6,7 6,8 6,7 6,7 4 D 6,7 6,7 6,7 6,7 5 E 6,7 6,7 6,7 6,7 6 F 6,8 6,7 6,8 6,7 7 G 6,6 6,7 6,6 6,6 8 H 6,5 6,5 6,5 6,5 9 I 6,4 6,4 6,4 6,4 10 J 6,9 6,8 6,9 6,8 Tabel 4.3 Data pengukuran pH sediaan setelah penyimpanan selama 8 minggu Keterangan: Formula A : Blanko dasar krim tanpa sampel Formula B : Konsentrasi sari daun rosella 0,5 Formula C : Konsentrasi sari daun rosella 1 Formula D : Konsentrasi sari daun rosella 1,5 Formula E : Konsentrasi sari daun rosella 2 Formula F : Konsentrasi sari daun rosella 2,5 Formula G : Konsentrasi sari daun rosella 3 Formula H : Konsentrasi sari daun rosella 3,5 Formula I : Konsentrasi sari daun rosella 4 Formula J : Formula krim yang mengandung gliserin 2 pembanding No Formula pH I II III Rata- rata 1 A 6,9 6,9 6,9 6,9 2 B 6,8 6,7 6,7 6,7 3 C 6,7 6,7 6,7 6,7 4 D 6,7 6,6 6,6 6,6 5 E 6,7 6,6 6,7 6,6 6 F 6,6 6,6 6,6 6,6 7 G 6,5 6,6 6,5 6,5 8 H 6,3 6,4 6,4 6,3 9 I 6,1 6,2 6,1 6,1 10 J 6,9 6,7 6,9 6,8 Universitas Sumatera Utara Hasil penentuan pH sediaan pada saat selesai dibuat, didapatkan bahwa pH dari formula A= 6,9; formula B= 6,8; formula C= 6,7; formula D= 6,7; formula E= 6,7; formula F= 6,7 ; formula G= 6,6; formula H= 6,5; formula I=6,4; formula J= 6,8 sedangkan hasil penentuan pH sediaan setelah penyimpanan selama 8 minggu didapat bahwa pH dari formula A = 6,9 ; formula B = 6,7 ; formula C = 6,7; formula D = 6,6; formula E= 6,6; formula F= 6,6; formula G= 6,5; formula H= 6,3; formula I= 6,1; formula J= 6,8. Dari hasil penentuan pH keduanya didapat bahwa pH dengan penambahan sari daun rosella lebih rendah dibandingkan dengan sediaan blanko dan gliserin 2, dan setelah penyimpanan selama 8 minggu pH yang diperoleh semakin rendah dibandingkan dengan pH setelah dibuat. Semakin tinggi konsentrasi sari daun rosella yang ditambahkan ke dalam sediaan krim, maka semakin rendah pH yang didapat. Hal ini dikarenakan pH sediaan krim tersebut mendekati pH dari sari daun rosella yaitu 6,5. pH yang semakin asam terlihat pada konsentrasi 3,5 dan 4. Menurut Balsam 1972, pH untuk sediaan krim adalah 5-8, sehingga sediaan di atas memenuhi syarat pH untuk krim tangan dan badan.

4.1.4 Tipe emulsi sediaan