33
B. Sinopsis Perempuan Berkalung Sorban
Seorang gadis kecil bernama Anisa hidup di lingkungan pesantren sebagai putri seorang kiai. Anisa adalah anak yang lincah dan cerdas, namun posisinya
sebagai perempuan menjadikannya tidak bebas berkreasi. Anisa selalu merasa keluarganya dan adat sangat tidak adil. Ia dilarang berkuda, berbicara saat
makan, berpendapat, dan bergurau bersama, sementara kedua kakak laki-lakinya diizinkan melakukan hal tersebut. Ia juga harus rajin belajar dan bangun pagi,
sementara kakaknya boleh bermalas-malasan sesuka hati, semua itu hanya karena ia seorang perempuan. Anisa tidak pernah tinggal diam atas prlakuan itu, ia
selalu berontak. Anisa mempunyai seorang saudara sekaligus sebagai satu- satunya sahabat yang selalu memahaminya, Lek Khudori, begitu panggil Anisa.
Namun, kedekatan mereka harus terenggang ketika Khudori harus melanjutkan studinya ke Kairo, dan hanya suratlah penyambung bisu hubungan keduanya.
Setelah lulus sekolah dasar, Anisa dipaksa menikah dengan putra seorang kiyai, dialah Samsudin. Samsudin selalu melakukan kekerasan dalam rumah
tangga, selalu membentak, memukul, memaksa, bahkan dalam berhubungan suami-istri Samssudin sering meminta yang tidak wajar. Suatu ketika, Anisa
didatangi seorang janda yang tengah hamil tua, dia mengaku bahwa anak tersebut adalah buah hatinya bersama Samsudin. Kemudian Anisa harus bersedia
dipoligami. Merasa senasib mendapat perlakuan kurang baik dari Syamsudin, Anisa dan mbak Kalsum, si istri muda, sepakat untuk saling bantu. Mbak Kalsum
juga sering belajar mengaji pada Anisa. Di sisi lain, kembalinya Khudori dari Kairo mengembalikan harapan Anisa
untuk memerdekakan diri pula. Dengan ditemani Khudori, Anisa berani menceritakan semua kejadian yang ia alami selama berumah tangga dengan
Syamsudin. Kemudian, keluarga Anisa melakukan musyawarah dengan keluarga Syamsudin untuk perceraian mereka. Perceraian itupun terjadi, Anisa merasa
sangat lega. Namun, Anisa dan Khudori kembali resah ketika cinta mereka yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu itu tidak mendapat restu dari orang tua
34
Anisa. Mereka kemudian melanjutkan hidup masing-masing sambil menunggu masa idah Anisa dan restu dari orang tuanya.
Anisa melanjutkan studinya, ia kuliah di Yogjakarta. Di sana ia mengikuti organisasi yang mengurusi hak-hak perempuan. Ia juga aktif dalam duni tulis-
menulis. Di tengah-tengah kesibukan yang ia nikmati, Khudori kembali datang dan meminangnya. Kali ini Khudori sudah mendapat restu dari orang tua Nisa.
Mereka pun menikah. Kehidupan rumah tangga mereka sangat damai. Khudori sering membantu Anisa menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Walaupun
kadang terjadi masalah, keduanya bisa mengatasi itu dengan baik. Kebahagiaan mereka bertambah lengkap setelah cukup lama menunggu dengan sabar untuk
mendaptkan momongan. Anisa melahirkan seorang bayi yang kemudian diberi nama Mahbub yang berarti cinta kasih.
Suatu hari Anisa dan Khudori menghadiri sebuah undangan pernikahan teman lamanya di kampung kelahirannya. Di situ, mereka bertemu kembali
dengan Syamsudin. Dari matanya, nampak kebencian dan keirian Syamsudin pada Khudori. Kemudian Syamsudin meninggalkan tempat itu. Tak jauh dari
pertemuan itu, Anisa mendapat kabar bahwa Khudori mengalami kecelakaan dan tidak dapat diselamatkan lagi. Tuduhan Anisa selalu mengarah pada satu nama:
Syamsudin. Namun, bagaimanapun juga ia tak punya bukti yang nyata. Akhirnya ia harus menjalani hidup ini tanpa Khudori dan membesarkan Mahbub seorang
diri.
C. Sinopsis Geni Jora
Nama tokoh utama cerita ini adalah Kejora. Kejora merupakan seorang perempuan yang cerdas, selalu ranking satu di kelas. Ia pun merupakan
perempuan mandiri dengan cita-cita tinggi yaitu mendobrak dominasi laki- laki. Untuk seorang anak dari seorang ayah yang tunduk patuh pada ajaran-ajaran
Islam, agak aneh juga ia dinamai Kejora. Kakak perempuannya bernama Bianglala. Kedua saudara lelaki mereka bahkan bernama Samudra dan Prahara.