Suka melucu. 3. Other directed of self-representation, kemampuan untuk memainkan peran
seperti apa yang diharapkan orang lain dalam situasi sosial, kemampuan untuk menyenangkan orang lain dan kemampuan untuk tanggap terhadap
situasi yang dihadapi. Adapun ciri-cirinya adalah: Berusaha menyenangkan orang lain.
Bersikap sama dengan situasi sosial. Suka menggunkan “topeng” untuk menutupi perasaannya.
Kemampuan individu dalam menampilkan dirinya sesuai dengan tuntutan dari lingkungan sosialnya dan sejauhmana individu mementingkan faktor-faktor
eksternal maupun internal dalam berperilaku dapat dilihat melalui self-monitoring. Komponen- komponen yang dikemukakan oleh Synder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah expressive self control, social stage presence, dan other directed self present.
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Self-Monitoring
a Pendidikan Synder dalam Panjaitan, 2006 menyatakan dalam tugas yang melibatkan
proses kognitif orang yang mempunyai self-monitoring yang tinggi lebih baik daripada orang yang memilki self-monitoring yang rendah. Individu yang
memiliki self-monitoring yang rendah kurang efisien dalam proses kognitiff karena kurang dalam kemampuan mengobservasi diri self-observational. Proses
Universitas Sumatera Utara
kognitif akan berjalan dengan baik sesuai dengan pendidikan yang diperoleh oleh individu. Dari pendidikan akan terbentuk kepribadian yang mempengaruhi baik
secara formal maupun non formal. Secara formal oleh guru dan non formal dari lingkungan keluarga dan sosialnya secara langsung akan mempengaruhi
pemebentukan kepribadian seseorang. Self monitoring adalah salah satu aspek kepribadian,dan ini berarti pendidikan ikut mempengaruhi self monitoring synder
dalam Panjaitan, 2006. b Latihan
Kapasitas untuk mengobservasi serta mengimitasi mempengaruhi self monitoring seseorang. Kemampuan mengobservasi serta mengimitasi ini akan
berkembang lebih baik bila dilatih secara baik Ferrari, 1996 dalam Panjaitan, 2006. Oleh sebab itu faktor latihan akan membantu perkembangan atau self
monitoring seseorang Ferrari. Dkk, 1991 dalam Panjaitan, 2006 Kepekaan seseorang terhadap situasi yang dihadapi dan apa yang secara sosial dibutuhkan
untuk menghadapi situasi dapat berkembang lebik baik bila individu melatih dirinya.
Selain hal ditas, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi self- monitoring. Koestner, Bernieri, Zuckerman dalam Panjaitan, 2006,
mengatakan bahwa self- monitoring terjadi karena adanya faktor internal dan faktor external.
a. Faktor Internal Faktor internal dalam self-monitoring yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Keyakinan sikap individu Dalam suatu situasi seseorang individu melihat apakah sesuatu hal yang
dilakukannya akan dapat berpengaruh ataupun tidak dalam merespon sesuatu hal yang datang terhadap dirinya.
2. Nilai Seberapa besar suatu hal tingkah laku yang akan ditampilkan akan memilki
sesuatu yang bernilai dalam merespon terhadap lingkungan situasi yang dihadapi. b. Faktor External
1. Kehadiran orang lain Dalam menghadapi suatu situasi seseorang individu akan berusaha
menampilkan sesuatu yang dapat diterima orang lain dalam berkomunikasi baik dengan secara verbal maupun dengan non verbal.
2. Kondisi situasi Suatu situasi yang menekan membuat seseorang individu akan berusaha
menampilkan dirinya yang terbaik dalam situasi kondisi. Krauss, Geller. Olson dalam Panjaitan, 2006, mengatakan seorang akan menggunakan kemampuan
self-presentation dalam praktek wawancara tatap muka. Jadi faktor- faktor yang mempengaruhi self-monitoring adalah faktor
internal dan external yang ada pada karyawan. Peneliti juga memakai faktor-
Universitas Sumatera Utara
faktor yang mempengaruhi self-monitoring sebagai penguat penelitian tentang pengaruh self -monitoring dengan OCB.
C. Pengaruh Self-monitoring terhadap OCB