44
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi ini disusun guna menjadi pedoman pengamatan dalam mengamati gaya kepemimpinan kepala sekolah di SD Negeri
Prawirotaman Yogyakarta. Pedoman observasi dibuat berdasarkan ciri-ciri gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto 1987: 48-
50 dan Soewadji Lazaruth 1992: 63-65. Pedoman tersebut ditunjukkan pada tabel berikut ini.
a. Tabel 1. Pedoman Observasi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah di
SD Negeri Prawirotaman Yogyakarta.
No. Indikator
Sub Indikator Deskripsi
1. Cara
kepala sekolah dalam
memecahkan masalah
dan mengambil
keputusan. Pemecahan masalah dalam
mengambil keputusan. Perkembangan
masalah setelah adanya keputusan.
Keterlibatan kepala sekolah dalam musyawarah kerja.
Peran kepala sekolah dalam mengambil keputusan.
Pengaruh kehadiran kepala sekolah dalam mengambil
keputusan.
2. Cara
kepala sekolah dalam
menggerakkan
memimpin bawahan staf,
guru,
dan siswa.
Pembinaan secara langsung yang
dilakukan kepala
sekolah terhadap bawahan staf, guru, dan siswa.
Kebergantungan kepala
sekolah pada
kekuasaan formal ketat-kaku.
Selalu memberikan contoh terlebih
dahulu sebelum
memerintahkan sesuatu. Pemberian
sanksi pada
bawahan staf, guru, dan siswa yang bersalah.
45
Pemberian penghargaan
khusus kepada bawahan staf, guru,
dan siswa
yang berprestasi.
Partisipasi kepala sekolah dalam kegiatan yang ada
disekolah.
3. Kepribadian
yang
dimiliki kepala sekolah.
Sikap kepala
sekolah terhadap bawahan staf, guru,
dan siswa. Tingkat kedisiplinan yang
dimiliki kepala sekolah. Rasa
percaya diri
yang dimiliki kepala sekolah.
Selalu mengutamakan rasa persatuan dan kesatuan.
Sikap kepala sekolah dalam memimpin sekolah.
4. Cara
kepala sekolah
berkomunikasi dengan
bawahan staf, guru,
dan siswa.
Sikap kepala sekolah dalam berkomunikasi
dengan bawahan staf, guru, dan
siswa. Keterbukaan dalam proses
komunikasi dengan bawahan staf, guru, dan siswa.
Cara kepala
sekolah berkomunikasi
dengan bawahan staf, guru, dan
siswa. Respon kepala sekolah saat
berkomunikasi dengan
bawahan staf, guru, dan siswa.
5. Hubungan kepala sekolah
dengan bawahan staf,
guru,
dan siswa.
Hubungan yang
terjalin antara kepala sekolah dengan
bawahan staf, guru, dan siswa.
Kepala sekolah
selalu mengembangkan
rasa persatuan
dan kesatuan
terhadap bawahan staf, guru, dan siswa.
Interaksi antara
kepala sekolah
dengan bawahan
staf, guru, dan siswa.
46
6. Sikap
kepala sekolah dalam
menerima masukan.
Sikap kepala sekolah dalam menerima pendapat, kritik
dan saran dari bawahan staf, guru, dan siswa.
Reaksi kepala sekolah setelah menerima pendapat, kritik
dan saran dari bawahan staf, guru, dan siswa.
Langkah-langkah yang
ditempuh kepala
sekolah setelah menerima masukan
dari bawahan staf, guru, dan siswa.
7. Suasana