UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BULUREJO PRINGSEWU

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA

KELAS IV SDN 1 BULUREJO PRINGSEWU

Oleh GIYAH

Tujuan penelitian untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran PKn melalui penerapan model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV SDN 1 Bulurejo. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, yang terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV yang berjumlah 31 siswa, 10 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki. Dalam aktivitas dari 54,83 menjadi 65,80 pada siklus pertama dan pada siklus kedua 78,70 menjadi 89,67 dan pada akhir siklus hasil belajar siswa rata-rata 76,77.

Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai wujud suatu keberhasilan dalam tindakan 1. Melalui kerja kelompok pembelajaran PKn dapat diselesaikan siswa dengan mudah 2. Kegiatan pembelajaran menjadi menarik

3. Adanya peningkatan hasil belajar siswa

4. Proses pembelajaran dapat diikuti siswa dengan baik


(2)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION

(STAD) PADA SISWA KELAS IV

SDN 1 BULUREJO PRINGSEWU

(Skripsi)

Oleh : GIYAH

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2012


(3)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) PADA SISWA

KELAS IV SDN 1 BULUREJO PRINGSEWU

Oleh GIYAH

Tujuan penelitian untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran PKn melalui penerapan model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV SDN 1 Bulurejo. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, yang terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV yang berjumlah 31 siswa, 10 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki. Dalam aktivitas dari 54,83 menjadi 65,80 pada siklus pertama dan pada siklus kedua 78,70 menjadi 89,67 dan pada akhir siklus hasil belajar siswa rata-rata 76,77.

Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai wujud suatu keberhasilan dalam tindakan 1. Melalui kerja kelompok pembelajaran PKn dapat diselesaikan siswa dengan mudah 2. Kegiatan pembelajaran menjadi menarik

3. Adanya peningkatan hasil belajar siswa

4. Proses pembelajaran dapat diikuti siswa dengan baik


(4)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION

(STAD) PADA SISWA KELAS IV

SDN 1 BULUREJO PRINGSEWU

Oleh : GIYAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(5)

Judul Skipsi : UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARANSTUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) PADA

SISWA KELAS IV SDN 1 BULUREJO PRINGSEWU

Nama Mahasiswa : GIYAH

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013119014

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Dr. M. Thoha BS.Jaya, M.S


(6)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. M. Thoha BS.Jaya, M.S. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr.Riswandi, M.Pd. ………...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(7)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : GIYAH

NPM : 1013119014

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Judul : Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil

Belajar Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Model PembelajaranStudent Teams Achievement Division(STAD) Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bulurejo Pringsewu

Menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan pengetahuan saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas atau Instansi lain.

Pringsewu, Maret 2012 Yang membuat pernyataan

Giyah


(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Giyah dilahirkan di Buluwangi Pringsewu pada tanggal 5 April 1966. Merupakan putri ke tiga dari empat bersaudara, buah hati dari pasangan ayahanda Somejo dan ibunda Poniyem. Pendidikan formal diawali dari Sekolah Dasar Negeri 1 Bulumanis Kecamatan Gadingrejo lulus pada tahun 1980.

Kemudian melanjutkan ke pendidikan menengah

pertama Persiapan Wates Gadingrejo Pringsewu lulus pada tahun 1983, dan melanjutkan ke sekolah menengah atas pada Sekolah Pendidikan Guru Muhammadiyah Pringsewu lulus pada tahun 1986. Selanjutnya pada tahun 2001 penulis menempuh pendidikan studi Diploma II Pendidikan Guru Sekolah Dasar lulus pada tahun 2004. Pada tahun 1987 penulis diangkat menjadi Guru Sekolah Dasar Negeri 1 Bulurejo Pringswu.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa S 1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Universitas Lampung. Penulis melaksanakan Pemantapan Praktik Lapangan (PPL) di SD Negeri 1 Bulurejo Pringsewu pada tahun 2011.


(9)

MOTTO

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak

mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil


(10)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selama ini tiada henti-hentinya memberikan doa serta kasih sayang kepada penulis.

2. Suami dan anak-anak tersayang yang selalu setia memberi semangat dalam hidup.

3. Saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa memberikan doa,saran,dan dukungan.

4. Para guru dan dosen pembimbing yang selalu memberi bimbingan, masukan dan motivasi hingga terselesainya Skripsi ini.

5. Almamater tercinta.

6. Sahabat-sahabat terdekat yang telah memberikan dukungan,saran, semangat,doa dan motivasi selama proses pembuatan sehingga terciptanya Skripsi ini.


(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan skripsi ini dengan lancar tanpa menemui hambatan yang berarti.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menyadari bahwa semuanya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Unila

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan 3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD

4. Bapak Dr. M. Thoha BS Jaya, MS. selaku Dosen Pembimbing. 5. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd, selaku Dosen Pembahas

6. Seluruh dewan guru SD Negeri 1 Bulurejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

7. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungannya kepadaku.

Semoga segala bantuan serta kerjasama yang baik yang telah diberikan menjadi catatan amal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki laporan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Maret 2012 Peneliti

GIYAH


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iii

JUDUL SKRIPSI ... iv

PENGESAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Rumusan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Manfaat Hasil Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori ... 6

2.2. Kajian Hasil Penelitian ... 19

2.3. Kerangka Pikir ... 20


(13)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian ... 22

3.2. Subyek Penelitian ... 22

3.3. Setting Penelitian ... 22

3.4. Langkah-langkah Penelitian ... 23

3.5. Sumber Data ... 26

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.7. Metode Analisa Data ... 26

3.8. Indikator Keberhasilan ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitan ... 28

4.2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 31

4.3. Pembahasan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 60

5.2. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 2. Kartu Soal Kerja Kelompok Pertemuan I 3. Kartu Soal Kerja Kelompok Pertemuan II 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 5. Kartu Soal Kerja Kelompok Pertemuan I 6. Kartu Soal Kerja Kelompok Pertemuan II

7. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I dan II 8. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I dan II 9. Nilai Siklus II

10. Analisis Soal Siklus I Pertemuan I dan II 11. Analisis Soal Siklus II Pertemuan I dan II

12. Lembar Observasi Guru Dalam Pembelajaran Siklus I Pertemuan I dan II 13. Lembar Observasi Guru Dalam Pembelajaran Siklus II Pertemuan I dan II 14. Foto Kegiatan Siklus I dan II


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1...Daftar

Nilai PKn Kelas IV SDN 1 Bulurejo Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 3

4.1. Nama-nama yang pernah menjadi Kepala Sekolah SDN 1 Bulurejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ... 28

4.2. Nama-nama Guru SDN1 Bulurejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ... 29

4.3. Sarana dan Prasarana yang dimiliki SDN 1 Bulurejo Kecamatan Gadingrejo ... 30

4.4. Jadwal Pelajaran PKn Kelas 4 SDN 1 Bulurejo ... 31

4.5. Data rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 33

4.6. Hasil Tes Formatif Pada Siklus I Pertemuan I ... 34

4.7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I Pertemuan II . 38 4.8. Hasil Tes Formatif Pada Siklus I Pertemuan II ... 40

4.9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 41

4.10. Hasil Tes Formatif Pada Siklus II Pertemuan I ... 44

4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II Pertemuan II... 47

4.12. Hasil Tes Formatif Pada Siklus II Pertemuan II ... 48

4.13. Hasil Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II... 49

4.14. Hasil Tes Formatif Siklus I dan SIklus II ... 51


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Visualisasi Kerangka Berpikir ... 20

2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 23

3. Grafik Hasil Tes Formatif Siswa Tiap-tiap siklus ... 44


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam menciptakan manusia yang berkualitas. Pendidikan yang dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif dan berbudi pekerti luhur.

Proses pembelajaran yang kurang berhasil dapat menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan karena siswa kurang berminat untuk belajar. Minat siswa yang kurang ditunjukkan dari kurangnya aktivitas belajar. Interaksi dalam proses pembelajaran dan persiapan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Namun sampai saat ini proses pembelajaran masih didominasi oleh guru memegang di dalam proses pembelajaran diperlukan seorang guru yang kreatif dan inovatif. Guru yang bukan sekedar melakukan tugasnya sebagai rutinitas yang melakukan tugas monoton dari waktu ke waktu.

Sering kali di dalam proses pembelajaran siswa kurang berpartisipasi aktif siswa tidak mempunyai pengalaman belajar kurang bermakna siswa hanya menghafal tetapi tidak mengingat, siswa kurang inisiatif di dalam bertanya dan mengemukakan pendapat, suasana kelas seperti mencekam, Untuk


(18)

Mengubah kebiasaan memang sulit dilakukan, Kebiasaan memang dekat dengan budaya atau pola tingkah laku yang terjadi dalam kehidupan sosial. Gaya mengajar yang dilakukan oleh guru di dalam kelas bisa menjadi semacam kebiasaan yang sulit dirubah. Untuk merubah itu guru harus merubah pola pikirnya melalui proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada kreatifitas peserta didik.

Berdasarkan kenyataan di atas guru perlu mengupayakan sesuatu pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran STAD.

Dengan penelitian tindakan kelas melalui pembelajaran STAD bertujuan melakukan tindakan perbaikan, peningkatan mutu pendidikan dan perubahan kearah yang lebih baik dari sebelumnya sebagai upaya pemecahan masalah yang dihadapi pada kegiatan pembelajaran atau proses belajar mengajar penelitian tindakan kelas (PTK).

Khusus di SDN 1 Bulurejo dalam proses pembelajaran PKn siswa kurang berpartisipasi aktif, siswa sudah terbiasa dengan pendekatan expositoris, ceramah dan cerita (Story tellins), Akan tetapi pada saat guru rnenerangkan siswa kurang memperhatikan bahkan asyik dengan kesibukannya sendiri. Selain kurang aktif siswa di dalam proses pembelajaran PKn masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, dimana KKM pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN I Bulurejo adalah 65.


(19)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada table sebagai berikut :

Tabel 1 : Daftar Nilai PKn Siswa Kelas IV SDN 1 Bulurejo Tahun Pelajaran. 2011/2012

NO RENTANG

NILAI

JUMLAH

SISWA PERSENTASE KET

1 47-54 3 10% Belum Tuntas

2 51-56 9 29% Belum Tuntas

3 57-64 11 35% Belum Tuntas

4 65-72 5 16% Tuntas

5 73-80 3 10% Tuntas

Jumlah 31 Siswa 100%

Sumber : Daftar Nilai Siswa

Tabel 1diatas menunjukkan bahwa siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 23 siswa (dibawah 65) dan sudah mencapai KKM sebanyak 8 siswa (65 keatas).

Berdasarkan penjelasan diatas maka perlu diadakan penelitian tindakan kelas, untuk meningkatlan prestasi belajar mata pelajaran PKn tentang sistem Pemerintah Tingkat Pusat yang belum mencapai KKM.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari hasil identifikasi diperoleh hal-hal sebagai berikut :

1) Metode pembelajaran yang digunakan masih bersifat monoton dan tradisional

2) Kurangnya frekuensi latihan belajar yang diberikan


(20)

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Hasil Belajar PKn siswa Kelas IV SDN 1 Bulurejo sebagian besar belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan demikian permasalahan yang akan diteliti adalah : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) akan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Bulurejo tahun pelajaran 2011/2012.

Dengan demikian judul penelitian ini adalah Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bulurejo Pringsewu.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1) Meningkatkan aktivitas belajar dengan menggunakan model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran PKn

2) Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN 1 Bulurejo.


(21)

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat didalam penelitian adalah : 1) Bagi Siswa

Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dengan rasa percaya diri, tanggung jawab, juga menjadi lebih kreatif dalam belajar karena proses pembelajaran menggunakan model STAD.

2) Bagi Guru

Menggunakan model pembelajaran STAD sangat membantu guru dalam proses pembelajaran PKn. Serta dapat merubah peran guru kearah yang lebih baik, positif, beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehigga dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses pembelajaran.

3) Bagi Sekolah

a. Memberikan masukan kepada sekolah untuk meningkatkan proses pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran STAD.

b. Memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas sekolah, juga dapat menambah kondusifnya hubungan antara guru karena mereka harus bekerjasama satu dengan yang lain.


(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI

l. Teori Belajar Behaviorisme

Pada prinsipnya teori belajar Behavorisme menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu berinteraksi dengan lingkungannya. Karena itu tidak semua perubahan dalam diri individu merupakan perubahan dalam arti belajar. Jika tangan seorang anak bengkok karena jatuh dari sepeda motor, maka perubahan seperti itu tidak dapat dikategorikan sebagai perubahan hasil belajar. Demikian pula perubahan tingkah laku karena belajar, Atas pijakan yang demikian, maka karakteristik perubahan tingkah laku dalam belajar, menurut penjelasan Tim Dosen Pengembang MKDK-IKIP Semarang (1989) mencakup hal-hal seperti dikutip berikut ini.

a. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar

Setiap individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan tingkah laku atau sekurang-kurangnya merasakan telah terjadi perubahan dalam dirinya.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsuag terus menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan


(23)

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan senantiasa ber-tambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, Dengan demikian makin banyak usaha belajar dilakukan makin banyak dan makin baik perubahan ymg diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.

d. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin dan sebagainya tidak dapat dikategorikan sebagai perubahan dalam arti belajar, Perubahan yang teryadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen, Itu berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan

Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku" Jika individu belajar sesuatu, sebagai hasilnya mengalami perubahan


(24)

tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

2. Teori Belajar Gestalt

Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai "bentuk atau konfigurasi". Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan (Grahacendikia.files.wordpress.com 2009/04.teoribelajargestalt.pdf),

Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain :

a. Pengalaman tilikan (insight) ; bahwa tilikan merangsang peranan yang penting dalam perilaku. Dalam proses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa.

b. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan unsur- unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah, khususnya dalam identifikasi masalah dan pengembangan alternative pemecahannya. Hal-hal yang dipelajari peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.


(25)

c. Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai" Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktifitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.

d. Prinsip ruang hidup (life space) ; bahwa perilaku individu memilih keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada, Oleh karena itu, materi yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.

e. Transfer dalam belajar ; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfcr belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian obyek dan suatu konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata-susunannya yang tepat. Juga menekankan pentingnya penangkapan prinsip-prinsip pokok yang luas dalam pembelajaran dan kemudian menyusun ketentuan-ketentuan umum (generalisasi), Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam


(26)

peserta didik untukmenguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkanya.

3. Teori Belajar Humanisme

Teori belajar humanisme memandang kegiatan belajar merupakan kegiatan yang melibatkan potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif dan konatif. Dalam teori humanisme didasarkan pada pemikiran bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam upayanya mempengaruhi kebutuhan hidupnya. (Udin S.Winata Putra, dkk. 2008).

Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Dalam proses pembelajaran, kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu diperhatikan agar peserta didik tidak merasa dikecewakan. Apabila peserta didik merasa upaya pemenuhan kebutuhannya terabaikan maka besar kemungkinan di dalam dirinya tidak akan tumbuh motivasi berprestasi dalam belajarnya.

4. Aktivitas Belajar

Menurut Slameto (2003), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.


(27)

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2001 : 93). Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa.

Ada beberapa aspek dalam aktivitas siswa yang biasanya diamati menurut Paul D Dierich.(Oemar Hamalik, 2001) antara lain aspek keaktifan dan kerjasama. Untuk aspek keaktifan antara lain:

1. Berani bertanya

2. Berani mengemukakan pendapat 3. Berani menjawab pertanyaan.

Untuk aspek kerjasama, indikatornya antara lain adalah: 1. Bersedia membantu teman selama kegiatan pembelajaran 2. Menghargai pendapat dan penjelasan teman

3. Tidak mengganggu teman saat pembelajaran 4. Tanggung jawab terhadap tugas kelompok

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud aktivitas belajar adalah segala kegiatan untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru yang melibatkan kerja pikiran dan badan terutama dalam


(28)

semakin memahami dan menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. untuk itu aktivitas siswa dalam pembelajaran perlu diperhatikan antara lain : 1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan, 2 Berani mengemukakan pendapat, 3 Bersedia membantu dan tidak mengganggu teman saat pembelajaran, 4. Menghargai pendapat, 5 Keaktifan mengerjakan tugas kelompok.

5. Hasil Belajar

Dalam Poerwadinata (2003 : 348), hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha. Jadi hasil belajar merupakan hasil yang dicapai setelah seseorang mengadakan suatu kegiatan belajar yang berbentuk dalam bentuk suatu nilai hasil belajar yang diberikan oleh guru.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan sesuatu proses pembelajaran. Hasil belajar sangat ditentukan oleh aktivitas belajar yang ditentukan oleh siswa itu sendiri. Jadi tidak mungkin hasil itu baik, jika siswa tidak melakukan belajar, karena siswa tidak akan tahu tentang materi pelajaran.

Dengan demikian dapat dikemukakan pula sesuai dengan teori Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberikan kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan-pertanyaan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan


(29)

lingkungan (Djamarah, Saiful Bahri, 2000, dan FKIP Universitas Lampung).

Berdasarkan keterangan di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu pencapaian usaha yang diperoleh siswa setelah pembelajaran yang ditandai dengan peningkatan kemampuan siswa. Pengukuran terhadap kemampuan siswa sehingga hasil belajar dilakukan dengan melalui evaluasi hasil belajar siswa. Salah satu indikator dari hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes atau evaluasi.

6. PembelajaranStudent Teams Achievement Division(STAD)

a. Pengertian Model Pembelajaran STAD

Model Pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung, pembelajaran yang kooperatif maksud kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa belajar dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan atau menentukan tujuan bersama.

Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu model dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang efektif.


(30)

penghargaan kelompok. Selain itu STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.

Variasi Model STAD

Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu : a. Penyajian kelas.

b. Belajar kelompok c. Kuis.

d. Skor Perkembangan e. Penghargaan kelompok

Berikut ini uraian selengkapnya dari pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Division(STAD).

1. Pengajaran

Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai dengan penyajian kelas. Penyajian tersebut mencakup pembukaan pembangunan dan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran dengan penekanan dalam penyajian materi pelajaran.

a. Pembukaan

1) Menyampaikan pada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang menimbulkan teka-teki.Masalah kehidupan nyata, atau cara lain.


(31)

2) Guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut.

3) Ulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak.

b. Pengembangan

1) Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok.

2) Pembelajaran kooperatif menekankan, bahwa belajar adalah , memahami makna bukan hafalan.

3) Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

4) Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.

5) Beralih pada konsep yang lain jika siswa telah memahami pokok masalahnya.

c. Latihan Terbimbing

1) Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan.

2) Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan supaya semua siswa selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin,


(32)

2. Belajar Kelompok

Selama belajar kelompok, tugas kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih ketrampilan yang sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.

Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif. guru juga perlu memberikan bantuan dengan cara menjelaskan perintah, mereview konsep atau menjawab pertanyaan. Selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan guru sebagai berikut :

1) Mintalah anggota kelompok memindahkan meja bangku mereka bersama-sama dan pindah kemeja kelompok.

2) Berilah waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama kelompok.

3) Bagikan lembar kegiatan siswa.

4) Serahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga atau satu kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mereka mengerjakan soal, masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokan dengan temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompok bertanggung jawab menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan


(33)

dan kemudian antara teman saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab pertanyaan itu.

5) Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai sampai 100 pada kuis pastikan siswa mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan diserahkan. Jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya menanyakan teman sekelompoknya sebelum bertanya guru. 6) Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling

dalam kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik, yang anggotanya duduk dalam kelompoknya untuk mendengarkan bagaimana anggota yang lain bekerja dan sebagainya.

3. Kuis

Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok.


(34)

4. Penghargaan Kelompok

Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah menghitung nilai kelompok dan nilai perkembangan individu dan memberi sertifikat atau penghargaan kelompok yang lain. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai perkembangan individu dalam kelompoknya.

b. Tujuan STAD

Tujuan dari penggunaan pembelajaranStudent Teams Achievement Division(STAD).

1. Bisa menjelaskan pembelajaran kooperatif.

2. Menjelaskan tentang sintaks langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif

c. Keunggulan Pembelajaran STAD

Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) mempunyai beberapa keunggulan (Slavin 1995 : 12) diantaranya sebagai berikut :

1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan

2. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama

3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.

4. Iteraksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.


(35)

d. Model Pembelajaran STAD

Langkah-langkah Model pembelajaran STAD :

1. Membentuk kelompok yang anggotanya : 4-5 orang secara hitrogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku dll). 2. Guru menyajikan pelajaran.

3. Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok, anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

4. Guru memberi kuis pertanyaan kepada seluruh siswa pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.

5. Memberi Evaluasi 6. Kesimpulan

2.2. Kajian Hasil Penelitian

Berdasarkan masalah dan permasalahan, melalui model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar PKn di Sekolah Dasar. Hal ini terbukti bahwa siswa akan belajar dengan apa yang mereka ketahui, serta proses belajar akan produktif jika siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.

Dalam teori belajar Vigotsky menyatakan bahwa lingkungan dalam pembelajaran dilingkungan sosial sangat penting karena dimulai dari


(36)

bagaimana mengamati siswa menggunakan pengetahuan baru dalam lingkungan yang nyata. Strategi belajar lebih dipentingkan dari hasilnya, umpan balik amat penting bagi siswa yang berasal dari proses pembelajaran. (Riswanti Rini FKIP Universitas Lampung, 2010 : 1.20)

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan kajian pustaka menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division(STAD) akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini divisualisasikan sebagai berikut :

KONDISI AKHIR Guru/Peneliti : Belum memanfaatkan model pembelajaran STAD

Siswa/yang diteliti : Aktivitas belajar rendah

SIKLUS I Memanfaatkan model pembelajaran yang didemonstrasikan guru siswa melihat Memanfaatkan model pembelajaran STAD Diduga melalui pemanfaatan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan prestasi anak SIKLUS II Memanfaatkan model pembelajaran yang didemonstrasikan guru, siswa mengikuti KONDISI AWAL TINDAKAN AWAL


(37)

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas dapatlah dirumuskan hipotesis tindakan Apabila Metode STAD dapat diterapkan dengan langkah yang benar, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bulurejo pada pelajaran PKn.


(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan penekanan terhadap proses pembelajaran PKn di kelas IV. Penelitian Metode ini didasarkan bahwa penelitian tindakan kelas ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran, yang terjadi pada siswa (Suyanto, 1997 : 2, Hopkins, l 993 : 34). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengikuti yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart, ( dalam Hopkins, 1993: 48).

3.2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Bulurejo Pringsewu Kelas IV mata pelajaran PKn materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 31 orang yang terdiri dari 21 siswa laki-laki, 10 siswa perempuan.

3.3. Setting Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian Siswa kelas IV SDN 1 Bulurejo Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.


(39)

3.4. Langkah-LangkahPenelitian

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan berbagai kemungkinan perubahan yang dianggap perlu, siklus pertama dan kedua saling berhubungan. Siklus penelitian tindakan kelas menggunakan prosedur Kemmis dan Mc. Taggart dalam Hopkins ( 1993: 48), Langkah-langkah penelitian dalam setiap siklus dilakukan dalam 4 tahap yaitu (l). Tahap perencanaan, (2). Tahap pelaksanaan, (3). Tahap observasi, (4). Tahap refleksi.

Prosedur penelitian dari setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Siklus penelitian tindakan kelas (Kemmis dan MC. Taggart

SIKLUS 1

RENCANA 1

TINDAKAN 1

OBSERVASI 1

ANALISA REFLEKTIF

SIKLUS 2

RENCANA 2

TINDAKAN 2

OBSERVASI 2

PERBAIKAN RENCANA 2 REFLEKTIF


(40)

Siklus 1.

1. Tahap Perencanaam

a) Membuat skenario pembelajaran atau rencana pembelajaran. b) Membuat lembar observasi dan lembar kerja siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran.

c) Menyiapkan soal-soal untuk melaksanakan latihan.

2. Tahap Pelaksanaan.

Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario pembelajaran yaitu melalui pembelajaran STAD dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Membentuk kelompok kecil

b) Memberikan motivasi belajar pada siswa melalui gambaran-gambaran atau pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran.

c) Melaksanakan kegiatan inti, siswa mengadakan observasi dan pengamatan dengan menyelidiki Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat.

d) Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari hasil penemuannya tentang Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat.

e) Guru sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan pada setiap kelompok belajar dalam melaksanakan tugasnya.


(41)

Siklus 2

Materi pokok yang akan diberikan pada siklus ke 2 adalah pelaksanaan tindakan yang dilakukan sama seperti pada siklus 1 hanya pada siklus ke 2 guru tidak lagi menjelaskan secara rinci, guru hanya memberikan arahan dan berperan sebagai fasilitator. Pada siklus 2, guru masih membantu siswa.

3. Tahap Observasi

Pelaksanakan observasi dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi dijadikan sebagai bahan perencanaan untuk pembelajaran berikutnya.

4. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan alat lembar observasi selama proses pembelajaran untuk memperoleh data kualitatif dengan lembar kerja tes yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran yang terbentuk data kuantitatif.

5. Tahap Refleksi

Setelah pembelajaran dan evaluasi dilaksanakan maka hasil yang diperoleh pada tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkan dan dianalisis. Hasil dari analisis ini kemudian dijadikan bahan untuk merefleksikan tindakan dan digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus berikutnya.


(42)

3.5. Sumber Data

1. Data kualitatif adalah data yang diperoleh selama proses pembelajaran melalui observasi pengamatan.

2. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

3.6. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Aktifitas Siswa

Data aktivtas siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data siswa dilakukan pengamatan, lembar observasi, aktivitas siswa terhadap pembelajaran melalui kerja kelompok.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah :

a. Lembar observasi aktifitas siswa selama pembelajaran b. Lembar soal tes evaluasi hasil belajar siswa

c. Lembar observasi untuk melihat tindakan guru atau peneliti pada saat proses pembelajaran

3.7. Metode Analisis Data

1. Data Kualitatif

Data ini diambil pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas siswa yang dimunculkan dari perilaku siswa yang diamati selama pembelajaran. Data aktivitas siswa kelas yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut. :


(43)

% Aktivitas Siswa = x 100%

(Metode Statistika Menurut Sudjana tahun 2005).

2. Data Kumulatif

Data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi belajar yang di berikan pada akhir siklus. Kemudian data dianalisis dengan tehnik presentase untuk menentukan konsep-konsep siswa mengenai PKn kemudian data ditabulasikan dengan menggunkaan rumus :

Nilai rata-rata X = Keterangan

X : Nilai rata-rata kelas

 : Jumlah nilai seluruh kelas N : Jumlah yang mengikuti tes

(Metode Statistika Menurut Sudjana tahun 2005).

3.8. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas adalah diharapkan mengalami peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran PKn siswa Kelas IV SDN 1 Bulurejo Pringsewu dan apabila siswa telah dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65.


(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data, analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bulurejo semester II tahun pelajaran 2011/2012. Secara deskripsi diperoleh halhal sebagai berikut :

• Pola belajar siswa selama proses pembelajaran siswa cenderung aktif, kreatif dan lebih tertarik dengan materi pembelajaran.

• Dengan cara siswa dilibatkan langsung dalam penemuan konsep pelajaran, dapat membangkitkan minat belajar siswa.

• Aktivitas dan hasil belajar dalam kegiatan pembelajaran meningkat.

5.2 Saran

1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai suatu alternative dalam mata pelajaran PKn untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pelajaran PKn maupun mata pelajaran lainnya. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD guru harus benar – benar memahami langkah – langkahnya, dan dapat

mengelola waktu seoptimal mungkin. Peran guru sebagai fasilitator menjadi sangat penting.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar Pendidikan KewarganegaraanSekolah Dasar dan Madrah

Ibtidaiyah.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2000 Dalam Teori Belajar dan Pembelajaran. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2010.

Hopkins. David 1993.A. Teacher Guideto Classroom Reseach.Open University Press.

Kemmis dan Taggart dalam Suharsimi Arikunto, 2006.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. 2001.Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara.

Poerwadinata. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PN Balai Pustaka, Jakarta. Balai Pusdik.

Riswanti Rini. 2010.Belajar dan Pembelajaran. FKIP Universitas Lampung. Sardiman, A.M. 2001.Intetaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Slavin, R.E. 1995.Educational Psycology: Boston : A. Viacom. Campany. Sudjana, 2005.Metode Statistika. Tarsito. Bandung .

Sunyono. 2010.Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Universitas Lampung. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Suyanto, 1997.Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK). Pengenalan Tindakan Kelas. Yogyakarta. Dirjen Dikti.

Tim Pengembang MKDK-IKIP Semarang, 1996.Psikologi Belajar. Semarang : IKIP Semarang Press.

Udin. S. Winata Putra, dkk. 2008.Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka.


(1)

✄ ☎ Siklus 1.

1. Tahap Perencanaam

a) Membuat skenario pembelajaran atau rencana pembelajaran. b) Membuat lembar observasi dan lembar kerja siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran.

c) Menyiapkan soal-soal untuk melaksanakan latihan.

2. Tahap Pelaksanaan.

Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario pembelajaran yaitu melalui pembelajaran STAD dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Membentuk kelompok kecil

b) Memberikan motivasi belajar pada siswa melalui gambaran-gambaran atau pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran.

c) Melaksanakan kegiatan inti, siswa mengadakan observasi dan pengamatan dengan menyelidiki Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat.

d) Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari hasil penemuannya tentang Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat.

e) Guru sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan pada setiap kelompok belajar dalam melaksanakan tugasnya.

f) Siswa bersama guru membuat kesimpulan yang diperoleh selama pengamatan tentang Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat.


(2)

Siklus 2

Materi pokok yang akan diberikan pada siklus ke 2 adalah pelaksanaan tindakan yang dilakukan sama seperti pada siklus 1 hanya pada siklus ke 2 guru tidak lagi menjelaskan secara rinci, guru hanya memberikan arahan dan berperan sebagai fasilitator. Pada siklus 2, guru masih membantu siswa. 3. Tahap Observasi

Pelaksanakan observasi dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi dijadikan sebagai bahan perencanaan untuk pembelajaran berikutnya.

4. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan alat lembar observasi selama proses pembelajaran untuk memperoleh data kualitatif dengan lembar kerja tes yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran yang terbentuk data kuantitatif.

5. Tahap Refleksi

Setelah pembelajaran dan evaluasi dilaksanakan maka hasil yang diperoleh pada tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkan dan dianalisis. Hasil dari analisis ini kemudian dijadikan bahan untuk merefleksikan tindakan dan digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus berikutnya.


(3)

✞6 3.5. Sumber Data

1. Data kualitatif adalah data yang diperoleh selama proses pembelajaran melalui observasi pengamatan.

2. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

3.6. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Aktifitas Siswa

Data aktivtas siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data siswa dilakukan pengamatan, lembar observasi, aktivitas siswa terhadap pembelajaran melalui kerja kelompok.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah :

a. Lembar observasi aktifitas siswa selama pembelajaran b. Lembar soal tes evaluasi hasil belajar siswa

c. Lembar observasi untuk melihat tindakan guru atau peneliti pada saat proses pembelajaran

3.7. Metode Analisis Data 1. Data Kualitatif

Data ini diambil pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas siswa yang dimunculkan dari perilaku siswa yang diamati selama pembelajaran. Data aktivitas siswa kelas yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut. :


(4)

% Aktivitas Siswa = x 100% (Metode Statistika Menurut Sudjana tahun 2005).

2. Data Kumulatif

Data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi belajar yang di berikan pada akhir siklus. Kemudian data dianalisis dengan tehnik presentase untuk menentukan konsep-konsep siswa mengenai PKn kemudian data ditabulasikan dengan menggunkaan rumus :

Nilai rata-rata X = Keterangan

X : Nilai rata-rata kelas  : Jumlah nilai seluruh kelas N : Jumlah yang mengikuti tes

(Metode Statistika Menurut Sudjana tahun 2005).

3.8. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas adalah diharapkan mengalami peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran PKn siswa Kelas IV SDN 1 Bulurejo Pringsewu dan apabila siswa telah dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65.


(5)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data, analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bulurejo semester II tahun pelajaran 2011/2012. Secara deskripsi diperoleh halhal sebagai berikut :

• Pola belajar siswa selama proses pembelajaran siswa cenderung aktif, kreatif dan lebih tertarik dengan materi pembelajaran.

• Dengan cara siswa dilibatkan langsung dalam penemuan konsep pelajaran, dapat membangkitkan minat belajar siswa.

• Aktivitas dan hasil belajar dalam kegiatan pembelajaran meningkat.

5.2 Saran

1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai suatu alternative dalam mata pelajaran PKn untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pelajaran PKn maupun mata pelajaran lainnya. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD guru harus benar – benar memahami langkah – langkahnya, dan dapat mengelola waktu seoptimal mungkin. Peran guru sebagai fasilitator menjadi sangat penting.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan KewarganegaraanSekolah Dasar dan Madrah

Ibtidaiyah.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2000 Dalam Teori Belajar dan Pembelajaran. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2010.

Hopkins. David 1993.A. Teacher Guideto Classroom Reseach.Open University Press.

Kemmis dan Taggart dalam Suharsimi Arikunto, 2006.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. 2001.Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara.

Poerwadinata. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PN Balai Pustaka, Jakarta. Balai Pusdik.

Riswanti Rini. 2010.Belajar dan Pembelajaran. FKIP Universitas Lampung. Sardiman, A.M. 2001.Intetaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Slavin, R.E. 1995.Educational Psycology: Boston : A. Viacom. Campany. Sudjana, 2005.Metode Statistika. Tarsito. Bandung .

Sunyono. 2010.Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Universitas Lampung. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Suyanto, 1997.Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK). Pengenalan Tindakan Kelas. Yogyakarta. Dirjen Dikti.

Tim Pengembang MKDK-IKIP Semarang, 1996.Psikologi Belajar. Semarang : IKIP Semarang Press.

Udin. S. Winata Putra, dkk. 2008.Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS V SDN 2 TULUNGAGUNG PRINGSEWU

0 10 51

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Stad (Student Teams Achievement Division) Pada Siswa Kelas V SDN Kedumul

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS IV SDN BAKARAN KULON 01 Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Melalui Strategi STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Siswa

0 2 14