Pengelompokan Eksposur dalam Band Penghitungan Expected Loss, Unexpected Loss, dan Economic

adalah nol. Dalam analisis ini digunakan metode CreditRisk+ Portofolio untuk mengukur potensi kerugian dari risiko kredit yang terjadi di bulan Desember 2007. Metode ini mengukur potensi kerugian yang akan dihadapi BRI Unit Ciampea pada satu bulan berikutnya, sehingga data yang digunakan adalah data yang terangkum di bulan November 2007. Penghitungan potensi kerugian ini menggunakan program komputer Visual Basic 6.0 . Dengan bantuan program komputer ini, penghitungan menjadi lebih mudah dan cepat. Data-data yang di input langsumg terproses secara otomatis sehingga lebih efisien. Selain itu, dapat dilakukan simulasi- simulasi dengan mengubah parameter-parameter yang ada. Dalam program komputer Visual Basic 6.0 ini terdapat beberapa aplikasi mulai dari input data, pengelompokan band dan kelas, penghitungan expected loss, unexpected loss , dan economic capital, serta aplikasi dari uji validitas sesuai dengan tahapan dari metode CreditRisk+ Portofolio.

1.3.1. Pengelompokan Eksposur dalam Band

Nilai eksposur diperoleh dari baki debet atau kredit outstanding debitur. Dari 824 debitur Kupedes BRI Unit Ciampea yang terangkum di bulan November 2007 terdapat 824 eksposur. Total nilai eksposur yang terangkum di bulan November adalah Rp 5.401.320.442,00. Nilai eksposur terkecil yaitu Rp 166.300,00 dan nilai eksposur terbesar yaitu Rp 52.450.000,00. Persentase eksposur terhadap total kredit mencapai 61,41 persen yang berarti 61,41 persen dari total kredit yang disalurkan oleh BRI Unit Ciampea berpotensi menimbulkan kerugian. Hal ini menunjukkan bahwa BRI Unit Ciampea menghadapi risiko kredit yang tinggi. Eksposur ini kemudian dibagi dalam band. Nilai band masing- masing diasumsikan sebesar Rp 100.000,00, Rp 250.000,00, Rp 500.000,00, Rp 1.000.000,00, dan Rp 5.000.000,00. Masing- masing band diasumsikan terdapat sepuluh kelas, dari kelas satu sampai kelas sepuluh. Setiap eksposur mengandung probability of default berdasarkan kolektibilitas masing-masing debitur. Kolektibilitas debitur ini didasarkan pada kemampuan debitur dalam membayar angsuran. Gambar 12. Penentuan band dan probability of default eksposur hasil pengolahan dengan Visual Basic 6.0 Berdasarkan SK BI No. 31KEPDIR tanggal 12 Desember 1998, terhitung mulai Laporan Keuangan Posisi bulan Juli 2002, seluruh bank harus menetapkan kualitas aktiva produktif berdasarkan penilaian kemampuan membayar. Melalui SE KPBRI Nose: S. 18- DIRMKR072002 tanggal 9 Juli 2002, BRI berdasarkan pertimbangan karakter debitur Kupedes, maka penetapan kolektibilitas adalah satu sampai lima. Masing- masing kolektibilitas mempunyai probability of default sebagai berikut: Kolektibillitas 1, maka probability of default : 1 Kolektibillitas 2, maka probability of default : 5 Kolektibillitas 3, maka probability of default : 15 Kolektibillitas 4, maka probability of default : 50 Kolektibillitas 5, maka probability of default : 100

1.3.2. Penghitungan Expected Loss, Unexpected Loss, dan Economic

Capital Expected Loss EL merupakan potensi kerugian yang dapat diperkirakan selama kurun waktu tertentu. Unexpected loss UL merupakan sejumlah kerugian yang tidak diperkirakan terjadi atau kerugian maksimum pada tingkat keyakinan tertentu. Jika data yang digunakan adalah data dalam jangka waktu yang pendek, maka sebaiknya dalam penghitungan unexpected loss menggunakan tingkat keyakinan 95 sampai 99 persen Jorion, 2002. Penghitungan unexpected loss dalam penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dan 99 persen. Economic capital EC merupakan modal yang harus dimiliki perusahaan untuk menutup kerugian maksimum yang disebabkan oleh gagal bayar debitur pada portofolio kredit. Modal ini diperoleh dari selisih nilai unexpected loss dan expected loss. Penghitungan EC ini diperlukan sebagai ukuran risiko yang harus ditanggung oleh BRI Unit Ciampea dari kerugian macet yang tidak terduga. 1. Band Rp 100.000,00 Pada band Rp 100.000,00 terdapat eksposur sebesar Rp 32.878.600,00 dengan 48 debitur. Pada band ini dihasilkan EL sebesar Rp 1.553.108,15, UL dengan tingkat keyakinan 95 persen sebesar Rp 6.200.000,00, dan UL dengan tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 33.300.000,00. Untuk itu, EC yang harus disediakan pada band Rp 100.000,00 pada tingkat keyakinan 95 persen adalah sebesar Rp 4.646.891,85 dan pada tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 31.746.891,85. Gambar 13. Nilai EL, UL, dan EC pada band Rp 100.000,00 Hasil pengolahan dengan Visual Basic 6.0 2. Band Rp 250.000,00 Pada band Rp 250.000,00 terdapat eksposur sebesar Rp 258.026.004,00 dengan 148 debitur. Pada band ini dihasilkan EL sebesar Rp 21.749.011,84, UL dengan tingkat keyakinan 95 persen sebesar Rp 49.000.000,00, dan UL dengan tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 113.000.000,00. Untuk itu, EC atau modal yang harus dicadangkan untuk menutupi potensi kerugian maksimum akibat risiko kredit pada band Rp 250.000,00 dengan tingkat keyakinan 95 persen adalah sebesar Rp 27.250.988,16 dan pada tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 91.250.988,16. Gambar 14. Nilai EL, UL, dan EC pada band Rp 250.000,00 hasil pengolahan dengan Visual Basic 6.0 3. Band Rp 500.000,00 Pada band Rp 500.000,00 terdapat eksposur sebesar Rp 1.002.172.946,00 dengan 260 debitur. Pada band ini dihasilkan EL sebesar Rp 58.171.235,56, UL dengan tingkat keyakinan 95 persen sebesar Rp 125.000.000,00, dan UL dengan tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 369.500.000,00. Untuk itu, EC atau modal yang harus dicadangkan untuk menutupi potensi kerugian maksimum akibat risiko kredit pada band Rp 500.000,00 dengan tingkat keyakinan 95 persen adalah sebesar Rp 66.828.764,44 dan pada tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 311.328.764,44. Gambar 15. Nilai EL, UL, dan EC pada band Rp 500.000,00 hasil pengolahan dengan Visual Basic 6.0 4. Band Rp 1.000.000,00 Pada band Rp 1.000.000,00 terdapat eksposur sebesar Rp 1.715.867.611,00 dengan 234 debitur. Pada band ini dihasilkan EL sebesar Rp 57.133.189,26, UL dengan tingkat keyakinan 95 persen sebesar Rp 146.000.000,00, dan UL dengan tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 573.000.000,00. Untuk itu, EC yang harus disediakan pada band Rp 1.000.000,00 pada tingkat keyakinan 95 persen adalah sebesar Rp 88.866.810,74 dan pada tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 515.866.810,74. Gambar 16. Nilai EL, UL, dan EC pada band Rp 1.000.000,00 hasil pengolahan dengan Visual Basic 6.0 5. Band Rp 5.000.000,00 Pada band Rp 5.000.000,00 terdapat eksposur sebesar Rp 2.392.375.281,00 dengan 136 debitur. Pada band ini dihasilkan EL sebesar Rp 55.492.046,81, UL dengan tingkat keyakinan 95 persen sebesar Rp 155.000.000,00, dan UL dengan tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 2.815.000.000,00. Untuk itu, EC yang harus disediakan pada band Rp 5.000.000,00 pada tingkat keyakinan 95 persen adalah sebesar Rp 99.507.953,15 dan pada tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 2.759.507.953,19. UL pada band ini dengan tingkat keyakinan 99 persen melebihi eksposur atau risiko yang ada, sehingga UL dan EC pada tingkat keyakinan ini tidak berlaku. Gambar 17. Nilai EL, UL, dan EC pada band Rp 5.000.000,00 hasil pengolahan dengan Visual Basic 6.0 Penghitungan nilai EL pada masing-masing band di atas, menghasilkan nilai EL seluruh eksposur sebesar Rp 194.098.591,62 atau 3,6 persen dari total eksposur yang bernilai Rp 5.401.320.442,00. Hal ini berarti total potensi kerugian yang diperkirakan untuk bulan Desember 2007 mencapai Rp 194.098.591,62. Nilai UL seluruh eksposur dengan tingkat keyakinan 95 persen sebesar Rp 481.200.000,00 8,9 persen dari total eksposur, yang berarti potensi kerugian yang tidak dapat diperkirakan atau kerugian maksimum pada tingkat keyakinan ini mencapai Rp 481.200.000,00, sedangkan UL seluruh eksposur pada tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 3.903.800.000,00 72,3 persen dari total eksposur. Untuk itu, total EC yang harus disediakan untuk menutupi kerugian maksimum pada bulan Desember 2007 dengan tingkat keyakinan 95 persen sebesar Rp 287.101.408,38 dan dengan tingkat keyakinan 99 persen sebesar Rp 3.709.701.408,38. EC tersebut dapat diperoleh bank dari modal bank yang sengaja disisakan untuk mengantisipasi kerugian yang terjadi atau dari pendapatan kegiatan perkreditan sebagai antisipasi dari kerugian akibat risiko kredit yang ditanggung terhadap kejadian yang tidak terduga yang mengakibatkan peningkatan debitur yang gagal bayar. Gambar 18. Nilai EL, UL, dan EC total hasil pengolahan dengan Visual Basic 6.0 Dari hasil penghitungan, diketahui bahwa pada band Rp 500.000,00 , band Rp 1.000.000,00 , dan band Rp 5.000.000,00 memiliki expected loss dan unexpected loss yang besar. Hal ini terjadi karena pada kelas-kelas tersebut memiliki tingkat eksposur dan kemungkinan gagal bayar yang tinggi dari debitur. Oleh karena itu, BRI Unit Ciampea perlu memberikan perhatian khusus terhadap ketiga band tersebut karena memiliki tingkat risiko kerugian kredit yang tinggi, yaitu dengan melakukan analisis kredit yang lebih mendalam, serta pembinaan dan pengawasan yang ketat secara berkelanjutan. Selama ini, BRI Unit Ciampea menutupi expected loss pada satu bulan berikutnya melalui pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP berdasarkan kebijakan dari Bank Indonesia. Nilai PPAP ini dihitung pada akhir bulan berdasarkan kolektibilitas dan kredit outstanding setiap debitur. Jika cadangan yang disisakan ini tidak bisa menutupi kerugian yang terjadi di bulan tersebut, maka secara otomatis kerugian yang tidak tertutupi akan mengurangi modal bank. Jadi secara perhitungan ekonomi, jika penghitungan PPAP ini tidak sesuai atau menyimpang jauh dengan kerugian real yang terjadi maka akan menimbulkan kerugian bagi bank. Untuk itu bank perlu menyisihkan modalnya dalam bentuk economic capital untuk menutupi kerugian yang tidak diperkirakan terjadi guna menjaga nilai capital adequacy ratio CAR sehingga tingkat kesehatan bank tetap terjaga dan bank dapat meminimalisir kerugian.

1.3.3. Uji Validitas dengan Backtesting