29
5. Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi di definisikan sebagai persentase perubahan produksi sebagai respon atas persentase perubahan input. Bentuk
persamaannya sebagai berikut
Ep = ∆ Y Y atau ∆ Y . X
∆ X X ∆ X Y
Karena
∆ Y ∆ X merupakan marginal product maka besarnya E tergantung ∆ Y ∆ X.
Pada siatuasi
∆ Y ∆ X 1 maka terjadi tambahan produk yang semakin
menaik Pada siatuasi
∆ Y ∆ X =1 maka terjadi tambahan produk yang konstan.
Pada siatuasi
∆ Y ∆ X = 1 sampai dengan 0 maka terjadi tambahan produk
yang semakin menurun. Pada siatuasi
∆ Y ∆ X 0 maka terjadi penurunan produk Demikian halnya pada kondisi Ep 1 maka termasuk region I,
1 Ep 0 region II dan Ep 0 region III.
6. Bagan Wilayah dari Hubungan Faktor Produksi
Pada umumnya dalam hubungan faktor produksi dapat dibagi dalam 3 region. Pembagian region ini cukup penting dalam penentuan keputusan
karena dapat membagi atau menentukan dimana penggunaan input dikatakan efisien atau rasional dan pada region mana penggunaan input tidak
rasional.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
30
Dengan memperhatikan Gambar 5 dapat dilihat bahwa pada region I dan region III dikatakan region yang irrasional . Pada region 1 dikatakan
irrational karena penggunaan input masih rendah dan juga outputnya masih rendah . Sebagai akibatnya kegiatan usaha tersebut tidak ekonomis. Pada
kondisi ini sebetulnya penggunaan input masih bisa ditingkatkan sampai dengan average product mencapai titik maksimum yaitu pada perbatasan
antara region I dan region II. Pada region III juga dikatakan irrasional karena dengan penggunaan
ataupun penambahan input, total output TP yang diperoleh justru semakin menurun bahkan marginal product MP negatif atau lebih kecil dari null.
Dengan kondisi ini maka perlu adanya pengaturan kembali, pada penggunaan input berapa bisa dicapai penambahan output MP yang tetap
positip atau Total product yang terus meningkat. Kondisi bisa dicapai pada region II dimana region lebih dikenal dengan region rasional. Artinya pada
region ini dapat dikatakan region yang ekonomis, karena dengan pengaturan tertentu bisa dicapai product ataupun profit maximum.
7. Dampak Perubahan Teknologi Terhadap Fungsi Produksi