Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM SI REGULER MEDAN

SKRIPSI

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG

TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA OLEH

ERISA A MARPAUNG 070503108

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: ”Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Pada perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 1 April 2011 Yang membuat pernyataan

(Erisa A Marpaung) NIM: 070503108


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatNYA penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skrispi ini berjudul : ”Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Pada perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” . Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi, Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan bantuan selama proses penyusunan skrispi ini yakni kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi S-1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skrispi ini dan sekaligus sebagai motivator dan pemberi semangat kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs Rustam, MSi, Ak selaku dosen pembanding I dan Bapak Drs. Sucipto, M.M., Ak selaku dosen pembanding II yang telah memberikan


(4)

arahan, kritikan bagi penulis untuk menyempurnakan dan menyelesaikan skripsi ini.

5. Orangtua penulis, Ayahanda W. Marpaung dan Ibunda R.Simanjuntak yang telah menjadi motivator sehingga penulis tetap bersemangat mengerjakan skripsi ini. Terimakasih buat doa dan dukungan baik moral dan materi bagi penulis.

6. Saudara penulis Hendra Marpaung, Masnytha Marpaung, Masnur Marpaung dan Paskah Marpaung yang selalu membantu dan memberikan dukungan, semangat maupun doa bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sadar bahwa skrispi ini belum sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan karya ilmiah kedepan. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 1 April 2011 Penulis,

(Erisa A Marpaung) NIM: 070503108


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris dari pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan maupun parsial pada periode tahun 2007 sampai 2009. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity dan return on investment, sementara return saham sebagai variabel dependen.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive

sampling dan diperoleh 15 perusahaan sampel yang menjadi objek penelitian dengan 45 unit analisis. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan melalui website

metode kuantitatif dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio keuangan yang terdiri dari rasio

debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity dan

return on investment tidak berpengaruh secara simultan terhadap return

saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara parsial baik debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity dan return on investment juga tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata-Kata Kunci: Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Earning Per Share, Return On Equity, Return On Investment, dan


(6)

ABSTRACT

The purposes of this research is to find out empirical evidence of influence of cash flow information and profitability ratio to the stock price of Real Estate and Property company listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2009. This research use debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity and return on investment as independent variable and return of common stock as dependent variable.

Sampling method that used is purposive sampling and there are 15 sample companies that will be research objects with 45 unit analysis. Data that used in this research is financial statement from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses are tested using multiple regressions.

The research results that debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity and return on investment do not have simultaneous influence to return of common stock. In partial, debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity and return on investment do not have simultaneous influence to return of common stock to the go public’s property and real estate.

Keyword: Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Earning Per Share, Return On Equity, Return On Investment, and Returnof Common Stock


(7)

DAFTAR ISI SKRIPSI

PERNYATAAN ... i

KATAPENGANTAR ... i

ABSTRAK ...v

ABSTRACT...vi

DAFTARISI...vi

DAFTARGAMBAR...ix

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Rumusan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitia...7

D. Manfaat Penelitian...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis...8

1. Pasar Modal...8

2. Laporan Keuangan...10

3. Kinerja Keuangan...12

a. Pengukuran Kinerja Keuangan...12


(8)

4. Saham ...18

5. Harga Saham...20

6. Return Saham...21

7. Signalling Theory...22

B. Tinjauan Peneliti Terdahulu...24

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian………..27

1. Kerangka Konseptual……….27

2. Hipótesis Penelitian………29

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ...30

B. Jenis dan Sumber Data...30

C. Populasi dan Sampel Penelitian...31

D. Metode Pengumpulan Data...32

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel………..32

F. Metode Analisis Data………..34

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Desain Penelitian ...41

B. Analisis Hasil Penelitian...41

1. Analisis Statistik Deskriptif...41


(9)

3. Analisis Regresi...50

C. Pembahasan Hasil Penelitian...57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...65

B. Keterbatasan...67

C. Saran...67

DAFTAR PUSTAKA ...69 ..


(10)

DAFTAR GAMBAR Nomor Judul

Gambar 2.1 KerangkaKonseptual...27

Gambar 4.1 Histogram...45

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot...46


(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu...26

Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel...33

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif variabel-Variabel Selama Tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 ………..42

Tabel 4.2 Uji Normalitas Variabel Penelitian………45

Tabel 4.3 Uji Multikolonieritas Variabel Penelitian………..47

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Variabel Penelitian……….50

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi………51

Tabel 4.6 Koefisien Determinasi………...53

Tabel 4.7 Hasil Uji t………..54


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Judul

Halaman

Lampiran i Daftar Pemilihan Sampel ... 71

Lampiran ii Daftar Sampel Perusahaan Real Estate dan Properti ... 72

Lampiran iii Data Variabel Penelitian tahun 2007 ... 73

Lampiran iv Data Variabel Penelitian tahun 2008 ... 74

Lampiran v Data Variabel Penelitian tahun 2009 ... 75

Lampiran vi Statistik deskriptif ... 76

Lampiran vii Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 76

Lampiran viii Koefisien determinasi ... 79

Lampiran ix Hasil Pengujian Hipotesis ... 79


(13)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris dari pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan maupun parsial pada periode tahun 2007 sampai 2009. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity dan return on investment, sementara return saham sebagai variabel dependen.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive

sampling dan diperoleh 15 perusahaan sampel yang menjadi objek penelitian dengan 45 unit analisis. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan melalui website

metode kuantitatif dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio keuangan yang terdiri dari rasio

debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity dan

return on investment tidak berpengaruh secara simultan terhadap return

saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara parsial baik debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity dan return on investment juga tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata-Kata Kunci: Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Earning Per Share, Return On Equity, Return On Investment, dan


(14)

ABSTRACT

The purposes of this research is to find out empirical evidence of influence of cash flow information and profitability ratio to the stock price of Real Estate and Property company listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2009. This research use debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity and return on investment as independent variable and return of common stock as dependent variable.

Sampling method that used is purposive sampling and there are 15 sample companies that will be research objects with 45 unit analysis. Data that used in this research is financial statement from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses are tested using multiple regressions.

The research results that debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity and return on investment do not have simultaneous influence to return of common stock. In partial, debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on equity and return on investment do not have simultaneous influence to return of common stock to the go public’s property and real estate.

Keyword: Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Earning Per Share, Return On Equity, Return On Investment, and Returnof Common Stock


(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam) dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal juga merupakan bagian dari indikator perekonomian suatu negara. Keberadaan pasar modal diharapkan dapat menjadi alternatif pendanaan dan investasi bagi masyarakat. Saat ini pasar modal di Indonesia telah menjadi suatu lembaga investasi yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia . Pasar modal menjadi wadah yang alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana guna menjalankan dan mengembangkan usahanya selain melalui lembaga keuangan (perbankan) dan lembaga non keuangan lainnya. Selain itu, pasar modal juga menjadi suatu mata pencarian sampingan atau mata pencarian alternatif bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.

Keuntungan atas investasi saham dapat berupa perubahan harga saham pada suatu periode. Jika harga saham yang dijual lebih tinggi dari harga saham ketika dibeli, maka si pemegang saham akan memperoleh keuntungan yang disebut dengan capital gain. Namun, keuntungan atas investasi saham tidak hanya dari capital gain saja, melainkan dividen juga merupakan salah satu imbal hasil diukur memiliki saham tersebut dalam kurun waktu tertentu sampai


(16)

dinyatkan berhak untuk mendapatkan dividen. Selama kurun waktu tersebut investasi di pasar saham juga memiliki kemungkinan bagi investor untuk menanggung risiko yang akan timbul. Baik capital gain ataupun dividen yang menjadi harapan untuk memperoleh return yang tinngi sama-sama memiliki risiko untuk menanggung kerugian. Oleh karena itu, para investor perlu melakukan analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan yang akan menjadi tempat investasi sahamnya.

Analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan sangat penting untuk dilakukan oleh para investor mengingat risiko dan jumlah dana yang akan diinvestasikan cukup signifikan bagi investor tersebut. Analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan menjadi suatu kewajiban bagi para investor sebelum mereka mengambil keputusan dalam berinvestasi, apakah saham akan dibeli, dijual atau tetap dipertahankan. Analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan informasi dari data keuangan yang ada dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan kumpulan data keuangan historis perusahaan yang dapat diolah untuk memprediksi kinerja dan kondisi dan kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Rasio keuangan menjadi suatu instrumen dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan yang dapat menjadi indikator dalam menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan juga dapat diperbandingkan sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengkuran kinerja


(17)

dan dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai hubungan dalam konteks akuntansi.

Perkembangan perusahaan property dan real estate sangat bergantung pada modal yang diperoleh dari investor. Oleh karena itu, perusahaan property

dan real estate harus dapat menunjukkan kinerja dan kondisi perusahaan yang baik dan selalu bertumbuh atau berkembang, sehinnga investor percaya untuk tetap berinvestasi dan calon investor tertarik untuk menanamkan modalnya. Permintaan akan saham yang semakin tinggi akan menaikkan harga saham. Harga saham meningkat berarti return saham juga mengalami peningkatan. Jika dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, seperi emas, suku bunga deposito, pasar uang, valuta asing, ataupun obligasi, saham masih lebih unggul menghasilkan keuntungan atau return bagi pemiliknya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh PT Finansial Bisnis Informasi (FBI) pada periode 28 Desember 2006, saham masuk sebagai urutan pertama yang menghasilkan

return paling tinggi selama periode 2001-2006 dengan return sebesar 338,47%. Urutan kedua ditempati oleh emas dengan return sebesar 97,51% lalu diikuti oleh pasar uang pada urutan ketiga dengan return sebesar 72,39% dan menempati urutan keempat adalah deposito dengan return sebesar 58,41%. Return saham selama tahun 2006-2008 mencapai 93,37 %. Angka itu jauh di atas imbal hasil dari obligasi, pasar uang, emas, valuta asing, maupun suku bung deposito. Bila suku bunga deposito rata-rata 18,91 % per tahun, dalam tiga tahun instrument itu hanya menghasilkan keuntungan 56,74 %.


(18)

Melonjaknya tingkat keuntungan investasi pada saham itu seiring dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI yang mencapai 211,86 %

Bisnis property dan real esatate adalah bisnis yang dikenal memiliki karakteristik cepat berubah (volatile), persaingan yang ketat, persisten, dan kompleks. Kenaikan harga properti disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap sedangkan demand nya akan selalu bertambah besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, taman hiburan dan lain-lain. Sudah selayaknya apabila perusahaan pengembang mendapatkan keuntungan yang besar dari kenaikan harga properti tersebut, dan dengan keuntungan yang diperoleh maka perusahaan pengembang dapat memperbaiki kinerja keuangannya sehingga dapat menaikkan harga saham. Krisis ekonomi tahun 1998 mengakibatkan banyak perusahaan pengembang mengalami kesulitan karena memiliki hutang yang didominasi oleh dolar Amerika dalam jumlah yang besar, yang telah dipinjamnya pada saat sebelum krisis ekonomi guna membangun properti. Krisis ekonomi menyebabkan bunga kredit melonjak hingga 50% sehingga pengembang mengalami kesulitan untuk membayar cicilan kreditnya (dalam bentuk dolar Amerika). Tunggakan hutang dalam jumlah yang besar, menurunkan kinerja keuangan perusahaan, yang kemudian berdampak pada respon investor di pasar modal sehingga mempengaruhi harga pasar saham.


(19)

Ada beberapa fenomena yang muncul akhir-akhir ini pada bisnis

property dan real estate dilingkungan global maupun regional yang menarik untuk diamati, antara lain: (1) Terjadinya krisis kredit perumahan di Amerika Serikat yang bermula pada pertengahan tahun 2006 tercatat sebagai krisis global paling besar. Dana moneter IMF melansir kerugian global akibat krisis kredit perumahan berisiko tinggi yang mencapai sekitar 945 miliar dolar AS. Krisis global juga mengakibatkan para investor dan kreditor berhati-hati dalam melakukan penanaman modal pada suatu perusahaan demi mengantisipasi resiko yang terjadi (2) Tingginya tingkat pertumbuhan industri property dan

real esatate di Indonesia pasca krisis moneter. Peningkatan ini terutama digerakkan oleh banyaknya pembangunan pusat-pusat perdagangan, hunian mewah serta gedung-gedung perkantoran. (3) Industri property dan real esatate dikenal sebagai bisnis yang memiliki siklus yang cepat berubah, persisten dan kompleks. Gambaran fenomena ini tentunya dapat mempengaruhi tingkat return saham dalam perusahaan property dan real esatate. Pada akhirnya, krisis global tersebut mengimbas ke dunia bisnis properti, yaitu dalam bentuk menurunnya ekspansi kredit dunia perbankan baik di sektor kredit konstruksi dan di sektor kredit kepemilikan rumah/apartemen maupun juga menurunnya daya beli masyarakat.

Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan dan return saham masih menghasilkan berbagai kesimpulan yang beragam. Sonya Krisnawati (2009) menggunakan variabel independen


(20)

earning per share, debt to equity ratio, price earning ratio, return on investment, return on equity dan return saham sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa kelima variabel independen tidak berpengaruh terhadap return saham. Sementara itu secara parsial, earning per share, debt to equity ratio, return on investment memiliki pengaruh terhadap return saham sementara price earning ratio dan return on equity tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Inkonsistensi dalam hasil penelitian juga dapat dilihat dari penelitian Lina (2010) yang menggunakan ROA, ROE, NPM, EPS, PER sebagai variabel independen dan

return saham sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun parsial tidak ada pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, PER terhadap return saham. Uraian beberapa peneliti menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai faktor fundamental yang mempengaruhi return saham masih sangat bervariasi.

Penelitian ini merupakan replikasi dan kelanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh Sonya Krisnawati (2009) dengan judul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Peneliti ingin menguji generalisasi hasil dari penelitian sebelumnya dengan menggunakan periode penelitian yang berbeda. Penelitian terdahulu memakai periode penelitian tahun 2005-2007, sedangkan penelitian ini memakai periode penelitian tahun 2007-2009, sehingga penelitian ini diharapkan peneliti menjadi lebih terbaru. Peneliti melakukan penelitian pada


(21)

sektor perusahaan yang berbeda, dimana peneliti meneliti pada sektor property

dan real estate untuk melihat perbedaan pengaruhnya dengan sektor lain. Peneliti juga mengganti salah satu variable independen dari penelitian Sonya yaitu EPS menjadi NPM. Penggantian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh rasio profitabilitas lainnya, apakah memiliki pengaruh terhadap

return saham. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, maka perumusan masalah dari penelitian ini : Apakah debt to equity ratio, net profit property margin, earning per share, return on investment, return on equity

memiliki pengaruh terhadap return saham perusahaan property dan real estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on investment, return on equity memiliki pengaruh terhadap

return saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial.


(22)

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperluas pola pikir secara ilmiah dalam bidang akuntansi terutama dalam memahami kinerja keuangan dan return saham.

2. bagi Investor, penelitian ini memberikan evaluasi kepada para investor untuk melakukan keputusan investasi serta bermanfaat sebagai bahan

masukan bagi investor.

3. bagi Peneliti Lain, sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian sejenis.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis

1. Pasar Modal

Pasar modal merupakan alternatif investasi yang paling populer saat ini. Hal ini dikarenakan dalam pasar modal, perusahaan emiten dapat memperoleh dana untuk menjalankan aktivitas operasi dan bisnisnya dengan cara menjual saham. Sebaliknya, para calon investor membeli saham dari perusahaan emiten disebabkan kepercayaan mereka terhadap kinerja manajemen perusahaan emiten yang diyakini akan memberikan tingkat keuntungan (return) yang optimal.

Situmorang (2008) menyatakan bahwa secara teoritis pasar modal didefenisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta. Horne (2005:39) mendefinisikan pasar modal sebagai: “Pasar yang berkaitan dengan utang dan instrumen ekuitas (seperti saham dan obligasi) yang relatif berjangka panjang (lebih dari satu tahun)”.

Berdasarkan pengertian tersebut, peran utama dari pasar modal adalah sebagai sarana penghubung antara perusahaan emiten dengan para investor sehingga kedua belah pihak secara bersama dapat menikmati keuntungan yang seimbang. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu Negara


(24)

karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana

(issuer).

Dengan adanya pasar modal, maka pihak yang kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)

sedangkan pihak issuer dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari opersi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan bagi pemilik dana, sesuai dengan karekteristik investasi yang dipilih. Pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas.

Pasar modal terdiri dari pasar primer atau perdana (primary market)

dan pasar sekunder (secondary market). Pasar primer adalah pasar untuk surat – surat berharga yang baru diterbitkan. Dana pada pasar ini berasal dari arus penjualan surat berharga atau sekuritas (security) baru dari pembeli sekuritas (investor) kepada perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut (emiten). Pasar sekunder adalah pasar perdagangan surat berharga yang sudah ada


(25)

(sekuritas lama) di bursa efek. Uang yang mengalir dari transaksi ini tidak lagi mengalir ke perusahaan penerbit efek tetapi hanya mengalir dari pemegang sekuritas yang satu kepada pemegang sekuritas yang lain.

2. Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif dimana informasi-informasi yang disajikan di dalamnya merupakan sumber utama informasi keuangan yang disampaikan oleh manajemen kepada pihak-pihak di luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Laporan ini dipergunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder), yang memerlukan informasi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang bersifat ekonomi.

Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti :

a) Neraca

b) Laporan Laba Rugi

c) Laporan Perubahan Ekuitas d) Laporan Arus Kas

e) Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang mengungkap lebih banyak informasi akan semakin bermanfaat. Tetapi biaya atas penyajian informasi tersebut juga akan


(26)

semakin tinggi. Semakin besar suatu usaha bisnis, akan semakin mendorong perlunya informasi akuntansi, baik sebagai dasar pertanggungjawaban ataupun sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi.

Menurut PSAK No. 1 tahun 2002, tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi :

a) Aktiva

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

b) Kewajiban

Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. c) Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.


(27)

d) Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian

Pendapatan adalah aliran masuk atau pertambahan aktiva suatu perusahaan atau penyelesaian atas hutang dari penyerahan atau produksi barang, sedangkan beban adalah aliran keluar atau penggunaan aktiva atau terjadinya utang penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan utama suatu perusahaan (FASB dalam SFAC No.6, 1985)

e) Arus Kas

Arus kas adalah aliran kas masuk maupun aliran kas keluar yang disebabkan oleh proses produksi maupun proses jual beli. Informasi tersebut di atas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pasa masa depan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas dan dalam laporan perubahan ekuitas memberikan informasi nilai tingkat pengembalian terhadap ekuitas yang diharapkan tinggi oleh investor.

3. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan dapat diartikan sebagai prestasi yang telah diwujudkan melalui kerja yang telah dilakukan secara maksimal yang dituangkan dalam suatu laporan laba rugi, neraca dan laporan perubahan modal


(28)

yang dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan pada periode tertentu ( Darmadji, 2001).

a. Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengertian pengukuran kinerja menurut Munawir (1997) adalah analisis data dan pengendalian atas kegiatan operasional perusahaan. Informasi mengenai kinerja perusahaan dapat digunakan bagi para investor untuk melihat apakah investasi di perusahaan tersebut akan dipertahankan atau mencari alternative lain. Selain itu, pengukuran kinerja juga dilakukan oleh perusahaan untuk memperlihatkan kepada pemegang saham, pelanggan maupun masyarakat bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik.

Pengukuran kinerja dapat didefenisikan sebagai suatu usaha yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi. Pengukuran kinerja dapat juga diartikan sebagai suatu penilaian yang dilakukan secara sistematis, mandiri, objektif dan berorientasi ke masa depan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu bentuk evaluasi atas aktivitas perusahaan yang telah dilakukan selama periode tertentu.

Pengukuran kinerja perusahaan meliputi proses perencanaan, pengendalian, dan proses transaksi bagi kalangan perusahaan sekuritas, manajer keuangan, eksekutif, perusahaan, pemilik, pelaku bursa, kreditur, dan stakeholder lainnya. Pengukuran kinerja perusahaan akan digunakan oleh


(29)

stakeholders sebagai suatu dasar pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kepentingan mereka di perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan menjadi dasar dari pendekatan fundamental dalam analisis investasi karana harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan.

b. Analisis Rasio Keuangan

Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental. Analisis kinerja keuangan berguna bagi investor maupun calon investor agar dapat menilai apakah manajer dapat merencanakan dan mengimplementasikan setiap tindakan secara konsisten dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Melalui rasio keuangan tersebut, pemakai informasi keuangan akan dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan, posisi keuangan, maupun kinerja ekonomis perusahaan di masa depan (Lina Surya 2010 : 9)

Kashmir (2008) membagi rasio keuangan menjadi enam kelompok. Pembagian rasio keuangan tersebut arena terdapat perbedaan tujuan dan harapan yang ingin dicapai oleh pihak internal dengan pihak manajemen. Enam kelompok rasio keuangan tersebut adalah:

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik


(30)

kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Dua jenis rasio leverage yang sering digunakan adalah: rasio hutang terhadap total aktiva (debt to total asset), dan rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio).

b. Rasio Leverage (leverage Ratio)

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri.

c. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, sediaan, penagihan piutang, dan lainnya) atau resiko untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran dengan rasio ini akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien atau sebaliknya dalam mengelola aset yang dimilikinya. Beberapa jenis rasio aktivitas yang sering dipakai adalah : receivable turn over, inventory turnover, days of inventory, assets turn over, working capital turn over.


(31)

d. Rasio Profitabilitas ( Profitability Ratio)

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaandalam mencari keuntungan. Rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan tingginya kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah:

net profit margin (profit margin on sales), return on investment, return on equity, laba per saham (earning per share). Menurut Kasmir (2008:198) manfaat dari rasio profitabilitas ini adalah:

a. mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode,

b. mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang,

c. mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu,

d. mengetahui besarnya laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri,

e. mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

e. Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Dalam rasio pertumbuhan yang dianalisis adalah pertumbuhan penjualan, laba bersih, pendapatan per saham dan dividen per saham.


(32)

f) Rasio Penilaian

Rasio penilaian yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasi seperti: rasio harga saham terhadap pendapatan dan rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku.

Berdasarkan pembagian rasio-rasio keuangan di atas, peneliti menggunakan rasio profitabilitas dan rasio leverage untuk mengetahui pengaruhnya terhadap return saham. Adapun rasio-rasio itu antara lain :

a. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rumus untuk mencari debt to equity ratio adalah:

Debt to Equity Ratio =

Total liabilities

x 100% Shareholder equity

b. Net Profit Margin

Profit marjin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) pada periode tertentu.


(33)

Net Profit Margin =

Laba bersih sesudah pajak

x 100% Penjualan

c. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common Stock)

Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rumus untuk mencari laba per lembar saham biasa adalah sebagai berikut:

Laba saham biasa EPS =

Saham biasa yang beredar

d. Return on Investment (ROI)

ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil atau (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus untuk mencari ROI dapat digunakan sebagai berikut:

Earning After Interest and Tax ROI =

Total Assets

e. Return on Equity (ROE)

ROE merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi perusahaan


(34)

semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari ROE dapat digunakan sebagai berikut:

Earning After Interst and Tax ROE =

Equity

4. Saham

Menurut Dharmadji (2001), saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilkik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharaga tersebut. Saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan, sehingga para pemegang saham berhak menentukan arah kebijaksanaan perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas dengan manfaat yang dapat diperoleh oleh para investor, antara lain berupa:

a. dividen, yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham

b. capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya


(35)

c. manfaat non finansial antara lain berupa konsekuensi atas kepemilikan saham berupa kekuasaan, kebanggaan, dan khususnya hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan

Di dalam praktek ada beberapa jenis saham yang dikenal, antara lain: a. saham atas unjuk (bearer stock) adalah saham yang tidak ditulis nama

pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari sau investor ke investor lainnya. Pemegang saham atas unjuk secara hukum dianggap sebagai pemilik dan berhak ikut hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

b. saham atas nama (registered stocks) adalah saham yang ditulis dengan jelas nama pemiliknya dan cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu yakni dengan dokumen peralihan dan nama pemiliknya dibuat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar pemegang saham c. saham biasa (common stock) adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa

pemegang saham biasa tersbut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Saham biasa menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan jika perusahaan dilikuidasi. Saham ini biasanya mempunyai harga nominal yang ditetapkan oleh emiten, yang disebut nilai pari, yang berbeda dengan harga perdana atau harga sebelum saham dicatatkan dibursa


(36)

efek. Jika saham terjual dengan harga perdana yang lebih tinggi dari harga nominalnya maka selisihnya disebut agio saham.

d. saham preferen (preferred stock) adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti obligasi dan juga mendapat hak kepemilikan seperti pada saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapatkan hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran kewajiban pemegang obligasi dan utang (sebelum pemegang saham biasa mendapatkan haknya).

5. Harga saham

Dalam penilaian saham, dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik (Jogiyanto, 2003). Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten). Nilai buku perlembar saham biasa adalah nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Kekayaan bersih ekonomis adalah selisih total aktiva dengan total kewajiban. Sedangkan harga pasar adalah harga yang terbentuk di pasat jual beli saham. Sementara itu nilai intrinsik adalah nilai saham yang seharusnya terjadi. Investor berkepentingan untuk mengetahui ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat.


(37)

Harga saham adalah harga pasar, yaitu harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Harga saham setelah mengalami fluktuasi, tergantung naik atau turunnya dari satu waktu ke waktu yang lain. Fluktuasi harga tergantung dari kekuatan penawaran dan permintaan. Apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan maka harga saham tersebut akan cendering naik, demikian pula sebaliknya apabila terjadi kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun.Harga saham sebagai indikator nilai perusahaan akan dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh faktor fundamental, utamanya pengaruh laba atau pendapatan dan deviden Saham.

Menurut Jogiyanto (2003), “dalam analisis fundamental, ada dua pendekatan yang digunakan untuk menentukan nilai intrinsik saham, yaitu dengan pendekatan nilai sekarang (present value approach) dan pendekatan PER (price earning ratio approach)”. Pendekatan nilai sekarang disebut juga metode kapitalisasi laba karena melibatkan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang. Nilai intrinsik suatu saham nantinya akan sama dengan nilai diskonto semua aliran kas yang akan diterima investor di masa mendatang. Dalam penentuan nilai intrinsik saham, investor perlu menentukan berapa besarnya tingkat return yang disyaratkan atas saham tersebut sebagai kompensasi atas resiko yang ditanggung. Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat return minimum yang diharapkan atas pembelian suatu saham.


(38)

6. Return Saham

Return ( kembalian) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal atas investasi yang dilakukannya. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto).

Return memilki dua komponen, yaitu current income dan capital gain. Bentuk dari current income (keuntungan lancar) berupa keuntunga yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik, misalnya keuntungan berupa deviden yang merupakan bentuk dari hasil kinerja fundamental perusahan. Bentuk dari capital gain berupa keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi. Besarnya

capital gain akan positif bilamana harga jual dari saham. Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang tidak ditahan atau diinvestasikan kembali tetapi dibagikan kepada pemegang saham. Dividen yang dibagikan dapat berupa dividen tunai atau dividen saham.

7. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat


(39)

diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Apabila pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.

Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, dimana pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam harga saham, dimana harga saham menjadi naik. Pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam harga saham. Hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi harga saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar. Efisiensi pasar merupakan konsep dasar yang bisa membantu kita memahami bagaimana sebenarnya mekanisme harga yang terjadi di pasar modal.

Teori Sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat


(40)

asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor, kreditor).

Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak yang berkepentingan lainnya (contoh: investor). Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain.

Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya, yang akan digunakan untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis, termasuk laporan arus kas karena laporan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan sehingga laporan arus kas seharusnya juga berguna untuk pengambilan keputusan. Investor diharapkan melaksanakan analisis terhadap laporan arus kas, sehingga mereka akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.


(41)

B. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang berhasil ditemukan peneliti berkaitan dengan return saham perusahaan menunjukkan hasil yang berbeda. Sonya Krisnawati (2009) meneliti Pengaruh Kinerja keuangan Terhadap

Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah: EPS, DER, PER, ROI, dan ROE sedangkan variabel dependennya adalah return saham. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan kelima variable independennya independen tidak berpengaruh terhadap return saham. Sementara itu secara parsial, EPS, DER, ROI memiliki pengaruh terhadap return saham sementara PER dan ROE tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.

Yesica Marisa (2010) melakukan penelitian Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Variabel independen dalam penelitian ini adalah DER, ROE, EPS, PER, OCF, sedangkan variable dependennya yaitu return

saham. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan, DER ,ROE, EPS, PER, OCF tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sementara secara parsial, DER, ROE, OCF, EPS tidak memiliki pengaruh terhadap return

saham. Hanya PER yang berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Lina Surya Kie (2010) meneliti Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di BEI. Yang menjadi variable independen dalam penelitian ini yaitu: ROA, ROE, NPM,


(42)

EPS, PER, PBV dan yang menjadi variable dependennya adalah return saham. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan maupun parsial tidak ada pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, PER terhadap return saham. Rincian mengenai penelitian-penelitian terdahulu tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini:


(43)

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Sonya Krisnawati (2009) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Independen : EPS, DER, PER, ROI, ROE Dependen : Return Saham

secara simultan menunjukkan bahwa kelima variabel

independen tidak berpengaruh terhadap return saham.

Sementara itu secara parsial, EPS, DER, ROI memiliki pengaruh terhadap return saham sementara PER dan ROE tidak memiliki pengaruh terhadap return saham Yesica Marisa (2010) Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Independen: DER, ROE,EPS, PER, OCF Dependen: Return saham Secara simultan, DER,ROE,EPS,PER,OCF tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Secara parsial, DER, ROE, OCF, EPS tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Hanya PER yang

berpengaruh signifikan terhadap return saham Lina Surya Kie (2010) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Independen: ROA, ROE, NPM,EPS, PER,PBV Dependen : Return Saham

secara simultan maupun parsial tidak ada pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, PER terhadap return saham.


(44)

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual

Suatu kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antar variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Sedangkan dalam penelitian ini, Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono, 2003). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003). Variabel terikat merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003). Kerangka konseptual yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti (Sugiyono, 2007). Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Debt to Equity Ratio (X1)

Net Profit Margin (X2)

Return Saham (Y) Earning Per Share (X3)

Return On Investment (X4)


(45)

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, di tentukan bahwa variabel DER, NPM, EPS, ROI, ROE sebagai variabel independen dan variabel return

saham sebagai variabel dependennya. Pemilihan variable ini disesuaikan terhadap kriteria dari perusahaan property dan real estate itu sendiri, yaitu memiliki karekteristik cepat berubah (volatile), persaingan yang ketat, persisten dan kompleks. Semakin tinggi nilai debt to equity ratio, maka semakin kecil return saham yang akan diperoleh pemegang saham karena jumlah utang yang semakin besar menunjukkan semakin besar resiko yang harus ditanggung oleh investor.

Net Profit Margin menjadi bahan pertimbangan investor dalam penilaian kondisi perusahaan, karena semakin besar kemampuan perusahaaan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak, harga sahamnya juga akan meningkat, dan dengan meningkatnya harga saham semakin meningkat pula

return saham yang diperoleh. Earning Per Share digunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang dapat diperoleh dari setiap lembar saham yang beredar. Semakin besar tingkat kemampuan dalam menghasilkan keuntunngan per lembar saham bagi pemilkinya, maka semakin menguntungkan investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan efek positif pada return

saham yang diperoleh.

Return on Equity mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh return bagi investasi yang dilakukan oleh investor sehingga semakin tinggi ROE, maka semakin besar pula return saham yang akan


(46)

diperoleh karena ROE yang semakin besar menunjukkan semakin efektif perusahaan tersebut dalam mengelola modalnya. Secara keseluruhan, semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan maka semakin besar return saham yang akan doperoleh pemegang saham karena kinerja keuangan yang baik menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen semakin tinggi dan harga sahamnya semakin meningkat.

Secara keseluruhan, semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan, maka semakin besar return saham yang akan diperoleh pemegang saham karena kinerja keuangan yang baik menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen semakin tinggi dan harga saham semakin tinggi. B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang diajukan, dan jawaban itu masih akan diuji secara empiris kebenaranny. (Jogiyanto, 2003). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio, net profit margin, earning pershare, return on investment, return on equity memiliki pengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap return saham.


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variabel dalam suatu penelitian. Erlina dan Mulyani (2007) menyatakan bahwa “Desain penelitian merupakan cetak biru bagi pengumpulan, pengukuran, dan penganalisisan data-data yang memberi garis dari setiap prosedur mulai dari hipotesis sampai analisis data”. Peneliti menggunakan desain kausal dalam penelitian ini. Menurut Umar (2003) “Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antara variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya”.

B. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2004). Sifat data ini adalah data deret waktu (time series), yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu rentang waktu tertentu. Sumber data yang diteliti dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder merupakan data/informasi yang telah diolah dan diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan real estate


(48)

yang terdaftar di BEI periode 2007-2009, melalui situs resmi milik Bursa Efek

Indonesia, yait

diperoleh melalui ICMD (Indonesian Capital Market Directory). C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

property and real estate yang terdaftar di BEI selama tahun 2007-2009. Menurut Sugiyono (2006) “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penelitian ini menggunakan sampel yang ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling), yang mana menurut Jogiyanto (2004) adalah “teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu”. Kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI pada tahun 2006,2007,2008,2009

2. perusahaan tersebut tidak di delisting pada tahun 2007,2008,2009

3. perusahaan tersebut memiliki laba positif selama periode 2007, 2008, 2009. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka populasi penelitian yang berjumlah 42 perusahaan diseleksi sehingga jumlah sampel yang memenuhi


(49)

criteria adalah menjadi 26 perusahaan. Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini tercantum dalam lampiran.

D. Metode pengumpulan data

Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang dicari secara manual dengan cara mendapatkannya dari luar perusahaan. Peda penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yakni buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap kedua, pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari media internet dengan mendownload melalui situs

keuangan yang telah dipublikasikan.

E. Defenisi dan Pengukuran Variabel

Menurut Jogiyanto (2003:31), “ Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).


(50)

Tabel 3.1

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Defenisi

operasional

Pengukuran Skala

Dependen Return Saham

Perubahan

harga suatu saham ke I yang dihitung secara rata-rata selama periode

pengamatan

Pt - Pt-1

Rit = x 100% Pt-1 Rasio Independen Debt to equity ratio Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Total Liabilities

DER = x 100 % Shareolder equity Rasio Net Profit Margin Rasio ini digunakan menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat

penjualan tertentu.

NPM= Laba bersih sesudah pajak Penjualan Rrasio Current Ratio Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek

Aktiva Lancar ( current Assets) CR =

Utang lancar ( current Liabilities)


(51)

atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Earning Per Share untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham.

Laba saham biasa EPS =

Saham biasa yang beredar

Rasio Return On Investment Untuk menunjukkan hasil atau (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

Earning After Interest and Tax ROI = Total Assets Rasio Return On Equity Rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

Earning After Interst and Tax ROE =

Equity

Rasio

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi berganda (multiple regression). Analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS 18 (Statistical Package for Social Science). Peneliti melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis.


(52)

Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas data, uji multikolonieritas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas menurut Ghozali (2005) adalah “untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Normalitas data dapat ditentukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya.

Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Zhitung dengan Ztabel dengan kriteria sebagai berikut:

1. jika Zhitung (Kolmogorov Smirnov) < Ztabel (1,96), atau angka signifikan

> taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan normal,

2. jika Zhitung (Kolmogorov Smirnov) > Ztabel (1,96), atau angka signifikan < taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.

Uji normalitas data juga dapat dilihat dengan memperlihatkan penyebaran data (titik) pada normal P Plot of Regression Standardized Residual variabel independen, dimana:


(53)

1. jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,

2. jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

b. Uji Multikolonieritas

Tujuan uji multikolonieritas menurut Ghozali (2005) adalah ”untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel (independen)”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya, serta Variance Inflation Factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/ tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10. Uji multikolonieritas juga dapat dilakukan dengan melihat nilai korelasi antar variabel independen, jika nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,95 maka dapat disimpulkan bahwa


(54)

terdapat gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam penelitian tersebut.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi menurut Ghozali (2005) bertujuan “untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya)”. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi adalah:

1)angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif,

2)angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3)angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif.

d. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2005) uji heterokedastisitas bertujuan “untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heterokedastisistas, antara lain:


(55)

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan heterokedastisitas,

2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis persamaan regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Analisis regresi berganda dihasilkan dengan cara memasukkan input data variabel ke fungsi regresi. Persamaan regresi berganda yang digunakan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+ b5X5+e Keterangan:

Y = tingkat pengungkapan laporan keuangan

a = konstanta

b1,b2,b3,b4 = koefisien regresi


(56)

X2 = net profit margin

X3 = earning per share

X4 = return on investment

X5 = return on equity

e = koefisien pengganggu Hipotesis diuji dengan menggunakan t-test dan F-test. a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis statistik yang diajukan adalah:

Ha : bi ≠ 0 : ada pengaruh.

Signifikan atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilihat dari nilai probabilitas (nilai Sig.) dari t rasio masing-masing variabel independen pada taraf uji α = 5% (0,05). Kesimpulan dapat diterima atau tidaknya Ha sebagai pembuktian adalah:

1) jika probabilitas < 0,05 maka Ha dapat diterima, 2) jika probabilitas > 0,05 maka Ha tidak dapat diterima.

Signifikansi juga dapat dilihat dengan membandingkan dengan thitung, dengan ketentuan:


(57)

2) jika thitung < ttabel(α = 5%) maka Ha tidak dapat diterima.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk untuk menguji hubungan linear dari seluruh variabel bebas secara bersama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi dari model persamaan regresi, apakah terdapat hubungan signifikan antara X dan Y. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

Ha : b0 = b1 = b2 ≠ 0 : semua variabel independen berpengaruh secara bersama.

Signifikan atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilihat dari nilai probabilitas (nilai Sig.) dari F rasio seluruh variabel independen pada taraf uji α = 5% (0,05). Kesimpulan dapat diterima atau tidaknya Ha dapat diketahui dengan pembuktian sebagai berikut:

1) jika probabilitas < 0,05 maka Ha dapat diterima, 2) jika probabilitas > 0,05 maka Ha tidak dapat diterima.

Signifikansi juga dapat dilihat dengan membandingkan Fhitung, dengan ketentuan:

1) jika Fhitung > Ftabel (α = 5%) maka Ha dapat diterima, 2) jika Fhitung < Ftabel (α = 5%) maka Ha tidak dapat diterima.


(58)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 18 for windows. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, didapat 15 perusahaan real estate dan properti yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2007-2009 (lampiran iv).

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang kondisi perusahaan dalam analisis. Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai


(59)

rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory berupa data keuangan sampel perusahaan real estate dan properti dari tahun 2007 sampai tahun 2009 yang dijabarkan dalam bentuk statistik.

Variabel dari penelitian ini terdiri dari debt to equity ratio, net profit margin, earning per share, return on investment, dan return on equity sebagai variabel bebas (independent variabel) dan return saham sebagai variabel terikat (dependent variabe). Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan real estate dan properti selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Selama Tahun 2007 sampai Tahun 2009

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 45 .05 4.04 1.3294 .95066

NPM 44 .01 11.65 .4665 1.74447

EPS 45 .36 132.81 31.3377 32.70207

ROI 45 .00 .09 .0276 .02156

ROE 45 .00 .20 .0649 .04942

RS 45 -.90 5.10 .3147 1.17629

Valid N (listwise) 44


(60)

Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM), earning per share (EPS), return on equity (ROE), return on investment (ROI) memiliki nilai minimum positif sedangkan return saham memiliki nilai minimun positif. Untuk nilai maksimum semua variabel memiliki nilai yang positif. Berikut ini perincian data deskriptif yang telah diolah:

a. Variabel debt to equity ratio (DER) memiliki nilai minimum 0,05 dan nilai maksimum 4,04 dengan rata-rata DER 1,3294 dengan jumlah sampel sebanyak 45 perusahaan.

b. Variabel net profit margin (NPM) memilki nilai minimum 0,01 dan nilai maksimum 11,65 dengan rata-rata NPM 0,4665 dengan jumlah sampel sebanyak 44 perusahaan.

c. Variabel earning per share (EPS) memilki nilai minimum 0,36 dan nilai maksimum 132,81 dengan rata-rata EPS 31,3377 dengan jumlah sampel sebanyak 45 perusahaan

d. Variabel return on equity (ROE) memiilki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 0,09 dengan rata-rata ROI 0,0276 dengan jumlah sampel sebanyak 45 perusahaan

e. Variabel return on investment (ROI) memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 0,09, dengan rata-rata ROI 0.0276 dengan jumlah sampel sebanyak 45 perusahaan.


(61)

f. Variabel return saham memiliki nilai minimum -0,90 dan nilai maksimum 5,10 dengan rata-rata RS 0,3147 dengan jumlah sampel sebanyak 45 perusahaan.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual berdistribusi normal. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini mengunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:

H0

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal : Data residual berdistribusi normal

Dalam uji Kormogrov-Smirnov, pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu:

1) jika nilai signifikansi < 0,05 maka distribusi data tidak normal, 2) jika nilai signifikansi > 0,05 maka distribusi data normal.


(62)

Tabel 4.2 Uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 44

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.15670286

Most Extreme Differences

Absolute .144

Positive .144

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z .955

Asymp. Sig. (2-tailed) .322

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: data diolah oleh penulis, 2011

Dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,955 dan signifikansinya pada 0,332 maka disimpulkan data terdistribusi secara normal karena p = 0,332 > 0,05. Data yang terdistribusi secara normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot data berikut ini:


(63)

Sumber : data diolah oleh penulis, 2011

Gambar 4.2 Grafik normal P-P Plot Sumber: data diolah oleh penulis, 2011

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) ke kiri maupun ke kanan. Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.


(64)

b. Uji multikolonieritas

Mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), serta menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Besarnya tingkat multikolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu: Tolerance > 0.10, dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Berikut disajikan tabel hasil pengujian:

Tabel 4.3 Coefficients Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .535 .482 1.111 .273

DER .072 .344 .054 .210 .835 .384 2.607 NPM -.078 .110 -.115 -.715 .479 .961 1.041 EPS -.001 .009 -.032 -.136 .893 .444 2.253 ROI 12.038 25.675 .219 .469 .642 .114 8.760 ROE -8.637 11.773 -.363 -.734 .468 .102 9.802 a. Dependent Variable: RS

Sumber: data diolah oleh penulis, 2011

Berdasarkan pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai tolerance setiap variabel lebih besar dari 0,1. Nilai tolernce DER adalah 0,384; NPM 0,961; EPS 0,893; ROI 0,114; ROE 0,102. Nilai VIF kelima variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu DER 2,607; NPM 1,041; EPS


(65)

2,2253; ROI 8,760; ROE 9,802. Maka dapat disimpulkan bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan dengan menggunakan model regresi berganda.

c. Uji heterokedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang terartur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,

2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.

Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.


(66)

Gambar 4.3 Scatterplot Sumber : data diolah oleh penulis, 2011

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi RS berdasarkan masukan variable independen DER, NPM, EPS, ROI dan ROE. Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain.


(67)

d. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson. Untuk uji Durbin Watson memiliki ketentuan sebagai berikut:

4)angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif,

5)angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 6)angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif.

Tabel 4.4

Hasil uji Durbin Watson Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

dimension0 1 .225

a

.050 -.074 1.23045 1.562 a. Predictors: (Constant), ROE, NPM, DER, EPS, ROI

b. Dependent Variable: RS

Sumber : data diolah oleh penulis, 2011

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai statistic Durbin-Watson sebesar 1,562. Angka statistik ini menunjukkan nilai D-W berada diantara -2 sampai 2. Nilai D-W berada diantara-2< 1,562 < 2 . dari hasil pengamatan , dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi autokoralasi.


(68)

Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang

Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 18, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Persamaan Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh DER, NPM, EPS, ROI dan ROE terhadap RS. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS Versi 18, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Sumber : data diolah oleh penulis, 2011 Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .535 .482 1.111 .273 DER .072 .344 .054 .210 .835 NPM -.078 .110 -.115 -.715 .479 EPS -.001 .009 -.032 -.136 .893 ROI 12.038 25.675 .219 .469 .642 ROE -8.637 11.773 -.363 -.734 .468 a. Dependent Variable: RS


(1)

KODE EMITEN

DER NPM EPS ROI ROE RETURN SAHAM

CTRA

0.342771741

0.10231956

17.9782833

0.0159374

0.029335595

1.641304348

CTRS

0.458368535

0.145914598

28.86429795

0.025177561

0.039163405

2.227848101

DART

3.827528913

-

10.54956822

0.009394174

0.045350644

-0.22

DILD

0.825842415

0.095168587

8.236106959

0.011967648

0.022193615

0.595375723

DUTI

0.615845519

0.211446313

114.5872711

0.047857838

0.085504673

-0.32

ELTY

1.248056756

0.124887077

6.640661692

0.011408619

0.028487908

1.662337662

GMTD

1.924728027

0.214010833

132.8120845

0.044122706

0.129046914

0

JRPT

0.867102678

0.289557916

69.71107636

0.07414709

0.141904938

0.6

LAMI

2.198660268

0.093420016

10.97357234

0.020642866

0.067534647

0.117647059

LPCK

2.111655705

0.079468999

36.89814106

0.016557554

0.051521409

0.088888889

LPKR

1.399299056

0.151281955

22.4280484

0.031997435

0.079401334

-0.3625

MDLN

0.696533711

0.008985564

0.770551079

0.001330236

0.002256791

1.5

RBMS

0.047208892

0.009883264

0.358668084

0.000983232

0.00102972

-0.226804124

SIIP

0.964635921

11.64751169

2.627792271

0.0263161

0.051956342

-0.512195122


(2)

lxxii

Lampiran vii

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 45 .05 4.04 1.3294 .95066

NPM 44 .01 11.65 .4665 1.74447

EPS 45 .36 132.81 31.3377 32.70207

ROI 45 .00 .09 .0276 .02156

ROE 45 .00 .20 .0649 .04942

RS 45 -.90 5.10 .3147 1.17629

Valid N (listwise) 44

Lampiran vii

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 44

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.15670286

Most Extreme Differences Absolute .144

Positive .144

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z .955

Asymp. Sig. (2-tailed) .322

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

lxxiii

Lampiran vii (lanjutan)

Lampiran vii (lanjutan)

Hasil Uji Multikolonieritas


(4)

lxxiv

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .535 .482 1.111 .273

DER .072 .344 .054 .210 .835 .384 2.607

NPM -.078 .110 -.115 -.715 .479 .961 1.041

EPS -.001 .009 -.032 -.136 .893 .444 2.253

ROI 12.038 25.675 .219 .469 .642 .114 8.760

ROE -8.637 11.773 -.363 -.734 .468 .102 9.802

a. Dependent Variable: RS

Lampiran vii (lanjutan)

Hasil Uji Heterokedastisitas

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the


(5)

lxxv

dimension0 1 .225

a

.050 -.074 1.23045 1.562

a. Predictors: (Constant), ROE, NPM, DER, EPS, ROI b. Dependent Variable: RS

Lampiran viii

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

dimension0 1 .225

a

.050 -.074 1.23045

a. Predictors: (Constant), ROE, NPM, DER, EPS, ROI

Lampiran ix

Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .535 .482 1.111 .273

DER .072 .344 .054 .210 .835

NPM -.078 .110 -.115 -.715 .479

EPS -.001 .009 -.032 -.136 .893

ROI 12.038 25.675 .219 .469 .642

ROE -8.637 11.773 -.363 -.734 .468


(6)

lxxvi

Hasil Uji Hipotesis (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.057 5 .611 .404 .843a

Residual 57.532 38 1.514

Total 60.589 43

a. Predictors: (Constant), ROE, NPM, DER, EPS, ROI b. Dependent Variable: RS

Lampiran x

Jadwal Penyelesaian Skripsi

Tahapan

Penelitian

November Desember

Januari

Februari

Maret

April

2011

2010

2010

2011

2011

2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan

Proposal

Skripsi

Bimbingan

Proposal

skripsi

Seminar

Proposal

skripsi

Pengumpulan

Data dan

Pengolahan

Data

Bimbingan

Skripsi

Penyelesaian

Laporan

Penelitian


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh EPS, PER dan M/B terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 98 114

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015

0 52 70

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 11 109

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BEI PERIODE 2005-2009.

0 0 6

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PROPERTI, REAL ESTATE, DAN KONSTRUKSI BANGUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012.

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perusahaan Real Estate dan Properti - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE PROPERTY YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012 SKRIPSI

0 0 15