78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis dan pembahasan mengenai pelaksanaan sistem jaminan sosial bagi pekerja buruh tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
menjadi beberapa hal sebagai berikut : 1.
Pengaturan sistem jaminan sosial bagi pekerja buruh di Indonesia termuat dalam Peraturan perundang-undangan mengenai kecelakaan tahun 1947
UU No.33 Tahun 1947 dan Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1997 mengenai Asuransi Sosial Tenaga Kerja ASTEK , Undang-undang No. 3
Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Undang-undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN, dan Undang-
undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial. Dalam setiap perubahan peraturan terjadi perubahan bentuk
pelayanan dan adanya penambahan jaminan. 2.
Penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerjaburuh di PTPN 3 setelah adanya perubahan penyelenggara dari PT Jamsostek
menjadi BPJS dapat dilihat dalam UU No. 24 Tahun 2011, BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan 4 Empat program yaitu Jaminan Hari
Tua JHT, Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JK, Jaminan Pensiun JP. PT Perkebunan Nusantara 3 PTPN 3 merupakan
perusahaan besar milik negara yang turut mendaftarkan seluruh pekerjanya untuk mengikuti program-program Jaminan tersebut. Dan adapun sanksi
Universitas Sumatera Utara
79
yang akan dikenakan apabila ada pekerja yang belum terdaftar maka perusahaan akan mendapat sanksi administrasi yang berlaku saat ini.
3. Pelaksanaan jaminan sosial kesehatan bagi tenaga kerja di PTPN 3 setelah
berlakunya peraturan tentang BPJS dapat dilihat dalam Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014 yang
telah mengatur prosedur kepersertaan BPJS Kesehatan yang telah membantu pekerja dan keluarganya dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan. Walaupun menurut pekerja PTPN 3 pelayanan kesehatan sekarang lebih mudah tetapi nyatanya tetap ada kesulitan yang dihadapi
baik oleh pekerja ataupun keluarganya.
B. Saran