d. PERLAKUAN
Untuk daerah asal yang melakukan vaksinasi dengan vaksin inaktif, titer antibodi minimal 0,5 IUml ≥ 0,5 IUml. Bila kurang dari 0,5 IUml dilakukan penahanan, pengamatan dan
vaksinasi ulang sampai mencapai titer 0,5 IUml di instalasi karantina hewan.
e. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
i Dilakukan pengambilan sampel berupa serum darah untuk pemeriksaan laboratorium.
ii Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan antibodi rabies dengan
menggunakan metoda uji Serum Netralisasi atau SN Test atau ELISA Test dengan hasil uji IUml;
f. PENOLAKAN
Bila dokumen tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan, maka dilakukan penolakan.
g. PEMBEBASAN
Bila dokumen persyaratan lengkap, titer antibodi minimal 0,5 IUml ≥ 0,5 IUml dan selama pengamatan tidak menunjukkan gejala rabies serta hewan dinyatakan sehat oleh dokter
hewan karantina dilakukan pembebasan
h. PEMUSNAHAN
Bila selama pengamatan menunjukkan gejala rabies maka dilakukan pemusnahan dibawah pengawasan Dokter Hewan Karantina.
BAB IV PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL
4.1. PENGAMBILAN SAMPEL 4.1. 1. Pengambilan Sampel Darah
Pengambilan darah ditujukan untuk mendapatkan serum sebagai bahan untuk pemeriksaan kandungan antibodi rabies dari hewan yang telah divaksinasi. Darah anjing sebanyak 1 - 2 ml
diambil dari vena femoralis kaki belakang atau vena saphena kaki depan dengan menggunakan spuit steril berukuran 2,5 ml. Spuit yang tela berisi darah kemudian dibiarkan pada suhu luar
sampai terjadi pemisahan antara serum dan bekuan sel darah. Cairan serum yang sudah terpisahkan dari bekuan darah ini kemudian dipindahkan ke dalam tabung gelasplastik tabung venojectampul
yang steril. Tabung yang berisi cairan serum tadi kemudian disimpan dalam bokskotak dengan suhu dingin berisi batu es, atau langsung dimasukkan ke dalam freezer suhu -20
o
C sampai serum tersebut digunakan atau diuji. Sebelum digunakan untuk pengujian, cairan serum diinaktivasi
terlebih dahulu dengan cara menempatkan tabung berisi serum tadi pada mesin penghangat air waterbath dengan suhu 56
o
C untuk selama 30 menit.
4.1.2. Pengambilan Sampel Otak Anjing
Pengambilan otak anjing ditujukan untuk mendapatkan bagian dari otak dasar cerebellum, hippocampus, cortex dan medulla oblongata sebagai bahan uji untuk pemeriksaan adanya virus
rabies pada hewan tersangka. Otak anjing diambil dengan cara sebagai berikut: kepala anjing yang telah mati dipotong dengan menggunakan pisau tajam pada bagian lehernya antara tulang leher
pertama dengan tulang kepala sehingga terlihat foramen occipitale. Dengan menggunakan sedotan limun straw berdiameter 5 mm, sedotan limun tadi ditusukkan sambil diputar-putar ke kepala
melalui foramen occipitale tadi dengan arah ke bagian mata. Selanjutnya sedotan limun ditarik kembali keluar secara perlahan. Pada ujung sedotan limun tadi akan diperoleh bagian jaringan
jaringan otak dasar cerebellum, hippocampus, cortex dan medulla oblongata. Bagian sedotan limun yang mengandung jaringan otak kemudian dipotong dan dimasukkan ke dalam tabung
gelasplastik yang berisi bahan pengawet formalin atau 50 gliserin dalam PBS. Tabung tersebut kemudian diberi tanda nomor spesimen, jenis spesimen, spesies, bahan pengawet, lokasi dan
tanggal pengambilan, pemilik anjing dll. Tabung tadi kemudian disimpan dalam bokskotak dengan suhu dingin berisi batu es, atau di freezer pada suhu -20
o
C sampai dilakukan pengujian. Untuk tabung sampel yang berisi bahan pengawet formalin, bokskotak penyimpanan tidak perlu
dinginberisi batu es.
4.2. PENGIRIMAN SAMPEL 4.2. 1. Pengiriman Sampel Serum
Bila pengujian serum harus diperiksa pada laboratorium penguji yang lokasinya cukup jauh, maka sampel serum harus dikirim dalam keadaan dingin dan aman agar sampel serum tidak rusak, dengan
cara sebagai berikut: tabung yang berisi sampel serum ditempatkan pada rak tabung yang kokoh tidak mudah lepas, lalu rak tabung tadi disimpan dalam bokskotak kedap dan dingin berisi batu
es atau es keringdry ice dengan ukuran yang cukup dan diperkirakan jumlah batu eses kering dapat membuat sampel serum tetap dingin sampai di tempat tujuan. Bila dikhawatirkan terjadi
goncangan yang dapat membuat pecahnya tabung serum, maka tabung serum dapat terlebih dahulu dibungkus dengan kapasbahan lainnya sebagai pelindung goncangan. Kotak pengiriman sampel
serum diberi tandalabel yang jelas, termasuk alamat pengirim dan tempat tujuan.
4.2. 2. Pengiriman Sampel Otak
Bila pengujian serum harus diperiksa pada laboratorium penguji yang lokasinya cukup jauh, maka sampel otak harus dikirim dalam keadaan dingin dan aman agar sampel otak tidak rusak dan tidak