Prosedur Pengujian Mikroskop Optic

Bentuk bahan yang diuji, untuk logam biasanya dibuat spesimen dengan dimensi seperti pada gambar 3.16 sebagai berikut : Gambar 3.16 dimensi spesimen uji tari batang.

3.5 Mikroskop Optic

Mikroskop optik digunakan untuk mengamati cacat porositas dari Aluminium-Magnesium dengan pembesaran diatas seratus kali. Pengujian ini menggunakan Reflected Metallurgical Microscope dengan type Rax Vision No.545491, MM-10A,230V-50Hz. Mikroskop optic dapat dilihat pada gambar 3.17. Gambar 3.17 Mikroskop Optic

3.5.1 Prosedur Pengujian

Adapun prosedur pengujian porositas adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan benda uji dengan menghaluskan pada spesimen benda yang akan dilakukan pengujian. b. Benda uji digosok dengan kertas amplas menggunakan mesin polish gambar 3.8 diatas pemukaan yang rata dan penggosokan dilakukan dengan 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD menggunakan kertas amplas tahan air yang dialiri air. Ukuran kertas amplas yang digunakan adalah kekasaran 400, 800, 1000, dan 1500 permukaan yang dihaluskan dengan amplas hanya satu permukaan saja. Pengamplasan dilakukan dengan menggunakan kertas amplas yang ukuran butir abrasifnya dinyatakan dengan mesh. Urutan pengamplasan harus dilakukan dari nomor mesh yang rendah hingga 150 mesh ke nomor mesh yang tinggi 180 hingga 600 mesh. Hal yang harus diperhatikan pada saat pengamplasan adalah pemberian air. c. Kemudian dibersihkan dan digosok menggunakan pasta poles autosol sampai mengkilap. Tahap pemolesan dimulai dengan pemolesan kasar terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pemolesan halus yaitu pemolesan elektrolit kimia, pemolesan kimia mekanis, dan pemolesan elektro mekanis. Kemudian menyiapkan alat etsa yang diperlukan yaitu : tabung reaksi, gelas ukur dan pipet. Larutan kimia dimana zat etsa yang digunakan ini memiliki karakteristik tersendiri sehingga pemilihannya disesuaikan dengan sampel yang akan diamati. Contohnya antara lain: nitrid acid nital asam nitrit + alkohol 95, picral asam picric + alkohol, ferric chloride, hydroflouric acid, dan lain-lain. Dan benda tersebut dicelupkan ke dalam cairan etsa kimia selama ± 15 detik. Kemudian permukaan benda yang akan diuji dengan etsa dibersihkan dengan cairan alkohol dan cuci benda uji dengan air bersih kemudian keringkan. d. Benda uji yang telah dietsa diletakkan diatas landasan anvil tegak lurus dengan lensa mikroskop, diambil gambar dan dilihat cacat porositas yang ada di permukaan spesimen. Permukaan sampel yang akan diamati di bawah mikroskop harus benar-benar rata. Apabila permukaan sampel kasar, maka pengamatan porositas akan sulit untuk dilakukan karena cahaya yang datang dari mikroskop dipantulkan secara acak oleh permukaan sampel. Gambar 3.18 foto mikro 200x dan 500x 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD

3.6 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.15 menunjukan diagram alir penelitian.