Latar Belakang Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Metodologi pelatihan olahraga berperan penting dalam upaya pembentukan dan peningkatan status kesehatan individu. Latihan kondisi fisik physical conditioning yang dilakukan secara teratur dengan dosis yang tepat dapat memberi manfaat bagi program kesehatan, kebugaran, prestasi serta program penatalaksanaan fungsi-fungsi tubuh. Latihan fisik juga dapat menjadi modulator dalam pengelolaan pembuluh darah dan sirkulasi non farmakologis Lee dan Lip, 2003. Gaya hidup duduk terus menerus selama bekerja sedentary dan kurang bergerak ditambah dengan adanya faktor risiko, berupa merokok, pola makan tidak sehat dapat menginduksi penyakit-penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, pembuluh darah, tekanan darah tinggi, diabetes, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan. Hasil studi WHO World Health Organization menunjukkan bahwa lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya pergerakan atau aktifitas fisik, penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif merupakan penyebab dari 60 kematian dan 43 beban penyakit global. Studi tim Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT tahun 1972, 1986, 1992, 1993 dan 1995 tentang penyakit jantung koroner pada masyarakat Jakarta menunjukkan adanya peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler aterosklerotik PKVAS yang menyolok sebagai penyebab kematian di Indonesia Karim, 2002. I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 2 Latihan aerobik yang dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip latihan yang benar akan memberi pengaruh dan adaptasi biologis yang baik terhadap tubuh. Suatu latihan yang dilakukan sesuai dengan prinsip dasarnya dapat meningkatkan kualitas fisik. Warburton dkk 2006 mencatat berbagai perbaikan parameter kualitas biologis sebagai hasil dari latihan aerobik yang benar, antara lain perubahan kimia, peningkatan volume sekuncup, peningkatan volume semenit, peningkatan volume darah dan haemoglobin, pengaruh pada tingkat seluler, peningkatan jumlah dan diameter mitokondria, peningkakan aktifitas berbagai jenis enzim yang terlibat dalam siklus Kreb dan transfer elektron. Latihan aerobik adalah olahraga dengan menggunakan energi dari sistem glikolisis aerobik. Dengan menggunakan sistem energi aerobik, latihan fisik dapat dilakukan dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 3 menit. Kapasitas kerja secara aerobik ditentukan oleh kemampuan kerja paru dan jantung sebagai pompa darah ke seluruh tubuh. Kapasitas ini dapat ditingkatkan melalui berbagai bentuk latihan dengan beban ringan dan waktu yang lama. Salah satu bentuk latihan aerobik yang sederhana tetapi memenuhi syarat sebagai latihan untuk meningkatkan kebugaran adalah latihan naik turun bangku. Dengan mengatur intensitas dan waktu latihan naik turun bangku secara tepat diharapkan akan memberi efek latihan aerobik yang baik pula Power dan Edward, 2007. Namun demikian, beberapa penelitian yang ditujukan untuk melihat hubungan antara latihan fisik dengan hemostasis primer, masih menyisakan kontroversi saling bertentangan, terutama karena penggunaan metode latihan yang berbeda Saripin I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 3 dkk., 2002; Lippi, 2006. Trombosit merupakan keping darah yang sangat aktif berperan dalam proses hemostasis. Hemostasis adalah istilah umum untuk menyatakan seluruh mekanisme yang digunakan tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau hilangnya darah. Fungsi trombosit merupakan bagian yang penting dari mekanisme hemostasis tersebut. Turunnya kadar trombosit darah atau trombositopenia akan berimbas pada terganggunya proses pembekuan darah, dan ini mengkibatkan gangguan upaya tubuh untuk memelihara sirkulasi dan viskositas darah Saripin dkk, 2002. Sebaliknya apabila terjadi kelebihan jumlah trombosit maka dapat mengakibatkan thrombus vena atau arteri. Faktor yang berkontribusi terhadap thrombosis pembuluh darah menurut teori Triad Virchow Dickson, 2004 adalah perubahan pada aliran darah normal stasis, perlukaancedera pada pembuluh darah endotelium, kelainan pada konstituen darah hypercoagulability. Keadaan-keadaan ini akan mengakibatkan hiperkoagulasi. Penelitian ini dilakukan berdasarkan latihan stepping aerobic jenis Forestry Step Test dengan naik turun bangku Adams, 2002. Intensitas latihan yang dilakukan adalah ringan dan sedang. Intensitas berat tidak dilakukan karena berdasarkan investigasi klinik ditemukan bahwa latihan intensitas berat dan akut dapat meningkatkan resiko kejadian thrombosis pembuluh darah mayor dan kejadian cardiac arrest primer sementara . Wang 2006 melaporkan bahwa latihan dengan intensitas berat dapat meningkatkan daya adhesi trombosit pada permukaan lapisan fibrinogen dan ADP sehingga bisa menyebabkan aggregasi. Latihan dengan intensitas berat 83 VO 2max mengaktivasi fibrinolisis darah dan koagulasi secara simultan. I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 4 Latihan intensitas berat dapat menyebabkan hiperkoagulasi sebagai akibat oleh peningkatan kosentrasi F VIII dan pemendekan waktu terjadinya APTT Activated Partial Tromboplastin Time Wang, 2006.

1.2. Perumusan Masalah