Riap Diameter Dan Volume Tegakan Hutan Alam Di Iuphhk-Ha Pt Gunung Gajah Abadi Kalimantan Timur

RIAP DIAMETER DAN VOLUME TEGAKAN HUTAN ALAM
DI AREAL IUPHHK–HA PT GUNUNG GAJAH ABADI
KALIMANTAN TIMUR

ANDITA AYUNINGTYAS

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Riap Diameter dan
Volume Tegakan Hutan Alam di Areal IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi
Kalimantan Timur adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari skripsi saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Andita Ayuningtyas
NIM E14100014

ABSTRAK
ANDITA AYUNINGTYAS. Riap Diameter dan Volume Tegakan Hutan Alam di
IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi Kalimantan Timur. Dibimbing oleh
AHMAD HADJIB dan MUHDIN.
Pengaturan hasil merupakan salah satu komponen utama yang sangat
penting dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari yang dapat dicapai apabila
hasil yang dipanen tidak melebihi riap tegakannya. Asumsi penyeragaman
besarnya riap pada sistem silvikultur TPTI merupakan salah satu kesalahan
mendasar karena riap dapat bersifat spesifik untuk setiap tempat tumbuh.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya riap diameter dan volume
tegakan sebagai informasi agar pengaturan hasil dapat dilakukan sesuai dengan
kondisi hutan di areal IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi, Kalimantan Timur.
Hasil penelitian menunjukan rataan riap diameter per tahun untuk kelompok jenis
meranti adalah 0.52 cm/th dan rataan riap volume per tahun adalah sebesar 1.656

m3/ha/th. Besarnya riap yang diperoleh ini berbeda dengan asumsi yang
ditetapkan sistem TPTI, sehingga perlu dilakukan penghitungan limit diameter
tebang dan jatah tebang tahunan yang sesuai dengan angka riap yang berlaku di
areal IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi.
Kata Kunci: diameter, pengaturan hasil, riap, volume

ABSTRACT
ANDITA AYUNINGTYAS. Diameter and Volume Increment of Natural Forest
at IUPHHK-HA PT. Gunung Gajah Abadi East Kalimantan. Supervised by
AHMAD HADJIB and MUHDIN.

Yield regulation is one of the most important components to achieve
sustainable forest management. Sustainable forest management can be achieved
when the yield does not exceed the standing increment. The assumption of
uniformity of the increment amount in TPTI silvicultural system is one of the
fundamental error, because the forest increment amount is specific to the location
of the forest. This research is conducted to determine the diameter increment and
standing volume as information so that the yield regulation can be made based on
forests conditions in IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi, East Kalimantan.
The results shows that the average annual diameter and volume increment of

shorea group type is 0.52 cm/year and the average annual volume increment is
1.656 m3/ha/year. The increment amount obtained are different from the
assumption set by the TPTI system, therefore the calculation of the diameter limit
cutting and annual allowable cut that is based on number of increment in
IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi areal is needed to achieve sustainable
forest.
Keyword: diameter, increment, volume, yield regulation

iii

RIAP DIAMETER DAN VOLUME TEGAKAN HUTAN ALAM
DI AREAL IUPHHK-HA PT GUNUNG GAJAH ABADI
KALIMANTAN TIMUR

ANDITA AYUNINGTYAS

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada

Departemen Manajemen Hutan

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

v

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Riap
Diameter dan Volume Tegakan Hutan Alam di Areal IUPHHK-HA PT Gunung
Gajah Abadi Kalimantan Timur. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
ucapkan kepada keluarga penulis, Bapak Edy Jauhar Fauzi, SH dan Ibu Ir. Yuli
Utami, MSi serta Adik Fahmi Fahrizal Fauzi atas doa dan dukungannya. Bapak Ir.
Ahmad Hadjib, MS dan Bapak Dr. Ir. Muhdin, MSc selaku dosen pembimbing
atas arahan, bimbingan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.
Apresiasi dan penghargaan tertinggi juga penulis sampaikan kepada

keluarga besar IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi yang tidak dapat
disebutkan namanya satu per satu, atas bantuan dan kerja sama selama
pengumpulan data. Terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan Fitha Anggraini, Ovita Conthesa, Dyah Puspita, Leoni Sunandar,
Sutrisna Wijaya, Afdhal, Galuh Ajeng, Lovedrianto A serta seluruh keluarga dan
rekan-rekan mahasiswa Departemen Manajemen Hutan angkatan 47 atas segala
doa dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2015
Andita Ayuningtyas

vii

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR


viii

DAFTAR LAMPIRAN

viii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

1

Tujuan Penelitian


1

Manfaat Penelitian

2

METODE

2

Lokasi dan Waktu Penelitian

2

Alat dan Bahan

2

Prosedur Analisis Data


2

HASIL DAN PEMBAHASAN

4

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

4

Struktur Tegakan Awal Hutan Alam Bekas Tebangan

5

Riap Diameter Hutan Alam Bekas Tebangan

8

Riap Volume Tegakan Hutan Alam Bekas Tebangan


11

Penetapan Angka Riap Diameter dan Volume Tegakan Lokal

14

SIMPULAN DAN SARAN

16

Simpulan

16

Saran

16

DAFTAR PUSTAKA


16

LAMPIRAN

18

RIWAYAT HIDUP

41

DAFTAR TABEL
1 Struktur tegakan awal pada setiap PUP
2 Jumlah pohon per kelompok jenis di setiap PUP
3 Rekapitulasi riap diameter pohon (cm/th) kelompok jenis meranti di
seluruh PUP
4 Rekapitulasi riap LBDS (m2/ha/th) dan riap volume (m3/ha/tahun)
tegakan meranti di seluruh PUP
5 Rekapitulasi riap diameter pohon (cm/th) kelompok jenis meranti di
seluruh PUP pada periode pengukuran 1995-2007
6 Rekapitulasi riap LBDS (m2/ha/th) dan volume tegakan (m3/ha/th)

seluruh PUP pada periode pengukuran 1995-2007

5
8
9
12
15
15

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6

Struktur tegakan awal PUP 1
Struktur tegakan awal PUP 2
Struktur tegakan awal PUP 3
Struktur tegakan awal PUP 4
Struktur tegakan awal PUP 5
Struktur tegakan awal PUP 6

6
6
6
7
7
7

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Kelompok jenis Meranti (kelompok komersial satu)
Kelompok jenis Rimba campuran (kelompok komersial dua)
Kelompok jenis kayu Eboni (kelompok indah satu)
Kelompok jenis kayu Indah (kelompok indah dua)
Riap diameter pohon petak 1 perlakuan perapihan
Riap diameter pohon petak 2 perlakuan pembebasan
Riap diameter pohon petak 3 perlakuan penjarangan
Riap diameter pohon petak 4 perlakuan kontrol
Riap diameter pohon petak 5 perlakuan kontrol
Riap diameter pohon petak 6 perlakuan kontrol
Riap LBDS (m2/ha/th) dan riap volume (m3/ha/th) tegakan petak 1
perlakuan perapihan
Riap LBDS (m2/ha/th) dan riap volume (m3/ha/th) tegakan petak 2
perlakuan pembebasan
Riap LBDS (m2/ha/th) dan riap volume (m3/ha/th) tegakan petak 3
perlakuan perapihan
Riap LBDS (m2/ha/th) dan riap volume (m3/ha/th) tegakan petak 4
perlakuan kontrol
Riap LBDS (m2/ha/th) dan riap volume (m3/ha/th) tegakan petak 5
perlakuan kontrol
Riap LBDS (m2/ha/th) dan riap volume (m3/ha/th) tegakan petak 6
perlakuan kontrol

18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
31
33
35
37
39

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan merupakan salah satu kekayaan alam yang harus dijaga
kelestariannya agar dapat dimanfaatkan secara terus-menerus untuk memenuhi
kebutuhan makhluk hidup. Dalam upaya untuk menjaga kelestarian hutan,
diperlukan sebuah sistem pengelolaan yang tepat. Pengaturan hasil merupakan
salah satu komponen yang sangat penting untuk mencapai tujuan pengelolaan
hutan yang lestari secara ekologi, ekonomi dan sosial.
Kelestarian hasil akan tercapai apabila hasil yang dipanen tidak melebihi
kemampuan pertumbuhan hutan (riap tegakan). Pada hutan alam tidak seumur
yang menggunakan sistem silvikultur TPTI sebagai sistem pengelolaan hutannya,
besarnya riap diameter dan riap volume diasumsikan sama yaitu 1 cm/th dan 1
m3/ha/th. Menurut Suhendang et al. (1995) hal tersebut merupakan salah satu
kelemahan mendasar dari sistem silvikultur TPTI sejak awal diberlakukan, karena
besarnya riap berbeda pada setiap jenis, kelas diameter, jenis perlakuan dan
kondisi tempat tumbuhnya.
Pengaturan hasil di hutan alam tidak seumur memerlukan informasi tentang
pertumbuhan dan riap yang diperoleh dari data pengukuran petak ukur permanen
(PUP). PUP merupakan sarana penting dalam pengukuran data lapangan untuk
mengetahui riap diameter dan riap volume serta dinamika struktur tegakan
(Priyadi et al. 2006). Dari hasil pengukuran tersebut dapat diperoleh data riap
serta komponen dinamika struktur tegakan yang mempengaruhinya seperti,
ingrowth (jumlah pohon yang pada periode tertentu naik ke kelas diameter
tertentu dari kelas diameter dibawahnya), upgrowth (jumlah pohon yang pada
periode waktu tertentu naik dari kelas diameter tertentu ke kelas diameter
diatasnya) dan mortality (jumlah pohon yang mati pada periode tertentu). Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui riap diameter dan volume
tegakan sebagai informasi agar pengaturan hasil dapat dilakukan sesuai dengan
kondisi hutannya.
Perumusan Masalah
Riap diameter dan riap volume yang diasumsikan sama pada sistem
silvikultur TPTI yaitu 1 cm/th dan 1 m3/ha/th merupakan salah satu kelemahan
dalam sistem pengelolaan hutan yang telah diterapkan di Indonesia karena
besarnya riap diameter dan riap volume diduga berbeda untuk setiap jenis, kelas
diameter, jenis perlakuan silvikultur dan kondisi tempat tumbuhnya. Untuk itu,
agar tujuan pengelolaan hutan yang lestari tercapai perlu diketahui besarnya riap
diameter dan riap volume yang sesuai dengan kondisi tempat tumbuhnya sehingga
etat tebang dapat ditentukan sesuai dengan riapnya.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya riap diameter pohon
dan riap volume tegakan kelompok jenis meranti pada PUP yang ada di areal kerja
IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi, Kalimantan Timur.

2

Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi
mengenai riap diameter dan riap volume yang diharapkan dapat digunakan oleh
PT Gunung Gajah Abadi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam
pengelolaan hutan lestari terutama untuk pengaturan hasil.

METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi
Kalimantan Timur pada bulan Maret-April 2014.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa alat tulis, kalkulator, dan
seperangkat laptop dengaan Software Microsoft Excel 2007, Microsoft word 2007
dan Software Curve Expert 1.4 .
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu data
hasil pengukuran 1 seri PUP (6 PUP) pada areal bekas tebangan di IUPHHK-HA
PT Gunung Gajah Abadi, Kalimantan Timur, kurva tinggi dan dokumen
RKUPHHK-HA berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala.
Prosedur Analisis Data
Pengelompokan Data PUP
Kegiatan pengelompokan data yang dilakukan dalam penelitian ini
meliputi :
1. Pengelompokan pohon
Pengelompokan jenis dilakukan karena hutan alam produksi di IUPHHKHA PT Gunung Gajah Abadi terdiri dari berbagai jenis pohon. Pengelompokan
jenis didasarkan pada lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 163/KptsII/2003 tanggal 26 Mei 2003 tentang Pengelompokan Jenis Kayu sebagai Dasar
Pengenaan Iuran Kehutanan, sehingga keragaman jenis di areal kerja
disederhanakan menjadi empat jenis, yaitu kelompok jenis Meranti (kelompok
jenis komersial satu), kayu Rimba Campuran (kelompok komersial dua), kayu
Indah dan kayu Dilindungi.
2. Pengelompokan kelas diameter
Untuk menghitung besarnya rekrutmen dan tambah tumbuh digunakan
pengelompokan diameter pohon menjadi beberapa kelas diameter (KD) yaitu
kelas diameter 10-14.9 cm, 15-19.9 cm, 20-24.9 cm, 25-29.9 cm 30-34.9 cm, 3539.9 cm, 40-44.9 cm, 45-49.9 cm, 50-54.9 cm, 55-59.9 cm dan 60 cm up.

3

Perhitungan Diameter Pohon
Diameter pohon diperoleh dari konversi keliling pohon dengan rumus :
D=
Keterangan:
D = diameter (cm)
K = keliling (cm)
π = konstanta (3.14)
Perhitungan Kerapatan Tegakan
Kerapatan tegakan dapat dijelaskan dengan luas bidang dasar (LBDS).
LBDS individu pohon dan LBDS tegakan dapat dihitung dengan rumus lingkaran
yaitu :
a. Luas bidang dasar individu pohon
G=
Keterangan :
G = luas bidang dasar setiap pohon
d = diameter (cm)
π = konstanta (3.14)
b. Kerapatan berdasarkan luas bidang dasar (LBDs)
LBDs =



Keterangan :
LBDs = luas bidang dasar Tegakan (m2/ha)
G
= luas bidang dasar setiap pohon (m2)
L
= luas kawasan (ha)
i
= 1, 2, 3, ..., n
Perhitungan Volume Pohon
Volume suatu pohon diperoleh dengan rumus silinder terkoreksi yaitu :
V=g×h×f
Keterangan:
v = volume pohon (m3/ha)
g = luas bidang dasar pohon
h = tinggi pohon
f = angka bentuk
Angka bentuk batang adalah perbandingan antara volume batang aktual
dengan volume silinder yang memiliki diameter dan tinggi sama dengan diameter
dan tinggi batang pohon tersebut. Informasi nilai angka bentuk pada beberapa
jenis pohon secara spesifik terutama di hutan alam tropis belum semuanya tersedia,
dengan demikian nilai angka bentuk batang secara umum di hutan alam yang
digunakan dalam perhitungan volume tegakan pada penelitian ini ialah 0.6
menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Krisnawati dan Harbagung (1996).

4

Perhitungan Riap Individu Pohon
Riap individu pohon yang dihitung dalam penelitian ini adalah riap diameter
pohon dengan rumus sebagai berikut :
Rd =
Keterangan :
Rd
= riap diameter pohon (cm/th)
= diameter tahun ke dua;
= diameter tahun ke satu;
nu
= selang waktu antar pengukuran

Perhitungan Riap Tegakan Hutan
Riap tegakan hutan yang dihitung dalam penelitian ini adalah riap LBDs
dan riap volume tegakan.
a. Riap LBDs
Rlbds =
Keterangan :
Rd
= riap lbds tegakan (m2/ha/th)
= lbds tahun ke dua;
= lbds tahun ke satu;
nu
= selang waktu antar pengukuran
b. Riap volume
Rvol =
Keterangan :
Rvol
= riap volume tegakan (m3/ha/th)
= volume tahun ke dua;
= volume tahun ke satu;
nu
= selang waktu antar pengukuran

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Secara administrasi pemerintahan areal kerja (kelompok hutan Sungai
Seleq) dari PT Gunung Gajah Abadi terletak dalam wilayah Kecamatan
Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan
administrasi kehutanan, termasuk dalam wilayah Dinas Kehutanan Kabupaten
Kutai Timur, sedangkan secara geografis areal kerja tersebut terletak pada
116°40’-117°02’ Bujur Timur dan 1°20’-1°35’ Lintang Utara. Menurut SK.
Menhut No. 79/Kpts-II/2001, luas areal kerja IUPHHK-HA PT Gunung Gajah
Abadi adalah 74 980 ha.

5

Berdasarkan Peta Tanah Kalimantan Timur skala 1 : 250 000, areal kerja
PT Gunung Gajah Abadi memiliki tiga jenis tanah yaitu alluvial, podsolik merah
kuning dan latosol dengan komposisi dominan tanah latosol. Tipe iklim areal
kerja PT Gunung Gajah Abadi berdasarkan Klasifikasi iklim Schmidt dan
Ferguson, termasuk ke dalam tipe iklim A dengan suhu udara rata-rata 26°C,
curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2 800 mm. Areal kerja PT Gunung Gajah
Abadi merupakan dataran hingga perbukitan dengan ketinggian bervariasi dari
100-400 m dari permukaan laut.
Struktur Tegakan Awal Hutan Alam Bekas Tebangan
Berdasarkan data PUP yang diamati yaitu satu seri PUP yang terdapat di
IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi petak 84 ex RKT 1994-1995 yang telah
dilakukan pengukuran sebanyak 7 kali pengukuran, yaitu tahun 1995, 1996, 1997,
1998, 1999, 2001 dan 2007. Terdapat 6 PUP yang diberi perlakuan silvikultur
yang berbeda yaitu Perapihan, Pembebasan, Penjarangan serta 3 buah PUP yang
tidak diberi perlakuan silvikultur atau sebagai petak kontrol. Pohon-pohon yang
terdapat dalam setiap PUP dikelompokkan menjadi 4 kelompok jenis yaitu
kelompok jenis pohon Dilindungi, Indah, Meranti dan Rimba Campuran serta
dikelompokan berdasarkan kelas diameter. Pohon-pohon dalam PUP yang
berdiameter >10 cm dikelompokan ke dalam 11 kelas diameter dengan lebar kelas
5 cm. Suhendang (1994) menyatakan bahwa ketelitian hasil pendugaan proyeksi
struktur tegakan diduga sangat tergantung kepada selang kelas yang dibuat.
Semakin kecil selang kelas maka ketelitian yang dihasilkan akan semakin tinggi.
Tabel 1 menunjukkan hasil pengamatan struktur tegakan awal hutan bekas
tebangan yang dicirikan oleh sebaran jumlah pohon berdasarkan kelas diameter
dari setiap PUP. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah pohon semakin sedikit
seiring dengan bertambahnya kelas diameter.
Tabel 1 Struktur tegakan awal pada setiap PUP
KD
10 - 14.9
15 - 19.9
20 - 24.9
25 - 29.9
30 - 34.9
35 - 39.9
40 - 44.9
45 - 49.9
50 - 54.9
55 - 59.9
>60
Total

PUP
1

2
155
97
51
24
19
16
9
9
8
5
6
399

3
120
62
42
28
18
13
12
8
4
5
19
331

4
201
103
73
36
19
14
12
9
3
7
14
491

5
113
64
37
20
10
14
11
6
7
5
12
299

6
176
102
52
27
26
22
8
2
4
5
12
436

203
99
44
39
15
14
3
8
14
3
14
456

6

Gambar 1 sampai 6 menunjukkan gambaran struktur tegakan awal pada
setiap PUP yang diperoleh dengan bantuan Software Curve Expert 1.4.
Berdasarkan gambar struktur tegakan awal tersebut diperoleh kurva yang
berbentuk eksponensial negatif yang secara umum berbentuk J terbalik yang
artinya jumlah pohon semakin sedikit seiring dengan bertambahnya kelas
diameter.
Smith (1962) menyatakan bahwa struktur suatu tegakan hutan sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon
penyusunnya, misalnya faktor biotik dan genetik yang dimiliki setiap spesies
pohon serta faktor lingkungannya. Jumlah pohon pada setiap kelas diameter selalu
berubah menurut waktu. Perubahan tersebut disebabkan oleh adanya kecepatan
pertumbuhan diameter pohon dalam kelas diameter dan adanya variasi ruang
tumbuh yang diperlukan dalam pertumbuhan pohon.

Gambar 1 Struktur tegakan awal PUP 1

Gambar 2 Struktur tegakan awal PUP 2

Gambar 3 Struktur tegakan awal PUP 3

7

Gambar 4 Struktur tegakan awal PUP 4

Gambar 5 Struktur tegakan awal PUP 5

Gambar 6 Struktur tegakan awal PUP 6
Tabel 2 menunjukkan informasi jumlah pohon per kelompok jenis di setiap
PUP yang diteliti. Setiap PUP terdiri dari sekitar 52-66 jenis pohon yang
berdasarkan Tabel 2 didominasi oleh Kelompok jenis Rimba Campuran. Jumlah
seluruh jenis pohon yang terdapat pada setiap PUP yang berdiameter lebih dari 10
cm berkisar antara 299-491 pohon/ha dengan rata-rata 402 pohon/ha. Muhdin
(2012) menyatakan bahwa jumlah pohon dan struktur tegakan dapat
menggambarkan tingkat ketersediaan tegakan pada setiap tingkat pertumbuhan
tegakan, sehingga keduanya diduga berpengaruh terhadap kemampuan regenerasi
atau pertumbuhan tegakan termasuk kecepatan pemulihan diri tegakan setelah
mengalami gangguan yaitu perlakuan penebangan.

8

Tabel 2 Jumlah pohon per kelompok jenis di setiap PUP
Kelompok Jenis
Dilindungi
Indah
Meranti
Rimba campuran
Total

PUP
1
66
27
117
189
399

2
67
44
78
142
331

3
78
56
143
214
491

4
60
23
69
147
299

5
58
55
119
211
443

6
54
45
130
227
456

Riap Diameter Hutan Alam Bekas Tebangan
Davis dan Jhonson (1987) mendefinisikan riap sebagai pertambahan volume
pohon atau tegakan per satuan waktu tertentu, tetapi ada kalanya juga digunakan
untuk menyatakan pertambahan nilai tegakan atau pertambahan diameter atau
tinggi pohon setiap tahun. Riap tegakan dibentuk oleh pohon-pohon yang masih
hidup di dalam tegakan, tetapi penjumlahan dari riap pohon ini tidak akan sama
dengan riap tegakannya, karena dalam periode tertentu beberapa pohon dalam
tegakan dapat saja mati, busuk atau beberapa lainnya mungkin ditebang.
Perhitungan riap pada PUP seri 1 dilakukan dalam 3 periode pengukuran
yaitu tahun 1995-1998, 1998-2001 dan 2001-2007 dengan menentukan riap
individu pohon dan riap tegakan. Riap individu pohon yang dihitung dalam
penelitian ini adalah riap diameter (cm/th) sedangkan riap tegakan yang dihitung
adalah riap LBDS (m2/ha/th) dan riap volume (m3/ha/th). Perhitungan terhadap
riap individu pohon dan riap tegakan dikhususkan pada kelompok jenis meranti
karena jenis meranti merupakan jenis yang paling penting di Indonesia dari segi
devisa maupun dari segi dominasi di hutan hujan dataran rendah. Kayu meranti
merupakan kayu komersial kelas satu dengan nilai ekonomi paling tinggi
dibandingkan kelompok jenis lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan data PUP di
areal IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi, diperoleh hasil riap diameter pohon
(cm/th) untuk kelompok jenis meranti seperti yang disajikan dalam Tabel 3.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 3 terlihat bahwa riap diameter
rata-rata yang dimiliki oleh setiap PUP yang diberi perlakuan silvikultur yang
berbeda pada 3 periode pengukuran memiliki kisaran yang bervariasi. PUP 1
dengan perlakuan perapihan memiliki riap diameter rata-rata yang berkisar antara
0.42-0.67 cm/th. PUP 2 dengan perlakuan pembebasan memiliki riap diameter
rata-rata dengan kisaran 0.43-0.76 cm/th. PUP 3 dengan perlakuan penjarangan
memiliki riap diameter rata-rata yang berkisar antara 0.31-0.61 cm/th. Sementara
itu, tiga petak kontrol lainnya yang tidak diberi perlakuan apapun masing-masing
memiliki riap diameter rata-rata yang berkisar antara 0.41-0.69 cm/tahun, 0.280.59 cm/th dan 0.36-0.66 cm/th. Dari besarnya riap yang dihasilkan tersirat bahwa
riap diameter rata-rata PUP 2 dengan perlakuan pembebasan memiliki kisaran
yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

9

Tabel 3 Rekapitulasi riap diameter pohon (cm/th) kelompok jenis meranti
di seluruh PUP
Periode Pengukuran
No.
PUP

1
Perapihan

1995-1998

KD
N

Xa

Xb

Rt

N

N

2001-2007
Xa
Xb

Rt

28

0.06

1.72

0.49

24

0.07

0.97

0.39

22

0

1.77

0.51

15 - 19.9

20

0.11

1.84

0.63

15

0.01

0.77

0.38

15

0.09

1.97

0.75

20 - 24.9

11

0.08

1.73

0.85

7

0.13

0.85

0.44

6

0

0.84

0.33

25 - 29.9

7

0.22

1.19

0.64

6

0.15

0.72

0.44

5

0.06

0.96

0.56

30 - 34.9

10

0.07

1.62

0.70

6

0.12

0.76

0.40

4

0.17

1.96

0.87

35 - 39.9

12

0.15

1.34

0.73

9

0.05

0.87

0.47

9

0.32

1.50

0.72

40 - 44.9

4

0.52

1.39

0.92

4

0.12

0.51

0.32

4

0.27

2.23

1.01

45 - 49.9

1

1.04

1.04

1.04

0

0

0

0

0

0

0

0

50 - 54.9

5

0.01

1.46

0.72

4

0.25

0.79

0.52

3

0

0.15

0.08

55 - 59.9

3

0.41

1.51

0.86

3

0.29

0.82

0.55

3

0

0.80

0.37

>60

5

0.28

1.36

0.74

3

0.27

0.59

0.47

3

0.09

0.40

0.25

0.67

0.42

0.59

10 - 14.9

15

0.08

0.97

0.39

14

0.04

1.06

0.37

13

0.06

1.45

0.56

15 - 19.9

10

0.13

1.95

0.79

10

0.01

2.31

0.49

10

0.10

0.84

0.41

20 - 24.9

6

0.30

1.55

1.02

6

0.07

1.03

0.51

6

0.05

1.76

0.81

25 - 29.9

6

0.12

0.74

0.37

6

0.20

1.11

0.46

6

0.05

0.58

0.25

30 - 34.9

2

0.28

1.32

0.80

2

0.18

0.34

0.26

2

0.04

1.15

0.60

35 - 39.9

4

0.39

0.81

0.64

4

0.03

0.57

0.20

4

0.12

1.55

0.78

40 - 44.9

6

0.28

1.44

0.79

6

0.07

1.50

0.54

6

0.16

1.75

0.83

45 - 49.9

5

0.33

0.77

0.49

5

0.19

0.46

0.30

5

0.05

1.06

0.74

50 - 54.9

1

1.14

1.14

1.14

1

0.27

0.27

0.27

1

1.42

1.42

1.42

55 - 59.9

2

0.65

0.94

0.80

1

1.21

1.21

1.21

1

0.96

0.96

0.96

13

0.28

2.76

1.04

12

0.05

1.27

0.43

11

0.11

2.86

1.46

>60
Rata-rata

3
Penjarangan

Rt

10 - 14.9

Rata-rata

2
Pembebasan

1998-2001
Xa
Xb

0.71

0.43

0.76

10 - 14.9

32

0.13

1.70

0.55

31

0.03

0.58

0.22

27

0.05

0.91

0.37

15 - 19.9

28

0.07

2.18

0.51

24

0.03

0.64

0.25

23

0.03

2.14

0.57

20 - 24.9

18

0.19

1.79

0.71

17

0.11

1.19

0.35

15

0.01

1.92

0.65

25 - 29.9

11

0.15

1.77

0.71

11

0.06

1.08

0.42

9

0.02

1.52

0.55

30 - 34.9

9

0.18

1.72

0.58

8

0.04

0.57

0.31

7

0.02

1.02

0.32

35 - 39.9

5

0.19

1.44

0.76

5

0.12

0.52

0.33

5

0.18

1.00

0.56

40 - 44.9

6

0.23

1.33

0.74

6

0.04

0.58

0.30

6

0.01

1.32

0.64

45 - 49.9

3

0.50

1.28

0.92

3

0.33

0.48

0.42

2

1.62

2.11

1.87

50 - 54.9

1

0.42

0.42

0.42

1

0.51

0.51

0.51

1

0.38

0.38

0.38

55 - 59.9

4

0.40

1.41

0.84

4

0.16

0.62

0.45

3

0.28

1.39

0.77

>60

7

0.15

0.75

0.47

7

0.25

0.58

0.41

7

0.45

1.89

0.91

Rata-rata

0.61

0.31

0.57

10

Tabel 3 Lanjutan
No.
PUP

4
Kontrol

KD

Xa

Xb

Rt

N

Xa

Xb

Rt

N

Xa

Xb

Rt

10 - 14.9

24

0.04

1.38

0.51

24

0.08

0.86

0.40

23

0.01

0.74

0.20

15 - 19.9

13

0.14

1.68

0.91

12

0.17

0.83

0.51

10

0.02

1.43

0.65

20 - 24.9

6

0.45

1.36

0.74

6

0.02

1.00

0.44

6

0.35

1.12

0.79

25 - 29.9

4

0.15

1.19

0.71

3

0.11

0.39

0.23

3

0.03

0.34

0.22

30 - 34.9

2

0.10

0.83

0.46

2

0.40

0.89

0.65

2

0.05

0.52

0.28

35 - 39.9

4

0.13

2.76

1.20

4

0.24

0.52

0.39

3

0.55

1.15

0.76

40 - 44.9

2

0.08

1.11

0.60

2

0.16

0.32

0.24

2

0.93

1.56

1.24

45 - 49.9

1

0.21

0.21

0.21

1

0.14

0.14

0.14

1

0.50

0.50

0.50

50 - 54.9

2

0.71

0.81

0.76

2

0.07

0.72

0.40

2

0.83

1.70

1.27

55 - 59.9

2

0.11

1.20

0.65

2

0.27

1.00

0.63

2

0.72

0.88

0.80

>60

4

0.13

1.28

0.70

4

0.01

0.52

0.19

4

0.44

1.91

0.96

0.69

0.41

0.52

10 - 14.9

34

0.04

1.27

0.40

34

0.13

0.48

0.26

34

0.02

0.98

0.30

15 - 19.9

25

0.13

1.71

0.58

25

0.06

0.58

0.29

23

0.02

1.60

0.53

20 - 24.9

12

0.13

1.37

0.43

12

0.15

1.27

0.38

12

0.05

1.02

0.37

25 - 29.9

3

0.30

1.21

0.67

3

0.18

0.31

0.26

3

0.13

0.60

0.39

30 - 34.9

7

0.37

1.00

0.64

7

0.07

0.28

0.18

7

0.19

1.20

0.52

35 - 39.9

7

0.04

1.24

0.48

7

0.07

0.48

0.25

7

0.11

1.28

0.66

40 - 44.9

1

0.49

0.49

0.49

1

0.33

0.33

0.33

1

1.04

1.04

1.04

45 - 49.9

1

1.21

1.21

1.21

1

0.50

0.50

0.50

1

0.72

0.72

0.72

50 - 54.9

2

0.87

1.08

0.98

2

0.05

0.30

0.18

2

0.67

0.82

0.75

55 - 59.9

5

0.11

1.07

0.65

5

0.15

0.74

0.36

5

0.92

1.79

1.30

15

0.22

1.41

0.73

15

0.05

0.59

0.21

15

0.21

2.18

1.28

Rata-rata
10 - 14.9

44

0.08

0.54
1.43

0.56

41

0.05

0.28
0.67

0.67

41

0.59
0.02 0.77

0.28

15 - 19.9

18

0.03

1.62

0.64

18

0.05

0.42

0.42

18

0.07

1.22

0.50

20 - 24.9

12

0.17

1.87

0.66

12

0.10

0.56

0.56

11

0.06

0.87

0.40

25 - 29.9

14

0.15

1.24

0.59

14

0.08

1.19

1.19

14

0.01

1.11

0.32

30 - 34.9

6

0.32

1.03

0.58

5

0.07

0.68

0.68

5

0.23

0.73

0.44

35 - 39.9

6

0.23

1.01

0.52

6

0.04

0.81

0.81

6

0.24

0.80

0.41

40 - 44.9

2

0.65

1.72

1.18

2

0.12

0.30

0.30

2

0.64

1.15

0.90

45 - 49.9

4

0.21

0.94

0.53

4

0.06

0.54

0.54

3

0.56

0.85

0.73

50 - 54.9

6

0.24

2.00

0.98

6

0.14

0.47

0.47

5

0.10

0.79

0.50

55 - 59.9

2

0.45

0.49

0.47

2

0.08

0.28

0.28

2

0.45

1.03

0.74

10

0.16

1.50

0.47

10

0.02

0.66

0.66

10

0.01

1.06

0.39

>60

6
Kontrol

2001-2007

N

Rata-rata

5
Kontrol

Periode Pengukuran
1998-2001

1995-1998

>60
Rata-rata

0.60

Keterangan : N = Jumlah pohon (ha)
Xa = Min (cm)

0.36

Xb = Max (cm)
Rt = Rataan (cm)

0.39

11
Hasil penelitian Krisnawati dan Wahjono (2004) di Kalimantan Barat
menjelaskan bahwa hasil perhitungan riap diameter pada tegakan yang mendapat
perlakuan pembebasan lebih tinggi daripada riap diameter pada tegakan yang
tidak mendapat perlakuan (kontrol). Besarnya riap diameter pada petak dengan
perlakuan pembebasan berkisar antara antara 0.43-0.54 cm/th, sedangkan
besarnya riap diameter pada petak yang tidak diberi perlakuan (kontrol) hanya
berkisar antara 0.29-0.37 cm/th. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Abdurachman (2012) di Kalimantan Timur, terdapat perbedaan angka riap
diameter antara petak kontrol dan petak dengan perlakuan pembebasan dan
penjarangan yakni sebesar 0.53 cm/th untuk petak kontrol dan 0.69 dan 0.57
cm/th masing-masing untuk petak dengan pembebasan dan penjarangan.
Riap terjadi karena adanya pertumbuhan sehingga semua faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan juga mempengaruhi besar kecilnya riap. Pohonpohon yang beraneka ragam di hutan alam, tidak hanya dari jenis meranti saja tapi
dari berbagai jenis sehingga persaingan menjadi lebih tinggi. Menurut Lal (1960)
dalam Latifah (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya riap suatu
tegakan adalah tindakan silvikultur, jenis pohon dan kualitas tempat tumbuh.
Tindakan silvikultur yang diberikan terhadap PUP 1, PUP 2 dan PUP 3
menyebabkan riap diameter cenderung lebih besar dibandingkan PUP yang tidak
diberikan tindakan silvikultur. Krisnawati dan Wahjono (2004) menyatakan
tindakan silvikultur yang diberikan dapat mengurangi persaingan antar pohon
yang terjadi dalam suatu tegakan sehingga pohon-pohon yang tetap hidup dapat
memperoleh ruang tumbuh yang lebih baik.

Riap Volume Tegakan Hutan Alam Bekas Tebangan
Kerapatan tegakan hutan merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan produktivitas tempat tumbuh dalam tegakan hutan yang sudah ada.
Kerapatan tegakan dapat dijelaskan dengan luas bidang dasar pohon. Departemen
Kehutanan (1992) menyatakan bahwa melalui luas bidang dasar dapat ditaksir dua
parameter yang penting untuk inventarisasi hutan, yaitu kepadatan bidang dasar
dan volume pohon maupun tegakan. Tabel 4 menunjukkan riap luas bidang dasar
dan riap volume tegakan meranti di seluruh PUP.
Riap volume pohon adalah pertambahan volume selama jangka waktu
tertentu. Dalam teori riap volume dapat ditentukan secara tepat dengan
mengurangi volume pada akhir periode dengan volume pohon tersebut pada awal
periode (Simon 1996). Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat riap volume tegakan
total meranti pada 3 periode pengukuran. Riap LBDS dan volume rata-rata
terbesar dalam
3 periode pengukuran diperoleh oleh PUP yang tidak
diberi perlakuan (kontrol) yaitu sebesar 0.490 m2/ha/th dan 5.889 m3/ha/th. Riap
LBDS dan volume rata-rata terkecil diperoleh oleh PUP 1 dengan perlakuan
perapihan yaitu sebesar
-0.552 m2/ha/th dan -4.475 m3/ha/th. Riap
LBDS dan volume tegakan yang diperoleh memiliki nilai negatif karena terjadi
penurunan LBDS dan volume tegakan pada akhir periode pengukuran akibat
adanya dinamika struktur tegakan berupa mortalitas.

12

PUP 1 dengan perlakuan perapihan memiliki riap LBDS dan volume
terkecil karena selama periode pengukuran terjadi dinamika struktur tegakan yaitu
mortalitas yang tinggi, sementara itu jumlah pohon-pohon ingrowth yang masuk
tidak dapat menggantikan volume pohon yang hilang akibat mortalitas yang
terjadi. Sebaliknya, pada PUP 5 kontrol tidak terjadi dinamika struktur tegakan
berupa mortalitas, sedangkan pohon-pohon ingrowth yang masuk selama periode
pengukuran juga membuat volume tegakan bertambah besar.
Tabel 4

Rekapitulasi riap LBDS (m2/ha/th) dan riap volume (m3/ha/tahun)
tegakan meranti di seluruh PUP
Periode Pengukuran

No.
PUP

KD

1995-1998
LBDS

1
Perapihan

2
Pembebasan

1998-2001

Volume

LBDS

2001-2007

Volume

LBDS

Volume

10 - 14.9

-0.055

-0.297

0.042

0.223

-0.017

-0.087

15 - 19.9

-0.037

-0.223

-0.021

-0.128

0.024

0.142

20 - 24.9

0.067

0.407

-0.014

-0.088

-0.031

-0.187

25 - 29.9

-0.031

-0.220

-0.018

-0.113

0.079

0.524

30 - 34.9

-0.023

-0.190

-0.130

-0.907

-0.052

-0.361

35 - 39.9

-0.085

-0.648

-0.160

-1.213

-0.002

-0.016

40 - 44.9

0.231

1.805

0.002

0.019

-0.088

-0.681

45 - 49.9

0.046

0.356

0.060

0.502

0.124

1.041

50 - 54.9

-0.070

-0.602

-0.136

-1.165

0.034

0.297

55 - 59.9

-0.184

-1.698

-0.082

-0.738

0.047

0.434

>60

0.241

2.441

-0.095

-0.867

0.021

0.280

Total

0.100

1.129

-0.552

-4.475

0.140

1.387

10 - 14.9

-0.006

-0.031

0.044

0.236

-0.012

-0.065

15 - 19.9

-0.055

-0.325

0.004

0.025

0.013

0.068

20 - 24.9

0.007

0.040

-0.009

-0.050

0.000

-0.003

25 - 29.9

0.046

0.291

0.031

0.216

0.018

0.115

30 - 34.9

-0.005

-0.046

0.030

0.212

0.015

0.104

35 - 39.9

-0.031

-0.226

-0.038

-0.283

0.020

0.151

40 - 44.9

0.024

0.226

-0.159

-1.275

0.001

0.012

45 - 49.9

-0.050

-0.393

0.236

1.954

-0.177

-1.465

50 - 54.9

0.076

0.667

-0.076

-0.670

0.225

1.967

55 - 59.9

-0.176

-1.610

0.080

0.711

0.043

0.390

>60

0.347

3.916

-0.414

-5.575

0.206

2.982

Total

0.175

2.508

-0.271

-4.499

0.349

4.255

13
Tabel 4. Lanjutan
Periode Pengukuran
No.
PUP

KD

1995-1998
LBDS

3
Penjarangan

4
Kontrol

5
Kontrol

1998-2001

Volume

LBDS

2001-2007

Volume

LBDS

Volume

10 - 14.9

-0.012

-0.056

0.052

0.272

-0.020

-0.103

15 - 19.9

-0.011

-0.056

-0.016

-0.094

-0.018

-0.106

20 - 24.9

-0.041

-0.241

-0.009

-0.048

0.003

0.018

25 - 29.9

0.037

0.264

-0.068

-0.462

-0.017

-0.111

30 - 34.9

-0.001

-0.006

0.110

0.777

0.024

0.164

35 - 39.9

-0.033

-0.241

-0.117

-0.883

0.017

0.125

40 - 44.9

-0.052

-0.413

0.032

0.227

0.102

0.816

45 - 49.9

-0.015

-0.158

0.114

0.938

-0.084

-0.684

50 - 54.9

0.130

1.103

0.010

0.111

-0.005

-0.057

55 - 59.9

0.011

0.126

-0.075

-0.653

-0.047

-0.435

>60

0.134

1.387

0.129

1.332

0.248

2.732

Total

0.148

1.709

0.162

1.517

0.204

2.361

10 - 14.9

0.015

0.088

0.037

0.195

-0.020

-0.105

15 - 19.9

0.028

0.172

0.009

0.041

0.021

0.122

20 - 24.9

-0.013

-0.078

0.065

0.403

-0.035

-0.220

25 - 29.9

0.040

0.267

-0.001

-0.009

0.035

0.235

30 - 34.9

0.001

0.010

-0.064

-0.463

-0.012

-0.083

35 - 39.9

-0.110

-0.821

0.072

0.534

0.000

0.003

40 - 44.9

0.148

1.178

-0.044

-0.338

-0.073

-0.578

45 - 49.9

0.002

0.016

0.055

0.449

-0.028

-0.234

50 - 54.9

-0.155

-1.373

0

0

0.141

1.217

55 - 59.9

0.180

1.655

-0.080

-0.715

-0.134

-1.230

>60

0.030

0.384

0.108

1.041

0.220

2.340

Total

0.166

1.497

0.156

1.137

0.114

1.469

10 - 14.9

-0.014

-0.068

0.048

0.254

-0.015

-0.076

15 - 19.9

0.002

0.017

0.040

0.241

-0.011

-0.065

20 - 24.9

0.084

0.528

-0.051

-0.315

0.014

0.085

25 - 29.9

-0.028

-0.193

0.087

0.559

0.061

0.404

30 - 34.9

-0.047

-0.320

0.008

0.064

-0.005

-0.039

35 - 39.9

0.007

0.065

-0.075

-0.558

-0.019

-0.144

40 - 44.9

0.045

0.353

0.090

0.697

0.075

0.601

45 - 49.9

-0.060

-0.497

0

0

0.027

0.216

50 - 54.9

0.085

0.771

-0.074

-0.647

-0.040

-0.354

55 - 59.9

-0.259

-2.347

-0.010

-0.118

-0.001

-0.007

>60

0.332

3.241

0.124

1.234

0.262

3.031

Total

0.150

1.549

0.186

1.411

0.349

3.650

14

Tabel 4. Lanjutan
Periode Pengukuran
No.
PUP

KD

1995-1998
LBDS

6
Kontrol

Volume

1998-2001
LBDS

Volume

2001-2007
LBDS

Volume

10 - 14.9

-0.067

-0.358

0.098

0.523

-0.028

-0.144

15 - 19.9

0.071

0.406

0.017

0.105

0.020

0.112

20 - 24.9

0.034

0.218

-0.017

-0.108

0.002

0.008

25 - 29.9

0.042

0.305

-0.026

-0.180

0.036

0.235

30 - 34.9

-0.001

-0.012

0.052

0.364

0.031

0.222

35 - 39.9

-0.002

-0.017

-0.040

-0.300

0.002

0.017

40 - 44.9

0.045

0.350

0.037

0.274

0.048

0.378

45 - 49.9

0.008

0.084

-0.005

-0.052

-0.093

-0.780

50 - 54.9

-0.139

-1.191

-0.007

-0.074

0.044

0.398

55 - 59.9

0.265

2.421

-0.002

-0.025

-0.131

-1.200

>60

0.059

0.864

0.136

1.492

0.264

2.853

Total

0.315

3.070

0.244

2.018

0.194

2.099

Penetapan Angka Riap Diameter dan Volume Tegakan Lokal
Berdasarkan perhitungan angka riap diameter pohon serta riap LBDS dan
volume tegakan selama 3 periode pengukuran pada Tabel 3 dan Tabel 4 di atas,
maka perlu diberlakukan penetapan angka riap yang umum digunakan di
IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi. Penentuan angka riap ini sangat penting
karena riap merupakan sumber informasi atau data pokok dalam memprediksi
pertumbuhan dan hasil suatu tegakan hutan. Penetapan angka riap di areal PUP
dilakukan dengan menghitung riap diameter kelompok jenis meranti serta riap
LBDS dan volume tegakan pada periode pengukuran tahun 1995-2005 yang
disajikan pada Tabel 5 dan Tabel 6.
Tabel 5 menunjukkan riap diameter rata-rata kelompok jenis meranti di
seluruh PUP berkisar antara 0.42-0.67 cm/th. Riap diameter tertinggi diperoleh
dari PUP 2 dengan perlakuan pembebasan yaitu 0.67 cm/th, sedangkan riap
diameter terendah diperoleh dari PUP 6 tanpa perlakuan (kontrol) yaitu 0.42 cm/th.
Dari besarnya angka riap yang dihasilkan tersirat bahwa angka riap di PUP yang
tidak diberi perlakuan silvikultur lebih kecil dibandingkan angka riap yang diberi
perlakuan silvikultur.
Berdasarkan perhitungan riap diameter rata-rata pada periode pengukuran
tahun 1995-2007 diperoleh riap diameter umum jenis meranti yang dapat
digunakan untuk pengaturan hasil di areal IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi
yaitu sebesar 0.52 cm/th. Angka riap diameter yang diperoleh ini lebih kecil dari
riap diameter yang diasumsikan pada sistem TPTI yaitu 1 cm/th. Hal ini
disebabkan adanya perbedaan jenis pohon dan kondisi tempat tumbuh yang
menyebabkan perbedaan kemampuan pohon untuk menyerap sinar matahari,
unsur hara dan komponen-kompenen lainnya yang berpengaruh dalam
pertumbuhan tegakan.

15
Tabel 5 Rekapitulasi riap diameter pohon (cm/th) kelompok jenis meranti di
seluruh PUP pada periode pengukuran 1995-2007
Periode Pengukuran
1995-2007
3
4

KD
1
10 - 14.9
15 - 19.9
20 - 24.9
25 - 29.9
30 - 34.9
35 - 39.9
40 - 44.9
45 - 49.9
50 - 54.9
55 - 59.9
>60
Rata-rata

2
0.47
0.62
0.40
0.54
0.60
0.65
0.81
0
0.38
0.54
0.42
0.55

0.48
0.53
0.79
0.33
0.56
0.60
0.75
0.57
1.06
0.94
1.13
0.67

0.39
0.48
0.58
0.54
0.38
0.55
0.58
1.32
0.42
0.70
0.67
0.51

0.33
0.71
0.69
0.31
0.42
0.86
0.83
0.34
0.92
0.72
0.70
0.54

5

6
0.32
0.49
0.39
0.43
0.47
0.51
0.72
0.79
0.66
0.90
0.88
0.50

0.34
0.47
0.43
0.40
0.50
0.40
0.80
0.56
0.61
0.53
0.39
0.42

Berdasarkan perhitungan riap volume tegakan yang dilakukan pada periode
pengukuran tahun 1995-2007, diperoleh besaran riap volume tegakan yang
berkisar antara -0.143-2.565 m3/ha/th. Riap volume tegakan terkecil didapat pada
PUP 1 dengan perlakuan perapihan yaitu sebesar -0.143 m3/ha/th, sedangkan riap
volume tegakan terbesar didapat pada PUP 5 kontrol yaitu sebesar 2.565 m3/ha/th.
Tabel 6 Rekapitulasi riap LBDS (m2/ha/th) dan volume tegakan (m3/ha/th)
seluruh PUP pada periode pengukuran 1995-2007
No.
PUP
1
2
3
4
5
6

Riap LBDS
(m2/ha/th)
-0.043
0.151
0.180
0.164
0.259
0.237

Riap Volume
(m3/ha/th)
-0.143
1.630
1.987
1.578
2.565
2.321

Berdasarkan perhitungan riap volume tegakan rata-rata pada periode
pengukuran tahun 1995-2007 diperoleh riap volume umum jenis meranti yang
dapat digunakan untuk pengaturan hasil di areal IUPHHK-HA PT. Gunung Gajah
Abadi yaitu sebesar 1.656 m3/ha/th. Angka riap volume rata-rata ini lebih besar
daripada asumsi yang ditetapkan dalam sistem silvikultur TPTI yakni sebesar 1
m3/ha/th.

16

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
besarnya riap diameter dan volume rata-rata untuk kelompok jenis meranti di areal
IUPHHK-HA PT. Gunung Gajah Abadi adalah 0.52 cm/th dan 1.656 m3/ha/th.
Besarnya angka riap diameter tersebut lebih kecil dibandingkan asumsi riap
diameter yang diberlakukan pada sistem TPTI yaitu sebesar 1 cm/th. Sementara
itu, besarnya angka riap volume yang dihasilkan lebih besar dibandingkan asumsi
yang ditetapkan pada sistem silvikultur TPTI yaitu 1 m3/ha/th.
Saran
Perlu dilakukan penghitungan limit diameter tebang dan jatah tebang
tahunan yang sesuai dengan angka riap yang berlaku di areal IUPHHK-HA PT.
Gunung Gajah Abadi. Penelitian lebih lanjut terkait pendugaan nilai riap diameter
dan volume untuk semua kelompok jenis sesuai dengan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 163/Kpts-II/2003 perlu dilakukan agar pengaturan hasil dapat
dilakukan secara menyeluruh. Selain itu, pengorganisasian data PUP sebagai
sarana pemantauan pertumbuhan dan riap tegakan di setiap unit pengelolaan hutan
perlu ditingkatkan agar dapat menghasilkan nilai riap yang lebih akurat untuk
kegiatan pengaturan hasil.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman. 2012. Riap Diameter Hutan Bekas Tebangan Setelah 20 tahun
Perlakuan Perbaikan Tegakan Tinggal di Labanan Berau, Kalimantan Timur.
Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol. 6 No. 2. Samarinda (ID): Balai Besar
Dipterokarpa.
Davis LS dan KN Jhonson. 1987. Forest Management. New York (US): Mc
Graw-Hill Book Company.
[Dephut] Departemen Kehutanan. 1992. Manual Kehutanan. Jakarta (ID) :
Departemen Kehutanan Republik Indonesia
Latifah S. 2004. Pertumbuhan dan Hasil Tegakan Eucalyptus grandis di Hutan
Tanaman Industri. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara.
Krisnawati H dan Harbagung. 1996. Kajian angka bentuk batang untuk pendugaan
volume jenis-jenis hutan alam. Prosiding Diskusi Hasil-Hasil Penelitian dalam
Menunjang Pemanfaatan Hutan yang Lestari. Cisarua, Bogor, 11-12 Maret
1996. Hal 177-191.
Krisnawati dan Wahjono. 2004. Pengaruh Pembebasan Terhadap Riap Diameter
Tegakan di Hutan Alam Bekas Tebangan di Kalimantan Barat. buletin
penelitian hutan no. 645. Hal 33-47. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.

17
Muhdin. 2012. Dinamika Struktur Tegakan Hutan Tidak Seumur untuk
Pengaturan Hasil Hutan Kayu Berdasarkan Jumlah Pohon (Kasus pada Areal
Bekas Tebangan Hutan Alam Hujan Tropika Dataran Rendah Tanah Kering di
Kalimantan) [disertasi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor
Priyadi H, Gunarso P, Kanninen M. 2006. Permanent Sample Plots: More than
Just Forest Data. Bogor (ID) : Center for International Forest Research.
Simon H. 1996. Metode Inventore Hutan. Edisi 1. Cetakan 2. Yogyakarta (ID):
Aditya Media.
Smith DM. 1962. The Practice of Silviculture. Seventh Edition. New York (US):
John Willey and sons Inc.
Suhendang E. 1994. Penerapan model dinamika struktur tegakan hutan alam yang
mengalami penebangan dalam pengaturan hasil dengan metode jumlah pohon
sebagai suatu alternatif upaya penyempurnaan sistem silvikultur TPTI.
Penelitian hibah bersaing perguruan tinggi tahun anggaran 1994/1995 (tahun
ketiga). Bogor (ID): Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Tidak
diterbitkan.
Suhendang E, Soerianegara I, Rusolono T, Prihanto B, Purnomo H, Muhdin. 1995.
Petunjuk operasional penerapan metode pengaturan hasil berdasarkan jumlah
pohon pada hutan alam campuran tidak seumur. Bogor (ID): Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

18

LAMPIRAN
Lampiran 1 Kelompok jenis Meranti (kelompok komersial satu)
No. Nama Perdagangan

1
2

Agathis
Balau

3
4

Balau Merah
Bangkirai

5
6

Damar
Durian

7

Gia

8
9
10
11
12

Giam
Jelutung
Kapur
KapurPetanang
Kenari

13
14
15
16
17
18

Keruing
Kulim
Malapari
Matoa
Medang
Meranti Kuning

19

Meranti Merah

Nama Ilmiah

Agathis spp.
Shorea spp.
Parashorea spp.
Shorea spp.
Shorea laevis Ridl
Shorea laevifolia Endert
Hopea spp.
Shorea kunstleri
Araucaria spp.
Durio carinatus Mast
Durio spp.
Coelostegia spp.
Homalium tomentosum Roxb Benth
Homalium foetidum Roxb Benth
Cotylelobium spp.
Dyera spp.
Dryobalanops spp.
Dryobalanops oblongifolia Dyer
Canarium spp.
Dacryodes spp.
Trioma spp.
Santiria spp.
Dipterocarpus spp.
Scorodocarpus borneensis Becc
Pongamia pinnata L Pierre
Pometia spp.
Cinnamomum spp.
Shorea acuminatissima Sym
Shorea balanocarpoides Sym
Shorea faguetiana Heim
Shorea scollaris V. Sloot
Shorea gibbosa Brandis
Shorea Palembanica Miq
Shorea lepidota BI
Shorea ovalis BI
Shorea johorensis Foxw
Shorea leptoclados Sym
Shorea leprosula Miq

19
Lampiran 1. Lanjutan
No. Nama Perdagangan

20

Meranti Putih

21

Merawan

22
23
24

Merbau
Mersawa
Nyatoh

25
26
27
28
29
30
31

Palapi
Penjalin
Perupuk
Pinang
Pulai
Rasamala
Resak

Nama Ilmiah

Shorea vrescens Parijs
Shorea retionodes V.SI
Shorea javanica K. et. Val
Shorea bracteolate Dyer
Shorea ochracea Sym
Shorea lamellata Foxw
Shorea assamica Dyer
Shorea koordesii Brandis
Hopea spp.
Hopea dyeri
Hopea sangal Kort
Intsia spp.
Anisoptera spp.
Palaquium spp.
Payena spp.
Madhuca spp.
Heritiera tarrietia spp.
Celtis spp.
Lophopetalum spp.
Pentace spp.
Alstonia spp.
Altingia excelsa Noronha
Vatica spp.

20

Lampiran 2 Kelompok jenis Rimba campuran (kelompok komersial dua)
No.
1

Nama Perdagangan
Bakau

2
3
4

Bayur
Benuang
Berumbung

5
6
7

Bintangur
Bipa
Bowoi

8

Bugis

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Cenge
Duabanga
Ekaliptus
Gelam
Gempol
Gopasa
Gerunggang/ Derum
Jabon
Jambu-jambu
Kapas-kapasan

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Kayu kereta
Kecapi
Kedondong Hutan
Kelumpang
Kembang semangkok
Kempas
Kenanga
Keranji
Ketapang
Ketimunan
Lancat
Lara

31
32
33

Mahang
Medang
Mempisang

34

Mendarahan

Nama Ilmiah
Rhizophora spp
Bruguiera spp
Pterospermum spp
Octomeles sumatrana Miq
Adina minutiflora Val
Pertusadina spp
Calophyllum spp
Pterygota spp
Serianthes minahassae
Merr
Koordersiodendron
pinnatum Merr
Mastixia tostrata BI
Duabanga moluccana BI
Eucalyptus spp
Melaleuca spp
Nauclea spp
Vitex spp
Cratoxylum spp
Anthocephalus spp
Eugenia spp
Exbucklandia populnea R.
Brown
Swintonia spp
Sandoricum spp
Spondias spp
Sterculia spp
Scaphium macropodum
Koompassia malaccensis
Cananga sp
Dialium spp
Terminalia spp
Timonius spp
Mastixiodendron spp
Metrosideros spp
Xanthostemon spp
Macaranga spp
Dehaasia spp
Mezzetia parviflora Becc
Xylopia spp
Alphonsea spp
Myristica spp
Knema spp

21
Lampiran 2. Lanjutan
No.
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55

Nama Perdagangan
Menjalin
Mentibu
Merambung
Punak
Puspa
Rengas
Saninten
Sengon
Sepat
Sesendok
Simpur
Surian
Tembesu
Tempinis
Tepis
Tenggayun
Terap
Terentang
Terentang ayam
Tusam
Utup

Nama Ilmiah
Xanthophyllum spp
Dactylocladus stenostachys
Vernonia arborea Han
Tetramerista glabra Miq
Schima spp
Gluta aptera
Castanopsis argentea
Paraserianthes falcataria
Berrya cordofolia Roxb
Endospermum spp
Dillenia spp
Toona sureni Merr
Fragraea spp
Sloetia elongata Kds
Polyalthia glauca Boerl
Parartocarpus spp
Artocarpus spp
Campnosperma spp
Buchanania spp
Pinus spp
Aromadendron spp

Lampiran 3 Kelompok jenis kayu Eboni (kelompok indah satu)
No.
1
2
3

Nama Perdagangan
Eboni Bergaris
Eboni Hitam
Eboni

Nama Ilmiah
Diospyros celebica Bakh
Diospyros rumphii Bakh
Diospyros spp

22

Lampiran 4 Kelompok jenis kayu Indah (kelompok indah dua)
No.
1
2

Nama Perdagangan
Bongin
Bungur

3

Cempaka

4
5
6
7
8
9
10
11

Cendana
Dahu
Johar
Kuku
Kupang
Lasi
Mahoni
Melur

12
13
14
15

Membacang
Mindi
Nyirih
Pasang
Perepat Darat

16
17
18

Raja Bunga
Rengas

19
20
21
22
23
24
25
26
27

Ramin
Sawo kecik
Salimuli
Sindur
Sonokembang
Sonokeling
Sungkai
Tanjung
Tap os
Tinjau Belukar

28
29
30
31
32

Torem
Trembesi
Ulin
Weru

Nama Ilmiah
Irvingia malayana Oliv
Lagerstroemia speciosa
Pers
Michelia spp
Elmerrillia spp
Santalum album
Dracontomelon spp
Cassia spp
Pericopsis mooniana Thw
Ormosia spp
Adinauclea fagifolia Ridsd
Swietenia spp
Dacrydium junghuhnii Miq
Podocarpus spp
Dacrydium spp
Mangifera spp
Melia spp
Xylocarpus granatum
Quercus spp
Combretocarpus rotundatus
Dans
Adenanthera spp
Gluta spp
Melanorrhoea spp
Gonystylus bancanus Kurz
Manilkara spp
Cordia spp
Sindora spp
Pterocarpus indicus Willd
Dalbergia latifolia Roxb
Peronema canescens Jack
Mimusops elengi
Elateriospermum tapos BI
Pteleocarpus lampongus
Bakh
Manikara kanosiensis
Samanea saman Merr
Eusideroxylon zwageri
Albizia procera Benth

23
Lampiran 5 Riap diameter pohon petak 1 perlakuan perapihan
Kelompok Jenis

Dilindungi

Indah

Meranti

RC

Semua Jenis

KD
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 >60
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 >60
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 >60
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 >60
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 >60

14.9
19.9
24.9
29.9
34.9
39.9
44.9
49.9
54.9
59.9
14.9
19.9
24.9
29.9
34.9
39.9
44.9
49.9
54.9
59.9
14.9
19.9
24.9
29.9
34.9
39.9
44.9
49.9
54.9
59.9
14.9
19.9
24.9
29.9
34.9
39.9
44.9
49.9
54.9
59.9
14.9
19.9
24.9
29.9
34.9
39.9
44.9
49.9
54.9
59.9

n
27
16
7
4
0
0
0
0
0
0
0
6
9
5
1
0
0
0
1
1
0
0
28
20
11
7
10
12
4
1
5
3
5
66
43
21
12
7
4
4
7
2
0
1
127
88
44
24
17
16
8
9
8
3
6

1995 Xa
0.03
0.15
0.34
0.29
0
0
0
0
0
0
0
0.19
0.03
0.45
0.62
0
0
0
0.42
0.13
0
0
0.06
0.11
0.08
0.22
0.07
0.15
0.52
1.04
0.01
0.41
0.28
0.02
0.06
0.02
0.06
0.30
0.20
0.13
0.10
0.04
0
0.68
0.02
0.03
0.02
0.06
0.07
0.15
0.13
0.10
0.01
0.41
0.28

Periode Pengukuran
1998
1998 -2001
Xb Rt
n
Xa
Xb Rt
1.55 0.51 21 0.01 0.96 0.43
2.09 0.68 12 0.10 0.66 0.33
0.87 0.57
6 0.36 1.33 0.64
1.21 0.61
4 0.16 0.96 0.42
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.37 0.56
3 0.22 0.56 0.45
2.01 0.73
6 0.16 1.02 0.45
1.95 1.13
5 0.06 1.08 0.55
0.62 0.62
1 0.53 0.53 0.53
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.42 0.42
1 0.71 0.71 0.71
0.13 0.13
1 0.19 0.19 0.19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.72 0.49 24 0.07 0.97 0.39
1.84 0.63 15 0.01 0.77 0.38
1.73 0.85
7 0.13 0.85 0.44
1.19 0.64
6 0.15 0.72 0.44
1.62 0.70
6 0.12 0.76 0.40
1.34 0.73
9 0.05 0.87 0.47
1.39 0.92
4 0.12 0.51 0.32
1.04 1.04
0
0
0
0
1.46 0.72
4 0.25 0.79 0.52
1.51 0.86
3 0.29 0.82 0.55
1.36 0.74
3 0.27 0.59 0.47
1.91 0.52 54 0.05 1.94 0.37
1.55 0.51 35 0.01 0.91 0.29
0.87 0.52 20
0 1.32 0.39
1.32 0.54 12
0 0.92 0.38
0.88 0.58
6 0.23 0.58 0.42
0.73 0.46
4 0.06 1.05 0.44
0.96 0.52
3 0.08 0.63 0.30
2.60 0.76
6 0.17 0.49 0.32
1.07 0.56
2 0.49 1.09 0.79
0
0
0
0
0
0
0.68 0.68
1 0.36 0.36 0.36
1.91 0.51 102 0.01 1.94 0.39
2.09 0.59 68 0.01 1.02 0.33
1.95 0.68 38
0 1.33 0.46
1.32 0.59 23
0 0.96 0.41
1.62 0.65 12 0.12 0.76 0.41
1.34 0.66 13 0.05 1.05 0.46
1.39 0.72
7 0.08 0.63 0.31
2.60 0.75
7 0.17 0.71 0.38
1.46 0.60
7 0.19 1.09 0.55
1.51 0.86
3 0.29 0.82 0.55
1.36 0.73
4 0.27 0.59 0.45

n
21
11
6
4
0
0
0
0
0
0
0
3
6
5
1
0
0
0
1
1
0
0
22
15
6
5
4
9
4
0
3
3
3
51
34
19
12
5
4
2
6
1
0
1
97
66
36
22
9
13
6
7
5
3
4

2001 - 2007
Xa
Xb Rt
0.01 1.00 0.36
0.04 0.86 0.36
0.11 1.07 0.51
0.11 1.34 0.54
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.06 1.16 0.46
0 1.17 0.46
0.36 1.61 0.77
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.11 0.11 0.11
0.03 0.03 0.03
0
0
0
0
0
0
0 1.77 0.51
0.09 1.97 0.75
0 0.84 0.33
0.06 0.96 0.56
0.17 1.96 0.87
0.32 1.50 0.72
0.27 2.23 1.01
0
0
0
0 0.15 0.08
0 0.80 0.37
0.09 0.40 0.25
0 0.89 0.26
0 1.66 0.43
0 1.22 0.37
0.02 1.27 0.54
0.13 1.19 0.74
0.03 0.31 0.21
0.27 1.09 0.68
0.38 2.68 1.28
0.61 0.61 0.61
0
0
0
0
0
0
0 1.77 0.34
0 1.97 0.49
0 1.61 0.44
0 1.34 0.52
0.13 1.96 0.80
0.03 1.50 0.56
0.27 2.23 0.90
0.11 2.68 1.12
0 0.61 0.18
0 0.80 0.37
0 0.40 0.19

24

Lampira