Definisi Madrasah Diniyah Madrasah Diniyah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29
Permi, Diniyah, Thawalib, Pendidikan Islam Indonesia PII, dan sejumlah madrasah-madrasah yang tidak berafiliasi kepada organisasi apapun.
46
Setelah itu Madrasah Diniyah berkembang hampir di seluruh kepulauan nusantara, baik merupakan bagian dari pesantren maupun surau,
ataupun berdiri di luarnya. Pada tahun 1918 di Yogyakarta berdiri Madrasah Muhammadiyah kweekschool Muhammadiyah yang kemudian menjadi
Madrasah Muallimin Muhammadiyah, sebagai realisasi dari cita – cita
pembaharuan pendidikan Islam yang dipelopori oleh KH. Ahmad Dahlan.
47
Meskipun demikian tercatat masih banyak pula madrasah diniyah yang mempertahankan ciri khasnya yang semula, meskipun dengan status sebagai
pendidikan keagamaan luar madrasah. Pada masa yang lebih kemudian, mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 1964, tumbuh pula
madrasah-madrasah diniyah tipe baru, sebagai pendidikan tambahan berjenjang bagi murid-murid madrasah umum. Madrasah diniyah itu diatur
mengikuti tingkat-tingkat pendidikan madrasah umum.
48
Pendidikan diniyah adalah model atau sistem pembelajaran yang tumbuh dan berkembang berbasis nilai, karakter, dan budaya. Diantara
keutamaannya adalah transformasi ilmu pengetahuan yang bersifat substansif dan egalitarian. Sistem pendidikan di pondok pesantren terbukti telah
melahirkan format keilmuan yang multi dimensi yaitu ilmu pengetahuan
46
Dawam Raharjo, Pergulatan Dunia Pesantren Membangun Dari Bawah Jakarta: P3M, 1985, xi.
47
Hasbullah, Sejarah pendidikan. 69.
48
Ibid, 69.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
30
agama, membangun kesadaran sosial dan karakter manusia sebagai hamba Allah.
49
Dalam Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2007 dijelaskan bahwa Pendidikan diniyah adalah pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan
pada semua jalur dan jenjang pendidikan. Madrasah Diniyah adalah satuan pendidikan berbasis Masyarakat yang
menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu yang bersumber dari ajaran agama Islam untuk mendalami ajaran Islam danatau menjadi ahli ilmu agama Islam
dengan pemahaman dan pengamalan yang baik dan benar.
50
Pendidikan diniyah nonformal diselenggarakan dalam bentuk pengajian kitab, Majlis Taklim, atau bentuk lain yang sejenis.
51
Madrasah ini terbagi Kepada tiga jenjang pendidikan : a.
Madrasah Diniyah Awaliyah MDA MDA adalah Madrasah Diniyah Awaliyah setingkat SDMI
52
untuk siswa – siswa Madrasah Dasar 4 tahun. Lembaga Pendidikan
Madrasah Diniyah Awaliyah pada umumnya merupakan pendidikan berbasis masyarakat yang bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan
dasar kepada anak didik santri yang berusia dini untuk dapat
49
Andi Saputra kru dalam http:andisaputrakrui.blogspot.com201101analisis-pp-no-55-tahun- 2007.html di akses pada 25 Desember 2016.
50
Perda Kabupaten Pasuruan No. 4 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 18.
51
PP Nomor 55 Tahun 2007 Pasal 21 Ayat 1.
52
Peraturan daerah kabupaten pesisr selatan nomor: 08 tahun 2004 tentang kewajiban pandai baca dan tulis al-quran dan mendirikan shalat bagi anak madrasah dan calon pengantin yang beragama islam,
Bab I, ketentuan Umum, Pasal 1 huruf s
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
31
mengembangkan kehidupannya sebagai muslim yang beriman, bertaqwa dan beramal saleh serta berakhlak mulia dan menjadi warga negara yang
berkepribadian, sehat jasmani dan rohaninya dalam menata kehidupan masa depan. Jumlah jam belajar 18 jam pelajaran seminggu.
53
b. Madrasah Diniyah Wustho untuk siswa – siswa Madrasah Lanjutan
Tingkat Pertama Yaitu satuan pendidikan keagamaan jalur luar madrasah yang
menyelenggarkan pendidikan agama Islam tingkat menengah pertama sebagai pengembangan yang diperoleh pada madrasah diniyah awaliyah
dengan masa belajar 3 tahun, dan jumlah jam belajar 18 jam pelajaran seminggu.
54
c. Madrasah Diniyah ‘Ulya untuk siswa – siswi Madrasah Lanjutan Atas
Yaitu satuan pendidikan keagamaan jalur luar madrasah yang menyelenggarkan pendidikan agama Islam tingkat menengah atas sebagai
pengembangan yang diperoleh pada madrasah diniyah wustha dengan masa belajar 2 tahun, dan jumlah jam belajar 18 jam pelajaran seminggu
55
Ciri – ciri Madrasah Diniyah adalah :
a. Madrasah Diniyah merupakan pelengkap dari pendidikan formal.
53
http:limalaras.wordpress.com20110417kebijakan-kelembagaan-pendidikan-keagamaan- madrasah-diniyah
54
Dirjen Pendis, Pedoman Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah Jakarta: Kemenag RI, 2014, 7.
55
Rahmat Sangit, Pemahaman dan Permasalahan Madrasah Diniyah,http:sangit26.blogspot.com pada 5 Januari 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
32
b. Madrasah Diniyah merupakan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan
dan tidak memerlukan syarat yang ketat serta dapat diselenggarakan dimana saja.
c. Madrasah Diniyah tidak dibagi atas jenjang atau kelas-kelas secara
ketat. d.
Madrasah Diniyah dalam materinya bersifat praktis dan khusus. e.
Madrasah Diniyah waktunya relatif singkat, dan warga didiknya tidak harus sama.
f. Madrasah Diniyah mempunyai metode pengajaran yang bermacam -
macam.
56
Madrasah diniyah mempunyai tiga tingkatan yakni : Diniyah Awaliyah, Diniyah Wustha dan Diniyah Ulya. Madrasah Diniah Awaliyah
berlangsung 4 tahun 4 tingkatan, dan Wustha 2 tahun 2 tingkatan. Input Siswa Madrasah Diniyah Awaliyah diasumsikan adalah siswa yang berasal
dari madrasah Dasar dan SMP serta SMU.
57
Sebagai bagian dari pendidikan luar madrasah, Madrasah Diniyah bertujuan :
a. Melayani warga belajar dapat tumbuh dan berkembangn sedini mungkin
dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupanya.
56
http:aliyahcijulang.wordpress.com20100408makalah-diniyah
57
Mal An Abdullah dkk, Laporan Penelitian, Studi Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Keagamaan Diniyah, h. 4
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
33
b. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan
sikap mental yang diperluakan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ketingkat dan atau jenjang yang lebih
tinggi c.
Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan madrasah
Untuk menumbuh kembangkan ciri madrasah sebagai satuan pendidikan yang bernapaskan Islam, maka tujuan madrasah diniyah
dilengkapi dengan “memberikan bekal kemampuan dasar dan keterampilan dibidang agama Islam untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi
muslim, anggota masyarakat dan warga Negara”. Dalam program pengajaran ada beberapa bidang studi yang diajarkan
seperti
58
: a.
Al-Qur’an Hadits b.
Aqidah Akhlak c.
Fiqih d.
Sejarah Kebudayaan Islam e.
Bahasa Arab f.
Praktek Ibadah.
58
M. Ishom Saha, Dinamika Madrasah Diniyah di Indonesia :Menelusuri Akar Sejarah Pendidikan Nonformal Jakarta: Pustaka Mutiara, 2005, 42.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
34
Dalam pelajaran Qur’an-Hadits santri diarahkan kepada pemahaman dan penghayatan santri tentang isi yang terkandun
g dalam qur’an dan hadits. Mata pelajaran aqidah akhlak berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan
bimbingan kepada santri agar meneladani kepribadian nabi Muhammad SAW, sebagai Rasul dan hamba Allah, meyakini dan menjadikan Rukun Iman
sebagai pedoman berhubungan dengan Tuhannya, sesama manusia dengan alam sekitar, Mata pelajaran Fiqih diarahkan untuk mendorong, membimbing,
mengembangkan dan membina santri untuk mengetahui memahami dan menghayati syariat Islam. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan mata
pelajaran yang diharapkan dapat memperkaya pengalaman santri dengan keteladanan dari Nabi Muhammad SAW dan sahabat dan tokoh Islam. Bahasa
Arab sangat penting untuk penunjang pemahaman santri terhadap ajaran agama Islam, mengembangkan ilmu pengetahuan Islam dan hubungan antar
bangsa degan pendekatan komunikatif. Dan praktek ibadah bertujuan melaksanakan ibadah dan syariat agama Islam.
Kurikulum Madrasah Diniyah pada dasarnya bersifat fleksibel dan akomodatif. Oleh karena itu, pengembangannya dapat dilakukan oleh
Departemen Agama Pusat Kantor WilayahDepag Propinsi dan Kantor Departemen Agama KabupatenKotamadya atau oleh pengelola kegiatan
pendidikan sendiri. Prinsip pokok untuk mengembangkan tersebut ialah tidak menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku tentang pendidikan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
35
secara umum, peraturan pemerintah, keputusan Menteri Agama dan kebijakan lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan madrasah diniyah.