Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Scoot 2003 mengatakan, bentuk resistensi ini diwujudkan untuk menghindari kerugian yang lebih besar yang dapat menimpa dirinya. Ketiga, resistensi terbuka sungguhan merupakan bentuk resistensi yang terorganisir, sistematis dan berprinsip. Menurut Scoot 2003, resistensi terbuka ini mempunyai dampak-dampak yang revolusioner. Tujuannya adalah berusaha meniadakan dasar dari dominasi itu sendri. Manifestasi dari bentuk resistensi ini adalah digunakannya cara-cara kekerasan violent seperti pemberontakan. Dengan demikian, resistensimerupakan konsep yang sangat luas, walaupun demikian pada dasarnya ingin menjelaskan terjadinya perlawanan yang dilakukan sub altern atau mereka yang tertindas, karena ketidak adilan dan sebagainya. Resistensi juga dapat dilihat sebagai materialisasi atau perwujudan yang paling aktual dari hasrat untuk menolak dominasi pengetahuan atau kekuasaan Hujanikajenong, 2006. Resistensi kemudian dipahami sebagai sebuah respon terhadap suatu inisiatif perubahan, suatu respon hasil rangsangan yang membentuk kenyataan dimana individu hidup. Resistensi adalah tindakan yang ditujukan untuk melawan dan menguasai hubungan kekuasaan yang tidak selaras, sebagai hal yang berbeda dari konsep otonomi relatif, yaitu pihak yang tidak berdaya biasanya menyingkir atau menghindar dari realitas penindasan saifuddin, 2005. Dalam analisis peneliti, aktivitas Pedagang Kaki Lima di Pasar Bambu Kuning yang sehari-hari tetap menggunakan fasilitas publik semisal trotoar dan pinggir jalan mempunyai makna sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung. Memang jarang yang menangkap makna daripada pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar dan emperan toko-toko padahal jika diuraikan lebih dalam maka strategi perlawanan yang dilakukan oleh pedagang kaki lima selaku kaum yang dikuasai ternyata mampu memainkan peran yang cukup baik sehingga mereka tetap bisa berjualan walau ancaman penertiban dan penggusuran berada dalam benak mereka. Lebih jauh lagi ketika akan ada penertiban dan penggusuran,pedagang kaki lima yang mengetahui akan hal itu memilih untuk tidak berjualan, dan berjualan lagi tiga hari kemudian. Bukankah hal semacam ini menjadi pertanda bahwa pedagang kaki lima memiliki cara perlawanan tersendiri agar mereka tetap bisa bertahan. Inilah resistensi, jika boleh dikatakan perlawanan pedagang kaki lima dikawasan Pasar Bambu Kuning bersifat laten dan berlangsung setiap hari dan setiap kali akan ada penertiban dan penggusuran. Dalam menghadapi berbagai tekanan yang dilakukan pemerintah yang dirasa sangat membatasi ruang geraknya, para Pedagang Kaki Lima PKL mempunyai beberapa teknik atau strategi yang sengaja mereka kembangkan untuk menghadapi tekanan tersebut.Hal itu mereka wujudkan dalam bentuk resistensi. Makna resistensi kaitannya dengan “Resistensi Pedagang Kaki Lima PKL terhadap Penertiban Satpol PP” ini adalah sebuah cara perlawanan yang dilakukan oleh Pedagang Kaki Lima terhadap penertiban Satpol PP.