R-squared 0.298924 Mean dependent var
0.082991 Adjusted R-squared
0.182079 S.D. dependent var 0.475586
S.E. of regression 0.430115 Sum squared resid
7.769962 F-statistic
2.558279 Durbin-Watson stat 1.508656
ProbF-statistic 0.027377
Unweighted Statistics R-squared
-0.078438 Mean dependent var 0.325400
Sum squared resid 31.11449 Durbin-Watson stat
0.376744
Keterangan: Output eviews
Dengan hipotesis : Ho = tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel DER, DPR, PER,
EPS, ROA, ROE, dan resiko sistematis secara simultan terhadap return saham.
H
1
= Terdapat pengaruh signifikan antara variabel DER, DPR, PER, EPS, ROA, ROE, dan resiko sistematis secara simultan terhadap return
saham. Berdasarkan hasil output EViews yang ditunjukkan tabel diatas, nilai F
hitung yaitu sebesar 2,558279 sementara F tabel dengan tingkat �=5 dan df
1
k-1 =7 dan df
2
n-k =42, didapat F tabel sebesar 2,24. Dengan demikian F hitung F tabel 2,5582792,24. kemudian juga terlihat dari nilai
probabilitas prob. dari tabel diatas yaitu sebesar 0.027377 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga H
ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel DER, DPR, PER, EPS, ROA, ROE dan resiko sistematis secara
bersama-sama simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham, sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel dependen.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Analisis regresi yang telah dilakukan bertujuan untuk menginvestigasi hubungan yang dapat diukur dari DER, DPR, EPS, PER, ROA, ROE, dan resiko
sistematis terhadap return saham. Tabel 4.5 menunjukkan hasil akhir dari regresi data panel menggunakan metode random effect. Berikut ini merupakan tabel yang
merangkum hubungan yang terjadi pada variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.10 Tabel hubungan variabel independen terhadap return saham
Variabel Hubungan yang ditemukan
signifikasi Debt to Equity Ratio DER
Tidak ada berpengaruh Tidak signifikan
Devidend Payout Ratio DPR Ada pengaruh
signifikan Price Earning Ratio PER
Tidak ada pengaruh Tidak signifikan
Earning Per Share EPS Ada pengaruh
signifikan Return On Asset ROA
Ada pengaruh Tidak signifikan
Return On Equity ROE Tidak ada pengaruh
Tidak signifikan Resiko Sistematis
Tidak ada pengaruh Tdak signifikan
Sumber: hasil output eviews 7 dan olaha excel 1. Variabel Debt to Equity Ratio DER
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak memiliki pengaruh antara DER dengan return saham. Sehingga peningkatan atau penurunan DER tidak
berpengaruh terhadap return saham. Hal ini mengidentifikasikan bahwa dalam berinvestasi investor tidak memperhatikan DER sebagai salah satu pertimbangan
dalam mengambil keputusan investasinya. Adanya hasil yang signifikan dapat disebabkan karena sampel perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang
menjalankan aktifitas syariah yang mempunyai ketentuan batasan penggunaan hutang dalam struktur modal perusahaan, yaitu total penggunaan hutang berbasis
bunga dibandingkan dengan total ekuitas lebih dari 82. Adanya batasan penggunaan hutang berbasis bunga tersebut membuat investor sudah percaya
terhadap perusahaan dalam meminimalisir penggunaan hutang sehingga investor tidak menjadikan DER sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi
saham pada kelompok perusahaan yang terdaftar di JII. Hal ini didukung oleh penelitian M. Chaidir 2010 dan M. Suharli 2005 yang menyatakan DER tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Berbeda dengan penyataan Brigham dan Houston 2009:13 menyatakan
perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio utang relatif tinggi akan memiliki ekspektasi pengambilan yang juga lebih tinggi ketika perekonomian sedang
berada dalam kondisi normal, namun memiliki resiko kerugian ketika ekonomi mengalami resesi.
2. Variabel Devidend Payout Ratio DPR Hasil dari penelitian ini menunjukkan pengaruh yang signifikan antara DPR
dengan return saham. Sehingga dengan meningkatanya DPR akan meningkatkan return saham. Dengan tingginya rasio ini akan memberikan ekspektasi yang
tinggi bagi investor yang mengharapkan deviden yang besar. Temuan ini konsisten dengan pernyataan Lintner 1956 dalam Jogianto Hartono 1998 yang
menyatakan investor cenderung menyukai perusahaan yang memiliki tingkat DPR yang tinggi karena mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih baik. Hal
ini didukung oleh penelitian Yogo Purnomo 1998 yang menyatakan bahwa deviden memiliki pengaruh positif terhadap harga maupun return saham.
3. Variabel Earning Per Share EPS Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap return saham. Hal ini bararti bahwa dengan meningkatnya EPS dapat meningkatkan return saham. Darmaji dan fakhruddin 2006 mendefinisikan EPS
sebagai rasio yang menunjukkan bagian laba setiap saham. EPS menggambarkan ptofitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. Semakin
tinggi nilai EPS tentu saja semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah deviden yang diterima oleh investor. Hal ini akan menarik investor
sehingga banyak membeli saham perusahaan tersebut yang akan berpengaruh terhadap meningkatnya harga saham dan return saham akan meningkat pula.
Penelitian ini mendukung penelitian Sri atikah 2007 yang menyatakan EPS berpengaruh terhadap return saham.
4. Variabel Price Earning Ratio PER Hasil dari penelitian menunjukkan PER tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap return saham. PER merupakan rasio dimana pasar menghargai kinerja saham perusahaan yang mencerminkan oleh laba bersihnya. Angka rasio ini
digunakan oleh para investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Tetapi perlu diingat rasio ini berbeda untuk jenis industri yang berbada pula. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Budi lekmana dan Gunawan 2003,
dalam penelitian
tersebut membuktikan
bahwa para
investor tidak
mempertimbangkan indikator PER dalam pemilihan saham untuk memetik keuntungan dari capital gain seiring dengan pertumbuhan perusahaan dimasa
yang akan datang. 5. Variabel Return On Asset ROA
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan meningkatnya ROA maka dapat meningkatkan
return saham. ROA adalah salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk megukur kemampuan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dana. Semakin tinggi ROA akan semakin
efektifnya perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak.
Kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan keuntungan mempunyai daya tarik dan mampu mempengaruhi investor untuk
membeli saham perusahaan tersebut. Peingkatan ROA akan menambah daya tarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Sehingga harga saham
meningkat, dengan kata lain ROA akan berdampak positif terhadap return saham.