2
ABSTRACT
In the learning process, the main task of a teacher is to teach, educate, train students to achieve the level of intelligence, character heights, and optimal skills.
Teachers are a key element in improving the quality of education to become an intelligent, skilled, and character community. In fact, teachers in teaching and
learning activities in the classroom tend to use traditional learning strategies. This means that the teacher transforms his knowledge by using lecture method so that the
learning is centered on the teacher. Teaching and learning activities should be student-centered, which means students should be more actively digging their own
information. The purpose of this research is: 1 To describe the teacher in implementing contextual learning in learning at Bengawan Solo Nature School
SABS. 2 To describe the obstacles in implementing contextual learning in Bengawan Solo School of Nature SABS. 3 To describe solutions to overcome
obstacles in the implementation of contextual learning in Bengawan Solo School of Nature SABS. In this study, the subjects of the research were class 1, 2, 3, and 4.
Then the data collection technique was using interview, observation, and documentation. This type of research is qualitative research. Informants in this
research are principal 1, 2, 3, and 4 and grade 3 students. Data are analyzed through data reduction measures, data presentation, and conclusions. Technique of
examination of data validity is done by triangulation technique and source. The results showed that: 1 The teachers at the Bengawan Solo School of Nature have
applied contextual learning quite well. 2 Obstacles faced by teachers at Bengawan Solo School of Nature in implementing contesktual learning include: there are still
teachers who are over time during the lesson, there are still students who feel bored and difficult to manage the learning time. 3 The solution of teachers to overcome
obstacles in implementing contextual learning in Bengawan Solo School of Nature, among others: still pay attention to the allocation of learning time that has been
determined from the government so that the learning objectives are well achieved, a teachers clever to give different activities To students but still in the same context.
Keywords: Contextual Learning,
Nature school
1. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan, spiritual, keagamaan, pengalaman diri, kedisiplinan, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Khaibah dalam Trianto 2007:1
3 mengatakan bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya
mempersiapkan para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat dikatakan bahwa pendidikan disini membentuk karakter siswa dalam menjalani kehidupan sosial.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi
– potensi yang ada pada dirinya, untuk mencapai tujuan pembelajaran proses
pembelajaran dirumuskan secara terpadu, mengandung unsur kegiatan belajar mengajar, pengelolaan kelas, materi dan penggunaan sarana prasarana. Salah
satu upaya yang bisa dilakukan guru untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran adalah dengan cara proses perbaikan pengajaran.
Dalam proses pembelajaran, tugas utama seorang guru adalah mengajar, mendidik, melatih peserta didik mencapai taraf kecerdasan, ketinggian budi
pekerti, dan ketrampilan yang optimal. Guru merupakan kunci utama dalam peningkatan mutu pendidikan untuk menjadi masyarakat yang cerdas, terampil,
dan berkarakter. Pada kenyataannya, guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas cenderung menggunakan strategi pembelajaran tradisional.
Artinya guru mentransformasi ilmu pengetahuannya dengan menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran berpusat pada guru. Kegiatan belajar
mengajar harus berpusat pada siswa yang artinya siswa harus lebih aktif menggali informasi sendiri. Guru hanya menganggap bahwa siswanya ada di
kelas supaya lulus, bukan untuk belajar sesuatu, bahkan pengajar terlalu sibuk mengajar kelas - kelas sepanjang hari hingga mereka tidak memiliki waktu untuk
mengenal, atau bahkan berbicara pada siswanya. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama
untukmenemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas siswa . Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran
guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual. Daryanto dan Mulyo Raharjo, 2012 : 153. Menurut Agus Suprijono, 2013 : 79, Pembelajaran
kontekstual atau
Contextual Teaching and Learning
CTL merupakan konsep
4 yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Peneliti ingin melakukan penelitian diSekolah Alam Bengawan Solo
SABS karena di Sekolah Alam Bengawan Solo SABS merupakan sekolah berbasis alam dimana kegiatan yang dilaksanakan telah melibatkan siswa secara
aktif, dan proses pembelajarannya dikaitkan dengan kehidupan nyata sehari –
hari siswa. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran kontekstual di Sekolah Alam Bengawan Solo SABS.
Berdasarkan uraian diatas peneliti mengadakan penelitian dengan judul “Implementasi Pembelajaran Kontekstual di Sekolah Alam Bengawan Solo ” .
2. METODE PENELITIAN