PENGARUH PRESTASI BELAJAR, PENGALAMAN PPL 2, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT UNTUK MENJADI GURU
PENGARUH PRESTASI BELAJAR, PENGALAMAN PPL 2,
DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT
UNTUK MENJADI GURU
Studi Kasus : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2006- 2007 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Dwi Setyawati
NIM : 061334051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
i ii
iiiHALAMAN PERSEMBAHAN
iv
Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan syukur dan
terimakasih kepada:
Tuhan Yesus ”yang selalu
menyertai, memberikan jalan
terang dan menuntun tiap
langkahku”
Orangtuaku dan Keluargaku “yang
selalu memberikan dorongan dan
semangat”
Sahabat-sahabatku “kalian yang
menjadi motivasiku untuk berjuang
meraih cita-cita”
Almamaterku –Universitas Sanata
Dharma-
”tempat aku menuntut ilmu dan
berjuang” v
MOTTO
Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka, namun terkadang kita melihat dan
menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat
pintu lain terbuka.
~Alexander Graham Bell~
Tempat untuk berbahagia itu disini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan membuat orang lain berbahagia.
~Robert G Ingersoll~
Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tak hanya lebih berharga namun juga lebih
berguna dibandingkan hidup tanpa melakukan apapun.
~George Bernard Shaw~
Jika kita sungguh-sungguh menginginkan cinta, maka cintalah pada akhirnya
yang justru menunggu kita.
~Oscar Wilde~
You have to endure caterpillars if you want to see butterflies.
~Antoine De Saint~ vi
vii
ABSTRAK
PENGARUH PRESTASI BELAJAR, PENGALAMAN PPL 2, DAN JENIS
PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT UNTUK MENJADI
GURU
Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2006-2007
Dwi Setyawati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru (2) pengaruh pengalaman PPL 2 terhadap minat untuk menjadi guru (3) pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat untuk menjadi guru.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi FKIP USD. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006-2007 sejumlah 60 mahasiswa. Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji F, regresi sederhana, dan uji T.
Hasil penelitian menunjukkan (1) tidak ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru dengan probabilitas 0,206 > 0,05; (2) tidak ada pengaruh pengalaman PPL 2 terhadap minat untuk menjadi guru ( t 1,856 < hitung
t sebesar 2,000) dengan probabilitas 0,069 > 0,05; (3) tidak ada pengaruh jenis
tabelpekerjaan orang tua terhadap minat untuk menjadi guru dengan probabilitas 0,218 > 0,05. viii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LEARNING ACHIEVEMENT, EXPERIENCE OF
THE SECOND FIELD STUDY PROGRAM, AND PARENTS’
OCCUPATION TOWARDS THE INTEREST TO BECOME A TEACHER
A Case Study: The Students of Accounting Education Study Program 2006-2007 batch
Dwi Setyawati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
The purpose of this study is to describe: (1) the influence of the learning achievement towards the interest to become teachers; (2) the influence of the experience of the second field study program towards the interest to become teachers; (3) the influence of parents’occupation towards the interest to become teachers.
The population of this research is students of Accounting Education Study Program, Faculty of Education, Sanata Dharma University. The samples are 60 students of Accounting Education Study Program who belong to 2006-2007 batch. The samples were drawn by applying purposive sampling technique. The data were analysed by the techniques of F test, simple regression analysis and T test.
The results shows :(1) there is no influence of the learning achievement towards the interest to become teachers with probability 0,206 > 0,05; (2) there is no influence of the second field study program towards the interest to become the teachers (t 1,856 < t 2,000) with probability 0,068 > 0,05; (3) there is no table
count
influence of parents’ occupation towards the interest to become teachers with probability 0,218 > 0,05. ix
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelasikan skripsi dengan judul “PENGARUH PRESTASI BELAJAR, PENGALAMAN PPL 2, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT UNTUK MENJADI GURU”.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Laurentius Saptono S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta masukan berupa kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini; x
5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini; memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;
8. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu penulis dalam penelitian;
9. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini;
10. Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
11. Orang tuaku tercinta “yang telah memberikan doa, semangat,
dukungan dan materi bagi keberhasilan penulis”;
12. Adikku Jenny dan Micco “yang telah memberi warna dalam
hidupku”;
13. Buat seseorang yang ku sayangi ”love you ngok....makasih ya
pinjaman kalkulator nya...hehehehe, meskipun kau tak selalu disisi ku setiap saat namun ku tau doa, kasih sayang serta semangat mu selalu ada buat uik...makan mie nya dikurangi
xi
yach..hehehehe...Bahagiakan lah orang-orang yang menyayangi mu, karna saat kamu tlah kehilangan dia kamu tak memiliki kesempatan lagi untuk membuatnya bahagia...jangan lupa ya!!! ”;
14. Untuk keluarga besar ku ”terima kasih atas doa nya selama
ini.......... ” Kakung ”meskipun tak diberi kesempatan untuk melihat cucu mu wisuda tapi paling tidak engkau tau bahwa cucu mu kini sudah menjadi seorang sarjana...”
15. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2006, yang telah
semangat...kibarkan kejayaanmu pendidikan akuntansi...”;
16. Teman seperjuangan: Dwi Sulis, Galih, Novi, Putri, Alin ”akhirnya
aku bisa menyusul kalian....aku gong nya nech...makasih ya kerjasamanya selama ini”;
17. Sahabat-sahabatku,, Sisca ”makasii teman...akhirnya kita mampu
melewati ini smua...makasii banget slama ini dah banyak banget membantu aku, nemenin aku mondar mandir selalu kehabisan bensin saat akan pergi mengajar...hahahaha, dengerin keluh kesah q...pokoknya tante cizca slalu mampu membuat ku tertawa lebar...”
Retno ”makasii ya teman...slama ini dah banyak banget bantu aku
dalam tugas-tugas kuliah, apalagi dalam menyelesaikan skripsi ini...kamu dah kaya dosen pembimbing kedua deh bagi ku...seneng banget punya temen belajar kaya kamu ret...jangan lupa kenangan lucu kita saat kerampokan bolpoin waktu penelitian dies...hahahah”;
xii
Mela ”ga usah buru-buru balik Kalimantan, dah siap kah
meninggalkan yogya dan teman-teman yang yang menyenangkan seperti kami...hehehe semoga sukses disana..” Detha ”ayo det semangat...selangkah lagi trus kita jalan-jalan ke pantai bareng- bareng...” Suster Eno ”makasii atas doa dan semangat yang suster berikan...sering-sering maen ke kapel ter...byar dapat bunga gratis terus dari coster..trus kalo pulang ke maumere jangan lupa masak
Inggit, Yocep, Lena, Lina ”makasii
pakis dan pete ya ter...hehehe” kalian sudah menemani ku saat panik akan mengahadapi ujian dan akhirnya aku keluar menjadi Dwi Setyawati. S. Pd., ...sukses ya buat kalian smua...” dan teman-temanku Djinonx, Ninin, Dety, Irene,
Eris, Rara, Ni Putu, dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu ”semoga kita smua menjadi orang yang sukses
dan apa yang kita harapkan dapat tercapai...” .
xiii
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .............................................................................................. xix DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xx xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 8 C. Batasan Masalah ........................................................................ 9 D. Rumusan Masalah ....................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10 F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 10BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 10
1. Minat .................................................................................... 11
2. Definisi Guru ........................................................................ 20
3. Prestasi Belajar ..................................................................... 27
4. Pengalaman PPL 2 ................................................................ 31
5. Jenis Pekerjaan Orang Tua ................................................... 33
B. Kerangka Berfikir ...................................................................... 35
C. Hipotesis Penelitian ................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 39
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 39 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 39 C. Populasi dan Sampel .................................................................. 39 D. Variabel Penelitian ..................................................................... 41 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 46 F. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................. 47xvi
xvii
1. Pengujian Validitas ................................................................. 47 2. Pengujian Reliabilitas ...........................................................
50 G. Prasyarat Analisis ........................................................................ 53
1. Uji Normalitas ........................................................................ 53
2. Uji Linieritas ........................................................................... 53
3. Uji Homogenitas .................................................................... 55
H. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 55
BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................... 59
B. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan USD ................................... 63 C. Sejarah Pendidikan Akuntansi ................................................... 66 D. Program dan Fasilitas Pendukung Untuk ................................... Kesejahteraan Mahasiswa .......................................................... 71BAB V DESKRIPSI, ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................ 76
A. Deskripsi Data ............................................................................ 761. Deskripsi Prestasi Belajar ...................................................... 76
2. Deskripsi Pengalaman PPL 2 ................................................ 77
3. Deskripsi Jenis Pekerjaan Orang Tua .................................... 78
4. Deskripsi Minat Menjadi Guru .............................................. 78
B. Hasil Pengujian .......................................................................... 80
1. Uji Normalitas ....................................................................... 80
2. Uji Linieritas .......................................................................... 84
3. Uji Homogenitas .................................................................... 85
C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 86
D. Pembahasan Hasil Analisis ........................................................ 90
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN ............................................................................................ 93 A. Kesimpulan ................................................................................ 93 B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 93 C. Saran ........................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 96
xviii
DAFTAR TABEL
3.1 Tabel Kisi-Kisi Kuesioner .......................................................................... 42
3.2 Tabel Skoring Variabel Minat Menjadi Guru .............................................. 44
3.3 Tabel Skoring Prestasi Belajar ..................................................................... 45
3.4 Tabel Skoring Variabel Pengalaman PPL 2 .................................................. 45
3.5 Tabel Skoring Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua .................................... 46
3.6 Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen PPL 2 ................................................. 48
3.7 Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Minat Menjadi Guru .......................... 49
3.9 Tabel Uji Reliabilitas ................................................................................... 52
5.1 Tabel Deskripsi Variabel Prestasi Belajar ................................................... 76
5.2 Tabel Deskripsi Variabel Pengalaman PPL 2 .............................................. 77
5.3 Tabel Deskripsi Jenis Pekerjaan Orang Tua ................................................ 78
5.4 Tabel Deskripsi Minat Menjadi Guru .......................................................... 79
5.5 Tabel Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Prestasi Belajar ................. 80
5.6 Tabel Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Pengalaman PPL 2 ............ 81
5.7 Tabel Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Jenis Pekerjaan Orang Tua ...................................................................................................
83
5.8 Tabel Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas ............................................. 84
5.9 Tabel Pengujian Homogenitas ..................................................................... 85
5.10 Tabel Pengujian Hipotesis ditinjau dari Prestasi Belajar ........................... 86
5.11 Tabel Pengujian Hipotesis ditinjau dari Pengalaman PPL 2 ...................... 88
5.12 Tabel Pengujian Hipotesis ditinjau dari Jenis Pekerjaan Orang Tua .................................................................................................
90 xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner .................................................................................... 100
Lampiran II Data Penelitian Uji Validitas dan ReliabilitasA. Data PPL 2 ................................................................................................... 107
B. Data Minat Untuk Menjadi Guru ................................................................. 111
Lampiran III Data Induk Penelitian .............................................................. 116
Lampiran IV PAP II ........................................................................................ 125
Lampiran V Perhitungan SPSSA. Uji Normalitas .............................................................................................. 128
B. Uji Linieritas ................................................................................................ 129
C. Uji Homogenitas ........................................................................................... 130
Lampiran VI Tabel Pengujian
A. Tabel t .......................................................................................................... 132
B. Tabel r .......................................................................................................... 133
C. Tabel F ......................................................................................................... 134
Lampiran VII Surat Ijin Penelitian ............................................................... 137
xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan menduduki peranan penting sehingga perlu mendapatkan prioritas tinggi. Perkembangan dan meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia tidak terlepas
dari jasa yang diberikan oleh guru. Guru adalah satu-satunya komponen pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.
Guru merupakan ujung tombak dari sebuah proses pendidikan yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subyek dan obyek belajar.
Sedangkan pendidikan merupakan proses pendewasaan terhadap siswa yang merupakan tahap perkembangan dari sebuah kehidupan manusia. Proses pendewasaan yang dialami anak didik ketika memperoleh pendidikan di antaranya adalah pendewasaan intelektual, pendewasaan moral, dan pendewasaan sosial. Menjadi guru bukanlah hal yang mudah, suatu pekerjaan yang menuntut kompetensi luar dalam. Maksud luar dalam di sini adalah guru itu selain harus bisa mengajar (transfer ilmu) juga dituntut untuk bisa mendidik (transfer moral). Begitu berat tanggung jawab seorang guru, sehingga keliru jika ada orang yang mengatakan semua orang bisa menjadi guru ( www.surya.co.id ).
1
2 Citra guru di masyarakat atau di negara kita berubah-ubah dari waktu ke waktu. Perubahan citra guru tersebut dipengaruhi oleh perubahan aspirasi
(penilaian serta penghargaan) warga masyarakat terhadap jabatan guru, unjuk kerja para guru yang telah berkarya dan adanya perubahan persyaratan jabatan guru sebagai dampak kemajuan ilmu serta teknologi era profesionalisasi dan spesialisasi (Samana, 1994:113).
Citra dan wibawa guru pada masa kolonial lebih tinggi dibandingkan dengan guru sekarang ini. Masa itu, guru adalah profesi yang diidam-idam perlu segobang (2,5 sen) untuk hidupnya. Tak heran jika sekolah keguruan menjadi lulusan sekolah terbaik. Di samping fasilitas dan kemudahan yang diperoleh, status guru akan membawanya menuju strata atas dalam kelas masyarakat. Tidak sedikit guru yang kemudian sampai di puncak sebagai pimpinan masyarakat ( http://debrito.net/isi ).
Mutu pendidikan Indonesia sekarang ini sangat rendah. Ketika mutu pendidikan itu dinilai rendah, maka sasaran tombak pertama adalah guru.
Guru sebagai pelaku utama pendidikan adalah kambing hitam persoalan. Dengan kata lain, rendahnya mutu sekolah dipandang mempunyai kaitan langsung dengan rendahnya mutu guru. Berbagai dakwaan muncul: guru tidak profesional, guru tidak bertanggung jawab mengajar tapi justru mencari obyekan. Berbagai persoalan yang dihadapi guru-guru Indonesia hampir setiap hari menghiasi media massa: gaji dan tunjangan hidup yang rendah,
3 profesionalitas yang semakin luntur, sampai penghargaan dan status sosial guru yang semakin merosot di mata masyarakat.
Persoalan mendasar dari mutu pendidikan adalah kesejahteraan guru. Kesejahteraan meliputi aspek material dan non material. Yang non material misalnya kemudahan naik pangkat, suasana kerja yang sejuk, dan perlindungan hukum. Adapun yang temasuk aspek material adalah gaji, tunjangan, dan intensif lainnya. Aspek material, khususnya gaji inilah yang harus secara jujur diakui masih minim. Walaupun secara langsung tidak memang tak terpisahkan.
Salah satu tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional adalah terbatasnya sumber daya tenaga pengajar (guru). Keterbatasan sumber daya ini, antara lain dipengaruhi terbatasnya jumlah siswa berprestasi yang bersedia menjadi guru. Cukup jarang siswa berprestasi waktu di sekolah, setelah lulus kuliah kemudian menjadi guru. Mayoritas siswa dengan prestasi baik melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi cenderung memilih fakultas non keguruan. Hal ini dipengaruhi dengan anggapan di sebagian masyarakat bahwa profesi sebagai guru tidak cukup menjanjikan dari sisi ekonomi. Tidak sedikit siswa berprestasi kemudian direkrut sebuah perusahaan saat lulus dari bangku kuliah. Selain itu, perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan dalam hal perhatian, pandangan, cara berfikir dan perasaan akan berpengaruh pada persepsi seseorang tentang profesi guru yang pada akhirnya akan
4 mempengaruhi perbedaan minat siswa untuk bekerja menjadi guru (Gilarso, 1995 :5)
Lembaga pendidikan guru (FKIP), bukanlah idola para siswa dan orang tua. Sebab, dalam masyarakat yang cenderung melihat kemampuan ekonomi sebagai ukuran status sosial, status guru dipandang “kurang baik” karena pendapatannya rendah. Sampai saat ini, mereka yang berminat menjadi calon guru, terutama dari keluarga kurang mampu atau kurang mampu secara akademis. Mayoritas mahasiswa FKIP adalah berasal dari masyarakat desa, bisa kuliah dan kemudian bisa diangkat menjadi pegawai negri sipil. Namun kenyataannya, masih banyak lulusan FKIP yang tidak dapat di angkat lantaran kemampuannya juga rendah.
Jika kita amati, dalam dasawarsa terakhir terungkap bahwa minat masuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terus merosot, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Berita surat kabar akhir-akhir ini terungkap bahwa beberapa daerah mulai kekurangan guru. Ini berarti antara kebutuhan guru dan mendidik calon guru belum seimbang. Dalam upaya mengatasi ketimpangan dalam menyiapkan tenaga kependidikan itu, diperlukan daya tarik untuk menjadi guru. Karena negara kita sedang membutuhkan guru yang berkompetensi, pemerintah berusaha menarik minat siswa di SLTA. Di samping itu, pemerintah juga terus mencari cara supaya dapat memiliki siswa yang benar-benar ingin mengabdi menjadi guru yang baik. Keinginan menjadi
5 guru itu harus datang dari diri sendiri, tidak bisa dipaksa-paksa. Kebanyakan jaman sekarang ini orang menjadi guru karena terpaksa.
Lahirnya UU Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 diharapkan mampu meningkatkan minat siswa untuk menjadi guru. Dalam UU Guru dan Dosen tersebut dijelaskan bahwa pengakuan dan kedudukan guru dan dosen mempunyai misi yaitu: a) mengangkat martabat seorang guru dan dosen, b) menjamin hak dan kewajiban guru dan dosen, c) meningkatkan kompetensi guru dan dosen, d) meningkatkan mutu pendidikan, e) mengurangi jumlah, kualitas akademik dan kompetensi, f) meningkatkan pelayanan yang bermutu.
Di beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, pemerintah daerah memberikan insentif tambahan yang cukup signifikan kepada para guru pegawai negri sipil (PNS). Dengan tunjangan dari pemerintah daerah sekitar Rp 2 juta per bulan, penghasilan seorang guru PNS minimal Rp 3 juta. Undang-undang Guru dan Dosen juga memberikan sinyal bahwa kesejahteraan guru akan ditingkatkan. Guru yang memenuhi kualifikasi akademik dan mengantongi sertifikat sebagai pendidik dijanjikan mendapatkan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok.
Belum lagi tambahan tunjangan fungsional sebesar Rp 500.000,00 per bulan. Peningkatan drastis kesejahteraan guru yang sempat menjadi topik yang sangat hangat dibicarakan di kalangan masyarakat mengubah minat siswa terpanggil untuk menjadi guru.
6 Keberadaan UU Guru dan Dosen membuat posisi guru sebagai sebuah profesi semakin terlindungi, serta kesejahteraan guru semakin terjamin. Tidak hanya program sertifikasi saja yang menyebabkan semakin banyak orang yang menginginkan untuk berprofesi menjadi guru. Belum lama ini pemerintah telah mengeluarkan PP No 10 tahun 2008 tentang gaji PNS, yang menyatakan bahwa mulai April 2008 gaji PNS naik 20% dari gaji pokoknya. Dengan demikian, secara tidak langsung kesejahteraan guru negri juga akan semakin meningkat. mahasiswa untuk menjadi seorang guru. Pembentukan kemampuan keguruan dilakukan secara bertahap yaitu mulai dari pembentukan berbagai unsur kemampuan, penghayatan sikap, dan nilai-nilai berbagai mata kuliah dan kemudian secara bertahap lagi dalam latihan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Latihan dalam Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan secara bertahap pula seperti terlihat dalam tahap-tahap latihan: 1) Latihan Keterampilan terbatas melalui latihan dalam Pengajaran Mikro (PPL 1) yang berlangsung dalam situasi buatan (simulasi), 2) pengenalan lapangan melalui observasi dan penghayatan langsung berbagai aspek kehidupan di sekolah, 3) latihan keterampilan secara terintegrasi dalam situasi yang sebenarnya untuk berlatih mengerjakan tugas-tugas mengajar dan non mengajar. Hal-hal yang diperoleh selama melakukan PPL juga mempengaruhi tinggi/rendahnya seorang mahasiswa untuk menjadi guru, jika pengalaman yang diperoleh mahasiswa menarik atau berkesan maka minat menjadi guru akan tinggi
7 begitu juga sebaliknya jika pengalaman selama melakukan PPL mahasiswa itu merasa kurang berkesan maka minat untuk menjadi seorang guru akan rendah.
Selanjutnya dalam mengarahkan minat mahasiswa untuk menjadi guru tidak lepas dari faktor lingkungan keluarga yang terkait langsung dengan pekerjaan orang tua serta tidak lepas dari diri mahasiswa itu sendiri yang dapat dilihat dan diukur dari prestasi belajarnya.
Jenis pekerjaan yang ada dalam keluarga, khususnya orang tua mahasiswa akan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap profesi guru. memotivasi anak untuk melakukan hal yang sama dengan orang tuanya. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan bahwa anak tersebut akan menentukan pilihan untuk menjadi seorang guru sebagai warisan dari orang tua mahasiswa. Walaupun anak tersebut juga tertarik untuk mencari pekerjaan di bidang lain, kemungkinan mereka untuk menjadi seorang guru sangat kuat karena mereka telah menyaksikan dan menikmati keberhasilan orang tuanya menjadi seorang guru. Bagi mahasiswa yang orang tuanya bukan seorang guru pun tidak akan menutup kemungkinan bagi mereka nantinya untuk menjadi seorang guru. Hal itu dapat terjadi melihat kondisi saat ini dimana peluang untuk menjadi guru sangat besar dan jaminan kesejahteraan guru mulai meningkat. Akan tetapi ada kemungkinan mahasiswa yang orang tuanya bukan seorang guru kurang memiliki minat untuk menjadi guru dibandingkan dengan mahasiswa yang orang tuanya seorang guru.
8 Berdasarkan dari fenomena-fenomena di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Prestasi Belajar,
Pengalaman PPL 2 dan Jenis Pekerjaan Orang Tua Terhadap Minat untuk Menjadi Guru” , studi kasus pada mahasiswa Prodi Pendidikan
Akuntansi Angkatan 2006-2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan gambaran latar belakang di atas dapat diidentifikasi berbagai 1.
Adanya pengaruh dari lingkungan luar atau lingkungan sosial mahasiswa terhadap besarnya minat menjadi guru.
2. Adanya pengaruh berkembangnya mutu pendidikan dan meningkatnya kesejahteraan guru terhadap besarnya minat mahasiswa menjadi guru.
3. Adanya pengaruh prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru.
4. Adanya pengaruh pengalaman PPL 2 terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru.
5. Adanya pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru.
9
C. Batasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk menjadi guru, baik faktor yang berasal dari diri sendiri (intrinsik) dan faktor yang berasal dari luar individu (ekstrinsik). Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui minat siswa untuk menjadi guru yang ditinjau dari prestasi belajar, pengalaman PPL 2 dan jenis pekerjaan orang tua.
D. Rumusan Masalah
permasalahan sebagai berikut: 1.
Apakah ada pengaruh prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006-2007 FKIP USD terhadap minat untuk menjadi guru?
2. Apakah ada pengaruh pengalaman PPL 2 mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2006-2007 FKIP USD terhadap minat untuk menjadi guru?
3. Apakah ada pengaruh jenis pekerjaan orang tua mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006-2007 FKIP USD terhadap minat untuk menjadi guru?
10
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP USD terhadap minat untuk menjadi guru.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman PPL 2 mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP USD terhadap minat untuk menjadi guru.
3. Untuk mengetahui pengaruh jenis pekerjaan orang tua mahasiswa Program guru.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak: 1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi/gambaran sejauh mana minat mereka untuk berprofesi menjadi guru.
2. Bagi Penulis Pelaksanaan penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan menerapkan teori selama mengikuti kuliah terutama dalam bidang pendidikan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Diharapkan dapat menambah referensi penelitian di perpustakaan yang berguna bagi pihak lain yang membutuhkan.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Teoritik
1. Definisi Minat Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan orang. Minat pada hakekatnya merupakan perhatian, keinginan, rasa suka dan rasa terikat dengan suatu obyek walaupun tidak ada yang menyuruh kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat adalah kecenderungan yang agak menetap pada objek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung pada bidang itu (Winkel, 1983:30). Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak berminat sebelumnya.
Minat selalu berhubungan dengan kemampuan, kebutuhan, pengalaman dari individu. Pernyataan tersebut didukung oleh Walgito (1997:38) yang mengatakan, bahwa minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu objek disertai dengan adanya adanya keinginan untuk berhubungan lebih aktif dengan objek tersebut.
11
12 Menurut pendapat Witherington (Buchori, 1978:125), minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Di sini minat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. Minat primitif (biologis), timbul karena jaringan-jaringan tubuh. Ini berkisar pada soal makan dan kebebasan aktivitas.
b.
Minat kultural (sosial), berasal dari perbuatan belajar yang tarafnya lebih tinggi. Minat ini merupakan hasil pendidikan. latar belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial, dan pengalaman. Selanjutnya Mappiare (1982:78) menjelaskan bahwa minat remaja dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: a.
Minat pribadi, yaitu kecenderungan untuk mengajar hal-hal yang menjadi keinginannya. Minat yang timbul dari individu dapat menimbulkan kepuasan. Minat pribadi meliputi minat memperoleh pengakuan, penghargaan, minat mengembangkan diri, minat untuk sukses, minat untuk sekolah, minat untuk jabatan dan sebagainya.
b. Minat terhadap reaksi, yaitu kecenderungan yang ada pada diri individu terhadap hal-hal yang dapat mengembangkan individu pada kondisi semula, dari ketegangan-ketegangan setelah individu melakukan aktivitas sehingga pikiran, jiwa serta jasmaninya menjadi segar kembali.
13 c. Minat terhadap kelanjutan studi dan jabatan. Dengan tercapainya suatu tingkat pendidikan tinggi bagi individu, maka terbuka peluang untuk mencapai jabatan yang lebih tinggi, memperoleh pekerjaan elit dan pada gilirannya memudahkan bagi individu untuk meningkatkan statusnya.
Minat seseorang dapat di ukur melalui kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan dan melalui pertanyaan mengenai senang atau tidak senang terhadap suatu obyek. Super dan Crites (Yahny Kils, 1988:33) yaitu: a.
Melalui pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang disenangi dan yang tidak disenangi.
b.
Melalui pengamatan mengenai hal-hal yang sering dilakukan.
c.
Melalui tes obyektif.
d.
Melalui tes minat yang telah dipersiapkan secara baku.
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menentukan minat (Sukardi, (1998:63):
a. Minat yang diekspresikan / Expressed Interest Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu. Contoh: seseorang mengatakan bahwa dirinya suka dengan profesi guru.
14 b. Minat yang diwujudkan / Manifest Interest
Seseorang yang mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata, tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktifitas tertentu. Contoh: siswa yang aktif dalam kegiatan drama.
c.
Minat yang diinvestasikan / Inventoried Interest Seseorang dapat di ukur minatnya dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk
Guru perlu mengadakan pengukuran terhadap minat peserta didiknya. Adapun tujuan mengadakan pengukuran terhadap minat peserta didik (Nurkancana, 1983:225) sebagai berikut: a.
Untuk meningkatkan minat peserta didik Setiap guru mempunyai kewajiban untuk meningkatkan minat peserta didiknya. Minat merupakan komponen yang paling penting dalam kehidupan pada umumnya, dan dalam dunia pendidikan khususnya. Guru yang mengabaikan hal ini tidak akan berhasil dalam pekerjaan mengajar.
b. Memelihara minat yang baru timbul Apabila peserta didik menunjukkan minat yang kecil, maka merupakan tugas guru untuk membangkitkan dan mengembangkan minat tersebut.
15 c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik
Tugas guru di sini adalah menghindarkan hal-hal yang tidak baik pada peserta didiknya, sehingga diharapkan mereka tidak tertarik terhadap hal-hal yang tidak baik tersebut.
d. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang study atau pekerjaan yang cocok baginya.
Walaupun minat bukan merupakan indikasi yang pasti, tentang sukses tidaknya anak dalam pendidikan yang akan datang cukup berarti kalau dihubungkan dengan data-data lain.
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Minat berbeda dengan kesenangan. Bila orang melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, biasanya orang merasa berminat untuk memperolehnya. Minat lebih bersifat menetap, tetapi minat bisa padam bila tidak disalurkan karena berbagai hambatan, sedangkan kesenangan merupakan minat yang bersifat sementara atau tidak menetap (Hurlock, 1978:114). Minat dipengaruhi oleh jenis kelamin, kesempatan, lingkungan, dan apa saja yang menjadi minat teman sebayanya (Surachmad, 1978:84).
Menurut Giyatama (1990:6), minat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
16 a. Secara intrinsik
Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.
1) Sikap
Sikap adalah cara bertingkah laku yang khas, yang tertuju terhadap orang-orang, rombongan-rombongan atau persoalan- internal yang berperanan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak.
Orang yang bersikap tertentu, cenderung menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu, berguna/berharga baginya atau tidak. Bila obyek dinilai ”baik”, maka mempunyai sikap positif dan sebaliknya bila obyek dinilai ”jelek”, maka mempunyai sikap negatif (Winkel, 1987:77).
2) Persepsi Persepsi merupakan proses yang meliputi penginderaan terhadap rangsang, pengorganisasian rangsang, dan penafsiran rangsang sehingga individu mengerti rangsang yang diinderanya (Walgito, 1993:53).
17 3) Prestasi Belajar
Prestasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap dan tingkah laku yang tercapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes (Winkel, 1986:48).
4) Bakat umum kita pahami, adalah kelebihan/keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.
5) Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah suatu komponen yang kritis dalam identitas seseorang, yaitu laki-laki dan perempuan.
6) Intelegensi
Menurut pendapat Wechsler (Winkel, 1987:85), intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak dengan mencapai suatu tujuan, untuk berpikir secara rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungan secara efektif.
b. Secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara
18 lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.
1) Latar belakang ekonomi Apabila status ekonomi baik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya, kalau status ekonomi buruk atau kurang baik karena tanggungjawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung mempersempit
2) Minat orang tua
Sikap orang tua mempengaruhi sikap anak terhadap pekerjaan dalam dua hal. Pertama, orang tua mendesak anak untuk tertarik pada pekerjaan yang mereka anggap bagus dan bergengsi, tanpa mempedulikan minat dan sikap anak, dan kedua, mereka menganjurkan anaknya untuk menghindari pekerjaan tertentu karena dianggap tidak menguntungkan (Elizabeth B. Hurlock, 1978:144). 3) Minat teman sebaya
Teman-teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman mengenai dirinya. Kedua, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh
19 kelompok. Teman sebaya memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan pola kepribadian remaja, karena remaja lebih sering berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada keluarga (Elizabeth B. Hurlock, 1997:235).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa ketertarikan dan keinginan yang mendalam, dan berkecimpung dalam sesuatu bidang tertentu. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah faktor intrinsik (bersumber dari diri sendiri) dan faktor ekstrinsik (bersumber dari lingkungan sosial).
Minat sangat berfungsi bagi manusia karena dapat mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya, sehingga dapat membawa manusia pada hal-hal yang dianggap tidak perlu menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam dirinya karena timbulnya kesadaran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa membebani orang lain. Selain itu minat juga dapat memberikan pandangan hidup seseorang atau seluruh perbendaharaan seseorang (Whitherington, 1999:136).
Dari batasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat sangat berarti bagi kehidupan manusia karena dapat mengarahkan tujuan hidup seseorang, seseorang tanpa memiliki tujuan dalam hidupnya tidak dapat dikatakan sebagai manusia yang normal.