Perancangan Kampanye Anti Vandalisme Melalui Event Graffiti di Kota Bandung.

(1)

vi ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE ANTI VANDALISME MELALUI EVENT GRAFFITI DI KOTA BANDUNG

Oleh

Gabriel Christofer Moningka NRP 1164060

Kota Bandung memiliki penduduk yang kreatif, salah satu karya kreatifnya ditampilkan melalui graffiti yang sering terlihat di pinggiran jalan namun karya graffitinya pun beragam, ada yang terlihat baik dan ada yang terlihat buruk. Cukup banyak graffiti yang saat ini sering terlihat di pinggiran jalan Kota Bandung adalah graffiti yang termasuk kategori vandalisme. Graffiti yang tergolong kedalam kategori vandalisme adalah graffiti yang tidak memiliki izin, tidak bertema, dan tidak pada lokasi yang tepat.

Tujuan perancangan kampanye ini adalah untuk mengurangi kegiatan vandalisme yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya para remaja. Manfaat dari perancangan ini, agar para remaja mengerti dan paham bahwa kegiatan vandalisme adalah kegiatan yang kurang baik dan tidak boleh untuk dilakukan.

Salah satu cara yang ditempuh untuk menyampaikan pesan kampanye ialah dengan membuat event graffiti, yang dapat memberi wawasan kepada para remaja, sebagai media utamanya. Melalui perancangan kampanye melalui event ini, para remaja dapat membandingkan antara vandalisme dengan graffiti, serta mengetahui akibat jika melakukan kegiatan vandalisme. Setelah melalui event graffiti ini diharapkan para remaja mengerti dan tergerak untuk menjaga Kota Bandung agar tetap bersih dan terbebas dari kegiatan vandalisme.


(2)

vii

ABSTRACT

THE CAMPAIGN DESIGN OF ANTI-VANDALISM

THROUGH GRAFFITI EVENTS IN BANDUNG

Submitted by

Gabriel Christopher Moningka NRP 1164060

Bandung citizens are creative and their creativities are reflected through graffiti easy to find on the streets. They are various and some of them look awesome and the others are nothing but ordinary or even bad. The majority of graffiti in Bandung are actually more of vandalism as they have no patterns, real purposes and irresponsibly made everywhere.

Thus, this design aims at reducing the amount of vandalism committed by teenagers usually. The purpose is definitely to make them aware that vandalism is completely wrong. Graffiti events thus are conducted to deliver the real concept of graffiti as the main media. It is expected that this event may be of benefit to teenagers and make them be able to differentiate vandalism and graffiti and realize the consequence of vandalism. It is also expected that teenagers keep their loving city clean and free of vandalism act.


(3)

viii

DAFTAR ISI

COVER DALAM ... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN ORISINILITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Tekni Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Teori Kampanye ... 5

2.1.1 Ideologically Or Couse Oriented Campaigns ... 6

2.2 Teori Vandalisme ... 6

2.3 Teori Graffiti ... 7

2.4 Teori Event ... 8

2.5 Teori Promosi ... 11

BAB III DATA DAN ANALISIS ... 13

3.1 Data Dan Fakta ... 13

3.1.1 Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung ... 15

3.1.2 Data Hasil Kuesioner ... 17

3.1.3 Analisis dan Wawancara ... 20

3.1.4 Wawancara dengan Eric Noah ... 21


(4)

ix

3.1.6 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 29

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 31

3.3 Analisis Berdasarkan STP ... 31

3.4 Analisis Berdasarkan SWOT ... 32

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 34

4.1 Konsep Komunikasi ... 34

4.2 Konsep Kreatif ... 34

4.3 Konsep Media ... 35

4.3.1 Poster ... 35

4.3.2 Umbul-umbul ... 36

4.3.3 Event ... 36

4.4 Hasil Karya ... 38

4.4.1 Logo Bombing With The Rules ... 38

4.4.2 Poster Awareness1 ... 40

4.4.3 Poster Awareness2 ... 41

4.4.4 Poster Informing ... 42

4.4.5 Poster Reminding ... 43

4.4.6 Poster Awareness, Informing, Rreminding Instagram ... 44

4.4.7 Poster Sketch jam 1 & 2... 45

4.4.8 Poster Event ... 46

4.4.9 Poster Event Instagram ... 47

4.4.10 Brosur ... 47

4.4.11 Backdrop... 48

4.4.12 Sticker ... 48

4.4.13 Banner ... 49

4.4.14 Umbul-umbul ... 50

4.5 Budgeting ... 51

BAB V PENUTUP ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53


(5)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram hasil pendapat mengenai graffiti ... 17

Gambar 3.2 Diagram dari hasil pernahkah orang-orang melihat graffiti di taman ... 17

Gambar 3.3 Diagram mengenai graffiti yang sering terlihat di jalan ... 18

Gambar 3.4 Graffiti dan vandalisme ... 18

Gambar 3.5 Diagram mengenai graffiti yang baik ... 19

Gambar 3.6 Diagram mengenai media sosial yang sering digunakan ... 19

Gambar 3.7 Graffiti Dunia Kuliner Bandung yang terletak di jalan Braga ... 23

Gambar 3.8 Graffiti Wanita 1 ... 24

Gambar 3.9 Graffiti Wanita 2 yang terletak di jalan Braga ... 24

Gambar3.10 Graffiti Heartbeat yang terletak di jalan Tamblong ... 25

Gambar 3.11 Graffiti Wanita 3 yang terletak di jalan Tamblong ... 25

Gambar 3.12 Graffiti Abstract 1 yang terletak di jalan Tamblong ... 26

Gambar 3.13 Graffiti The Yellow Dino 2 yang terletak di jalan Tamblong... 26

Gambar 3.14 Graffiti Wildstyle 1 yang terletak di jalan Naripan ... 27

Gambar 3.15 Graffiti wanita 4 yang terletak di jalan Stasion ... 27

Gambar 3.16 Graffiti tag 1 terletak di jalan Tamblong ... 28

Gambar 3.17 Graffiti Nick yang terletak di jalan Tamblong ... 28

Gambar 3.18 Graffiti Tag 2 yang terletak di jalan Pungkur ... 29

Gambar 3.19 Graffiti Tag 3 yang terletak di jalan Naripan... 29

Gambar 4.2 Logo Bombing With The Rules ... 37

Gambar 4.3 Typografi dan warna pada logo ... 38

Gambar 4.4 Poster Awareness... 40

Gambar 4.5 Poster Awareness2 ... 41

Gambar 4.6 Poster Informing ... 42

Gambar 4.7 Poster Reminding... 43

Gambar 4.8 Poster Di Instagram ... 44

Gambar 4.9 Poster Sketch Jam 1 & 2 ... 45

Gambar 4.10 Poster Event... 46

Gambar 4.11 Poster Instagram... 47


(6)

xi

Gambar 4.13 Backdrop... 48

Gambar 4.14 Sticker ... 48

Gambar 4.15 Banner... 49


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 4 Gambar 4.1 Tabel timeline media kampanye ... 36 Gambar 4.17 Tabel Budgeting ... 50


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN


(9)

Universitas Kristen Maranatha1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kota Bandung memiliki banyak orang kreatif yang bergerak dalam bidang musik, tarian dan street art. Saat ini street art di Kota Bandung mulai marak, seperti seni mural dan graffiti yang sering terlihat dipinggiran jalan Kota Bandung. Seni mural di Kota Bandung banyak yang terlihat baik kualitas visualnya dibandingkan dengan

graffiti. Graffiti di Kota Bandung masih banyak yang kualitas visualnya buruk dan

cenderung masuk ke dalam kategori vandalisme karena tidak bertema dan tidak tepat lokasinya.

Belakangan ini aksi vandalisme pada fasilitas umum di Kota Bandung semakin marak. Sasarannya tidak lagi pada tembok-tembok di pinggir jalan, tetapi juga di fasilitas umum seperti taman-taman di Kota Bandung. Selain merusak taman-taman di kota, aksi vandalisme juga mulai merusak monumen dan patung-patung yang berada di Kota Bandung. Banyaknya aksi vandalisme ini, membuat kotor beberapa fasilitas umum yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya (sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/188280).

Keberadaan graffiti di Kota Bandung sebagian besar tergolong dan dianggap sebagai vandalisme daripada sebagai karya seni yang layak untuk dinikmati. Namun, beberapa graffiti dengan lokasi yang tepat, memiliki visual dan tema yang menarik menjadi salah satu daya tarik yang dapat dinikmati oleh beberapa kalangan masyarakat, seperti yang berada di Jalan Viaduct dan sekitar Jalan Braga. Graffiti yang terdapat di jalan-jalan tersebut dapat berfungsi untuk mempercantik kota. Selain itu graffiti yang menarik juga mampu menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung.


(10)

Universitas Kristen Maranatha2

Graffiti dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi oleh beberapa kalangan

masyarakat di Kota Bandung, khususnya para remaja. Dengan adanya graffiti, remaja di Kota Bandung dapat berekspresi dan menunjukkan keahlian dalam bidang seni dan eksistensi di masyarakat. Dengan demikian juga graffiti adalah seni yang tidak dapat dipandang sebelah mata, karena dapat memiliki peranan penting dimasyarakat sebagai karya seni dan wujud ekspresi dari para pelaku graffiti.

Oleh karena itu, Kota Bandung membutuhkan suatu upaya yang dapat mengurangi aksi vandalisme perusak keindahan kota, agar Kota Bandung dapat menjadi kota yang bersih, makmur, taat, bersahabat sesuai dengan visi Kota Bandung.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dibutuhkan sebuah kampanye yang dapat mengurangi kegiatan vandalisme di Kota Bandung, melalui desain komunikasi visual yang baik didukung media yang tepat.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Seperti yang telah dipaparkan di atas, aksi vandalisme sangat marak di Kota Bandung. Untuk mewujudkan Kota Bandung yang bersih, makmur, taat, bersahabat dan tetap memiliki street art menarik, maka dibutuhkan sebuah kampanye sosial untuk mengurangi aksi vandalisme dan mendukung kreativitas para remaja melalui seni graffiti.

Oleh karena itu, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimanakah cara yang tepat untuk mengurangi vandalisme di Kota Bandung?

Ruang lingkup perancangan dalam proyek ini mengarah pada solusi alternatif mengenai kampanye anti vandalisme. Target pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada tahun 2016. Target audience untuk proyek ini adalah remaja usia 16-22 tahun, melalui penyuluhan, pemahaman, dan informasi dari media sosial seperti: Instagram, Facebook, Path, Website dan media cetak.


(11)

Universitas Kristen Maranatha3 1.3 Tujuan Perancangan

Maksud dan tujuan yang hendak dicapai dari perancangan ini adalah dengan memberi pengarahan, wawasan, dan pembelajaran kepada para remaja mengenai

graffiti agar dapat membedakan antara graffiti dan vandalisme serta tidak melakukan

kegiatan vandalisme lagi.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Menurut Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung, kampanye anti vandalisme sangat dibutuhkan, karena semakin banyaknya coretan tidak jelas yang merusak taman-taman dan fasilitas-fasilitas umum di Kota Bandung.

Data yang diperoleh untuk perancangan ini adalah:

1. Wawancara dilakukan kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung dan graffiti artist yang ada di Kota Bandung.

2. Penulis menyebarkan kuesioner kepada para remaja dan orang dewasa sebanyak 100 responden untuk mendapatkan data yang cukup tentang graffiti di Kota Bandung.

3. Studi pustaka yang diperlukan adalah mengenai teori-teori yang dibutuhkan untuk strategi kampanye anti vandalisme.


(12)

Universitas Kristen Maranatha4 1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan


(13)

Universitas Kristen Maranatha52

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengumpulan data dan pengolahan data, dapat ditarik kesimpulan dan solusinya. Masalah yang ada di Kota Bandung saat ini salah satunya adalah aksi vandalisme yang mencemari kota dengan coret-coret yang tidak jelas pada dinding-dinding di sekitar jalan Kota Bandung. Kegiatan vandalisme ini berbahaya jika tidak segera dicegah, kegiatan ini dapat merusak mental dan kreatifitas anak bangsa.

Solusinya dari data yang didapat adalah dengan membuat suatu kampanye yang efektif melalui event graffiti, tujuannya agar para pelaku graffiti tidak sembarangan dalam membuat graffiti dan tidak asal-asalan yang berujung pada vandalisme. Pada event ini para pelaku graffiti akan dibina dan diberi wawasan yang baik mengenai

graffiti oleh para artist-artist graffiti yang sudah sukses membuat karya graffiti yang

baik.

5.2 Saran

Kegiatan vandalisme saat ini sangat marak terjadi, sebagai generasi muda sebaiknya tidak melakukan tindakan yang merugikan kota melainkan menguntungkan kota. Dengan membuat graffiti yang baik para remaja dapat menambah kreatifitasnya dalam membuat graffiti dan dapat mempercantik kota.

Penulis juga mendapat saran dari penguji yaitu harus lebih jelas dalam membedakan antara vandalisme dan graffiti, trophy yang dibuat harus lebih baik dan terlihat menarik, dan suasana event nya harus terasa.


(14)

Universitas Kristen Maranatha53 DAFTAR PUSTAKA

Bensley, Bill (2008). Paradise by Design. Tuttle Publishing. hlm. 116. Di akses pada 20 Februari 2015.

Buku Manajemen Kampanye karangan Drs. Antar Venus, M.A. halaman 8-11 diterbitkan tahun 2004 di akses pada 20 Februari 2015.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Terj. Bob Sabran. Jakarta, Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid 2. Terj. Bob Sabran. Jakarta, Erlangga.

Noor, Any. (2009). Manajemen Event. Bandung, Alfabeta.

Pfau, Michael dan Roxanne Parrot. (1993). Persuasive Communication campaign. Massachussets; Allyn and Bacon.

“Vandalisme”. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Di akses pada 28 Februari 2015. http://www.Oxford-Dictionaries.com“Graffiti". Oxford Dictionaries. Retrieved

2011-12-05. Di akses pada 28 Februari 2015 jam 13.00 pm.

http://www.lib.uts.edu.au/gta/14399/be-graffiti-smart-crime-stoppers-campaign di akses pada 28 Februari 2015.

http://www.pikiran-rakyat.com/node/188280. Di akses pada 17 Februari 2015. http://www.bandung.go.id/index.php?fa=dilemtek.detail&id=6 di akses pada 2 Maret

2015.


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kota Bandung memiliki banyak orang kreatif yang bergerak dalam bidang musik, tarian dan street art. Saat ini street art di Kota Bandung mulai marak, seperti seni mural dan graffiti yang sering terlihat dipinggiran jalan Kota Bandung. Seni mural di Kota Bandung banyak yang terlihat baik kualitas visualnya dibandingkan dengan

graffiti. Graffiti di Kota Bandung masih banyak yang kualitas visualnya buruk dan

cenderung masuk ke dalam kategori vandalisme karena tidak bertema dan tidak tepat lokasinya.

Belakangan ini aksi vandalisme pada fasilitas umum di Kota Bandung semakin marak. Sasarannya tidak lagi pada tembok-tembok di pinggir jalan, tetapi juga di fasilitas umum seperti taman-taman di Kota Bandung. Selain merusak taman-taman di kota, aksi vandalisme juga mulai merusak monumen dan patung-patung yang berada di Kota Bandung. Banyaknya aksi vandalisme ini, membuat kotor beberapa fasilitas umum yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya (sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/188280).

Keberadaan graffiti di Kota Bandung sebagian besar tergolong dan dianggap sebagai vandalisme daripada sebagai karya seni yang layak untuk dinikmati. Namun, beberapa graffiti dengan lokasi yang tepat, memiliki visual dan tema yang menarik menjadi salah satu daya tarik yang dapat dinikmati oleh beberapa kalangan masyarakat, seperti yang berada di Jalan Viaduct dan sekitar Jalan Braga. Graffiti yang terdapat di jalan-jalan tersebut dapat berfungsi untuk mempercantik kota. Selain itu graffiti yang menarik juga mampu menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung.


(2)

Graffiti dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi oleh beberapa kalangan

masyarakat di Kota Bandung, khususnya para remaja. Dengan adanya graffiti, remaja di Kota Bandung dapat berekspresi dan menunjukkan keahlian dalam bidang seni dan eksistensi di masyarakat. Dengan demikian juga graffiti adalah seni yang tidak dapat dipandang sebelah mata, karena dapat memiliki peranan penting dimasyarakat sebagai karya seni dan wujud ekspresi dari para pelaku graffiti.

Oleh karena itu, Kota Bandung membutuhkan suatu upaya yang dapat mengurangi aksi vandalisme perusak keindahan kota, agar Kota Bandung dapat menjadi kota yang bersih, makmur, taat, bersahabat sesuai dengan visi Kota Bandung.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dibutuhkan sebuah kampanye yang dapat mengurangi kegiatan vandalisme di Kota Bandung, melalui desain komunikasi visual yang baik didukung media yang tepat.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Seperti yang telah dipaparkan di atas, aksi vandalisme sangat marak di Kota Bandung. Untuk mewujudkan Kota Bandung yang bersih, makmur, taat, bersahabat dan tetap memiliki street art menarik, maka dibutuhkan sebuah kampanye sosial untuk mengurangi aksi vandalisme dan mendukung kreativitas para remaja melalui seni graffiti.

Oleh karena itu, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimanakah cara yang tepat untuk mengurangi vandalisme di Kota Bandung?

Ruang lingkup perancangan dalam proyek ini mengarah pada solusi alternatif mengenai kampanye anti vandalisme. Target pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada tahun 2016. Target audience untuk proyek ini adalah remaja usia 16-22 tahun,


(3)

1.3 Tujuan Perancangan

Maksud dan tujuan yang hendak dicapai dari perancangan ini adalah dengan memberi pengarahan, wawasan, dan pembelajaran kepada para remaja mengenai

graffiti agar dapat membedakan antara graffiti dan vandalisme serta tidak melakukan

kegiatan vandalisme lagi.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Menurut Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung, kampanye anti vandalisme sangat dibutuhkan, karena semakin banyaknya coretan tidak jelas yang merusak taman-taman dan fasilitas-fasilitas umum di Kota Bandung.

Data yang diperoleh untuk perancangan ini adalah:

1. Wawancara dilakukan kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung dan graffiti artist yang ada di Kota Bandung.

2. Penulis menyebarkan kuesioner kepada para remaja dan orang dewasa sebanyak 100 responden untuk mendapatkan data yang cukup tentang graffiti di Kota Bandung.

3. Studi pustaka yang diperlukan adalah mengenai teori-teori yang dibutuhkan untuk strategi kampanye anti vandalisme.


(4)

1.5 Skema Perancangan


(5)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengumpulan data dan pengolahan data, dapat ditarik kesimpulan dan solusinya. Masalah yang ada di Kota Bandung saat ini salah satunya adalah aksi vandalisme yang mencemari kota dengan coret-coret yang tidak jelas pada dinding-dinding di sekitar jalan Kota Bandung. Kegiatan vandalisme ini berbahaya jika tidak segera dicegah, kegiatan ini dapat merusak mental dan kreatifitas anak bangsa.

Solusinya dari data yang didapat adalah dengan membuat suatu kampanye yang efektif melalui event graffiti, tujuannya agar para pelaku graffiti tidak sembarangan dalam membuat graffiti dan tidak asal-asalan yang berujung pada vandalisme. Pada event ini para pelaku graffiti akan dibina dan diberi wawasan yang baik mengenai

graffiti oleh para artist-artist graffiti yang sudah sukses membuat karya graffiti yang

baik.

5.2 Saran

Kegiatan vandalisme saat ini sangat marak terjadi, sebagai generasi muda sebaiknya tidak melakukan tindakan yang merugikan kota melainkan menguntungkan kota. Dengan membuat graffiti yang baik para remaja dapat menambah kreatifitasnya dalam membuat graffiti dan dapat mempercantik kota.

Penulis juga mendapat saran dari penguji yaitu harus lebih jelas dalam membedakan antara vandalisme dan graffiti, trophy yang dibuat harus lebih baik dan terlihat menarik, dan suasana event nya harus terasa.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bensley, Bill (2008). Paradise by Design. Tuttle Publishing. hlm. 116. Di akses pada 20 Februari 2015.

Buku Manajemen Kampanye karangan Drs. Antar Venus, M.A. halaman 8-11 diterbitkan tahun 2004 di akses pada 20 Februari 2015.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Terj. Bob Sabran. Jakarta, Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid 2. Terj. Bob Sabran. Jakarta, Erlangga.

Noor, Any. (2009). Manajemen Event. Bandung, Alfabeta.

Pfau, Michael dan Roxanne Parrot. (1993). Persuasive Communication campaign. Massachussets; Allyn and Bacon.

“Vandalisme”. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Di akses pada 28 Februari 2015. http://www.Oxford-Dictionaries.com“Graffiti". Oxford Dictionaries. Retrieved

2011-12-05. Di akses pada 28 Februari 2015 jam 13.00 pm.

http://www.lib.uts.edu.au/gta/14399/be-graffiti-smart-crime-stoppers-campaign di akses pada 28 Februari 2015.

http://www.pikiran-rakyat.com/node/188280. Di akses pada 17 Februari 2015. http://www.bandung.go.id/index.php?fa=dilemtek.detail&id=6 di akses pada 2 Maret

2015.