PERILAKU ORGANISASI | Karya Tulis Ilmiah PERILAKU ORGANISASI

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:50:40 2017 / +0000 GMT

PERILAKU ORGANISASI
PENGERTIAN PRILAKU ORGANISASIPerilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya
perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun
organisasi).Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik
khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan
psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta
perilaku organisasi.Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat
organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha
untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.

OrganisasiSeperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan
menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena
itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat
ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam
perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.B. PERILAKU ORGANISASI1.
Kelompok KerjaKelompok kerja merupakan
sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
Kelompok-kelompok tersebut akan tetap ada pada setiap peristiwa didalam organisasi karena mereka mengisi kebutuhan bagi

anggotanya. Kebuthan-kebutuhan itu dapat berupa:·
Kebutuhan berkomunikasi.·
Kebutuhan memperthanka harga diri
dan kepentingan ekonomi.·
Kebuthan akan keamanan atau perlindungan.Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan
bergantung pada banyak hal, yaitu:·
Keakraban satu sama lain.·
Kepentingan bersama.·
Pekerjaan serupa·
Persahabatan 2.
MotivasiKebutuhan karyawan beserta jenjangnya dapat ditentukan atas dasar penemuan Abraham H.Maslow
(seorang ahli psikologi) tentang kebutuhn manusia.Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu:·
Orang yang
mempunyai banyak kebutuhan tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi prilaku
manusia.·
Kebuthan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain
yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.3.
Pekerjaan dan Sifat JabatanKepuasan jabatan telah
dikaitkan dengan perputaran dan absentiisme dalam angkatan kerja. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam
sebuah perusahaan terhadap jabata mereka. Sedanngkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak

tentang hal yang sama.4.
KepemimpinanDalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan
untuk melakukan pekerjaa. Ini menjadi bagian penting dalam memahami prilaku kerja. Beberapa penelitina telah memperlihatkan
bahwa tidak ada ?satu cara terbaik? untuk memimpin karyawan. Ini bergantung kepada pemimpinnya, karyawan, dan situasi yang
ada.Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin
yang baik. Untuk melihat gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang
menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang secara efektif.C.
PENDEKATAN DALAM PRILAKU ORGANISASIDengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka
penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan-pendekatan sumber daya manusia (supportif),
pendekatan kontingensi, pendekatan produktivitas dan pendekatan sistem. Pendekatan sumber daya manusia dimaksudkan untuk
membantu pegawai agar berprestasi lebih baik, menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, dan kemudian berusaha menciptakan
suasana dimana mereka dapat menyumbang sampai pada batas kemampuan yang mereka miliki, sehingga mengarah kepada
peningkatan keefektifan pelaksanaan tugas. Pendekatan ini berarti juga bahwa orang yang lebih baik akan mencapai hasil yang lebih
baik pula, sehingga pendekatan ini disebut pula dengan pendekatan suportif. Sementara itu, pendekatan kontingensi mengandung

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sat Sep 2 21:50:40 2017 / +0000 GMT

pengertian bahwa adanya lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku yang berbeda pula untuk mencapai keefektifan.
Disini pandangan lama yang mengatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen bersifat universal dan perilaku dapat berlaku dalam
situasi apapun, tidak dapat diterima sepenuhnya. Disisi lain, pendekatan produktivitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa efisien
suatu organisasi dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan. Jadi, produktivitas yang lebih baik merupakan ukuran yang bernilai
tentang seberapa baik penggunaan sumber daya dalam masyarakat. Dalam hal ini perlu diingat bahwa konsep produktivitas tidak
hanya diukur dalam kaitannya dengan masukan dan keluaran ekonomis, tetapi masukan manusia dan sosial juga merupakan hal yang
penting. Dengan demikian, apabila perilaku organisasi yang lebih baik dapat mempertinggi kepuasan kerja, maka akan dihasilkan
keluaran manusia yang baik pula, dan pada akhirnya akan menghasilkan produktivitas pada derajat yang diinginkan. Adapun
pendekatan sistem terutama diterapkan dalam sistem sosial, dimana di dalamnya terdapat seperangkat hubungan manusia yang rumit
yang berinteraksi dalam banyak cara. Ini berarti, dalam mengambil keputusan para manaer harus mengkaji hal-hal diluar situasi
langsung untuk menentukan dampaknya terhadapD. PENGERTIAN ORGANISASIOrganisasi adalah suatu proses tersusun yang
orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi itu mencakup 3 elemen pokok, yaitu :·
Interaksi
manusia·
Kegiatan mengarah pada tujuan·
Struktur E. ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL1.
Organisasi
FormalOrganisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan dan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggng jawaban yang oleh

manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal
adalah :·
Wewenang·
Tanggung jawab·
Pertanggung jawaban·
Delegasi·
Koordinasi2.
Organisasi
InformalOrganisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan
wewenang formal.3.
Sentralisasi dan Desentralisasi
Organisasi yang disentralisirOrganisasi manajemen yang disentralisasi
merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.Kebaikannya
desentralisir adalah :1)
Bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan2)
Cenderung memperpendek jangka
pengambilan keputusan3) Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam.Keburukannya
adalah :1) Jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak2)
Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada manajer muda dalm pengambilan keputusan Organisasi
yang didesetralisasiManajemen yang didesentralisasi merupakan suatu usaha sistemtis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah

semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakn pada jenjang tertinggi.F. STRUKTUR ORGANISASI DAN
PENYUSUNANNYA1.
Pembentukan Struktur OrganisasiStruktur organisasi formal didasarkan pada analisa adari 3 elemen
kunci setiap organisasi, yaitu :·
Interaksi kemanusiaan·
Kegiatan yang terarah ke tujuan·
Struktur Hierarki
TujuanHierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk
masing-masing karyawan.Berapa banyak bawahan yang harus ada di bawah seorang manajer ?Salah satu alasan untuk
departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang
dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian merupakan jumlah optmal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang
manajer.Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yag optimal adalah: ·
Jenis pekerjaan·
Pelatihan
karyawan·
Kemampuan manajer·
Efektifitas komunikasi 2.
Bentuk-bentuk Struktur OrganisasiAda empat pokok
organisasi, yaitu: organisasi garis (line organization), organisasi garis dan staf (line and staf organization), organisasi fungsional
(functional organization), komte (committe), dan organisai matrik.3.

Organisasi Garisa.
Kebaikan Organisasi Garis·
Adanya kesatuan dalam pimpinan dan pemerintah.·
Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu
membicarakannya dengan orang lain.·
Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat
diberikan langsung pada bawahan.·
Menghemat biaya sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan olah seorang
saja.b.
Keburukan Organisasi Garis·
Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.·
Tidak adanya
spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisisen.·
Kurangnya kerja sama di antara
masing-masig bagian.4.
Organisasi Garis dan StafOrganisas ini merupakan kombinasi yang diambilkan dari
keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Organisasi garis hanya sesuai untuk
perusahaan-perusahaan kecil, maka tipe organisasi garis dan staf ini lebih baik dipakai untuk perusahaan yang sedbag dan besar.
Hubungan antara pimpinan dengan bawahan langsung dinamakan hubungan garis. Kebalikannya hubungan anatara pimpinan debgan
bawahan yang tidak langsung terjadi adalah hubungan staf. a.

Kebaikan Organisasi Garis dan Staf·
Pimpinan lebih leluasa
dalam memberikan saran terhadap tugas khusus diluar bagiannya.·
Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan
sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.·
Staf dapat membidik para petugas.·
Adanya
kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan yang jelas.b.
Keburukan Organisai Garis dan Staf·
Kadang-kadang staf tidak lagi memberikan saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada
bagian yang bersangkutan.·
Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf dari pada atasannya.·

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:50:40 2017 / +0000 GMT


Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.5.
Organisasi FungsionalDalam organisasi ini,
masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan.
Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi bentuk ini lebih
menekankan pada pembagian fungsi. a.
Kebaikan Organisasi Fungsional·
Masing-masing fungsi dipegang olah orang yang
ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya.·
Tugas para manajer menjadi lebih ringan
dengan adanya pembagian fungsi.b.
Keburukan Organisasi Fungsional·
Membingungkan para pekerja karena tidak ada
kesatuan dalam pimpinan dan perintah.·
Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.·
Kesulitan-kesulitan yang
timbul tidak dapat secara cepat diatasi.·
Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara manajer.6.
Organisasi KomiteUntuk membentuk komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut ini:1.
Suasananya santai dan bersifat
informal.2.

Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya.3.
Komite mengetahui tentang
tugs-tugasnya yang dibebankan kepadanya.4.
Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang
lain.5.
Keputusan diambil secara konsensus.6.
Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat.7.
Ketua komite
tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.a. Kebaikan Komite·
Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat
diantara beberapa anggota.·
Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.·
Menciptakan koordinasi yang lebih baik.·
Meningkatkan pengawasan karena macam-macamkomite tersebut dapat berhubungan
langsung dengan para pelaksana.b. Keburukan komite·
Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing
anggota sibuk dengan pekerjaannya.·
Keharusan untuk berkompromi.·
Sering menimbulkan kesimpangsiuran dalam
organisasi.·

Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan.7.
Organisasi MatrikOrganisasi
matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi garis dan staf yang sudah ada. Organisai ini juga disebut organisasi manajemen
proyek, dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk
mengerjakan proyek khusus.a.
Kebaikan Organisasi Matrik·
Luwes·
Memberikan metode untuk memusatkan perhatian
pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persolan teknis yang unik.·
Memberikan alat inovasi tanpa
mengganggu struktur organisasi yang ada.b.
Keburukan Organisasi Matrik·
Beberapa masalah dapat muncul karena
pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yanng tradisional.·
Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam
mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda.·
Konflik dapat muncul antara
manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lainnya.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com


| Page 3/3 |