NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM BUKU “TUHAN, MAAF KAMI SEDANG SIBUK” KARYA AHMAD RIFA’I RIF’AN SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

  NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM BUKU “TUHAN, MAAF KAMI SEDANG SIBUK” KARYA AHMAD RIFA’I RIF’AN SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh MUHAMMAD SOLEHAN NIM 111 11 167 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  ااق َلَمخ ممُ ُنُ َ سمحَأ انًاَمميِا َ ميِْنِممؤُمملا ُلَمكَْأ

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah

yang paling baik akhlaknya.”

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi Ini Penulis Persembahkan Untuk: 1.

  Kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Khoiron dan Ibunda Farida yang karena segala limpahan kasih sayang, pengorbanan dan doanya penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar. Semoga Allah swt selalu dan akan selalu melimpahkan rahmat, kasih sayang, dan kucuran karunia kesehatan bagi beliau berdua.

  2. Kakak-kakak dan adik-adik penulis yang telah banyak berkorban untuk kelancaran studi penulis.

  3. Dra. Sri Suparwi, M.A yang membimbing dan memotifasi penulis dengan sabar dari bangku studi sampai terselesaikannya skripsi ini.

  4. Seluruh dosen di IAIN Salatiga yang telah memberika hikmah dan pengajaran, motifasi dan apresiai, sehingga penulis selalu bersemangat untuk terus maju dan berkembang, semoga Allah membalas segala amal dan menjadikannya ladang

  ilmin tuntafa‟u bih yang terus mengalir dan menyebar. Sehat dan panjang umur untuk beliau semua.

  5. Semua guruku yang mendidik dan mengajarkanku tentang pentingnya ilmu dan arti hidup.

  6. Keluarga besar dan sahabat di LDK Fathir Ar-Rasyid senior junior, teruskan karya yang bermanfaat, di manapun dan kapanpun.

  7. Teman, rekan, sahabat selama studi di IAIN Salatiga semua angkatan,

  terkhusus angkatan 2011, dan semua yang rekan yang mendukung dan memberikan kontribusi yang berarti bagi proses studi penulis selama ini.

  Terucap syukur kepada Allah SWT Yang Maha Sempurna beserta Asmaul HusnaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi iniu sebagai salah satu persyaratan wajib untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Srata Satu Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Tak lupa sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan, tetapi dengan rahmat-Nya dan perjuangan penulis serta bantuan berbagain pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih atas segala nasehat, bimbingan, dukungan, dan bantuannya kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Kajur PAI IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Sri Suparwi, M.A. selaku pembimbing skripsi sekaligus pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan sumbangan pemikiran terbaiknya dalam masa bimbingan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

  Segenap dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang telah banyak memberikan hikmah dan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama di bangku perkuliahan.

  6. Ayah dan Ibuku tercinta Bapak Khoiron dan Ibu Farida yang selalu memberikan dukungan, semangat, serta dengan tulus dan ikhlas mengetuk pintu langit berdoa untuk kelancaran dalam menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.

  7. Kakak-kakakku tercinta Siti Nadlirah, Khabibillah, dan Muhammad Faizin yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada penulis serta

  almarhumah adikku Miftahul Jannah yang tak henti menginspirasi untuk memaknai hidup.

  8. Ustadz Bambang Nugroho, Ustadz Walyono dan Ustadz Imam Masarum yang terus mentransfer ilmu, hikmah dan semangat untuk tak henti memperbaiki diri dan memperbaiki kehidupan.

  9. Para pustakawan di IAIN Salatiga yang telah memberikan pelayanan kepada penulis dalam menggali wacana.

  10. Saudara-saudaraku seperjuangan di LDK Fathir Ar-Rasyid, Cosmo Trainer (comumunity of spritual motivator) dan Komunitas kecil Pandala (Pasukan Pemuda Langit) yang menjadi laboratorium kehidupan untuk bermanfaat bagi sesama.

  11. Sahabat-sahabatku yang mengajarkan arti persaudaraan di dunia hingga kelak di akhirat.

  Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu.

  Terimaksih atas segala bantuan dan doanya.

  Akhirnya penulis hanya bisa berdoa semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan kebaikan yang berlipat ganda kepada semua pihak.

  

Jazakumullahu ahsanal jaza‟. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh

  dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kajian yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

  Salatiga, September 2015 Penulis,

  Muhammad Solehan NIM.11111167 Solehan, Muhammad. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Buku Tuhan,

  Maaf Kami Sedang Sibuk Karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an. Fakultas Tarbiyah

  dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Sri Suparwi, M.A

  Kata Kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak, Tuhan Maaf Kami Sedang Sibuk Pendidikan akhlak merupakan bagian terpenting dalam pendidikan Islam. Buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk merupakan sebuah buku karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an. Sebuah buku non fiksi inspirasional yang membahas seputar pengembangan diri, pendidikan akhlak dan religiusitas. Berisikan renungan dan nasehat yang diarahkan kepada pembentukan akhlak terpuji. Penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai beri kut: Bagaimana biografi Ahmad Rifa‟i

  Rif‟an?. Bagaimana nilai-nilai pendidikan akhlak dalam buku Tuhan, Maaf Kami

  

Sedang Sibuk ?. Bagaimana metodologi penerapan pendidikan akhlak dalam buku

  tersebut? Bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk ?.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka (library research), yaitu meneliti secara mendalam mengenai buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk. Sumber data penelitian di sini berasal dari sumber data primer dan sumber data sekunder, sedangkan untuk menganalisis data yang ada penulis mengorganisir, memilih dan memilah untuk disintesiskan kemudian menemukan pola dan menyimpulkannya. Adapun metode analisis ini menggunakan metode analisis induktif dan deduktif.

  Setelah dilakukan penelitian dengan pendekatan tersebut dapat diketahui bahwa

Ahmad Rifa‟i Rif‟an lahir di Lamongan 3 Oktiber 1987. Beliau adalah seorang penulis muda sekaligus pengusaha Owner Marsua Media. Corak

  pemikiran dalam bukunya meliputi pengembangan diri, motivasi, religi dan bisnis. Konsep pendidikan akhlak dalam buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk adalah keseimbangan dalam hubungan vertikal (Hablumminallah) selaku hamba Allah, dan dalam hubungan horisontal (Hablumminannas) selaku makhluk individu dan makhluk sosial untuk mencapai derajat takwa. Implementasinya dalam pendidikan akhlak disekolah meliputi: a) Implementasi materi : Berkaitan dengan dimensi pengembangan secara vertikal dan dimensi secara horisontal. Selain itu adanya penerapan praktik langsung yang dilakukan siswa dalam kehidupan sehari-hari. b) Implementasi metode: sebagaimana mentode pendidikan akhlak diatas. c) Implementasi tujuan : tujuan tertinggi (takwa), tujuan umum (tercapainya self realization ), dan tujuan khusus (visi-misi sekolah).

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv DEKLARASI KEASLIAN TULISAN ....................................................... v MOTTO..................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................... viii ABSTRAK ................................................................................................ xi DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ............................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 6 E. Metode Penelitian ........................................................................... 8 F. Penegasan Istilah ............................................................................ 11 G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 14 BAB II BIOGRAFI AHMAD RIFA‟I RIF‟AN A. Biografi Ahmad Rifa‟i Rif‟an ......................................................... 16 B. Karya-karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an .................................................. 19 C. Latar Belakang Penulisan Buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk .. 22

  Corak Umum Pemikiran Ahmad Rifa‟i Rif‟an ................................ 23 E. Sistematika Penulisan Buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk ........ 26 F. Sinopsis Buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk ............................ 28

  BAB III NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM BUKU “TUHAN, MAAF KAMI SEDANG SIBUK” A.

  Pengertian, Sumber, Tujuan, Metode, dan Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak ......................................................................... 31 B. Sumber Pendidikan Akhlak ............................................................ 35 C. Tujuan Pendidikan Akhlak ............................................................. 38 D.

  Metode Pendidikan Akhlak ............................................................ 40 E. Macam dan Ruang Lingkup Akhlak ............................................... 47 1.

  Akhlak Terhadap Allah ............................................................. 47 2. Akhlak Terhadap Makhluk ....................................................... 48 F. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam Buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk ..................................................................................

  50 BAB IV ANALISIS DATA A.

  Tinjauan Pendidikan Akhlak Perspektif Islam ................................ 61 B. Implementasi Pendidikan Akhlak Dalam Buku Tuhan, Maaf Kami

  Sedang Sibuk di Sekolah................................................................. 65 1.

  Implementasi Materi Pendidikan Akhlak .................................. 65 2. Implementasi Metode Pendidikan Akhlak ................................. 79 3. Implementasi Tujuan Pendidikan Akhlak .................................. 92 C. Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Akhlak Pada Anak ............. 90

  A.

  Kesimpulan .................................................................................... 98 B.

Saran .............................................................................................. 100

  DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 102 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... 105 LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 106

  PENDAHULUAN A.

Latar Belakang

  Semakin merosotnya akhlak warga negara telah menjadi salah satu keprihatinan para pejabat negara. Hal itu juga menjadi keprihatinan para pemerhati pendidikan, terutama para pemerhati pendidikan Islam. Globalisasi kebudayaan sering dianggap sebagai salah satu penyebab kemerosotan akhlak tersebut. Memang, kemajuan filsafat, sains, dan teknologi telah menghasilkan kebudayaan yang semakin maju pula. Proses itu disebut globalisasi kebudayaan. Namun kebudayaan yang semakin mengglobal itu, ternyata sangat berdampak terhadap aspek moral. Kemerosotan akhlak agaknya terjadi pada semua lapisan masyarakat. Meskipun demikian, pada lapisan remajalah kemerosotan akhlak itu lebih nyata terlihat (Tafsir, 2002: 1).

  Menurut pakar pendidikan, selama ini pendidikan belum berhasil membangun masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia. Bahkan banyak yang menyebut pendidikan kita gagal karena banyak muridnya piawai dalam menjawab soal ujian akan tetapi mentalnya lemah dan moralnya rendah. Benar bahwa sejak kecil anak-anak diajarkan tentang kejujuran, keberanian, kerja keras, kebersihan dll. Namun nilai-nilai kebaikan tersebut hanya diajarkan di mulut dan semata-mata untuk dihafal, karena diduga akan keluar dalam lembar soal ujian. Sementara praktik nilai-nilai tersebut dalam dunia nyata kurang diperhatikan (Syarbini, 2013: 5). penggunaan obat-obatan terlarang (narkoba), tawuran, meningkatnya tindak kekerasan, korupsi, kolusi, nepotisme, dan berbagai permasalahan sosial berakibat pada pergeseran tata nilai dan norma di masyarakat. Menununjukkan bahwasanya bangsa ini telah sampai pada titik nadhir krisis akhlak yang sangat membahayakan bagi masa depan negara.

  Membutuhkan penyelamatan generasi dengan terus mengupayakan melalui pembentukan akhlak.

  Dalam UU No. 20 Tahun 2003 bahwasanya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Rachman, 2003: 6).

  Langkah pemerintah memang strategis, alasannya iman dan takwa yang kuat yang akan mampu mengendalikan diri seseorang sehingga sanggup melakukan yang baik dan meninggalkan yang buruk. Berdasarkan inilah orang tua mempercayakan seratus persen pendidikan agama bagi anaknya ke sekolah. Dengan cara itu mereka mengira bahwa anak-anak mereka akan menjadi orang yang beriman dan bertakwa (Tafsir, 2002: 4).

  Padahal semua itu belumlah cukup, karena di sekolah hanyalah bersifat penanaman karakter melalui kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat.

  Pendidikan akhlak (yang bersumber dari agama) yang seharusnya memiliki peran besar dalam mengatasi persoalan dekadensi moral seperti kehilangan gigi taringnya, tak berdaya dan kurang memberikan kontribusi yang cukup untuk mengatasinya atau paling tidak menetralisir keadaan. Itu semua disebabkan kurang adanya keseimbangan dalam penanaman akhlak yang baik dari lingkungan keluarga, pergaulan (Sekolah, kantor), dan masyarakat.

  Amin Rais (1998: 103) berpendapat bahwasanya banyak orang beragama menjadikan agamanya sebagai topeng belaka. Banyak orang beragama yang menjadikan agamanya sebagai rutinisme belaka yang kosong melompong dari jiwa keagamaanya. Demikianlah yang terjadi jika agama hanya menjadi sekedar pengisi kepala atau pengetahuan tanpa ada pengamalan terhadap nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Begitu banyak contoh yang dapat kita amati, bahwasanya kebanyakan agama hanya penghias kehidupan belaka, padahal ia adalah sentral yang seharusnya melekat disetiap aktifitas hidup manusia. Ketika adzan berkumandang, masih begitu banyak yang sibuk dengan segala aktifitasnya, masih begitu sibuk dengan pekerjaannya, tugas menumpuknya, sosial medianya, tanpa bersegera untuk memenuhi panggilan Allah tersebut. Karakter seperti inilah yang menjadi salah satu manusia. Penanaman akhlak dalam beragama tentulah dibentuk melalui pembiasaan. Dan pendidikan akhlak dimulai dari lingkungan yang terkecil, yaitu keluarga.

  Lembaga pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama, tempat anak didik pertama-tama menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tua atau anggota keluarga lainya. Didalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia-usia ini anak lebih peka terhadap pengaruh dari pendidiknya (Zuhairini, 1995: 177).

  Selain dari lingkungan keluarga, yakni lingkungan pergaulan dan masyarakat secara umum. Lingkungan pergaulan yakni meliputi teman bermain, lingkungan kerja sementara lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana seseorang tinggal dalam lingkungan sosial, terjadi interaksi dan adaptasi terhadap masyarakat. Ketiga komponen tersebut diatas tentunya harus disemangati melalui nilai-nilai agama. Karena pada hakikatnya hidup ini memiliki satu tujuan, yakni beribadah kepada Allah SWT. Jadi ada dua dimensi yang harus seimbang dalam pendidikan akhlak, yakni hablum-minallah, yaitu berkaitan dengan keimanan, menyemangati setiap aktifitas dengan nilai agama. Dan hablum-minannas, yaitu bentuk dari upaya penjagaan keimanan, melalui pendidikan akhlak sesama manusia. Diantaranya dalam lingkungan keluarga, lingkungan bergaul (sekolah/kerja/ lainya), dan masyarakat. karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an, merupakan buku yang menjelaskan tentang konsep pendidikan akhlak sesuai pada ajaran Islam. Penulis harapkan mampu memberikan gambaran mengenai pendidikan akhlak yang ideal, yang mampu memberikan solusi praktis sehingga memberikan kontribusi yang nyata bagi permasalahan sosial yang terjadi saat ini.

  Berangkat dari latar belakang di atas, penulis berusaha menelaah konsep pendidikan akhlak yang telah lalu dikomparasikan dengan konsep pendidikan kontemporer agar dapat memberikan sumbangan pemikiran terbaru. Dengan harapan mampu menjawab permasalahan kekinian terkait dekadensi moral berikut beberapa hal yang melingkupinya. Karenanya penulis tertarik untuk mengangkat sebuah fokus pembahasan mengenai pendidikan akhlak dengan judul ”NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM BUKU TUHAN, MAAF KAMI SEDANG SIBUK KARYA AHMAD RIFA‟I RIF‟AN” B. Fokus Penelitian 1.

  Bagaimana biografi Ahmad Rifa‟i Rif‟an? 2. Bagaimana nilai pendidikan akhlak dalam buku Tuhan, Maaf Kami

  Sedang Sibuk

  karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an? 3. Bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam buku

  Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk di sekolah? C.

  Tujuan Penelitian 1.

  Mengetahui biografi Ahmad Rifa‟i Rif‟an.

  Mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak dalam buku Tuhan, Maaf

  Kami Sedang Sibuk .

  Dari paparan tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan penelitian ini, maka dapat dirumuskan manfaat yang dapat diperoleh dari kajian ilimiah ini. Pada penelitian ini penulis mengategorikannya menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut: 1.

  Manfaat Teoritis Manfaat ini memberikan sumbangan pemikiran dan konsep baru mengenai pendidikan akhlak di kalangan praktisi pendidikan maupun akademisi sebagai bahan acuan dan rujukan. Bisa juga sebagai pijakan atau acuan para peneliti dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut terkait nilai-nilai pendidikan akhlak. Manfaat lainnya yaitu hasil laporan penelitian ini nantinya dapat menambah khazanah pengetahuan mengenai konsep baru tentang pendidikan akhlak.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung (praktis) bagi segenap pemerhati dan pelaku pendidikan, terutama para pelaku/pembimbing akhlak peserta didik. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat Memberikan sumbangan pemikiran masalah pendidikan akhlak.

  a.

  Manfaat Bagi Penyelenggara Pendidikan Beberapa manfaat yang dapat diambil oleh lembaga penyelenggara pendidikan antara lain sebagai berikut: 1)

  Sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan sekolah terutama yang berkaitan erat dengan pendidikan akhlak atau budi pekerti di sekolah. 2)

  Memberikan sumbangan dalam menghadapi permasalahan budi pekerti yang ada di sekolah.

  b.

  Manfaat Bagi Guru Pendidikan Agama 1)

  Menjadi sumber pertimbangan guru dalam menghadapi masalah kenakalan siswa didik melalui perbaikan akhlak siswa. 2)

  Menjadi sumber bagi guru dalam bersikap dan berperilaku agar sesuai dengan tujuan pembelajaran agama.

  c.

  Manfaat Bagi Para Orang Tua Manfaat penelitian ini juga bisa dipakai oleh para orangtua siswa diantaranya sebagai berikut: 1)

  Menjadi pedoman teoritis bagi orangtua untuk menangani permasalahan kenakalan anak di rumah.

  2) Menjadi sumber atau pedoman perilaku orang tua sehingga mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Metode Penelitian

  Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka (library

research ), karena objek kajian studi difokuskan pada kajian sebuah buku.

  Data-data yang terkait dengan analisis pembahasan penelitian berkaitan dengan biografi, latar belakang pendidikan penulis, dan berbagai hal yang mungkin berpengaruh pada kondisi penulis, baik secara langsung atau tidak langsung.

  Penelitian Pustaka (library research), yaitu jenis penelitian yang dilakukan degan menelaah dan menggunakan bahan-bahan pustaka berupa buku-buku, ensklopedi, jurnal, majalah, dan sumber pustaka lainya yang relevan dengan topik atau permasalahan yang dikaji sebagai sumber datanya (Hadi, 1990: 9).

  Agar terlaksana penelitian sebagaimana yang diharapkan maka dalam penelitian ini secara runtut menggunakan metode sebagai berikut:

  Library research merupakan suatu metode penelitian yang

  menjadikan sebuah tulisan ilmiah sebagai objek kajian utama. Dalam penggunaan metode ini penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a.

  Meneliti Buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an sebagai objek kajian utama penelitian.

  Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada buku tersebut terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan akhlak.

  c.

  Menganalisis pokok permasalahan dengan cara mengemukakan dan membandingkan konsep pendidikan akhlak dari teori-teori lain.

  d.

  Menyimpulkan beberapa konsep pendidikan akhlak yang ada pada buku tersebut.

  Sumber data penelitian terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder (pendukung).

  a.

  Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data utama yang akan dikaji dalam permasalahan. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk Karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an.

  b.

Sumber Data Sekunder Data sekunder adalah data pendukung dari data primer

  Data sekunder diambil dari sumber-sumber yang lain dengan cara mencari, menganalisis buku-buku tentang pendidikan akhlak, internet, dan informasi lainya yang berhubungan dengan judul penelitian skripsi ini. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penulis lakukan dengan cara membaca buku- buku sumber, baik primer maupun sekunder. Mempelajari dan mengkaji serta memahami kajian yang terdapat dalam buku-buku sumber. Menganalisis untuk diteruskan identifikasi dan mengelompokkan sesuai dengan sifatnya masing-masing dalam bentuk per bab.

  Melihat objek penelitian ini adalah buku-buku atau literatur yang termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan, maka penelitian ini adalah merupakan library research. Data yang terkumpul selanjutnya akan penulis analisa dengan menggunakan teknik analisa kualitatif dengan cara: a.

  Deduktif Maksudnya adalah bertolak dari hal-hal atau teori yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus.

  Dalam arti pengambilan kesimpulan yang berawal dari suatu pertanyaan tentang pendidikan akhlak dalam Islam secara umum kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dari nilai pendidikan akhlak dalam buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an, sehingga menghasilkan kesimpulan yang bersifat khusus. Induktif Maksudnya adalah mengambil kesimpulan yang bertitik tolak dari hal-hal yang bersifat khusus dan mengambil atau menarik kesimpulan yang bersifat umum (Warsito, 1993: 99). Dalam arti penarikan kesimpulan yang berangkat dari uraian- uraian khusus tentang pendidikan akhlak dalam buku Tuhan, Maaf karya

  Kami Sedang Sibuk

  Ahmad Rifa‟i Rif‟an, kemudian diformulasikan ke dalam kesimpulan yang bersifat umum.

  F.

  Penegasan Istilah 1.

Nilai

  Bank (1996: 62) berpendapat bahwasanya nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan yang dalam seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan , atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan. Menurut Sidi Gazalba (1996: 62) nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, namun ideal, nilai bukan konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan soal penghayatan yang dikehendaki, disenangi atau tidak disenangi. Sementara menurut Thoha nilai adalah esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Kebermaknaan esensi tersebut semakin meningkat sesuai dengan peningkatan daya tangkap dan pemaknaan manusia sendiri (Thoha, 1996: 62).

Pendidikan Akhlak

  Menurut UU No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan secara sederhana diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Hasbullah, 2009: 1). Pendidikan merupakan proses perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan terhadap semua kemampuan dan potensi manusia. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu ikhtiar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan yang ada dalam masyarakat (Rokib, 2009: 15)

  Sementara kata akhlak berasal dari bahasa arab akhlaaq, berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (Pencipta), makhluq (yang diciptakan), dan khaliq (penciptaan). Dari persamaan kata diatas mengisyaratkan bahwa dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak

  

khaliq (Pencipta) dengan perilaku makhluk (Manusia). Atau dengan

  kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkunganya baru mengandung nilai akhlak yang hakiki jika tindakan atau perilaku tidak saja merupakan norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, namun juga dengan alam semesta sekalipun. (Assegaf, 2014: 42)

  Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan, dan kebiasaan yang menyatu membentuk suatu kesatuan tindak akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian (Drajat, 1995: 10). Akhlak awalnya dapat tumbuh melalui pengetahuan, jika dapat memahaminya selanjutnya dengan pembiasaan sebab ilmu dapat diperoleh melalui belajar, dan akhlak dapat diperoleh melalui pembiasaan (Kastolani, 2009:120).

  Nilai pendidikan akhlak adalah suatu esensi yang terkandung dalam sebuah proses perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan perilaku sesuai dengan kehendak Sang Khaliq (Pencipta) ataupun norma agama sehingga menjadi seimbang antara Hablum-minallah (Hubungan Vertikal) dan hablum minan-nas (Hubungan Horisontal). Pendidikan akhlak disini terbatas pada pendidikan akhlak dalam agama Islam.

  Buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk adalah sebuah buku inspirasional yang termasuk buku non fiksi. Membahas tentang pengembangan diri, pendidikan akhlak dan religiusitas. Buku yang sudah mendapat kategori National Best Seller ini adalah salah satu muda berbakat, yaitu Ahmad Rifa‟i Rif‟an. Di dalam buku ini dari segi isinya menggunakan metode mauidzah atau pemberian nasehat dan pengalaman penulis serta memberikan arahan- arahan kepada generasi muda khususnya, dan semua kalangan pada umumnya.

  G.

Sistematika Penulisan

  Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan menyeluruh maka diperlukan sebuah sistematika penulisan yang runtut dari satu bab ke bab yang selanjutnya. Sedangkan sistematika sendiri memiliki arti suatu tata urutan yang saling berkaitan, saling berhubungan, dan saling melengkapi. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I : pendahuluan akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, serta sistematika penulisan laporan hasil penelitian.

Bab II : a kan dijelaskan tentang biografi Ahmad Rifa‟i Rif‟an, karya-

  karyanya, corak umum pemikiranya, latar belakang penulisan buku, sistematika penulisan serta sinopsis buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk.

  Bab III : nilai-nilai pendidikan akhlak dalam buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk, pengertian, sumber dan tujuan pendidikan akhlak, metode pendidikan akhlak, dan konsep pendidikan akhlak dalam buku tersebut. Bab IV : analisis data dipaparkan meliputi analisis pendidikan akhlak apa saja yang ada dalam buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk penerapan orangtua dalam mengajarkan nilai pendidikan akhlak pada anak.

  Bab V : penutup berisi kesimpulan dari teori pendidikan akhlak yang ada dalam buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk, saran berikut metode yang dapat dipakai dan diterapkan pada pendidikan masa kini dan penutup. Biografi Ahmad Rifa‟i Rif‟an Ahmad Rifa‟i Rif‟an atau lebih akrab dengan panggilan Fai, lahir di Lamongan 3 Oktober 1987. Usia remajanya ia sibukkan dalam dunia pesantren. Ia nyantri di pesantren Miftahul Qulub Lamongan, yang pada saat itu dibawah bimbingan KH. Asyikin Asghori

  (Rif‟an, 2010: 235). Ia menikah di usia 24 tahun. Istrinya adalah Ary Mita Christy Yanti, yang menjadi penulis buku

  “Ya Allah, Bimbing Hamba Menjadi Wanita Shalihah” (Rif‟an, 2013: 2).

  Ia menikmati pendidikan formal di MI Islamiyah, SMPN 1 Turi, SMAN 1 Lamongan. Lulus SMA ia mengambil S1-nya di Mechanical Engineering ITS Surabaya. Saat menjadi mahasiswa, ia aktif di beragam organisasi intra maupun ekstra kampus. Menjadi Wakil Ketua Kelompok Studi Islam (KSI), Ketua Bidang Kajian di Indonesian Islamic of Student

  

Movement, Ketua Bidang Kaderisasi UKM Penalaran ITS, Ketua Bidang

  Jurnalistik Indonesian Islamic of Student Movement Cabang Surabaya, Pimpinan Redaksi di Islam Rahmatan Lil Alamin Network, Pengajar di Sekolah Rakyat Keputih Surabaya Riwayat Hidup Penulis. diakses tanggal 18 Juni 2015).

  Beliau juga aktif di organisasi Jemaah Maiyah, Smasala Futuh, Komunitas Pecinta Pena, dan Program Wirausaha Mahasiswa ITS.

  Pemuda yang tengah naik daun karena tulisan-tulisanya ini sejak kecil sampai SMA tak pernah berkecimpung dalam jurnalistik. Baik majalah dinding, bulletin, ataupun majalah sekolah. Ia tertarik menulis saat karena semangat untuk berbagi cerita dan pengalaman melalui artikel- artikel sederhana yang ia upload di blog. Hingga suatu hari ada seorang sahabat penulis yang berkomentar terhadap tulisan-tulisan di blog tersebut. Sahabat itu memberi saran

  “Terus menulis ya. Ntar tulisan-tulisannya dikumpulin, kan lama- lama bisa jadi buku”. Dari sanalah penulis mulai terpikir untuk membuat buku.

  Adapun buku yang paling sering ia baca adalah non fiksi jenis motivasi, renungan, dan biografi. Itulah sebabnya hampir semua buku yang ia tulis jenisnya motivasi, renungan, dan bertabur cerita inspiratif. Awal mulai menulis, ia ingin karyanya terpajang di toko buku. Tetapi begitu terbit dan terpajang di toko buku, ternyata rasanya gitu aja.

  Akhirnya ia ingin buku yang ia tulis menjadi best seller. Tetapi setelah best seller rasanya gitu aja. Maka ia pun mencari motivasi apa yang bisa membuat ia terus menulis. Akhirnya ditemukanlah jawaban yang sangat idealis. Mungkin jawabannya terlihat klise, tetapi inilah yang menyemangatinya untuk konsisten menulis puluhan buku Islami populer. Yakni, ketika nanti di Padang Mahsyar ia terbelalak melihat catatan amalnya

  , “Ya Allah, bukankah timbangan amal saya tak sebesar ini?”, kemudian ia merasakan betapa indahnya ketika menerima jawaban dari Allah

  , “Ya, Rifai, kau benar. Tapi ribuan orang telah tergerak beramal kebaikan setelah membaca tulisan-tulisanmu. Berantai amal sunnah terkerjakan setelah ribuan manusia membaca karya dari jemarimu.” oleh Ulama ‟ masa lampau, dimana meskipun fasilitas menulis sangat terbatas, belum ada notebook, belum ada gadget, tetapi produktifitasnya luar biasa. Sementara pada saat ini berlimpah fasilitas untuk menulis, rasanya kurang bersyukur jika tidak menggunakan nikmat tekhnologi seperti saat ini ( http://www.pesantrenpenulis.com. Menjadi Penulis Sukses di akses tanggal 18 Juni 2015).

  Pemuda yang menjadi Owner Penerbit Marsua Media ini menggunakan waktu emas untuk menulis yaitu sebelum subuh dan ba‟da subuh. Termotivasi dari semangat berbagi dan menjadi pelaku dari Hadits Rasulullah Saw,

  سِا نَّل سِا مْ رُ رُ خَ مْيْ خَ سِا نَّلا رُ مْيْ خَ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia

lainnya

  .” (H.R Thabrani dan Daruqutni, Hadis ini dihasankan oleh al- Albani di dalam Shahihul Jami

‟ . no. 3289)

  Ia menjadikan tulisannya sebagai bentuk dari multi-level pahala, yang bisa dinikmati bagi banyak orang.

  Aktifitasnya kini sebagai engineer, entrepeneur, dan writer. Ia telah menulis puluhan buku motivasi, bisnis, dan religi. Kini di sela-sela kesibukanya sebagai engineer disebuah perusahaan swasta di Surabaya, ia terus mengembangkan usaha yang dirintisnya serta istiqamah menebarkan inspirasinya melalui karya-karyanya serta seminar-seminar seputar religi, bisnis, pengembangan diri dan kepenulisan

  (Rif‟an: 2013, 231) Karya-karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an Ahmad Rifa‟i Rif‟an adalah penulis muda berbakat. Diusia yang masih muda telah mencetak puluhan karya. Adapun karya-karya Ahmad

  Rifa‟i Rif‟an dalam bentuk buku sesuai dengan pengamatan penulis adalah sebagai berikut:

  1. Jadikan Aku Halal Bagimu.

  2. Ya Allah, Siapa Jodohku? 3.

  Don‟t Cry, Allah Loves You 4. My Life My Adventure 5.

  From Kuper to Super 7. Jomblo Sebelum Nikah 8. Surat Cinta Untuk Kekasih Sejatiku 9. Nikah Muda, Siapa Takut? 10.

  Jangan Sampai Ada dan Tiadamu Di Dunia Ini Tak Ada Bedanya 11. Allah, inilah Proposal Cintaku (Rif‟an, 2015: 355).

  12. Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk 13.

  The Perfect Muslimah 14. Man Shabara Zhafira 15. Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati 16. God, I Miss You: 100 Cara Mengobati Luka Jiwa Bersama Tuhan 17. Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku (Rif‟an, 2013: 231).

  18. Sukses Tanpa Sarjana

   Muslim: Never Ending to Succes 20.

  From School To Heaven 21. Kiat Menjadi Pelajar Berprestasi dan Dirindukan Syurga (Rif‟an, 2010:

  235) 22. Siapa Bilang Nulis Buku Itu Susah? 23.

  Inilah Rahasia Terbesar Nulis Buku Best Seller 24. Buka Penerbitan Modal Nol 25. Dijamin Nulis 1 Buku Per Bulan 26. Time: 50 Cara Mengatur Waktu agar Hidup Makin Produktif 27. Ketika Muslimah Jatuh Cinta 28. Allah, I Need You 29. Shalihah, Cerdas, Gaul 30. Aku Mencintaimu Karena Allah 31. Life Is Never Flat 32. Ketika Mencintai Tak Bisa Memiliki 33. Tuhan Memberi Yang Kita Butuhkan Bukan Yang Kita Inginkan 34. Allah, Mengapa Engkau Pisahkan Kami 35. Jangan Manja, Hidup Emang Nggak Mudah 36.

  Ya Allah Aku Ingin Curhat 38. Izinkan Anakmu Memilih Jalan Hidupnya 39. Student Of Love 40. Ramadhan, Moment Of Live Revolution

  Tuhan, Maaf Aku Belum Siap Berhijab.

  42. You‟re Not Alone, Allah Is Always With You 43.

  Tuhan, Jangan Biarkan Hamba Hidup Sendiri 44. Pacaran Lillahi Ta‟ala

   diakses pada 25

  September 2015) 45. Aku Bukan Siti Nurbaya 46. Izrail Bilang, Ini Hari Terakhirku 47.

  Ya Allah Dia Bukan Jodohku 48. Muda Kaya Raya Mati Masuk Surga 49. Agar Ujian Di Tolong Allah 50. Akhirnya Kita Menikah 51. Pekerjaan Yang Membuatmu Sukses dan Bahagia 52. Bahkan Tuhanpun Berkurban 53. Karena Allah Tidak Tidur 54. Menggapai Malam Lailatul Qadar 55. Beginilah Cara Tuhan Mengubah Nasibku 56.

   Saudagar Langit: Membongkar 5 Kunci Kesuksesan Bisnis Manusia- Manusia Langit

  57. Merokok Haram 58.

  Menjemput Pelangi 59. Tombo Ati: Menyingkap 5 Rahasia Kebahagiaan Muslim

   diakses pada 25 September 2015) Be Amazing Muslimah 61. Allah, Cukuplah Engkau Sebagai Penolong

  diakses pada 27 September 2015) C.

Latar Belakang Penulisan Buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk

  Ketika membaca judul bukunya, sebagian orang akan merasa bahwa judul buku ini sangatlah berani, terkesan lancang, dan tergolong sangat nekat. Bahkan beberapa penerbit sempat menolak untuk menerbitkan naskah buku ini. Namun, tak disangka ternyata buku ini tembus menjadi national best seller dan telah mencapai cetakan ke-14.

  Secara umum, buku ini merupakan sebuah buku renungan bagi para pekerja kantoran yang seringkali merasa sangat sibuk dengan kegiatan sehari-harinya, sampai-sampai menjadi lalai dengan urusan terhadap tuhannya. Seolah aktifitas duniawi menyita waktu dan perhatian, padahal umur manusia didunia hanya sekitar 60-70 tahun, sementara kehidupan akhirat sifatnya adalah kholidiina fiiha abada (kekal selamanya). Oleh karena itu sudah semestinya akhirat menjadi prioritas, namun tak meninggalkan dunia. Dunia adalah media beribadah sebaik- baiknya untuk mencari bekal kehidupan akhirat. Dunia bukanlah tujuan utama, namun akhiratlah tujuan akhir hidup manusia. Ahmad Rifa‟i Rif‟an mengibaratkan seperti padi dan rumput. Jika menanam padi, maka rumput akan ikut tumbuh, namun bila menanam rumput, maka tak ada padi yang akhirat, maka akan mendapatkan dunia.

  Inspirasi menulis buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk berawal saat penulis diundang ke Jakarta beberapa tahun yang lalu mengisi acara bedah buku,

  “Izrail Bilang Ini Ramadhan Terakhirku”. Dengan alasan

  ingin merasakan suasana kota Jakarta di bulan Ramadhan, penulis menolak untuk untuk dijemput panitia. Ia menuju lokasi dengan naik bus umum. Di bus yang ditumpangi, disimaklah sebuah lagu yang di lantunkan oleh pengamen cilik yang berjudul Pantaskah Syurga Untukku. Saat itulah penulis langsung menangis karena lagu yang dibawakan pengamen tersebut. Berangkat dari peristiwa itu, maka ditulislah buku Tuhan, Maaf

  Kami Sedang Sibuk (Seminar Nasional Tuhan Maaf Kami Sedang Sibuk, 2014).

  D.

  Corak Umum Pemikiran Ahmad Rifa‟i Rif‟an Dilihat dari cara penulisan dan kualitas buku, penulis menggunakan pengalaman sehari-hari untuk kemudian diambil hikmahnya disertai kisah-kisah inspiratif dan Islami. Berbekal ilmu agama pesantren yang dikolaborasikan dengan riset data ilmiah dan ilmu pengetahua terkini, baik psikologi maupun sosiologi, penulis dengan baik mampu mentransfernya dalam bahasa sederhana yang mudah difahami semua kalangan. Corak umum pemikiran

  Ahmad Rifa‟i Rif‟an adalah corak kolaborasi antara ajaran Islam diiringi dengan kisah inspiratif dan renungan dengan dilengkapi pengetahuan berupa riset ilmiah dan realita pembaca merenung kembali akan makna hidupnya.

  Adapun pembahasan yang sering ditulis adalah sebagai berikut 1.

Seputar keagamaan, mencangkup kecerdasan emosional dan spiritual

  Menghadirkan Allah dalam setiap aktifitas adalah kenikmatan. Menanamkan iman sekuat-kuatnya dalam diri, maka dunia pun akan mengikuti. Sebagaimana perumpamaan padi dan rumput yang ia tulis, bahwa jika kita menanam padi, maka rumput akan ikut tumbuh. Namun bila hanya menanam rumput maka tak akan ada padi yang tumbuh. Padi ibarat iman (orientasi akhirat), sementara rumput adalah fana (orientasi keduniaan).

  2. Mengajak pembaca untuk senang membaca dan menulis, dengan membaca menjadikan sesorang bertambah wawasannya, sementara dengan menulis adalah sebagai media untuk memberikan kemanfaatan bagi lebih banyak orang. Sebagaimana yang menjadi inspirasi bagi Ahmad Rifa‟i Rif‟an bahwa ketika nanti di Padang Mahsyar ia terbelalak melihat catatan amalnya

  , “Ya Allah, bukankah timbangan amal saya tak sebesar ini?”, kemudian ia merasakan betapa indahnya ketika menerima jawaban dari Allah

  , “Ya, Rifai, kau benar. Tapi ribuan orang telah tergerak beramal kebaikan setelah membaca tulisan- tulisanmu. Berantai amal sunnah terkerjakan setelah ribuan manusia membaca karya dari jemarimu.” Mengajak para pembaca untuk senang berwirausaha semuda mungkin, karena berwirausaha adalah solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran. Dengan berwirausaha dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, melihat begitu banyaknya pengangguran di negeri tercinta ini. Serta melatih diri bermental pemberi, bukan peminta. Karena dengan berwirausaha seseorang bisa bebas secara finansial. Sehingga lebih banyak orang yang bisa dibantu.

  4. Penulis sekaligus entrepreneur ini juga selalu menyisipkan ajakan untuk „Nikah Muda‟. Berangkat dari keprihatinannya terhadap pemuda hari ini yang memilih jalan „Pacaran‟ dengan alasan ingin saling mengenal. Padahal hal tersebut menjadikan awal dari perbuatan zina, dan pada akhirnya terjadilah free sex, hamil diluar nikah, aborsi dll. Sehingga terjadilah kerusakan moral pada generasi penerus bangsa. Menikah, menjadikan seseorang hatinya lebih tentram, pikiran menjadi tenang, pandangan mata terjaga, getar hati pun berirama sesuai getaran kesucian. Diluruskan pula logika-logika yang selama ini dianut oleh banyak masyarakat, bahwasanya menikah harus mapan dahulu, harus sarjana dahulu, harus memiliki mobil dahulu, harus memiliki rumah dahulu, dan alasan-alasan lainya. Namun beliau membalik semua itu, tentunya sesuai syariat agama Islam bahwasanya jangan menunda menikah bila sudah memiliki kemampuan. Bahkan dalam Al-

  Qur‟an itu sendiri ditegaskan,

              “Bila mereka dalam keadaan fakir, maka Allah akan mencukupkan mereka dengan keutamaan dari-

  Nya.” (Q.S An-Nur: 32).

  Menikahlah maka seseorang akan dikayakan oleh Allah. Kalau memang belum memiliki kemampuan, maka menjaga diri dengan akhlak yang baik adalah pilihan terbaik. Menikah akan lebih menjaga seseorang, terutama dari perilaku zina. Dengan mendewasakan diri lebih dini, tentunya membuat seseorang mandiri dan memiliki kemampuan untuk segera menikah, dan menghindari perbuatan zina.

  5. Ajakan yang juga tak pernah luput yaitu memaknai hidup dalam kemanfaatan. Kebahagiaan sejati dalam hidup adalah dengan memberikan kemanfaatan bagi sesama. Kunci kesuksesan adalah mendapatkan kebahagiaan, dan kebahagiaan sejati ialah dimana setiap hembusan nafas menjadi rahmat bagi orang di sekitar. Kedatangan kita membuat orang lain tersenyum. Sebagaimana prinsip penulis buku ini,

Dokumen yang terkait

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi

0 5 17

PERANCANGAN PROGRESIVE DIES KOMPONEN RING M7 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

0 0 14

PENGARUH KETEBALAN MATERIAL DAN CLEARANCE PROGRESSIVE DIES TERHADAP KUALITAS PRODUK RING M7 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

0 0 43

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI PADA KELAS VII DI SMPN-2 KOTA PALANGKA RAYA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi Syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

0 0 97

SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer

0 0 93

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan AHMAD YASIN NIM 20101112053

0 0 16

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar SARJANA PENDIDIKAN

0 1 14

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMA LUQMAN AL- HAKIM SURABAYA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam

0 0 23

HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 100

IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT UNTUK MEWUJUDKAN SUASANA KELAS AKTIF PADA PROSES PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 18 SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)s

0 1 169